Di sisi lain juga beberapa karakter di bunuh sejak kecil, seperti kita tidak boleh salah, tidak boleh gagal, dan kita lebih banyak di didik dengan pengetahuan mentalitas menjadi seorang pekerja bukan pada kesadaran berpikir menjadi seseorang yang baru dengan kemampuan yang baru di masa depan-snip-
Mirisnya inilah yang terjadi di sebagian besar sekolah dan lingkungan kita. Hanya orang-orang beruntung saja yang mempunyai kesempatan untuk merasakan pendidikan untuk menjadi pengusaha. Yaitu anak-anak yang dididik dengan fokus pada pengembangan karakter dan akhlak. Anak-anak yang diberikan kebebasan untuk mengembangkan kreatifitas dan mencoba hal-hal baru tanpa takut di-judge salah. Tidak ada yang salah dengan kegagalan. Saya kira justru dengan kegagalan artinya kita sudah keluar dari zona nyaman dan mencoba hal baru. Anak yang dituntut untuk tidak pernah salah mentalnya akan menjadi mental pekerja karena baginya dengan menjadi karyawan dia tidak akan pernah salah karena tinggal mengerjakan sesuai sama yang disuruh atasan. Dia akan takut untuk menjadi pengusaha karena pengusaha harus melakukan hal yang memiliki kemungkinan untuk gagal.
Sistem pembelajaran kita secara keseluruhan masih dianggap sebagai sistem yang memberikan nilai, bukan pembentukan diri, karakter, imajinasi, dan keberanian untuk gagal. Di beberapa negara, pendidikan berbasis karakter dan kewirausahaan telah mengembangkan budaya kewirausahaan di mana siswa dilatih untuk menantang diri sendiri, menjadi inovatif, belajar dari kesalahan mereka tanpa merasa bersalah. Di Indonesia, peluang ini melekat pada kemampuan siswa untuk bersekolah dengan sistem pengajaran progresif, yang hanya tersedia di beberapa lembaga. Akibatnya, sebagian besar siswa belajar kepatuhan yang lebih sering mengarah pada pembentukan pola pikir pekerja daripada aktor yang membuat keputusan.
Orang perlu menyadari nilai kegagalan sebagai faktor pembelajaran dan pengembangan pribadi. Dalam keadaan ini, risiko sama dengan ruang di mana ide-ide baru muncul, dan dalam kasus kewirausahaan, itu adalah bagian penting dari menemukan solusi. Kualitas ini dapat dicapai ketika anak-anak dilatih untuk melupakan rasa takut gagal dan dibiarkan berlari kencang. Menurut berbagai penelitian, termasuk makalah oleh Forum Ekonomi Dunia, fleksibilitas, pemecahan masalah, dan kemampuan mengambil risiko sangat berharga di masa depan. Oleh karena itu, mungkin untuk meningkatkan kreativitas dalam sistem pendidikan dan kesiapan untuk mempertimbangkan kembali situasi persyaratan orientasi tantangan akan memberikan lebih banyak anak kesempatan untuk mendapatkan masa depan yang lebih mandiri dan kreatif.