kalau menurut saya kalau mau turun ke dunia trading jangan mengunakan modal dari pinjaman alangkah bagusnya dana yang di keluarkan untuk trading dana dari panen bounty lebih aman apabila rugi maka tidak begitu kecewa.
Saran agan ini hanya bisa diaplikasikan untuk para bounty hunter. Sedangkan kita tau ada beragam latar belakang dan pekerjaan para trader crypto. Untuk yang tidak join bounty, masa iya mereka harus menggunakan dana yang diperoleh dari bounty. Kalau menurut saya, yang jelas jangan pernah menggunakan dana yang tidak aman untuk trading. Dana yang tidak aman itu termasuk dana pinjaman, dana untuk kebutuhan sehari-hari, atau dana simpanan untuk kebutuhan mendesak. Gunakanlah dana yang dirasa tidak akan mengganggu stabilitas keuangan kita sekalipun menderita kerugian.
Topic: [Untuk Newbie] Alasan Untuk Tidak Trading Uang Pinjam - page 16. (Read 7034 times)
kalau menurut saya kalau mau turun ke dunia trading jangan mengunakan modal dari pinjaman alangkah bagusnya dana yang di keluarkan untuk trading dana dari panen bounty lebih aman apabila rugi maka tidak begitu kecewa.
Bener modal dari bounty dan bisa juga modal dari hasil airdrop digunakan untuk trading, kalau misalnya loss tidak ada beban meskipun sakit sih sebenarnya namun tidak separah dengan menggunakan modal dari pinjaman untuk trading, karena saat ini pinjaman bunganya cukup lumayan setiap bulan dan telat membayar semakin hari dendanya semakin besar apalagi pinjaman yang diambil di aplikasi pinjol, paling ngeri karena banyak yang bercerita mereka pinjam gk seberapa pas bayar hampir 2x hingga 3x lipat karena tidak bisa bayar tepat waktu. 
kalau menurut saya kalau mau turun ke dunia trading jangan mengunakan modal dari pinjaman alangkah bagusnya dana yang di keluarkan untuk trading dana dari panen bounty lebih aman apabila rugi maka tidak begitu kecewa.
baru baru ini saya denger ada seseorang yang meminjam uang ke bank dan di mainkannya di binomo agar bisa sukses seperti indra kenz.
Kalau di dunia crypto kita sudah kebal akan hal itu, malah orang terkaya no.1 dunia yang jadi Shilingnya (Elon Musk), dengan mudah tergiurnya dengan influencer karbitan, artinya perlu juga bimbingan psikiater. Takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan {1][1]. https://www.merdeka.com/peristiwa/bunuh-diri-usai-rugi-main-bitcoin.html
Mungkin karena dia nya yang terlalu bersemangat sehingga lupa mengecek resiko dan alur permainannya, apalagi kalau melihat indra kenz dkk nya yang sudah terlihat sangat sukses lewat tampilan serta lewat banyaknya harta mereka sekarang, sehingga si orang itu langsung tergiur dan memutuskan untuk ambil uang di Bank 
Pepatah lama itu harus kita ingat, "Tong Kosong Nyaring Bunyinya", saya tidak yakin dia kaya karena trading, karena kalau saya lihat, dia bisa dapat duit dari konten youtube dengan pakai judul trading biar banyak yang klik.kalau saran saya lebih baik dana dingin bukan dana kantong yang di depositkan ke akun exchange akun tapi dana dari perolehan dari aktivitas airdrop, bounty, atau bagian freelancer online lainnya.
kalau dari airdrop dan bounty tak perlu lagi diapa-apain, cukup hold aja sudah termasuk ke dalam investment. kecuali diconvert semua ke BTC atau coin yang lebih menjanjikan. Tidak bisa dipungkiri kalau tekanan yang besar pada seseorang itu akan selalu membuatnya tidak fokus dalam menjalani semua hal di kehidupannya termasuk menjalani trading yang penuh dengan resiko tinggi, jadi menurut saya meminjam uang pada Bank untuk aktivitas trading bukanlah hal yang layak dilakukan meskipun mampu untuk dilakukan tetapi tekanannya sangatlah banyak.
Jika kita memahami pinned post dengan seksama maka siapapun akan mengurung niatnya untuk membuat pinjaman untuk aktivitas trading, yang paling nyesek akan resiko yang ditimbulkan berdampak pada tekanan psikologis maka itu akan berhubungan ketidaktenangan karena penuh kekhawatiran bahkan sampai depresi, kondisi psikotik yang tidak terkendali akan sulit memotivasi diri kembali selain anda membuat jaminan untuk menutupi semua pinjaman.Quote
Solusinya lebih baik melakukan aktivitas trading apapun dengan uang seadanya saja atau semampunya saja walaupun keuntungannya sangat sedikit tetapi itu jauh lebih baik dari pada meminjam uang di Bank
Itulah yang sering disebut2 sebagai dana dingin, sebagian dana yang tidak termasuk kategori primer yang disisihkan untuk keperluan trading atau investasi dalam crypto, kalau saran saya lebih baik dana dingin bukan dana kantong yang di depositkan ke akun exchange akun tapi dana dari perolehan dari aktivitas airdrop, bounty, atau bagian freelancer online lainnya.legendary
Activity: 2716
Merit: 1102
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
memang tidak 100% mereka yang meminjam uang dari bank lalu mentradingkannya berakhir gagal namun persentase nya saya yakin lebih dari 60% mereka yang meminjam uang ke bank unutk trading berakhir gagal, tekanan yang besar harus membayar cicilan membuat pengambilan keputusan menjadi kurang tepat.
