Pages:
Author

Topic: Revolusi Teknologi Blockchain Untuk Pemilu, apa jadinya? - page 9. (Read 2196 times)

hero member
Activity: 1400
Merit: 674
Perhitungan suara pemilu menggunakan teknologi blockchain merupakan inovasi ide yang sangat menarik, tetapi gue rasa untuk pemilu yang akan datang teknologi ini belom bisa untuk di aplikasikan gan di negara ini. mengingat masyarakat indonesia masih banyak yang belom mengerti tentang kemajuan perkembangan teknologi sekarang yang semakin canggih, untuk mengaplikasikannya juga perlu waktu lama dan KPU juga harus mempertimbangkan lagi karena masih banyak masyarakat di pelosok negeri ini yang mempunyai hak pilih dan jauh dari jaringan internet.
full member
Activity: 854
Merit: 101
Polkadog - Multi-Chain Defi Meme
Cukup repot juga bila ini benar-benar diterapkan. Men-sosialisasikannya yang rada susah. Ada banyak orang tua yang kurang mengerti teknologi. Idenya bagus tentang pemanfaatan blockchain, teknologi modern mutakhir saat ini. Tapi akan lebih efektif kalo ini diimplementasikan kurang lebih kisaran 20-30 tahun lagi. Saya yakin, hampir semua masyarakat melek teknologi. Jadi memberitahu ke msyarakat juga enak. Beda dengan sekarang yang masih berat sebelah.
member
Activity: 156
Merit: 10
we're Radio, online!
Ini merupakan sebuah ide yang fantastis gan Cool kalau seandainya pemerintah menggunakan ide ini pastilah akan menjadi terobosan yang sangat hebat bagi negara. Apalagi dengan mengadopsi sistem Blockchain di pemilu kita, berarti kita mau melangkah lebih maju dari negara lain yang belum melangkah sampai sejauh itu. Seperti yg agan pikirkan saya sangat setuju terkait kelebihan yg dimiliki  oleh blockchain, dari segi transparansi, kesempatan berbuat curang menjadi sangat sedikit dan memperjelas hasil pemilu kepada siapa saja karna dapat di akses oleh semua orang.
jr. member
Activity: 448
Merit: 2
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count


Ide bagus gan. Tapi apakah Indonesia siap menggunakan teknologi blockchain seperti ini? Agak sulit sepertinya diaplikasikan, tp ada salahnya KPU belajar akan hal ini. Demi memudahkan dan lebih efektif.
jr. member
Activity: 72
Merit: 1
Itu suatu gagasan yang baik yang harus didukung. Karna itu akan banyak manfaatnya dan memuaskan hasilnya.di samping hemat biaya juga mengurangi kecurangan yang selama ini terjadi setiap pesta demokrasi berlangsung.maklum gan, banyak orang gila jabatan dan uang. Kapan kira kira tehnologi itu diterapkan. Aku dukung gan.
full member
Activity: 462
Merit: 100
Mungkin untuk negara-negara eropa lebih bisa di terima pemilu menggunakan teknologi blockchain, namun untuk di indonesia saya pikir masih membutuhkan waktu lagi, karena di indoneaia sendiri masih banyak daerah-daerah yang masih belum ada nya koneksi internet dan masyarakat nya pun masih banyak yang masih awam terhadap teknologi.
Z90
newbie
Activity: 55
Merit: 0
Kalo menurut saya gan memang sangat cocok kalo diterapkan sistem blockhain dalam pemilu karena akan lebih akurat dan transparan semuanya dan akan menekan kan nila kecurangan dalam pemilu.tapi masalah nya apa mau pemerintah menerapkan sistem blockhain dalam pemilu karena disamping masih belum semua rakyat kita paham teknologi dan butuh sosialisasi yang merata
member
Activity: 322
Merit: 10
Kalau untuk ide memang sangat cocok gan bila pemilu di indonesia diterapkan sistem blockchain, namun melihat negara kita masih banyak yang awam terhadap perkembangan teknologi apalagi tentang blockchain, membuat ide agan tersebut akan sedikit terkendala, kita berharap saja dulu agar pihak perbankan menerapkan sistem blockchain dan nantinya baru bisa di terapkan dalam berbagai hal, salah satunya pemilu umum.
full member
Activity: 588
Merit: 100
Penggunaan teknologi blockchain untuk diterapkan pada pemilu merupakan terobosan yang perlu dipertimbangkan KPU. Dengan teknologi ini akan meningkatkan kualitas kerja, efisiensi kerja serta tingkat kepercayaan yang meningkat. Juga dapat memotong biaya operasional KPU. Atau mungkin saja pemilu hanya kita lakukan dari rumah saja tanpa perlu ke lokasi pemilu seperti yang sudah-sudah.
full member
Activity: 513
Merit: 100
Ide teknologi blockchain untuk pemilu sangat bagus sekali untuk diterapkan karena dapat meminimalkan kecurangan data pemilu khususnya saat penghitungan data. Saat penghitungan data selesai, langsung di masukkan dalam jaringan data blockchain. Tidak perlu lagi menunggu penghitungan ulang karena saat inilah biasanya data siluman masuk. Data yang real yaitu saat selesai pencoblosan.
newbie
Activity: 176
Merit: 0
wah gan menurut saya ide agan ini bagus tetapi gan terlalu tinggi untuk diterapkan diIndonesia karena jika pemilu ini diterapkan dengan teknologi pasti hanya sebagian yang ikut dalam partisipasi dan juga sangat susah merealisasikan hal tersebut tetapi saya sudah bangga kok kalo agan bisa berpikiran seperti tersebut.
newbie
Activity: 17
Merit: 0
Penghitungan suara pemilu menggunakan blockchain sangat ide bagus,,lebih transparan dan cepat tapi tetap dengan menggunakan E-KTP karna menurut saya e-KTP lah yg selama ini menjadi data lengkap diri kita.
Smoga dikemudian hari tidak hanya pemilu tapi segala pekerjaan bisa menggunakan sistem blockchain agar pekerjaan jg bisa lebih cepat dan tidak banyak karyawan yang lembur(tidak lebih dari 8jam)
Mari kita pakai bersama (kalau tidak dimulai dari kita trus siapa lagi?)
jr. member
Activity: 112
Merit: 2
Saya sepakat jika teknologi blockchain ada di sistem pemilu tetapi kendalanya saat verifikasi data menggunakan E-KTP karena banyak warga manula contohnya seperti di kampung saya banyak yang tidak mempunyai KTP apalagi E-KTP. kakek dan nenek saya juga tidak mempunyai, nah ini yang menjadi permasalahannya yang seharusnya memiliki hak pilih tetapi tidak bisa ikut milih. Mungkin bisa dengan menggunakan surat keterangan dari kecamatan untuk menggantikan E-KTP sebagai verifikasi data
member
Activity: 420
Merit: 10
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count


sepertinya keadaan seperti agan jelaskan di atas mungkin tidak akan terjadi di indonesia mengingat keadaan kita di indonesia masih sedikit yang mengerti tentang mata uang digital atau pun tentang blockchain.
jr. member
Activity: 42
Merit: 3
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count


Ini ide cerdas, gan. Seiring perkembangan teknologi blockchain kita berharap dapat membawa dampak positif terhadap seluruh bidang pekerjaan, tidak hanya pada bidang keuangan saja. Blockchain dapat dikembangkan untuk sistem pendataan yang terpadu. Saya yakin akan lebih efektif dan efisien.
newbie
Activity: 10
Merit: 0
kalau menurut gue itu bagus sangat gan, di mana dengan adanya revolusi teknologi blokchain, mudah2an akan terhindar dari oknum oknum yang ingin membuat kecurangan atau  pengelambungan suara.
jr. member
Activity: 82
Merit: 2
saya piker ini adalah terobosan yang sangat bgus untuk kemajuan teknologi blokchain di negri kita, apalagi pemilu 2019 kan tidak lama lagi, kan bisa langsung di coba gan,  tapi sebelum pemerintah menerapkan teknologi blokchain di lapangan, pemerintah harus menyiapkan tenaga tenaga yang sudah mumpuni dan profesional di dalam bidang blokchain ini gan. menurut saya siapa lagi kalau bukan master master di dalam forum bitcoin ini.
member
Activity: 266
Merit: 11
VTOS
Bila memang sistem blockchain diterapkan dalam pemilu tentu akan bagus gan, karna sistemnya yang tranparant dan anonim
Namun untuk menerapkan hal itu tentu tidak mudah gan, apalagi masih banyak yang awam terhadap sistem blockchain di negara kita ini.
full member
Activity: 280
Merit: 102
pemikiran yang sangat bagus dengan menggunakan tekhnologi blokchain sebagai alat pemilu dengan begitu tidak akan ada kecurangan karena setiap peserta setiap nama hanya bisa vote 1 kali yang di pilih dan data yang sudah di pilih langsung tersimpan datanya dan tidak akan bisa di rubah lagi, namun untuk memenuhi hal itu tentu harus melewati persetujuan pemerintah, kemudian kelemahan sinyal karena blokchain harus online agar data yang masuk bisa langsung terkunci agar tidak ada kecurangan, apakah tekhnologi blokchain bisa di gunakan di pedalaman yang terbatas jaringan online.
member
Activity: 662
Merit: 11
www.cd3d.app
Banyak manfaat dari sistem teknology blockchain baik itu dari dunia perbankan atau pun bisa juga di pakai untuk sistem quick count karena blockchain sistem nya terdesentralisasi bukan sentralisasi
Pages:
Jump to: