Pages:
Author

Topic: Revolusi Teknologi Blockchain Untuk Pemilu, apa jadinya? - page 11. (Read 2187 times)

newbie
Activity: 108
Merit: 0
bagus juga tuh gan, idenya jika pemilu bisa menggunakan teknologi Blockchain. tapi untuk di indonesia sepertinya sulit karena terkendala oleh jaringan internet. karena internet belum menjangkau sampai ke pedalaman hutan. bagaimana saudara - saudara kita yang berada di pedalaman papua dan kalimantan bisa berpastisipasi.


tapi sebaliknya mungkin jika di negara maju bisa di terapkan seperti di Amerika atau bahkan di benua Eropa. yang seluruh wilayah nya sudah terhubung dengan internet.

Indonesia kan punya Telkomsel yang katanya jaringannya bisa masuk ke pendalaman sekalipun, atau pake mobil yang membawa parabola gede itu. mungkin bisa  Grin

kok masih d sebut "katanya" gan Cheesy Cheesy iya sih kendalanya cuma d jaringan internet & para mafia yg siap menghadang hal tersebut Roll Eyes Grin
legendary
Activity: 980
Merit: 1001
kalau betul pemilu nantinya menggunakan teknologi bitcoin pasti pasi akan sangat transparan dan kecurangan pemilu pasti bisa di minimalisir.tapi untuk indonesia pemilu 2019 ga bakal mengunakan teknologi blochainga tahu untuk pemilu 2024/2029..lagian setau ane belum ada negara manapun yg menggunakan teknologi blochain untuk pemilu,semoga ke depannya ada..
full member
Activity: 756
Merit: 100
revolusi teknologi blockchain untuk pemilu adalah ide yang bagus menurut saya, namun dalam hal ini masyarakat kita saja belum terlalu paham dengan mata uang digital atau blockchain, saya yakin jika hal ini memang akan diterapkan , akan membutuhkan waktu yang sangat lama
member
Activity: 616
Merit: 10
Menurut saya inilah cara yang terbaik gan atau membuat platform tersendiri dari indonesia,karena yang kita lihat banyak sekali permasalahan pada pemilu dalam hal pemungutan suara,apalagi banyak permainan suara dari kalangan mereka sendiri.Kalau negara kita menerapkan ini saya yakin calon-calon berikutnya pasti akan sepuluh kali berfikir untul mencalonkan diri sebagai kandidat Smiley bagaimana tidak,sudah dipastikan gugup duluan apabila mengetahu sistem dari kinerja blockchain itu sendiri.
Jika blockchain diterapkan akan benar benar mengatasi indikasi kecurangan yang mungkin terjadi dalam proses pemungutan suara, jadi masyarakat tidak perlu takut lagi dengan adanya berbagai kecurangan dan calon yang terpilih benar benar pilihan masyarakat dan dapat menghemat biaya pemilu, teknologi ini akan merevolusi sistem pemilu yang selama ini digunakan
full member
Activity: 649
Merit: 100
Binance #SWGT and CERTIK Audited
Menurut saya inilah cara yang terbaik gan atau membuat platform tersendiri dari indonesia,karena yang kita lihat banyak sekali permasalahan pada pemilu dalam hal pemungutan suara,apalagi banyak permainan suara dari kalangan mereka sendiri.Kalau negara kita menerapkan ini saya yakin calon-calon berikutnya pasti akan sepuluh kali berfikir untul mencalonkan diri sebagai kandidat Smiley bagaimana tidak,sudah dipastikan gugup duluan apabila mengetahu sistem dari kinerja blockchain itu sendiri.
full member
Activity: 462
Merit: 100
Sangat bagus jaringan blockchain di terapkan untuk pemilu, tapi apakah Indonesia udah mampu..? salah satunya Infrastruktur jaringan Indonesia. Sebagian Indonesia masih belum mendapat akses Jaringan yang bagus, Untuk di kota-kota besar sih saya rasa tidak apa-apa, Mungkin saya lebih setuju ini sudah bisa diterapkan di masa depan, tapi dengan catatan Indonesia sudah maju.
member
Activity: 616
Merit: 10
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count


Teknologi blockchain cocok sekali diterapkan pada suatu aktivitas yang memerlukan transparansi seperti dalam pemilu dan untuk pemilih hanya berdasarkan id KTP serta data suaranya pun akan tersimpan secara permanen sehingga objektifitasnya dapat terjaga 
full member
Activity: 714
Merit: 100
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count



menurut saya dengan diterapkan tekhnologi blockchain dalam pemilu itu sangat bagus gan, karena dengan diterpakan tekhnologi ini suara yang elah terdata tidak lagi bisa mengubahnya seorangpun, menurut saya ini ide bagus yang harus diperhatikan oleh pemerintah RI
newbie
Activity: 44
Merit: 0
setuju dengan teknologi
transparan
akurat
tidak dapat dirubah

kalau untuk 3 hal ini sangat setuju karena memang semuanya harus transparan, tepat dan tidak dapat di ubah.
untuk tidak dapat diubah seharusnya bisa hanya sebagai tambahan, jika transparansi sudah sangat jelas.
karena semuanya akan bisa di teliti jika transparan.

tetapi untuk
anonim, masih perlu dipertimbangkan lagi. karena dengan anonim suara atau hal yang lain tidak dapat di telusuri ulang.
jika ada kesalahan perhitungan atau ada kira2 hal2 yang cocok tidak dapat diketahui lagi dan bisa mengakibatkan hal tsb tidak sah.
full member
Activity: 269
Merit: 100
Bagus juga idenya gan, semua suara yang masuk langsung masuk ke dalam jaringan yang sudah terikat dalam blok-blok.
Tapi nanti jadinya hambar juga ya gan, ga ada tegang-tegangnya sedikitpun.
Orang datang ke tps, pilih kandidat, pulang ke rumah tunggu berita, selesai. Kayak orang bayar rekening listrik aja gan, bayar, terus pulang.
Kalau model gitu, bikin aja polling pake SMS, lebih praktis. Kan sekarang no. Hp harus registrasi, sudah ketahuan pemiliknya.
Itu malah lebih efisien karena jaringan dan sarananya gak perlu keluar anggaran lagi 
jr. member
Activity: 308
Merit: 4
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count


kayaknya itu sangat seru bila di terapkan dalam hal menentukan seorang pemimpin yang ideal untuk mengisi kepala pemerintahan, memang inilah salah satu kelebihan yang mungkin tidak diterapkan ataupun belum di kenal di masyarakat banyak khususnya dengan sistem yang amat menjanjikan dengan kebenaran dan juga di bisa di manipulasi oleh pihak-pihak tertentu yang mungkin mau memenangkan orang-orang tertentu untuk menjadi pemimpin suatu daerah maupun pusat, jika pemilu dan pilkada mau menerapkan hal yang telah di terapkan oleh blockhain saya rasa itu sangat bagus dan untuk menghindarkan tangan yang tak bertanggung jawab atau mau melakukan kecurangan didalamnya.
newbie
Activity: 20
Merit: 0
Suatu ide atau gagasan yang luar biasa gan revulusi teknologi blockhain untuk pemilu maka akan menjadi sejarah baru di indonesia yaitu pemilu yang bersih dan tanpa kecurangan.
full member
Activity: 532
Merit: 100
sangat cocok dengan apa yang agan sampaikan di thread ini. Berhubung di indonesia mempunyai banyak suku. Dan daerahnya luas. Akan lebih efisien untuk perhitungan suaranya nanti. Tapi akan sayang bagi orang" awan atau pun orang gaptek yang belum memahami tekhnologi.
newbie
Activity: 70
Merit: 0
Ide yang bagus gan boleh juga teknologi blockchain diterapkan di pemilu, pastinya akan bagus sekali karena selain menghemat biaya serta untuk menghidari adanya kecurangan, namun untuk menerapkan blockhain perlu didukung ane dengan tekonologi-teknologi informasi untuk yang ada diwilayah pedalaman serta harus disosialisasikan.
newbie
Activity: 134
Merit: 0
Teknologi blockchain memang bagus untuk diterapkan di pemilu gan supaya tisak ada kecurangan kecurangan dalam pemungutan suara.cuma masih banyak kendala kalau diterapkan dinegara kita saat ini.masih banyak penduduk diindonesia yang belum mengenal atau belum bisa menggunakan internet seperti orang yang sudah sepuh,jadi pemerintah masih butuh waktu yg ckup lama untuk menerapkan sistem blockchain dalam pemilu.
newbie
Activity: 2
Merit: 0
bener banget itu,agar masyarakat tidak berfikiran yang nggak" terhadap demokrasi di negara kita.karena dengan adanya  teknologi blockchain masyarakat bisa dengan penuh keyakinan dalam melihat hasil dari pemilu tersebut,teknologi tersebut juga sangat baik dalam menjaga keharmonisan dan kerukunan antar warga masyarakat.

 semoga kedepannya negara kita bisa lebih meanfaatkan teknologi yg sudah sangat modern seperti saat ini
full member
Activity: 322
Merit: 100
🤖UBEX.COM 🤖
ide yang bagus gan karena dapat mengurangi tingkat kecurangan dalam perhitungan suara dan juga sepertinya efisien dalam waktu dan tenaga
mungkin ini bisa diterapkan asalkan semua 'orang dalam' nya jujur semua
newbie
Activity: 98
Merit: 0
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count


Teknologi blockchain memang super canggih ya gan,pastinya hasil pemilihan bakal lebih real. tapi yang patut digaris bawahi apakah akan aman dari pengelembungan suara.
newbie
Activity: 154
Merit: 0
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count


ide kreatif gan, ini lebih efektif dan efisien lebih transparan dan hasil pemilihan tentunya akan lebih update,tapi mungkin untuk bisa terjun langsung kekalangan pemerintah mungkin mereka akan melakukan banyak pertimbangan untuk memastikannya.
jr. member
Activity: 72
Merit: 1
Blockchain Untuk Pemilu akan bagus mengganti sistem coblos kertas yang rawan rentan terhadap manipulasi,
dengan basis teknologi modern akan lebih aman pada kemampuan manipulasi jikalo pun berhasil maka protokol dalam sistem secara otomatis akn mengangapnya tidak sah karna data yang di ubah itu tidak sesuai dengan salinan data2 yang sudah ada sebelumnya.
Saya setuju dengan pendapat agan. Hanya saja menurut saya pemerintah harus siap menyediakan teknologi yang baik yang bisa diakses keseluruh nusantara. Kita semua sadar bahwa di Indonesia banyak sekali wilayah yang belum terjamah dengan teknologi, karena akses jalan dan tempat yang ekstrim.
Pages:
Jump to: