Pages:
Author

Topic: Revolusi Teknologi Blockchain Untuk Pemilu, apa jadinya? - page 6. (Read 2187 times)

hero member
Activity: 588
Merit: 500
Mantap gan, persamaan sistem yang memang sitematis secara akurat.
Memang hal yang tidak disadari seperti ini bisa dengan mudah dipahami ketika memang banyak yang mengetahui, akan tetapi berbeda dengan penyajian yang di beritakan oleh setiap media yang mengatakan teknologi blokchain tidak bekerja secara sistematis dan hal itu sangalah berbanding berbalik dengan yang sebenarnya.
Bener gan, pemberitaan oleh media ini sering kali kontradiktif dengan faktanya, sebenarnya manfaat yang dapat diambil dari teknologi blockchain ini tidak hanya untuk industri keuangan tetapi di segmen bisnis lainnya pun dapat diterapkan tergantung dari skema bisnisnya seperti apa, kemudian tak hanya pemilu saja teknologi ini bisa dimanfaatkan juga untuk aktifitas lain yang membutuhkan transparansi dan keamanan yang tinggi

kalau di indonesia pemanfaatan technology blockchain baru tahap pejajakan
itu juga bukan untuk pemilu, tapi di dunia perbankan, sudah ada 5 bank nasional yg lagi melakukan pejajakan tersebut
member
Activity: 616
Merit: 10
Mantap gan, persamaan sistem yang memang sitematis secara akurat.
Memang hal yang tidak disadari seperti ini bisa dengan mudah dipahami ketika memang banyak yang mengetahui, akan tetapi berbeda dengan penyajian yang di beritakan oleh setiap media yang mengatakan teknologi blokchain tidak bekerja secara sistematis dan hal itu sangalah berbanding berbalik dengan yang sebenarnya.
Bener gan, pemberitaan oleh media ini sering kali kontradiktif dengan faktanya, sebenarnya manfaat yang dapat diambil dari teknologi blockchain ini tidak hanya untuk industri keuangan tetapi di segmen bisnis lainnya pun dapat diterapkan tergantung dari skema bisnisnya seperti apa, kemudian tak hanya pemilu saja teknologi ini bisa dimanfaatkan juga untuk aktifitas lain yang membutuhkan transparansi dan keamanan yang tinggi
full member
Activity: 756
Merit: 111
cro.baby
Mantap gan, persamaan sistem yang memang sitematis secara akurat.
Memang hal yang tidak disadari seperti ini bisa dengan mudah dipahami ketika memang banyak yang mengetahui, akan tetapi berbeda dengan penyajian yang di beritakan oleh setiap media yang mengatakan teknologi blokchain tidak bekerja secara sistematis dan hal itu sangalah berbanding berbalik dengan yang sebenarnya.
member
Activity: 448
Merit: 10
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count


Kalau di terapkan pemilihan pimilu dengan dengan teknologi blockclain ,bagai mana nasip aspirasi rakyat yang ingin memilih peminpin tetapi ada orang2 yang belum paham dengang teknologi lebih lebih orang sudah tua ,rakyat yang belum paham dengan teknologi mereka tak dapat memilih negra kita belum siap gan diterapkan perturan begitu.
jr. member
Activity: 369
Merit: 2
Revolusi Teknologi Blockchain berbasis teknologi modern  lebih aman lagi pada kemampuan memanipulasi pemilu,walopun secara umum sistem sistem berbasis blockchain masih sedang dalam tahap revolusi pengembangan.
protokol dalam sistem ini secara otomatis akan mengangap( tidak sah) saat terjadi manipulasi karna data data yang di rubah itu kolo tidak sesuai dengan salinan datanya yang sudah ada sebelumnya.
full member
Activity: 504
Merit: 104
Bentuk penjabaran yang sistematis serta masif dalam unsur persamaan, maka dari itu sistem yang diterapkan dalam blokchain adalah sistem terobosan dengan basis yang sangat besar serta keakuratan dalam tahapan proseslah yang membuat pemerintah penasaran dengan tatakelolanya sehingga pihak dari ojk pun ingin mengkaji akan sistem blokchain. Menurut pemahaman sederhana ane untuk bagaimana nantinya sistem tersebut juga mampu memberikan manfaat secara global.
full member
Activity: 742
Merit: 102
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count




Menurut ane ini ide yang sangat bagus gan,bisa menghemat banyak anggaran,tapi sangat di sayangkan di sini belum semua tempat atau daerah dapat di jangkau oleh jaringan internet gan ini adalah suatu kendala buat pemilih menurut ane gan
mungkin setelah berjalan hal ini memang lebih menghemat banyak anggaran, tapi untuk melakukan persiapan agar hal ini bisa terlaksanan tentunya akan memakan anggaran yang cukup besar. seperti yang agan bilang salah satu kendalanya adalah jaringan internet, jadi pemerintah harus mengluarkan dana yang cukup besar supaya jaringan internet bisa masuk ke daerah plosok.
newbie
Activity: 210
Merit: 0
Luar biasa gan, rupanya blockchain selain bisa digunakan didunia perekonomian juga bisa dimanfaatkan pada dunia politik seperti halnya dalam pemilihan umum (Pemilu). 
sr. member
Activity: 462
Merit: 250
Menurut ane masih ada sedikit kekurangan jika teknologi blockchain di terapkan untuk pemilu gan di karenakan masih  ada banyak tempat yang belum tersentuh oleh jaringan internet gan
full member
Activity: 378
Merit: 105
MoonDeFi
Ide yang sangat bagus gan jika tekhnologi blockchain di terapkan pada pemilu pastinya membawa banyak dampak positif seperti yang agan katakan dan juga dengan digunakannya tekhnologi blockchain pemerintah dapat mengirit biayanya serta sudah pasti dijamin aman tidak ada lagi kecurangan-kecurangan seperti biasanya dan prosesnya pun lebih cepat dan mudah..tapi kalau untuk saat ini sepertinya tidak mungkin akan terlaksana gan karena jaringan internet yang belum mendukung dan juga pemikiran pemerintah yang belum sampai ke situ tapi saya yakin seiring berjalannya waktu hal itu pasti dapat diwujudkan..
full member
Activity: 1050
Merit: 100
sebuah terobosan yang luar biasa jika KPU (Komisi Pemilihan Umum) indonesia mengadopsi tehnologi blockchaing ini gan, setelah penutupan kotak suara kita langsung bisa mengetahui pemenang pemilu langsung setelah kotak suara ditutup. membuat waktu singkat takperlu perhitungan suara lagi karna ata telah tersentralisasi dengan baik. tentu ini sebuah terobosan yang sanagat bagus bagi KPU jika berani mengadopsi sistem ini.
newbie
Activity: 9
Merit: 0
Menurut saya kalo memang itu terjadi sangat bagus banget sobat dan ini adalah bukti kalo teknologi dan kecanggihan dari blokchain sangat bermanfaat buat kita semua dalam hal semua bidang sobat
member
Activity: 182
Merit: 10
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count




Menurut ane ini ide yang sangat bagus gan,bisa menghemat banyak anggaran,tapi sangat di sayangkan di sini belum semua tempat atau daerah dapat di jangkau oleh jaringan internet gan ini adalah suatu kendala buat pemilih menurut ane gan
jr. member
Activity: 207
Merit: 2
EndChain - Complete Logistical Solution
Kalau teknologi blochkchain digunakan untuk pemilu sudah pasti akan mengurangi anggaran yang cukup banyak, karena tiap terselengaranya pemilu menelan anggaran puluhan triliun, dan kalau pemilu yang dilakukan dengan cara manual pasti rawan kecurangan .tapih kalau diterapkanya blockchain untuk pemilu, pemerintah tidak perlu capek untuk mencetak surat suara karena setiap peserta pemilu yang telah melakukan pemilihan dengan cara ini data orang tersebut pasti akan tetsimpan dalam satu aplikasi dan mudah diakses oleh semua orang.
member
Activity: 686
Merit: 10
HYDAX EXCHANGE Platform
Itu bisa saja terjadi seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju  dan didukung oleh teknologi yang semakin canggih tanpa terkecuali apa yang  dilakukan akan terjadi, tapih semua itu butuh proses dan tahapan tahapan untuk menyelesaikan suatu masalah, apa lagi kalau kita ini belum semua orang sudah tau cara mengakses internet,tetapih kalau memang pemerintah ingin membuat teknologi blockchain untuk pemilu harus terlebih dahulu memberi sosialisi untuk masyarakat tentang tata cara mengunakanya.
newbie
Activity: 65
Merit: 0
Saya rasa pihak pemerintahan indonesia tidak menyetujui hal yang demikian karena indonesia banyak aturan aturan yang harus di ikuti dalam pemilihan.
Keinginan kita untuk yang lebih baik dan tranparan tapi dari segi aturan belum di terapkan dalam undang undang. apabila tidak melanggar norma norma hukum yang berlaku maka tidak salah juga di selenggarakan sistem pemilihan menggunakan yang seperti agan bagikan.
Terimakasih semoga bermanfaat untuk kita semua
newbie
Activity: 42
Merit: 0
Pemilu menggunakan teknology blockchain pastinya akan menjadi REVOLUSI besar-besaran.. akan banyak perubahan signifikan tetang tatacara pemilu yang sudah berjalan selama ini.. jauh dari kecurangan dan pastinya akan banyak kemajuan yang pesat.
newbie
Activity: 112
Merit: 0
Pemilu adalah salah satu pesta demokrasi pemilihan untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali entah itu Pemilihan presiden ataupun kepala daerah. Seperti kita ketahui bersama pemilu untuk tingkat daerah atau Pilkada akan di mulai di tahun 2018 dan sedangkan untuk Pilres akan di mulai di tahun 2019.

Pemilihan umum pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 tepatnya pada masa kabinet Burhanuddin Harahap,  sumber.  seperti yang kita tahu selama ini pemilu di lakukan dengan cara tradisional untuk mendapatkan suara rakyat, biasanya seorang yang ingin melakukan pemilihan harus datang langsung ke tempat Penghitungan Suara (TPS) yang di tentukan oleh panitia pemilihan setepat.

Setiap peserta pemilu di wajibkan untuk memilih salah satu calon kandidat yang ada di dalam surat suara. KPU akan memberikan waktu dari jam 07.30 Wib - 01.30 Wib setelah itu panitia setempat akan menghitung hasil suara yang di dapat kemudian akan di proses ke KPU pusat dan melakukan penghitungan ulang untuk mendapat hasil yang valid.

Menurut saya hal itu masih ada celah untuk mendapatkan suara lebih, karna yang menghitung mempunyai pikiran untuk melakukan hal itu. nah, bagaimana jadinya apabila Teknologi Blockchain di terapkan dalam Pemilu?

 - tranparan : Dengan teknologi Blockchain pemilu akan lebih tranparan dan setiap orang dapat mengetahui langsung hasil suara yang masuk
- Anonim : Seorang seperta pemilu dapat memilih calon kandidat nya tanpa harus di ketahui identitasnya ( namun disini peserta pemilu harus melakukan verifikasi data menggunakan E-KPT)
- Akurat : penghitungan akan lebih akurat karna akan langsung masuk dalam buku besar di jaringan blockchain
- Tidak dapat di rubah = Suara yang masuk dalam buku besar jaringan blockchain tidak dapat di rubah oleh siapapun

Contoh

buku besar jaringan blockchain


Statistik count



Revolusi yang sangat menarik dimana Revolusi Teknologi Blockchain dapat membantu terlaksannya Pemilu yang sukses, adil dan bijaksana. Asumsi saya pribadi tentang teknologi blockchain diterapkan pada pemilu tentunya akan berdampak sangat baik untuk penyelenggaraan pemilu yang adil dan beradab tetapi semua teknologi selain blockchain tentunya juga akan menghasilkan argumentasi yang serupa juga. Intinya adalah teknologi itu perlu dikembanga disemua lini bidang, agar kesuksesan yang dipetik.
newbie
Activity: 1
Merit: 0
kalau di indonesia di terapkan susah banget
kenapa karea yang benar2 melek tehnology masih lebih rendah dari pada yang ga
yang sudah tua atau di pedalama akan susah untuk memberikan suara nya
member
Activity: 392
Merit: 12
Ini merupakan ide yang bagus gan,menggunakan blockchain dalam pelaksanaan pemilu,supaya jujur aman dan transparan.tapi menurut saya ada beberapa kendala gan apabila sistem ini diberlakukan dinegara kita.mulai dari internet yang tidak merata di setiap wilayah,dan juga apabila dilaksanakan warga negara yang sudah agak tua mungkin sulit untuk melakukan pemungutan suara,karena mereka sama sekali tidak mengetahui tentang internet.

Kalau memang penggunaan blockchain bisa digunakan dalam pemungutan suara maka segala sesuatu akan diatur terlebih dahulu. Tetapi hal ini kan baru ide dan saran, sangat panjang perjalanan yang harus ditempuh oleh Negara Indonesia sampai blockchain ini bisa diterapkan dalam pemilu. Karena sampai dengan sekarang saja, untuk sekelas bank belum diperbolehkan.
semua itu harus realistis dulu gan, memang benar untuk keadaan negara yang masih terus mengkaji sistem blockchain ini dan belum ada sinyal dilegalkan, mungkin pemilu dengan bantuan sistem blockchain belum bisa diterapkan
Pages:
Jump to: