Topic: TRADER bukanlah PENGANGGURAN - page 9. (Read 3264 times)

Soalnya jaringan internet di rumah dia itu gak bagus, jadinya main di kantor. Ane sudah peringatkan juga, kalau penggunaan wifi publik itu tidak bagus, malah bisa bikin data-data yang ada di aplikasi yang dia mainkan itu terkuak oleh orang IT kantor. siapa tahu, soalnya dulu pernah ada pegawai di bagian IT dipecat karena ketahuan buka FB atasan, tau password tersebut karena dia remote di ruang IT.

Kalau ane jujur gan, ketika ane ditanya temen kantor, ane jawab jujur trading crypto. masalah dia mau ngomong apa, itu bukan soal, karena ane nyari duit sendiri dan gak sekalipun minta rokok dan makan sama dia, jadi yang begini ini kalau dia ngomong haram, ane akan ladeni sampai dia keok, akan ane kasih wejangan aturan dan sekalian ilmu fiqih.

Saat ini sebenarnya walaupun tidak punya pekerjaan diluar rumah (karyawan kantor/Karyawan pabrik/buruk pabrik/bangunan/pedagang pasar dll).
Tapi bukan berarti menjadi pengangguran.

Karena saat ini banyak pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah. Contohnya seperti Pedagang Online, Pedagang aset digital, Freelancer ataupun Remote Working.

Contohnya di forum ini saya pikir banyak yang bekerja sebagai Freelancer, Pedagang aset digital seperti crypto dan juga sebagai Remote Working.

Bahkan menjadi gamers saat ini bisa menjadi sebuah pekerjaan. Jadi jangan sampai kita menganggap diri kita menganggur hanya karena kita tidak bekerja diluar rumah seperti orang lain.

karena segala jenis pekerjaan online yang dikerjakan dirumah pun merupakan sebuah pekerjaan dan juga bisa menghasilkan cukup lumayan asal kita mau lebih berusaha.

Menjadi trader kripto juga memang sebuah pekerjaan yang patut dibanggakan asalkan kita sudah menjadi pedagang yang professional.
Saya sebenarnya juga ingin bisa menjadi trader handal di kripto. Tapi belum mahir-mahir.

Oh iya terkait pekerjaan yang bisa dikerjakan dirumah saat ini tergolong sangat banyak. Bahkan bisa dikatakan sangat menjanjikan selama kita tekun dan rajin berusaha seperti menjadi :

✓ Conten creator (Tiktoker, Youtuber,Facebooker, Instagram dll)
✓ Remotet Working
✓ Freelancer
✓ influencer dll

Main forex di kantor? Wew sekali.. kalau saya main forex kudu jam jam santai yang tidak ada gangguan karena harus di pantengin mulu. Soalnya saya dulu kalau main pakai margin yang kecil jadi kalo ga di pantengin terus bisa udah hangus. Tapi udah lama ga main forex lagi karena kebanyakan spekulasi dan panas, ga bisa kontol diri yang membuat saya rugi banyak di forex.

Kalau masalah halal dan haramnya saya ga bisa berkomentar gan. Itu prespektif masing masing saja. Tapi yang jelas kalau mainnya serampangan dan ga pakai analisa munurutku si emang kayak judi jadinya  . Terus sejak fenomena juday online merebak, sekarang dikit dikit di sangkut pautkannya ke judol, saya kalo di tanya dapat pemasukan dari mana terus saya jawab dari bitcoin juga biasanya langsung di tuduh main judol. Sekarang kalo ada yang tanya penghasilan tambahan, saya jawab aja freelance, biar ga rumit 

Ya ane juga pernah nganggepnya gitu, soalnya temen ane sekantor ada yang main forex, tiap hari mukanya itu terus nunduk ke layar hape buat mantengin harga dollar. Ane sih tidak masalah, karena tahu penghasilan tambahan dia di situ, cuma ane gak nahan itu nyinyiran kawan sekantor yang gak paham apa yang dia mainkan. Banyak yang mengira dia main slot, padahal sedang trading forex. Dan buruknya lagi nuduh kalau semua barang yang dia pakai sekarang itu haram.

Kalau salah tebak atau telat exit uang bisa jadi nol, itu sama persis dengan judi. Atau ini mirip dengan future market kalo di crypto. Banyak yang berasumsi kalau future market sama dengan judi. Jadi tidak salah jika orang beranggapan Forex=Judi jika memang cara mainnya seperti yang ente katakan, gan. Tapi ente harus cross check dulu apa benar demikian. Saya sendiri belum ada pengalaman dengan Forex jadi tidak paham mengenai cara mainnya.

Tidak hanya agan yang mengalaminya, kita semua yang kerjaannya online pasti merasakan pengalaman yang sama. Stigma negatif itu muncul karena masyarakat yang belum terbiasa dengan kemajuan jaman yang memungkinkan bekerja dari mana saja. Tapi dengan banyaknya usaha online seperti toko-toko online, saya yakin lama kelamaan masyarakat akan paham dengan pekerjaan online kita. Memang tidak mudah memberi pemahaman ke masyarakat, tentu butuh waktu yang panjang.

Kalau saya mengartikannya bukan usaha sampingan, tapi usaha real. Kita tidak bisa selamanya menggantungkan pendapatan dari usaha online, makanya kita butuh usaha atau perkerjaan real juga. Ini bukan cuman untuk merubah stigma negatif masyarakat, tapi ini juga demi masa depan keluarga. Tidak hanya agan, saya juga melakukan hal yang sama. Hanya saja memang tantangannya cukup berat, terutama jika usahanya menyangkut jualan. Saya sudah 3 kali gagal berbisnis jualan, saya rasa tantangannya terkait dengan kompetisi (persaingan bisnis) disamping karena pengalaman dan ilmu juga. Makanya jika mau usaha real, pilih usaha real yang relatif aman dan mudah untuk dikembangkan. Selain itu, pilih yang kita punya passion di situ. Jangan pilih usaha karena ikut-ikutan trend.

Ngomong-ngomong, memulai bisnis real mau tidak mau tetap mengganggu aktivitas kerjaan online kita. Apalagi dalam tahap awal, harus fokus dan memberikan cukup waktu untuk bisnis realnya. Tidak ada usaha real yang mudah, semuanya punya kesulitannya masing-masing.

Saya pikir solusi terbaik adalah pindah ke lingkungan yang sehat, maksud saya jika memiliki dana lebih maka akan lebih baik pindah ke tempat lain sejenis perumahan. Maka secara otomatis kita akan mendapatkan kenyamanan dalam privasi, termasuk tidak lagi meladeni tetangga atau warga sekitar. Alternatif membangun usaha juga bagus, namun itu akan membuat fokus kita terbagi dan tidak maksimal.

Selain menjadi investasi, di perumahan seperti itu dapat memberikan kita pertemanan yang lebih sehat. Orang-orang yang menjadi tetangga kita, sudah bukan lagi orang awam yang suka mengurusi pekerjaan orang lain.

Sudah menjadi hal yang tidak asing Indonesia jika para tetangga selalu mengomentari apa saja yang kita lakukan, terlebih kita melakukan sesuatu yang tidak banyak orang ketahui, seperti trading ini.
Selain mentalitas kita butuhkan dalam melakukan trading, kita juga membutuhkan mental untuk mendengarkan apa yang orang lain katakan kepada kita.

Namun bagaimanapun saya sependapat dengan anda bahwa jangan sampai kita berencana untuk membuka bisnis real untuk menutupi atau menghindari perkataan orang lain, sebab saya pikir kita sudah terpengaruh oleh mereka dan bisa jadi kita akan kalah dengan perkataan orang lain nantinya. Dan harus dipikirkan juga bahwa kita tidak bisa menghindari itu dengan membangun bisnis nyata, sebab mereka juga akan dengan cepat mengatakan bahwa kita sedang membuat kedok dengan bisnis kita itu.

Jadi benar jika kita berniat untuk membangun bisnis atau usaha, kita harus serius dalam mengelolanya jangan sampai kita setengah setengah dalam melangkah. Saya harap agan tidak tersinggung dengan ucapan saya, sebab bagi saya orang yang hanya setengah dalam melangkah itu berarti tidak konsisten dan kita tahu orang yang tidak konsisten akan berakhir seperti apa.

Sebaiknya usaha real jangan hanya dijadikan sebagai alat untuk mengalihkan stigma negatif masyarakat. Kalau untuk tujuan ini saja, bisa jadi malah si om buang2 uang karena pastinya ga serius dalam menghandle usahanya. Karena istilahnya cuma sekedar buka usaha biar ga kelihatan nganggrur tapi ga ada niat buat memanage usaha tersebut biar berjalan dan menghasilkan profit. Alangkah lebih baik jika usahanya juga diseriusi, bukan sekedar buat menghindari ocehan negatif tetangga. Kalau saya disuruh milih, saya akan lebih milih bodo amat dengan ocehan orang daripada saya maksain diri saya buka usaha tapi cuma buang2 uang buat nutup ocehan orang.

Selama bisa menghasilkan pundi - pundi rupiah apapun jenis dan model yang dikerjan tetap namanya pekerjaan asalkan tidak melanggar dengan norma dan aturan pemerintah, namun kecurigaan masyarakat atau tetangga yang menganggap kita pengangguran karena penghasilan yang kita dapatkan padahal tidak pernah keluar rumah sama sekali. Saya pernah merasakan di posisi seperti ini namun tidak terlalu merespon stigma negatif dari tetangga karena dengan berjalannya waktu mereka akan paham dengan sendirinya.

Namun ada baiknya selain trading menjadi sumber pemasukan utama, ada usaha sampingan kecil - kecilan baik itu berkebun, jualan atau hal lainnya untuk menutupi kekhawatiran dari masyarakat di sekitar kita, dengan adanya usaha sampingan setidaknya mereka tidak beranggapan dan memiliki stigma negatif tentang pribadi kita yang full time online dan tidak menganggau aktivitas trading kita.

Saya sedang berusaha mencari alternatif yang lebih mudah untuk membuat usaha real sampingan agar stigma negatif dari masyarakat dan tetangga bisa teralihkan dengan adanya usaha real, "kira2 usaha apa yang bisa dihandle dengan mudah dan tidak menggangu aktivitas trading kita?"

Kalau secara hukum si kalau tidak salah trade forex itu legal dan sama MUI kalo tidak salah juga tidak termasuk judi (koreksi jika salah), tetapi dalam prakteknya banyak yang asal nebak harga berdasarkan feelling gan, jadi ya kayak judi gitu, apalagi kalo udah panas, biasanya asal pasang aja. Idealnya memang pakai analisa market dan analisa ekonomi global. Biasanya saya kalo awal masuk market masih pakai analisa yang diyakini tapi kalo udah panas bisa asal masuk aja gan, apalagi kalo market US udah buka (sekitar jam 7 atau 8 malem waktu WIB) itu biasanya pergerakan harga sangat cepat, jadi bisa abis sangat cepat (kalau margin pip dikit, dan bisa cuan cepet banget juga kalo scalping), nah kalo udah panas asal masuk terus tiwas saldonya gan

Jadi kalau forex masuk dalem kategori judi apa engga, lebih ke usernya mungkin, bagaimana dianya dalam bermain forex

Ane pernah denger katanya forex itu juga termasuk judi, Ane belum klarifikasi sumbernya, namun kalau melihat bagaimana sistem trading mereka berjalan, memang agak bau-bau ke situ. Kita harus mantengin terus chart dan kondisi market, telat sedikit saja uang kita jadi nol. Hal ini tentu beda dengan trading spot crypto, walau harganya bikin was-was terus tiap hari, tapi tidak bikin aset kita habis, yang berkurang hanya nilainya saja, aset kita tetap utuh di wallet exchange atau pribadi.

Yah saya sangat setuju dengan semua pendapat agan. Karena melakukan perdagangan atau trading kripto,jelas hal tersebut juga termasuk sebuah pekerjaan. Jadi jika trading kripto bukan disebut pekerjaan,berarti harus di sebut apa? Hiburan? Yah sudah tentu bukan. Melakukan perdagangan atau trading di kripto juga, menurut saya yang masih pemula,tentu dibutuhkan kerja keras. Seperti ketika menganalisa pasar,dan mencari berita tentang koin yang akan di beli. Oleh sebab itu,trading kripto juga membutuhkan keseriusan dan kesabaran yang benar-benar tinggi. Karena bukan perkara sepele,ketika melihat market pasar kripto seharian,itu adalah hal yang melelahkan dan bikin kepala puyeng.

Oleh karena itu,jika menyebut trading di kripto bukanlah sebuah pekerjaan, menurut saya hal tersebut sangat kurang tepat. Tapi jika yang membuat pendapat tersebut adalah orang yang tidak mengenal trading kripto sih masih wajar. Tapi jika yang membuat pendapat seperti itu adalah orang yang suka melakukan trading di kripto,yah mungkin beda persepsi saja soal yang namanya pekerjaan.

Karena pada dasarnya melakukan trading di kripto meluangkan waktu dan pekerjaan yang lainnya pun sama meluangkan waktu.
Trading kripto memiliki peluang besar untuk selalu mendapatkan pundi pundi uang,dan pekerjaan yang lainnya pun sama, memiliki peluang untuk mendapatkan uang.
Jadi bedanya memang hanya terletak pada cara pelaksanaannya saja.

Pastinya, akan selalu ada orang yang berpandangan buruk terhadap kita karena ada saja orang yang ingin mencari-cari kekurangan kita. Walaupun sebenarnya orang yang seperti itu kadang karena iri, atau karena tidak mampu menghasilkan uang seperti kita (para trader). Selain itu, memang ada juga yang asal mencap buruk karena mereka tidak tau pekerjaan tersebut. Sayang sekali budaya mudah berucap dan mudah menilai orang tidak luntur walaupun zaman sudah semakin modern.  

Tergantung situasinya. Jika tradingnya tidak full day, saya kira masih bisa untuk mengerjakan pekerjaan lain yang sifatnya tidak menghabiskan banyak waktu. Apalagi jika perkerjaan tambahan tersebut tidak terikat waktu dan deadline untuk pengerjaannya. Misalnya buka toko online, ini sangat bisa untuk menjadi pekerjaan tambahan karena bisa dikerjakan sambilan.

Mungkin kerjaannya itu gan, emang ngurusi hidup orang lain alias ngegosip. Ya mungkin untuk saat ini, pekerjaan itu belum membuahkan hasil cuan. Tapi kan siapa tau emank-emak yang suka ngegosip di gang agan bisa masuk jadi presenter beneran seperi program tv kiss 


Tapi bagi yang emang trading ngasal bisa agak masuk kategori judi gan. Gak hanya buang buang waktu tapi buang-buang uang. saya termasuk yang kalah bandar gan main trade, tapi trade forex. Biasanya pas awal-awal main masih fokus dan beneran menganalisa tapi lama-kelamaan jadi panas, apalagi kalau udh cut-lose, biasanya jadi asal pasang ga ngikutin analisa awal


Iya gan, jadi tiap hari tu berangkat, pake pakean rapi. Padahal seringnya cuma tidur doang disana soalnya dia sukanya garap projekan malam-malam sampe subuh. Dari pada dikira kerjanya tiduran mulu jadi dia mending keluar rumah.

Sebenarnya dia lakuin ini awalnya karena masih hidup bareng mertua, karena ga enak ga kemana-mana dan ga enak ke mertua. Tapi setelah punya rumah sendiri tetap sama, masih nyewa ruko, katanya lebih aman dan ga susah kalo di tanyai orang tentang pekerjaan

lelucon yang lucu.. tetapi lelucon inilah yang menjadi motivasi untuk saya agar terus meningkatkan kemampuan saya dan terus melebarkan sayap dalam dunia perdangan untuk terus meningkatkan penghasilan saya saat melakukan trading.
dan nanti pada waktunya setelah saya dapat benar-benar menguasai tentang dunia perdagangan maka saya akan membeli semua ucapan mereka. Dan untuk sekarang saya perlu exstra sabar dan menutup rapat-rapat telinga saya tentang semua celotehan yang mereka katakan tentang saya..

Seorang trader tentunya harus percaya diri karena tentunya bisa menghasilkan uang walaupun hanya diam di rumah.
Ya, memang selalu ada orang yang memandang negatif terhadap orang yang tidak bekerja di luar, tapi saya rasa mereka berkata demikian karena mereka tidak tahu yang namanya pekerjaan sebagai trader. jadi saya rasa kalau misalnya keilmuan kita sudah banyak dan pengalaman sudah banyak saya rasa tidak ada salahnya kalau misalnya pekerjaan kita hanya fokus di trading.

Karena kadang kalau kita bekerja banyak cabangnya kadang ada kalanya hasilnya kurang maksimal dalam melakukan trading, karena pemikiran menjadi terbagi.

Tapi dalam hal ini tergantung kemampuan seseorang kalau misalnya bisa menyelesaikan semua pekerjaan tentunya itu adalah yang terbaik.

kalo mendengar gosip tetangga bahwa saya di rumah aja gak ada kerjaan itu sudah capek lah gan, mak mak dalam gang rumah saya masih pada kolot semua pikirannya, kalo di ajari tentang apa itu trading pasti jawabannya paling itu judi.. apa apa di ceritain, tapi gak pernah ngaca bahwa mereka sendiri gak ada kerjaannya, cuma ngeharapin pemberian suami atau dari anak, lawak memang, sukak kali ngurusi hidup orang lain.


benar gan, trader itu adalah pekerjaan, namun persepsi orang orang umum di luar sana yang masih menganggap bahwa itu hanyalah aktifitas yang membuang buang waktu, mereka sebenarnya tidak paham dengan apa yang di lakukan seorang trader di pasar saham atau pasar kripto, selain itu kalo merkea lihat hidup kita pas pasan dan tidka menghasilkna apa apa selama trading, maka mereka pasti bilang palingan dia main judi di komputer, wkwkwk

tapi saya cukup terkejut sih denger itu freelance ampe nyewa ruko hanya untuk menghindari omongan mak mak dalam gang tentang yang di rumah aja pasti nganggur, wkwkwk.

Bagi kita, ukurannya mungkin dari nominal penghasilan. Tapi masyarakat kadang cuman menilai dari apa yang mereka lihat, gan. Masyarakat umumnya menganggap idealnya kerja yaitu pergi pagi, pulang sore. Dan yang mereka apresiasi yaitu kerjaan seperti PNS atau kerja di perusahaan ternama. Sedangkan kerjaan sendiri (apalagi cuman di rumah) masih kurang dipandang dengan alasan tidak ada jaminan masa depan. Padahal kerja apapun tidak ada jaminan akan terus bertahan sampe bertahun-tahun mendatang. Mungkin karena mindset masyarakat kita masih mindset pekerja, belum punya mindset seorang entrepreneur.

Setuju. Salah satu alasan mengapa masyarakat awam tidak paham apa itu profesi trader karena itu profesi kelas menengah-atas dulunya ketika belum ada trading crypto. Masyarakat kita yang umumnya cuman pekerja biasa, belum sampai ke pemahaman pekerjaan level itu. Sekarang dengan adanya crypto, masyarakat mulai melek profesi trading karena siapapun bisa trading. Tidak perlu relasi tertentu, tidak perlu harus dengan modal besar.

Betul, lama-lama semua kerjaan online akan dianggap lumrah. Apalagi dengan hampir rata-rata semua orang punya gadget di tangan, dunia online makin familiar di kalangan masyarakat kita.

Memang ini adalah lelucon yang sangat lucu... pusigahan dan memelihara tuyul atau yang lainnya. tetapi biarlah orang lain berkata demikian dan saya menganggap hal itu sebagai penggugur dosa untuk saya. walalupun terkadang perkataan mereka sedikit mempengaruhi pikiran tetapi biarlah..

yaa.. ketika mendapatkan teman yang mengerti tentang keadaan kita dan aktivitas yang kita lakukan saya merasa sedikit lega dan bahagia, walaupun saya harus meluangkan sedikit waktu untuk mengajarinya akan tetapi hal tersebut membuat saya merasa bahagia.

Ane juga sama, melakukan kedua hal tersebut berbarengan, akan tetapi mungkin waktu ane lebih banyak di dunia nyata dikarenakan sering pergi ke luar kota. Sebenarnya, trading itu sangat dinamis, apa lagi sudah banyak aplikasi exchange yang ready di store phone, sehingga ketika lagi break atau sedang tidak begitu sibuk di kerjaan utama, ane bisa sesekali memantau pergerakan harga, bahkan pernah take 10x profit pada waktu coffe break.