Pages:
Author

Topic: Revolusi Teknologi Blockchain Untuk Pemilu, apa jadinya? - page 12. (Read 2196 times)

member
Activity: 490
Merit: 11
Lead generation one-stop shop platform powered AI
Blockchain Untuk Pemilu akan bagus mengganti sistem coblos kertas yang rawan rentan terhadap manipulasi,
dengan basis teknologi modern akan lebih aman pada kemampuan manipulasi jikalo pun berhasil maka protokol dalam sistem secara otomatis akn mengangapnya tidak sah karna data yang di ubah itu tidak sesuai dengan salinan data2 yang sudah ada sebelumnya.
newbie
Activity: 7
Merit: 0
sepertinya akan lebih - tranparan dan Akurat
newbie
Activity: 110
Merit: 0
Jika diterapkan dengan baik teknologi blockchain akan sangat membantu tidak hanya pemilu saja. Karena memang benar dari penjelasan agan dengan blockchain pemilu lebih transparan, jadi memang bisa dilihat oleh khalayak umum dan tentu tidak ada lagi manipulasi data tapi tetap tidak akan bisa menghentikan yang namanya politik uang. Biasanya caleg melakukan hal ini untuk mendapatkan suara rakyat yang banyak biar menang saat pemilihan nanti. Faktanya memang seperti itu
newbie
Activity: 53
Merit: 0
Bilamana tehnologi blokchain di gunakan di pemilu indonesia itu suatu perkembamgan yang hebat, setidaknya bisa meminimalis kecurangan-kecurangan yang terjadi selama ini di pemilu, dari segi positifnya yang juragan jelaskan anonim, akurat dan tidak bisa di rubah, semoga pemerintah bisa melihat dan menerima masukan- masukan dari anda gan dan pemilu di indonesia kedepanya bisa jujur.
newbie
Activity: 100
Merit: 0
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count


Sangat bagus sih gan, tapi untuk merealisasikan itu semua harus menyelesaikan masalah dasar dulu yaitu belum meratanya jangkauan internet di indonesia. Tapi saya yakin kelak pasti bisa terlaksana itu.
newbie
Activity: 224
Merit: 0
Ide yang bagus teman,system blockchain sangat bagus untuk di terapkan di dalam system pemilu hal ini bisa menghindari dari kecurangan surat suara atau penggelembungan yang di lakukan oleh oknum yang bermain-main untuk memenangkan salah satu calon.
Teknologi blockchain adalah solusi untuk menghemat biaya,karena blockchain bersifat seperti buku besar yang semua transaksi bersifat transparan dan sangat efesien dan aman.semua data bisa di cek oleh semua orang dan dapat di pastikan kredibilitasnya.
full member
Activity: 728
Merit: 100
https://i.imgur.com/hgxNNiA.png
bagus sepertinya jika di terapkan, dan lagi lebih mempermudah masyarakat untuk bisa memilih melalu rumah mereka masing masing asalkan ada jaringan internet. tapi masalhnya, kalau ada pending, atau delay kiriman suara itu yang repot. dan lagi kan tidak bisa di awasi siapa saja yang sudah verifikasi ktp mereka, siapa tahu 1 ip bisa verifikasi 10 ktp dengan orang yang sama, jadinya kan malah repot.
newbie
Activity: 112
Merit: 0
Setuju gan ini suatu ide yang sangat bagus kalau di terapkan di pemilu kalau menggunakan Blockchaim jadi penghitungan suara nya lebih efesien jadi jika ini di gunukan akan menjadi terobasan baru dalam pemilu
member
Activity: 182
Merit: 10
bagus sekali kalau menggunakan teknologi blockchain bisa digunakan untuk menghitung pemilahan suara, dikarenakan teknologi blockchain sangat bagus dan lebih efisien
kalo lebih efektif dan efisien mengapa tidak untuk mencobanya, dari fungsi dan sistem dari teknologi Blockhain tentunya akan sangat berguna sekali untuk pemilu apabila dimaksimalkan manfaatnya
full member
Activity: 644
Merit: 100
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count



Menurut saya tekhnologi blockchain ini dapat diterapkan disegala bidang termasuk Cuickcount aataupenghitungan cepat dalam pemilu agar tidak adanya kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara, namun mari kita melihat kembali kapasitas penyelenggaranya gan, pastinya setiap tps itu ada penyelenggara, yang jadi pertanyaan nya apakah mereke para penyelenggara dapat memahami dalam waktu dekat sistem blockchain ini ?
nah. .  kalau mampu mereka pahami tidak salahnya diberlakukan
full member
Activity: 602
Merit: 102
Trident Protocol | Simple «buy-hold-earn» system!
Dengan implementasi teknologi blockchain, itu memang jadi sebuah terobosan baru. Tapi biaya yang seharusnya bisa ditekan, malah membuat anggaran dana bertambah. Tentu saja, kalo bisa hemat, kenapa tidak?

sedikit pandangan tentang gambaran pemilihan secara online mungkin seperti pemilu biasanya, hanya saja ini tidak menggunakan kertas, melainkan menggunakan komputer yang telah disediakan pihak panitia. untuk mendapat hak pilih, kita melakukan scan pada KTP kita untuk mendapat kode yang nantinya digunakan untuk memilih. setelah mendapat otoritas kita memasukkan code tersebut untuk log in dan selanjutnya melakukan pemilihan.

Selain itu, seperti yang coba digambarkan oleh agan excevia19, bila itu bener-bener jadi diterapkan, KPU perlu kerja ekstra untuk melakukan edukasi ke masyarakat mengenai cara "memilih" yang baru. Kalo dulu kan edukasi yang dilakukan simple, tentang peralihan antara coblos atau contreng. Bagi warga-warga kampung seperti saya, sesepuh-sesepuh mesti pada ngomel "kok ribet sih, padahal cuman pemilu".
Kalau dilaksanakan sistem blokchain pertanyaan muncul kemdian adalah bisakan ini di terpakan di indonesia secara menyeluruh dengan beberapa kendala pada umumnya di wulayah wilayah pendalaman sendri yang kondisinya sekrang masih ada daerah yang belum memiliki akses layanan listrik ada wilayah kemudian minim jaringan internet kemudian banyak masyarakat masih awam dengan ilmu teknologi sumberdaya mereka belum sampai kesana bagaimana bisa menerapkan metide ini agan??bukan kah sistem pemilu itu jurdil...
member
Activity: 329
Merit: 11
@japanesehighschoolgirl
Dengan implementasi teknologi blockchain, itu memang jadi sebuah terobosan baru. Tapi biaya yang seharusnya bisa ditekan, malah membuat anggaran dana bertambah. Tentu saja, kalo bisa hemat, kenapa tidak?

sedikit pandangan tentang gambaran pemilihan secara online mungkin seperti pemilu biasanya, hanya saja ini tidak menggunakan kertas, melainkan menggunakan komputer yang telah disediakan pihak panitia. untuk mendapat hak pilih, kita melakukan scan pada KTP kita untuk mendapat kode yang nantinya digunakan untuk memilih. setelah mendapat otoritas kita memasukkan code tersebut untuk log in dan selanjutnya melakukan pemilihan.

Selain itu, seperti yang coba digambarkan oleh agan excevia19, bila itu bener-bener jadi diterapkan, KPU perlu kerja ekstra untuk melakukan edukasi ke masyarakat mengenai cara "memilih" yang baru. Kalo dulu kan edukasi yang dilakukan simple, tentang peralihan antara coblos atau contreng. Bagi warga-warga kampung seperti saya, sesepuh-sesepuh mesti pada ngomel "kok ribet sih, padahal cuman pemilu".
full member
Activity: 378
Merit: 101
justru ane rasa ini kelebihan blockchain, karena teknologi yang transparant dan tidak dapat dimanipulasi, apalagi jika menggunakan samrt contract ane rasa sekarang gabakalan adalagi kecurangan jika diterapkan didalam pemerintahan untuk diaplikasikan dalam pemilu nanti gan

setuju sekali gan, teknologi blockchain memang sangat canggih dan transparan, jika hal ini diterapkan oleh pemerintah negara kita, tentunya akan menjadi sebuah kemajuan yang sangat besar dan sejarah baru bagi negara kita gan, yang akan berdampak sangat baik bagi negara kita gan jika teknologi ini benar - benar diterapkan dipemilu tahun depan gan.



Ini sangat brilian Gan, menggunakan tegnologi sistem block chain dalam pemerintahan, jadi sistem Blockchain tidak digunakan dalam Crypto curency saja, dengan sistem block chain yang transparansi akan sangat membantu sekali di negara kita dan jika benar nantinya sistem block chain ini  di terapkan dalam pemilu nanti , tidak kemungkinan akan mengurangi kecurangann dalam pemilu nanti .

Maju lah BangsaKU ....

jr. member
Activity: 490
Merit: 7
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count



memang teknologi saat ini terus berkembang generasi muda lebih fasih mengimbangi kemajuan dunia digital. Tetapi yang harus kita perhatikan juga masyarakat di negara kita untuk saat ini belum semuanya menguasai dunia maya.perubahan ini memerlukan sharing dan pelajaran terhadap mekanisme blokchain. Seperti perkembangan handphone perlu adanya gebrakan agar masyarakan lebih mengenai blokchain
Iya gan, agan sangat inovatif dan kreatif dengan ide tersebut, namun saya sepemikiran dengan poin agan yang paling bawah, kalau seluruh penduduk di Indonesia belum paham akan kecanggihan technologi malah akan dikhawatirkan dimanfaatkan lagi oleh oknum untuk memilih 'jagoan' nya. Yah...  bagi masyarakat yang belum mengerti ya ikut aja seperti yang diarahkan oleh oknum. Jadi, sebelum kita menuju pemilu seperti ide agan ada baiknya diadakan dulu seminar-seminar pengenalan tentang kecanggihan tekhnologi ini, saya yakin masih banyak orang-orang apalagi orang lanjut usia yang belum mengerti tentang blockhain ini. Jadinya niatnya ingin membuat membuat pemilu yang transparan, kondusif dan bersih malah sebaliknya...
full member
Activity: 546
Merit: 100
justru ane rasa ini kelebihan blockchain, karena teknologi yang transparant dan tidak dapat dimanipulasi, apalagi jika menggunakan samrt contract ane rasa sekarang gabakalan adalagi kecurangan jika diterapkan didalam pemerintahan untuk diaplikasikan dalam pemilu nanti gan

setuju sekali gan, teknologi blockchain memang sangat canggih dan transparan, jika hal ini diterapkan oleh pemerintah negara kita, tentunya akan menjadi sebuah kemajuan yang sangat besar dan sejarah baru bagi negara kita gan, yang akan berdampak sangat baik bagi negara kita gan jika teknologi ini benar - benar diterapkan dipemilu tahun depan gan.

full member
Activity: 364
Merit: 100
bagus sekali kalau menggunakan teknologi blockchain bisa digunakan untuk menghitung pemilahan suara, dikarenakan teknologi blockchain sangat bagus dan lebih efisien
jr. member
Activity: 109
Merit: 2
ini adalah ide yang sangat bagus kalau bisa diterapkan di indonesia, ini ide yang efektif dalam mengurangi kecurangan pada pemilu. tetapi kayaknya dalam hal pelaksanaan atau terealisasi masih sulit karena adanya hambatan seperti masih banyak masyarakat indonesia yang GAPTEK dan masih banyak daerah di indonesia yang masih sulit mengakses internet...... semoga saja kedepannya bisa terealisasikan.
newbie
Activity: 140
Merit: 0
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count



Wah ini suatu program yang sangat bagus tentunya gan. Memang semakin canggih teknologi saat ini, tentunya kita tidak mau ketinggalan dengan zaman yang serba teknologi yang semakin meningkat gan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pada saat ini banyak sekali orang yang menggunakan jasa internet.
newbie
Activity: 168
Merit: 0
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count


tidak bisa dipungkiri lagi dengan adanya teknologi yang semakin maju dan canggih pasti banyak ide ide yang akan tercipta.salah satunya ide yang sangat inovatif, pemilu dengan mengunakan teknologi blockchain yang akan aman,anonim,dan akurat sehingga tidak akan adanya kecurangan kecurangan yang sering terjadi dalam pemilu.semoga kedepannya ide ini bisa terealisasikan walaupun harus memakan waktu yang lama.
newbie
Activity: 10
Merit: 0
Ide teknologi blockchain memang mantap gan tapi untuk negara kita Indonesia kayaknya masih jauh untuk terealisasi,tau sendiri lah politik di Indonesia itu bagaimana,,,,,,,,,nice
Pages:
Jump to: