Pages:
Author

Topic: Revolusi Teknologi Blockchain Untuk Pemilu, apa jadinya? - page 18. (Read 2187 times)

newbie
Activity: 101
Merit: 0
Kalau memang suatu saat nanti teknologi ini diterapkan pasti banyak keuntungannya, privasi pengguna lebih aman. Tetapi kenyataan dalam lapangan masih banyak orang - orang yang belum mengerti akan teknologi jadi mungkin ini juga sebagai tantangan dalam pengimplementasian teknologi ini.
member
Activity: 242
Merit: 10
Ide yang bagus gan, memang teknologi blockchain memang luar biasa fungsinya,
Disamping bisa untuk dikembangkan bitcoin, dan fungsi yang lain pun sangat banyak, seperti bisa digunakan untuk pemilihan waktu pemilu, agar tidak ada kecurangan,  menurut ane sangat cocok jika blockchain akan digunakan untuk pemilihan.
newbie
Activity: 98
Merit: 0
kalo melihat topologi seperti ini. sangat memungkinkan pemilu menggunakan blockcain dengan alasan transparasi dan keakuratan data.
memang sudah seharusnya sistem ini di implementasikan ke umum atau pemilu demi pengematan dan keamanan data.
saya lihat memang pemilu boros kertas dan media distribusi lainnya. dibanding cetak kertas lebih baik uangnya dibuat jalan.
dengan begitu tentunya negara cepat beradaptasi dengan kecanggihan teknologi dan kemajuan zaman mengikuti segala perkembangannya, mengapa tidak jika teknologi blockhain untuk pemilu memudahkan dan menguntungkan
jr. member
Activity: 168
Merit: 5
kalo melihat topologi seperti ini. sangat memungkinkan pemilu menggunakan blockcain dengan alasan transparasi dan keakuratan data.
memang sudah seharusnya sistem ini di implementasikan ke umum atau pemilu demi pengematan dan keamanan data.
saya lihat memang pemilu boros kertas dan media distribusi lainnya. dibanding cetak kertas lebih baik uangnya dibuat jalan.
newbie
Activity: 98
Merit: 0
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count


Keren juga kalo bisa diterapkan ke pemilu, tapi bakalan butuh waktu yang sangat lama untuk sosialisasi karena ga semua orang indonesia paham tentang teknologi khususnya blockchain,Sehingga perlu adanya sosialisasi menyeluruh dan membutuhkan waktu yg tidak sedikit.
full member
Activity: 490
Merit: 100
Jika hal tersebut bisa diterapkan di Indonesia pasti akan meminimalisir kegaduhan pasca pemilu, karena seperti yang kita tahu setiap pemilu pasti akan banyak pihak yang bertikai dan saling menuduh telah melakukan kecurangan. Jika pemilu dilakukan dengan transparan dan semua orang bisa mengakses informasi tersebut pasti akan berdampak sangat baik karena bisa meminimalisir kecurangan, saya rasa hal ini perlu dijadikan pertimbangan pemerintah.
member
Activity: 126
Merit: 10
Harus ada persetujuan dulu dari pihak pemerintah dalam merubah sistem pemilu kita menjadi lebih modern, bila disetujui pemerintah pastinya akan sangat membantu dan tentunya Indonesia akan menjadi negara yang pertama menerapkan teknologi blockchain di sistem pemilu. Yang berdampak positif jika teknologi blockchain di terapkan yaitu tidak ada lagi kecurangan dari pihak petugas penyelenggara untuk mengubah jumlah coblosan karena pernah kejadian waktu pemilu putaran pertama di jaksel
newbie
Activity: 27
Merit: 0
Saran yang sangat bagus gan.dengan adanya teknologi blockchain dalam pemilu,kemungkinan terjadinya kecurangan sangat kecil.mungkin dalam beberapa tahun kedepan pemerintah bisa merealisasikannya
jr. member
Activity: 62
Merit: 2
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count


Apabila diterapkan akan menjadi transparan dan tidak ada kecurangan di dalam pemilu, namun itulah negara kita, hal tersebut tidak akan pernah diterapkan karena pasti menjadi tidak menguntungkan bagi orang yang memang ingin memanfaatkan anggaran dana yang akan digunakan untuk menyelenggarakan pemilu.
newbie
Activity: 154
Merit: 0
sayangnya belum bisa diterapkan karena kendala fasilitas, apalagi Indonesia luas banget... untuk bangun jaringan ke semua pelosok itu butuh waktu yang sangat lama...
full member
Activity: 238
Merit: 100
◆ FORTY SEVEN ◆
ide sistem yang baik tidak akan terwujud tanpa SDM yang bermental baja gan, kita bisa menerapkan teknologi baik itu blockchain atau apapun juga untuk pemilu, kita bisa memakai provider yang berkualitas untuk jaringan di pedalaman seperti telkomsel, kita juga bisa memberikan edukasi tentang teknologi untuk politik pemilu, akan tetapi kita belum bisa menerapkan rasa MALU kita gan, MENTAL kita belum sekuat baja. menurut ane politik itu keras gan. kalau masih terdapat orang-orang diatas yang terus berusaha berkuasa untuk memperkaya diri sendiri, bukannya untuk menolong rakyat yang dibawah.
Revolusi rasa malu dan mental juga sangat perlu gan menurut ane, semangatttt!!!
full member
Activity: 510
Merit: 100
Diperlukan usaha yang keras untuk meyakinkan pemerintah untuk bisa mengadopsi sistem blockchain itu. karena akan banyak pertimbangan dan banyak pro dan kontra mengenai hal tersebut. tapi apabila sistem blockchain bisa di aplikasikan ke pemilu akan dasyat hasilnya. cepat akurat dan efisien alias hemat biaya. semoga teknologi blockchain bisa memperbaiki dunia, salam bitcoin.
newbie
Activity: 97
Merit: 0
Sangat mantap teknologi blockchain saya rasa, tidak hanya digunakan untuk membantu sistem perbankan tapi juga bisa dipakai untuk pemilu juga. Dengan adanya perbantuan teknologi blockchain di pemilu tentu tidak ada lagi kesalahan pada saat perekaman data alias identitas ganda yang bisa memicu adanya suara siluman yang dapat menggelembungkan suara dari calon kandidat tertentu
newbie
Activity: 120
Merit: 0
Pendapatnya sih bagus gan,tapi akan sulit di terapkan dinegara kita ini.mengingat penyebaran internet yang tidak merata disetiap daerah,dan juga masih banyak orang orang awam yang tidak mengerti tentang teknologi.dan apabila terjadi,mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk mewujutkannya,pemerintah perlu membuat infrastrukturnya dulu gan,dan pemerintah juga harus memberi kursus kepada seluruh warga negara tentang teknologi blockchain supaya nanti pas pemilu tidak ada tang kebingungan tentang cara pencoblosannya
full member
Activity: 784
Merit: 101
The World's 1st Waste to Green Energy DLT Project
Saya pribadi sangat yakin, entah kapan. Suatu saat nanti teknologi blockchain pasti akan diaplikasikan pada banyak bidang, termasuk sistem penghitungan suara pada pemilu. Karena sistemnya memang tidak bisa dimanipulasi dan transparan. Sama-sama kita tunggu saja, kapan saat-saat itu akan tiba  Smiley
member
Activity: 298
Merit: 10
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count


Sebuah ide  yang sangat kreatif dari anda, jika sistem blockchain diterapkan pastinya semakin menambah minat pemilihnya.  Apalagi saat pemilu banyak suara yang tidak  sah.  Dengan sistem blochain selain transparan juga dapat mengurangi suara yang tidak sah . jika Indonesia mengunakan sistem tersebut pastinya lebih cepat mengikuti perkembangan jaman. 
sr. member
Activity: 518
Merit: 253
Memanfaatkan teknologi blokchain, sebuah sesuatu yang normal karena manusia selalu adaptasi dan membuat inovasi baru dengan adanya sebuah teknologi baru, namun untuk pengimplementasiannya membutuhkan waktu yang lama.
jr. member
Activity: 125
Merit: 2
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count


Ide yang bagus gan, tapi untuk indonesia sepertinya masih belum saatnya. Persoalan yang paling mendasar ya karena internet belum menjangkau ke semua wilayah indonesia. Misalnya di pulau pulau terpencil yang listrik saja belum ada itu juga jadi masalah utama, Indonesia harus segera berbenah mensosialisasikan internet, menyalurkan listrik ke wilayah yang belum terjangkau. Dan dirikan tower tower provider agar begitu ide ini terealisasikan bisa lancar semuanya tanpa halangan, tanpa koneksi yang tersendat.
full member
Activity: 1190
Merit: 108
Ane bayanginnya gimana embah embah yang mau ikutan nyoblos gan, pasti pusing tujuh turunan kalo pake sistem blockchain kayak agan TS beberkan diatas,
Sebetulnya mungkin sih pake blockchain, tapi kira kira bisa direalisasikan 25 tahun lagi  Roll Eyes
full member
Activity: 147
Merit: 100
Good Promotion
menurut saya dengan mengunakan technologi blockchain di system pemilu itu akan sangat menarik,karena di situ akan terjadi transparan penghitungan dan dengan mudah mengetahui hasil rekapitulasi secara singkat.
tapi yg jadi persoalan apakah pemerintah mau mengunakan nya dan mencoba meneliti nya?
karena masih terlalu banyak oknum-oknum yg memanfaatkan untuk tindak kecurangan dengan lemah nya system penghitungan suara.
tapi tetap positif saja karena masih banyak orang-orang jujur yg mau bertindak dan berbuat agar terjadi nya betul-betul transparan di pemilu indonesia.
Pages:
Jump to: