Topic: TRADER bukanlah PENGANGGURAN - page 7. (Read 3554 times)

Menurut ane kalau keseringan mendengar omongan orang lain akan berdampak buruk pada mental kita sendiri. Ke depan kita akan jadi menuruti omongan mereka dan harus menyenangi diri mereka, padahal pada kenyataannya, mereka semua itu tidak menolong kita, sepeserpun tidak ada kontribusi dalam hidup kita, tapi kok ikut campur. Kalau pun menuruti omongan mereka dan kita terpuruk, justru mereka akan tepuk tangan dan tidak menolong kita. Baiknya kita tutup telingan dan tidak mendengar itu semua, jadilah diri kita sendiri selayaknya kita hidup.

Inilah poin pentingnya karena memang kita tahu bahwa kita tidak bisa mengendalikan statement dan pandangan setiap orang kepada diri kita sehingga memang terlepas dari apa yang mereka ucapkan maka itulah yang harus kita terima tetapi jangan dimasukan kedalam hati karena justru itu akan membuat anda menjadi lemah jika memang omong-omongan yang tidak terlalu penting dijadikan sebagai acuan dan dimasukan kedalam hati karena justru dengan hal seperti itu jika terjadi kita akan semakin banyak mendapatkan omongan yang lebih menyakitkan sehingga daripada kita harus memusingkan pandangan orang terhadap diri kita sendiri maka akan lebih baik jika kita hanya fokus dengan apa yang kita lakukan karena pada akhirnya bekerja sekalipun itu dilakukan didalam rumah atau mungkin jika anda adalah seorang trader harian yang hanya fokus menatap layar monitor selama memang kita tidak masalah dengan hal itu dan karena kita suka serta menguntungkan maka kenapa harus peduli dengan ucapan orang-orang yang tidak memiliki kontribusi apapun terhadap kehidupan kita.

Saya pernah membaca tentang sebuah buku yang berjudul " seni untuk bersikap bodoamat " dan saya rasa hal itu cukup berguna karena kita harus mencoba untuk tidak peduli dengan apapun yang orang katakan pada akhirnya. Adapun tentang ketika berbicara tentang mereka bahwa tradeer atau investor bukanlah sebuah pekerjaan dan dianggap pengangguran maka itu juga tidak masalah karena saya sepakat dengan apa yang anda katakan karena pada akhirnya dianggap pengangguran dan tidak memiliki uang terkadang membuat kita lebih nyaman dan terhindar dari mereka yang ingin meminjam uang hahaha

Hal seperti ini juga terjadi di daerah saya gan.
kebetulan termasuk pedesaan yang masih banyak pantauan dari warga sekitar.
apalagi masih banyak warga yang awam teknologi apalagi crypto.
Mau gak mau harus jelasin dulu agar asumsi miring berkurang.

Yah, itu semua bisa dirasakan bahkan memang saya memiliki pengalaman yang sama dalam hal ini karena seperti yang anda katakan setiap orang memiliki pandangan nya tersendiri dan kita tidak bisa mengontrol pandangan orang lain terkadap kita karena itu pasti akan diluar kekuasaan kita sehingga dalam hal ini spekulasi yang terjadi akan beragam bahkan saya pernah dikatakan sebagai bandar judi dan di samperin oleh pihak RT karena beberapa laporan seperti itu
Tetapi pada akhirnya selama yang kita lakukan itu tidak merugikanorang lain dan dianggap legal dari segi hukum karena sampai sekarang masih belum ada hukum apapun di Indonesia untuk masalah kripto entah itu menjadi trader atau investor kita masih bisa melakukan hal itu maka lakukan selama itu tidak mengganggu karena pada akhirnya ucapan seperti itu akan hilang dengan sendirinya ketika mereka memiliki suatu kebutuhan dengan kita terutama dengan masalah "uang".
Saya pribadi bukanlah seorang trader tetapi saya cukup aktif di kripto dan justru dalam hal ini saya lebih suka dianggap sebagai pengangguran daripada harus dihadapkan dengan sesuatu yang menurut saya merepotkan maka terkadang dianggap menjadi seorang pengangguran tanpa ada masa depan yang jelas itu tidak seburuk yang dibayangkan karena kita tahu apa yang kita lakukan dan itu hanya anggapan orang lain saja.

Karena memang mindset orang-orang di sekitar kita sampai saat ini masih memiliki pemikiran yang sama secara keseluruhan karena anggapan bahwa bekerja termasuk itu dalam kata perdagangan maka mereka harus melihat kita pergi pagi pulang sore agar terlihat kita memang bekerja tetapi ketika kita hanya berdiam diri saja dirumah walaupun pada akhirnya kita juga pasti mengerti diam kita dirumah atau dikamar itu untuk apa tetapi mereka yang tidak melihat pasti tidak akan mengerti hal itu sehingga cukup wajar bahwa kita akan dianggap sebagai seorang pengangguran.
Tetapi dalam hal ini saya rasa kita juga harus memiliki mental dan pandai untuk menutup kuping dengan baik karena hal seperti itu pasti dirasakan oleh semua orang termasuk saya.
Saya jarang keluar rumah karena memang sesehari saya hanya melihat PC mengingat pekerjaan saya berada disana termasuk untuk kripto dan trading tentunya sehingga banyak orang diluaran yang memang sering membicarakan saya bahkan itu termasuk kepada saudara dan mertua saya. tetapi itu tidak menjadi alasan untuk kita berhenti tentunya karena kita tahu apa yang kita lakukan selama memang itu tidak mengganggu orang lain dan selama itu menguntungkan untuk diri kita untuk apa kita peduli dengan pandangan orang karena yang kita lakukan pada akhirnya bahkan lebih bisa menghidupi diri kita dan keluarga. Kita tidak bisa mengontrol perkataan orang diluaran dan yang harus difokuskan adalah pembuktian bahwa perkataan orang itu tidak sepenuhnya benar tentang diri kita.

Melakukan trading juga butuh sebuah ilmu tidak mungkin trading tanpa ilmu atau pengetahuan itu akan membawa para trading kepada sebuah kemudharatan, maka dari itu jika telah menganalisis dengan cermat dan matang hendaknya seorang trading harus memantau terus setiap pergerakan yang ada. strategi money management fixed fractional position sizing sehingga tingkatn kehati-hatian para trading makin jauh dari resiko kerugian, intinya trading adalah sebuah pekerjaan yang menguras energi tenaga dan waktu sehigga ini juga tergolong pekerjaan tidak mudah

Ya karena kebanyakan masyarakat beranggapan seperti itu, apalagi kalo hidup dikampung yang mayoritasnya orang orang tua, diem di rumah ya pengangguran.
Sekalinya punya banyak uang, disangkanya dari hasil maen judi slot, karena slot juga populer di masyarakat saat ini.

Tapi sebenarnya jaman sekarang masyarakat banyak yang sudah paham juga sih gan, misal ditanya kerja apa. Bilang saja apa adanya perdagangan saham maupun cryptocurrencies, berdagang melalui internet. Sudah pasti paham, tapi jika orang tersebut tidak paham maka kasih tahu apa itu trading. Meskipun juga pastinya tidak akan mudah, karena kita harus memberi penjelasan selengkap mungkin.

Masalah single ditanya calon mertua, saya rasa ini tergantung camernya sih dan lingkungan juga. Kalau Camernya paham trading, paling disuruh buka usaha sampingan lainnya yang nyata semisal buka toko isi ulang pulsa atau bikin kontrakan untuk menjamin kehidupan istri dan anaknya.

Ini memang benar adanya. Di lingkungan saya pun masih punya anggapan seperti ini. Orang-orang menganggap bekerja jika keluar rumah, kalau di rumah tetap dianggap nganggur apapun profesinya. Apalagi profesinya trader seperti kita ini, masih banyak orang-orang yang tidak kenal dengan yang namanya trading. Sekalipun kita jawab trading, pasti akan dikira jualan barang seperti di market place Tokopedia, Shopee, Lazada dan sejenisnya.

Biasanya itu terjadi di pedesaan. Kalau dilingkungan perkotaan, mungkin orang sudah mengenal trading saham. Jadi ketika kita jelaskan trading digital currency, mereka tidak akan bingung. Wajar kalau di desa masih banyak orang-orang kudet karena keseharian mereka jauh dari teknologi maju. Kudet sebenarnya tidak masalah asalkan tidak sok tau dan mudah menjudge orang lain.

ya itu mas sampai saat ini saya masih kena greednya padahal kalau bisa sehari 10$ itu aja sebulan udah 300$ atau +- ny masih di angka ~250$an masih diatas gaji umr rata rata kota ini mah dan menurut ane sangat sangat cukup.

ane juga udah 4 bulan ini gan main saham dan memang benar volatilitasnya gak sekenceng crypto tapi gegara itu juga modalnya yang harus gede kalau mau kerasa.


Kakak ane kerja di salah satu startup di indonesia gan dan dia seorang programmer gajinya mayana gede dan sekarang dia full Work from Home

Wah benar mas pengen juga bisa konsiten bisa dapat jutaan dari trading. kalau saya sih memang belum punya pengalaman yang cukup dalam berdagang. Sehingga sama seperti mas densus021 yaitu hari ini profit dan besoknya malah lemes akibat kemakan greedy 

Tapi di saham itu pergerakannya tidak sevolatilitas seperti di kripto ya mas? Makanya pasti butuh modal yang cukup lumayan untuk bisa mendapatkan profit jutaan. Tapi kalau tiap hari dagangnya mungkin bisa walaupun dengan modal yang tidak besar.

Iya mas karena biasanya orang yang bekerja dirumah ia terbiasa bekerja dengan mengembangkan skil dan kemampuan otak yang diatas rata-rata. Dan biasanya orang yang pintar juga banyaknya bekerja dalam pekerjaan ringan tapi menghasilkan lebih banyak melebihi para pekerja kasar. Mungkin begitu juga yang bekerja dirumah. Pernah baca dahulu tentang seorang jenius dichina yang memilih jadi orang yang dianggap pengangguran (padahal bekerja dirumah). Tapi sebenarnya ia mampu untuk menjadi orang yang terkenal dan sukses. Tapi ia lebih memilih hidup sederhana dan bekerja dari rumah.

jadi pengen trading dapat 2-3 juta per bulan ane main futures pernah dapetin 100$ per hari besoknya rungkat gitu terus wkkwkw

tapi dia trading saham dapat 2-3 juta per bulan itu modal berapa ya kira kira

tapi emang bener sih dulu sempet viral juga kan ada orang yang kerjanya di rumah doang tapi dapat duit banyak ya orang lain yang gak ngerti pasti jawabnya pengangguran padahal gaji orang yang kerja di rumah biasanya ngeri ngeri

Yang menganggap seorang trader adalah pengangguran mungkin orang tersebut kudet terhadap teknologi. Karena jika di bahasa Indonesia kan trader itu kan pedagang,dan seorang pedagang berarti bukan seorang pengangguran. Mungkin orang-orang Indo melihat pekerjaan itu familiarnya hanya yang terlihat aktivitas nya di luar ruangan. Tapi pada kenyataannya kan di zaman sekarang ada banyak pekerjaan yang bisa di lakukan di rumah,salah satunya yaitu trading kripto/saham.

meski berpenghasilan dan besar sekalipun di tengah masyarakat tetap di anggap pengangguran.
misal di tanya orang kerja, kerja apa bilang nya dagang, dagang apa kok di rumah saja ga kemana2.
apa lagi masih single di tanya calon mertua jawabnya bingung.
dan ortu pun kalau di tanya tetangga teman nya akan kesulitan menjawab nya anaknya kerja apa, pasti bingung

Nah benar, pengangguran adalah seseorang yang tidak memiliki pekerjaan sama sekali, namun ketika seseorang itu memiliki pekerjaan meskipun tidak tetap mereka tidak bisa dikatakan sebagai pengangguran. Namun mirisnya dikita seseorang yang bekerja serabutan masih dikatakan sebagai pengangguran, padahal mereka masih menghasilkan uang dari pekerjaan yang dilakukan, apapun itu. Dilingkungan saya seseorang yang bekerja harus pergi pagi pulang malam, dan berpakaian layaknya seorang karyawan.
Namun saya juga tidak bisa menyalahkan pandagangan masyarakat tentang itu, karena memang itu sudah menjadi kebudayaan yang turun temurun. Saya mengatakan ini juga karena pengalaman saya yang pernah menjadi korban dari omongan para tetangga. Hahahaha
Namun biarlah, mereka tidak tahu apa yang kita kerjakan. Terlebih jika kita menjelaskan pun belum tentu mereka menerimanya.

Yang namanya pengangguran, berarti tidak punya pekerjaan sama sekali. Kalau masih ada pekerjaan walaupun tidak tetap, itu bukan pengangguran namanya. Normalnya manusia, pasti punya pekerjaan karena mereka perlu penghasilan untuk hidup. Jadi sebenarnya agak diragukan jika di usia produktif, seseorang sama sekali tidak punya perkerjaan.

Pastinya trader punya aktivitas, yang jelas melakukan trade sebagai rutinitas.
Saya sepakat jika seorang trader tidak masuk dalam kategori pengangguran, mereka jelas-jelas punya aktifitas dan pendapatan.
Bekerja memang tidak mesti harus di kantor, ada banyak pilihan pekerjaan yang bisa dihandle dari mana saja (bahkan dari rumah). Contoh-contoh pekerjaan yang agan sebutkan di atas, adalah contoh pekerjaan yang fleksibel (bisa dikerjakan di manapun).

Karena karyawan dan pegawai di Indonesia itu dituntut untuk multi tasking seperti luzin bilang di atas, oleh karena itu dalam reguirement para pegawai HRD mewajibkan pelamar untuk memiliki ahli macam-macam, padahal menurut ane, itu semua malah akan menjerumuskan mereka sendiri. Setahu ane, di luar negeri (walau karyawannya sedikit) dan tidak segitu banyak seperti di Indonesia, 1 karyawan hanya melakukan 1 pekerjaan, misalnya, memasak, karyawan tersebut akan disuruh memasak sampai mereka pensiun, sedangkan di Indonesia, walau nyari job sebagai memasak, tapi di lapangan, karyawan tersebut tidak hanya memasak, tapi juga menyajikan, nyuci piring, dan pergi ke pasar. Pekerjaan multi tasking seperti ini menurut ane tidak bagus, malah bikin ketimpangan sosial, karena karyawan yang lain, nyantai.

Mungkin banyak para pengusaha bahkan negara menginginkan para pegawainya menjadi multitasking. Bisa bekerja pada pekerjaan yang bukan menjadi pekerjaan utama. Tujuannya mungkin untuk memperkecil anggaran penggajian dan itu bisa menguntungkan perusahaan bahkan negara. Inilah yang mengakibatkan mungkin tidak produktifnya para pegawai di negara kita karena konsentrasi mereka bercabang tidak bisa fokus pada satu hal saja.

Benar, gaya hidup seseorang akan mempengaruhi masa depan sekalipun orang tersebut memiliki pemasukan yang besar jika dirata ratakan gaji yang ada di Indonesia. Bagi sebagian orang, mereka hanya memikirkan untuk hidup hari ini saja, terlebih jika mereka memiliki pemasukan yang besar, mereka akan dengan tenang dan menganggap semuanya akan baik baik saja, padahal hal tersebut adalah prilaku yang salah. Seharusnya ketika semua masih baik baik saja, kita bisa sudah bisa memikirkan masa depan, bukan hanya menikmati namun juga berinvestasi untuk masa depan kita.
Investasi bukan hanya dalam bentuk aset atau yang lainnya, tetapi berinvestasi bisa juga pada bentuk kesehatan. Ya hal sekecil itu harus bisa kita perhatikan, karena jika bukan kita yang memperhatikan itu, maka siapa lagi yang akan memperhatikan kita?
Jangan menggantungkan hidup pada orang lain.

Lahan pekerjaan di bidang teknologi di Indonesia memang saat ini menjadi salah satu pekerjaan yang paling dicari dan sudah mulai menjadi tujuan pelajar untuk mengambil jurusan TI. Tapi, sayangnya perusahaan terlalu mengada-ngada kalau menetapkan requirement bagi para pencari pekerjaan. Misalnya, yang dibutuhkan desain grafis, tapi syaratnya harus ngerti pemasaran, copy writing dan sebagainya, yang seharusnya posisi ini tidak ada kaitannya dengan desain grafis, melainkan tugas dari tim marketingnya , dan yang paling sering juga ditemui "penampilan menarik", ini untuk apa coba  . Ya, mudah-mudahan saja, requirement seperti ini bakal berubah seiring dengan perjalanan waktu

Menurut Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF), kkecerdasan buatan berpengaruh signifikan terhadap perkembangan bisnis dan pekerjaan dunia.

Dalam analisis lanjutan WEF memberikan prediksi bahwa 69 juta jenis pekerjaan baru dan akan menghilangkan 83juta jenis pekerjaan lainnya. Mereka memprediksi bahwa semua pekerjaan di masa depan paling banyak berkaitan dengan teknologi.



Sedangkan untuk indonesia meski data WEF tidak bisa jadi acuan tapi mungkin kita bisa melihat melakukan persiapan. Indonesia sendiri meski telah dijuluki negara maju tapi tapi nampak kenyataannya saya pikir masih dalam tahap berkembang. Indonesia sendiri saat ini menjadi lahan vaforit pekerjaan adalah teknologi informatika (TI), maha data (big data), dan pembelajaran mesin (machine learning). Walaupun tidak tersebut secara khusus sebenarnya Trader bisa masuk ranah pekerjaan jika dilihat berdasarkan pengertian bekerja dari BPS.

Sumber
1. https://www.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html#:~:text=Bekerja%20adalah%20kegiatan%20ekonomi%20yang,dalam%20suatu%20usaha%2Fkegiatan%20ekonomi.
2. https://www.kompas.id/baca/riset/2023/07/23/daftar-pekerjaan-yang-hilang-dan-dibutuhkan-di-masa-depan