Topic: Kesadaran pemuda dalam mengembangkan usaha - page 5. (Read 2123 times)

Ada banyak jalan menuju Roma, begitu pula ada banyak sekali jalan untuk mencari uang, dan tidak mesti harus dengan mengembangkan usaha. Jika dilihat dari pertanyaannya, menurut saya kesadaran untuk mengembangkan usaha sangat bergantung pada passion seseorang, kata-kata motivasi tidak berpengaruh terhadap pemuda yang memiliki minat di bidang lainnya. Salah satu cara terbaik untuk mencari uang adalah dengan membangun bisnis milik sendiri, yang berpotensi berkembang menjadi lebih besar, dan kita tahu banyak sekali tantangannya. Bagi sebagian orang yang memiliki modal yang besar terbilang mudah untuk memulainya, namun sebaliknya semua terlihat susah bagi orang yang modalnya kecil, ditambah dengan relasinya yang minim.

Pada dasarnya tidak sedikit pemuda yang ingin memulai membangun bisnis, bukan tidak memiliki minat dan kesadaran, tantangan terbesar yang umumnya di hadapi adalah modal awalnya. Selain itu, sebenarnya ada banyak sekali peluang untuk memulai mencari modal awal, khususnya melaluli media sosial atau menjadi affiliate. Saya pikir itu bisa memberikan pengalaman dan membuka wawasan pemuda, bagaimana cara membangun bisnis di dunia nyata, dan memberikan kesadaran kepada mereka bahwa kata-kata motivasi hanyalah sebatas kata-kata saja.

gak ada orang gan yang gak mau usahanya berkembang dan jadigede, keinginan dan kesadaran ngebesarin usaha pasti selalu terbersit di pikiran, banyak banget faktor yang berperan kenapa pengusaha khususnya UMKM susah buat ngebesarin usahanya, kalau berdasarkan pengalaman saya kenapa usaha saya lama banget ngembangnya alias jalan kayak siput itu karena
1. untung bersih dari hasil usaha cuma cukup untuk hidup dari bulan ke bulan.
2. minim banget atau bahkan gak ada akses ke bank apalagi investor, bank kalau kita mau minjem pertanyaan pertama pasti, jaminannya apa, gitulah susahnya.
3. mahal banget buat ngembanginnya, contoh di kasus saya, buat buka 1 ha lahan modalnya butuh 50jt dari garap lahan, bibit, nanem, pekerja dan biaya lainya.
4. harga komoditas berubah tiap hari, kondisi yang kek gini tuh yang bikin mikir - mikir buat nambah lagi.

sebenarnya masih banyak faktor lainnya, tapi yang balik dominan ya 4 ini kalau saya kenapa usaha jalannya kek siput. kalau quote quote buat penyemangat aja gan mayan daripada lesu, berpengaruh apa gak, ya lumayan lah, kalau dengerin motivasi, baca quote atau sejenisnya habis nonton punya harapan lagi,dari harapan kemaren yang mulai layu wkwkkw

usaha itu yang paling susah awalnya. karena belum tentu modal terus berputar.
alias produknya mau online offline ataupun produk digital kan belum tentu langsung laku. gesit sat set juga belum tentu bisa sat set juga dalam menjual produknya. mempekerjakan orang, mempekerjakan orang milih karyawan yang sesuai dan produktif dalam menjual juga belum tentu bisa menjual. dan biasanya kalau merintis usaha kalau mempekerjakan orang biasanya ke bagian produksinya dulu bukan ke bagian penjualan.
karena awal usaha bisnis belum berjalan jadi akan selektif untuk mengeluarkan dana untuk biaya produksi dalam usaha tersebut

Menurut saya, mengembangkan bisnis tidak semudah yang kita bayangkan. karena dalam setiap perjalanan pasti ada hambatannya dan setiap orang mempunyai perbedaan masing-masing dalam menyikapi atau menyelesaikan hambatan tersebut. Jika pemuda tersebut cerdas dan lincah maka akan sangat mudah dalam mengembangkan usahanya dan jika kurang gesit maka akan memakan waktu yang cukup lama untuk mengembangkan usahanya.
Kalaupun ada motivasi dari keluarga atau orang terdekatnya, namun jika pemuda tersebut tidak pandai dalam mengambil keputusan atau mengambil tindakan, maka usaha yang akan dibangunnya akan sangat sulit untuk berkembang atau bisa dibilang hanya itu saja. .

Kok usaha kita sama sih 😅,pertama kalinya mengenal dunia pertanian dengan modal minim dan pas-pasan saya juga nanam timun,kan bibit timun satu amplop paling mahal 25rb paling ambil berak yang agak lumayannya,biyaya untuk pekerjaan nya saya kerjakan sendiri mulai dari nyangkul,hingga bikin turusnya kebetulan punya kebun bambunya.
Lanjut cerita dengan harapan yang besar untuk keuntungan nya,eh pas panen tiba harga timun nya lagi anjlok gak samapi satu ribu,alhasil saya jual dikampung saya dengan harga 1 kg 3rb,karena untuk diharga 5rb orang-orang gak pada mau,tapi jika untuk dikasih geratis mereka pada berebut,hehe

Jadi pembelajaran juga sih,ah saya juga pernah bertani nanam padi,singkong dan kacang tanah juga,karena ilmu gak cape dibawa-bawa sih menurut saya.

Beitulah luka-liku dalam dunia usaha, tetapi ini pembelajaran yang cukup berharga bagi saya pribadi yang memang pernah terjun kedalamnya. Dan terkait kesalahan yang saa lakukan, saya terlalu terburu-buru memutuskan untuk memulainya tanpa adanya persiapan yang matang dan tanpa adanya analisa perkembangan pasar terlebih dahulu. Dan asal anda tahu saja, pada saat saya memulai usaha di bidang pertanian, saya memutuskan untuk menanam timun karena melihat peluangnya begitu besar, begitupun dengan keuntungannya. Dimana ketika saya menjualnya kepada tengkulak, itu harganya mencapai 4 ribu/kg, sementara ketika saya mumuuskan untuk menjualanya langsung kepada konsumen, maka saya bisa menjual dengan harga 6 Ribu/kg nya. Saya melihat itu adalah peluang yang bagus, tetapi ketika masa panen tiba, harga anjlok sementara tengkulak tidak bisa lagi menerima barang dan ketika saya memutuskan untuk menjualnya langsung kepada konsumen, harga yang diberikan itu cuman seribu/kg nya. yang pada akhirnya saya memutuskan untuk membagikannya secara percuma dan menyuruh mereka untuk mengambil langsung dari kebun. Karena jika memutuskan untuk menjualnya dengan harga segitu, yaa.. saya akan semakin rugi lah... karena harus berbicara terkait ongkos kirim dan jasa memanen.

Namun walaupun demikian, hal tersebut tidak membuat saya merasa kapok jika nantinya saya haru terjun lagi kedalam dunia usaha... Karena jika dipikir lagi, sayang  rasanya, jika apa yang menjadi kemampuan dan ketermapilan yang kita miliki itu, tidak digunakan dan termanfaatkan.

Sama saya juga pernah di bidang pertanian(tapi untung nya modal nya dikit cuman di bawah 200rb aja,karena coba2 aja),untuk di peternakan itulah yang cukup gede modal nya nyampe 3jt(beli unggas),belum termasuk pakan dan biyaya kandang nya,cuma bertahan beberapa bulan alhasil boro2 balik modal yang ada JONK.
Itulah lah pahit nya usaha sendiri.....

Kesadaran itu muncul dari diri sendiri ketika ada kemauan dalam mengembangkan usaha. Biasanya bagi seseorang yang memiliki usaha terkadang tidak memiliki kesadaran dalam mengembangkan usahanya kerena menganggap usahanya sudah maju tetapi begitu sedikit dilanda usahanya mulai sepi, maka baru timbul kesadaran kalau pola usahanya yang dulu tidak relevan lagi dengan perkembangan zaman. Bagitu juga bagi seseorang atau pemuda yang belum memiliki usaha, biasanya seorang pemuda kesadarannya baru muncul untuk mengembangkan usaha ketika keuangannya tidak ada lagi atau bisa dikatakan tidak lagi bisa mengandalkan kekayaan orang tua. Seperti teman saya, dia tidak mau membangun usaha padahal ortunya memiliki kekayaan yang cukup dan dia malah memilih jadi pengangguran dan uang sehari-hari dia minta sama orang tuanya, tetapi ketika ortunya jatuh bangkrut dan tidak sanggup lagi memberikan uang kepada dia, kini dia mulai sadar bahwa ketergantungan dengan kekayaan orang tua akan membuat dia tidak mandiri dalam menjalankan kehidupannya.

Untuk mampu berdiri di kaki sendiri, bukanlah hal yang cukup mudah. Dan memang bisa membangun sebuah usaha itu merupakan hal yang cukup sulit, dulu saya pernah bercimbung dalam dunia pertanian dan peternakan, karena menilai bahwa jenis usaha tersebut memiliki peluang yang cukup bagus, sehingga tanpa habis fikir saya langsung memulai usaha tersebut dengan modal dan pengalaman seadanya. Pada saat saya memulai usaha, terkait harga sayur dan unggas menunjukan harga yang cukup tinggi, namun saya cukup terkejut... ketika panen tiba, harga anjlok dibawah perkiraan saya sebelumnya, sehingga membuat saya merugi dan pada akhirnya saya memutuskan untuk mengakhiri usaha tersebut.
Memang ketika dalam dunia usaha, yang namanya jatuh bangun itu adalah hal yang biasa, namun terkadang anda bisa terjatuh dan tidak bisa terbangun lagi. Yang pada akhirnya saya memutuskan untuk hengkang sementara dari dunia usaha dan memilih menjadi seorang pekerja.

Situh pernah gak bikin usaha sendiri?
Jika sudah ya bagus lah.

Tapi usaha mandiri itu tidak lah mudah,selain butuh modal sendiri juga,kita juga harus mempersiapkan mental yang benar-benar mental baja/kuat,dalam keadaan usaha kita yang sedang tidak baik-baik saja,rasanya itu wow banget(karena saya sendiri pernah ada di posisi itu),buka usah sendiri dan bukan cuma 1 atau 2x saja saya buka usahanya,bisa di bilang saya rugi dan gak untung juga dalam mengembangkan usaha itu.

Mengembangkan usaha atau membuat usaha sendiri bukan lah hal yang mudah masbrow,jika belum pernah membuat usaha sendiri pasti gak akan tau pahit nya membuat usaha,karena membuat usaha sendiri untuk selalau rame dan berkembang itu tangtangannya masyaallah banget deh(sampe gak bisa dibilang dengan kata-kata).

Mengembangkan usaha berarti sudah memiliki modal utama, tapi dasar dasar dalam mengembangkan usaha ialah menempatkannya disektor yang tepat, lokasi yang strategis dan mampu bersaing dengan kontributor lain dalam hal keunggulannya. Selanjutnya disaat ini menyikapi situasi ekonomi yang cukup tidak stabil sangat sulit mempertahankan usaha yang sudah ada, seperti saya yang membuka usaha makanan ringan hampir 13 tahun (7 tahun kerja di orang lain dan 6 tahun membuka usaha sendiri bermodalkan pengalaman dan modal seadaanya).

Saya rasa modal utama ialah pengalaman karena ini akan membuka jalan lebih luas, mencakup cara mendistributorkan barang ke pelanggan. Ternyata prosesnya tidak mudah kita dituntut untuk mampu mengurus semua keperluan sendiri mulai dari bahan mentahan, merekrut karyawan dan lain lain.

Oleh sebab itu saat ingin mengembangkan usaha agar lebih meluas mental saja tidaklah cukup, sebab mental bisa dibangun secara bertahap tapi yang paling diutamakan adalah pengalaman kita mulai dari proses awal seperti bahan baku, alat alat yang dibutuhkan, mengukur standar kualitas barang, pengemasan, pendistribusian, menghitung laba bersih hingga menjamin gaji pekerja sesuai dengan yang mereka kerjakan. 

Iya Mengembangkan usaha tidak cukup dengan kesadaran pada diri seseorang akan tetapi harus ada dukungan mental baik dari segi waktu,ekonomi dan resiko yang akan dihadapi setelah perusahaan dikembangkan.
Sebelum sebuah usaha dikembangkan harus merancang sebaik mungkin karena benar pengusaha dan pekerja harus imbang biar sebuah perusahaan berjalan lancar.
mereka juga bukan tidak merespon dalam setiap motivasi yang ada pada dunia sosial padahal itu sangat bijak menurut saya  belum waktunya untuk mereka lakukan bisa jadi tertahan dengan mental dan juga dukungan ekonomi.

orang kebanyakan orang pengin nya save hasil pasti dan rutin tiap hari
dengan bekerja punya status sosial kerja di mana tinggal sebutin nama PT nya.
kalau berusaha kalau usaha ga besar(usaha besar butuh modal besar) di tanya kerja apa jualan ini jualan itu misal jualan pulsa kios nya mana kalau kios nya ga bagus hanya akan di tertawaain dan di remehkan orang.

nah memotivasi orang untuk usaha itu mental , ga punya mental wirausaha mau di suruh ini itu ya pasti tidak mau selain persoalan yang sudah aku komentar di atas mengenai status sosial

yang wajib di miliki yang pertama ilmu dan skill tanpa itu usaha yang mau di dirikan akan susah berkembang
karena mau mendirikan usaha misal kuliner ya harus tahu masak memasak, kalau mau memperkerjakan chef tukang masak pun juga butuh kan yang mau di jual apa, market atau pasar kuliner yang laris apa, tempat yang bagus di mana, kemasan yang baik biar di minati konsumen yang kayak gimana nah semua itu butuh skill alias ilmu nya

Itu semua akan kembali pada diri sendiri karena usaha apapun yang dilakukan akan berdampak ataupun untuk diri sendiri sehingga saya berpikir kesadaran yang tumbuh adalah murni dari diri sendiri tanpa perlu ada dorongan dari pihal lain.
Namun perihal akan sukses ataupun tidak kembali pada perencaan yang ia jalankan, dan itu kembali lagi pada strategi dalam berusaha yang pasti saya meyakini bahwa setiap orang yang berusahan dengan benar dan bersungguh sungguh akan menuai hasil yang maksimal.

Nah, saya fikir hal tersebut akan ada dengan sendirinya, akan lahir jika pemuda kita jika mereka cepat berfikir dewasa. saya yakin jika pemuda yang punya pola fikir panjang, mereka tentunya juga memiliki cita-cita seperti para seniornya yani ingin memiliki keluarga kecil yang bahagia, berkecukupan dan dengan fasilitas yang memadai dalam menajalani kehidupan berumah tangga kedepan.

Jika itu ada dalam pikirannya akan lahir sebuah usaha apakah mengembangkan usaha atau melakukan kegiatan yang sifatnya menambah pendapatan sebagai persiapan. Yach. Semua memiliki cit-cita kearah sana juga,  cuma beruntung atau tidak saja dalam makan serius atau tidak merka  ngejalani itu semua dengan tekad yang kuat. Jika kayak arus listrik naik-turun saya fikir hanya besifat sementara dan cepat putus asa serta akan menyerah di tengah jalan.

dalam kehidupan nyata kesadaran saja tidaklah cukup. sebab sepengetahuan saya semua jenis usaha butuh modal walaupun hanya sekedar alat, atau biaya transportasi atau bahkan waktu. pada intinya tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang banyak seperti keturunan orang kaya. membuat usaha bukan keputusan yang sepele karena pada dasarnya kita dalam keadaan merugi karena waktu terus berjalan jika kita kehabisan waktu karena selalu mencoba mengembangkan usaha maka tentu akan ada yang dikorbankan baik itu materi, waktu atau kesempatan. yang saya lihat banyak anak muda yang mencari aman dengan langsung mencari pekerjaan tetap setidaknya untuk mengamankan dirinya dulu lalu yang paling realistis adalah berkarir diperusahaan atau bidang tersebut sampai mereka mendapatkan ilmu yang cukup untuk naik level.

tapi bagi anak-anak muda yang punya keinginan kuat untuk memngembangkan usaha maka saya ada sedikit saran untuk mereka, kalau saya tidak salah Christian Von Koenigsegg pernah berkata di suatu interview bersama Murray, Rimac dan Hennessey ( https://www.youtube.com/watch?v=6JP9Swop_Fg&t=1565s ) bahwa jika kita bisa berhasil melakukan 2 dari 3 tugas (yang harus dilakukan dalam usaha kita) maka kita punya kesempatan untuk melanjutkannya, itu berarti sekitar 60% dari target kita harus berhasil. dan yang paling penting adalah kita harus mengerti bahwa ada yang namanya takdir. mungkin akan sangat beruntung jika dalam sekali coba langsung menemukan usaha yang memang ditakdirkan untuk kita yang membuat kita sukses dan kaya. jika tidak maka kita akan kehabisan waktu dan kesempatan lainnya.

bayangkan misalnya di dunia ini ada 10 jenis usaha dan takdir kita ada di jenis usaha nomor 5, maka jika kita mencoba satu-satu dari 1 sampai 10 secara berurutan maka kita akan menghabiskan waktu dan biaya selama kita mencoba mengembangkan usaha nomor 1,2,3 dan 4 baru setelah itu sukses di nomor 5. akan lebih beruntung jika takdir kita ada di jenis usaha nomor 1 atau akan lebih beruntung lagi jika takdir kita ada di semua jenis usaha dari 1 sampai 10. berdoa dulu sebelum mencoba mengembangkan usaha, itu ibaratnya kita ambil piring dulu sebelum makan nasi. setidaknya itu yang saya pahami dari ceramah para ustadz jika ada kesalahan saya mohon maaf dan mohon bantuannya untuk dikoreksi.

Untuk saat ini memang sangat sulit untuk bisa mendapatkan pekerjaan, jadi akan lebih baik kita mengembangkan potensi yang ada pada diri kita dan memulai untuk membangun sebuah usah sesuai dengan kemampuan yang kita miliki dan juga kita harus terus berkembang untuk membuat usaha yang kita bangun tersebut menjadi lebih baik.
Ketika seseorang memutuskan untuk memulai sebuah usaha tentu telah menyiapkan dirinya akan tantangan yang akan dihadapinya ketika usaha mereka sedang berjalan dan juga mereka akan menghadapinya untuk menjadikan mereka lebih baik dalam usaha yang dijalankannya, memang benar dengan membangun usaha walaupun kita tidak kaya namun dari usaha yang kita jalankan tersebut setidaknya kita dapat memenuhi akan kebutuhan yang kita perlukan, jika kita dapat menjalankan usaha kita dengan baik tentu kita akan mencapai kesuksesan dalam usaha yang kita bangun tersebut.

Sempitnya lapangan kerja membuat pemuda sadar bahwa lewat pengembagan usaha bisa menompang kembali kehidupan, walau tidak kaya raya dalam berwirausaha kita tidak lapar, minimal uang untuk jajan sudah ada, sebab sekecil kecil usaha kita bos dipangil oleh orang lain, itulah kelebihan lain dalam mengembangkan usaha