Tidak bisa dipungkiri kalau tekanan yang besar pada seseorang itu akan selalu membuatnya tidak fokus dalam menjalani semua hal di kehidupannya termasuk menjalani trading yang penuh dengan resiko tinggi, jadi menurut saya meminjam uang pada Bank untuk aktivitas trading bukanlah hal yang layak dilakukan meskipun mampu untuk dilakukan tetapi tekanannya sangatlah banyak.
Solusinya lebih baik melakukan aktivitas trading apapun dengan uang seadanya saja atau semampunya saja walaupun keuntungannya sangat sedikit tetapi itu jauh lebih baik dari pada meminjam uang di Bank karena memakai uang sendiri selalu memiliki sedikit tekanan yang dirasakan sehingga bisa lebih fokus dalam mendapatkan cuan selama tidak serakah dan ingin cepat kaya.
baru baru ini saya denger ada seseorang yang meminjam uang ke bank dan di mainkannya di binomo agar bisa sukses seperti indra kenz. saat saya dengar pengakuan nya, itu membuat saya terdiam, saya berpikir betapa bodohnya orang ini begitu mudah percaya dengan tipuan yang di mainkan indra kenz dkk.
Orang tersebut trading-nya sukses atau gagal? Karuan kalaupun pinjam dibuat untuk modal usaha buka warung kelontongan setidak laku-lakunya-pun masih ada barang real yang bisa dipakai sendiri.cut...
~snip~
trading apa pun itu, jika menggunakan uang pinjaman dari bank maka hasilnya tidak akan bagus. trading lah dengan uang dingin, agar tekanan dan juga hasil yang di dapat lebih maksimal.
trading apa pun itu, jika menggunakan uang pinjaman dari bank maka hasilnya tidak akan bagus. trading lah dengan uang dingin, agar tekanan dan juga hasil yang di dapat lebih maksimal.
Dari sisi tekanan mungkin bisa jadi banyak tekanan atau resikonya memang lebih besar. Tapi mengatakan trading apapun dari uang pinjaman hasilnya tidak bagus sepertinya belum ada bukti kuat. Saya pikir mungkin ada dari sekian persen user yang berhasil trade dari uang pinjaman termasuk bank. Karena saya yakin walapun mungkin kecil ada yang sudah pengalaman trading dan memiliki keyakinan dengan kemampuannya baru pinjam di bank, jadi merka paham dan mengerti faktor high risk returnya dan memiliki manajemen yang mungkin baik, bagi orang yang berhasil. Tapi untuk beberapa orang mungkin memiliki pola berbeda pinjam dulu baru trade ini yang saya pikir hasilnya tidak akan bagus. IMO
baru baru ini saya denger ada seseorang yang meminjam uang ke bank dan di mainkannya di binomo agar bisa sukses seperti indra kenz. saat saya dengar pengakuan nya, itu membuat saya terdiam, saya berpikir betapa bodohnya orang ini begitu mudah percaya dengan tipuan yang di mainkan indra kenz dkk.
Pengaruhnya karena banyaknya akun sultan di sosmed yang membagikan konten video menghambur-hampurkan uang, membelikan mobil mewah jam 3 malam karena tidak bisa tidur, hal itu menjadi daya tarik bagi seseorang untuk mengikuti jejaknya seolah trading tanpa resiko, itu tidak terlepas dari pengaruh yang kontrovensional dari penghasilan yang di publikasikan oleh influencer yang diduga untuk "menjerat" banyak orang terlibat pada platform binary option yang ditargetkan. Namun perlu diketahui saat ini sudah ribuan lebih situs platform binary option yang diblokir karena tidak memiliki izin dari OJK https://nasional.kontan.co.id/news/1222-situs-trading-online-ilegal-diblokir-ada-binomo-iq-option-olymptrade-dllQuote
trading apa pun itu, jika menggunakan uang pinjaman dari bank maka hasilnya tidak akan bagus. trading lah dengan uang dingin, agar tekanan dan juga hasil yang di dapat lebih maksimal.
Trading itu tidak hanya dengan uang dingin tetapi harus memahami teknikal dan analisis pasar, karena biarpun uang dingin tetapi siapa saja pasti tidak siap menerima kerugian bahkan kehilangan uang itu, pentingnya lagi pastikan anda tidak terlibat dengan platform binary option karena uang dingin pun akhirnya disikat juga buktinya sekarang sudah sangat banyak kasus penipuan. 
~snip~
trading apa pun itu, jika menggunakan uang pinjaman dari bank maka hasilnya tidak akan bagus. trading lah dengan uang dingin, agar tekanan dan juga hasil yang di dapat lebih maksimal.
trading apa pun itu, jika menggunakan uang pinjaman dari bank maka hasilnya tidak akan bagus. trading lah dengan uang dingin, agar tekanan dan juga hasil yang di dapat lebih maksimal.
Dari sisi tekanan mungkin bisa jadi banyak tekanan atau resikonya memang lebih besar. Tapi mengatakan trading apapun dari uang pinjaman hasilnya tidak bagus sepertinya belum ada bukti kuat. Saya pikir mungkin ada dari sekian persen user yang berhasil trade dari uang pinjaman termasuk bank. Karena saya yakin walapun mungkin kecil ada yang sudah pengalaman trading dan memiliki keyakinan dengan kemampuannya baru pinjam di bank, jadi merka paham dan mengerti faktor high risk returnya dan memiliki manajemen yang mungkin baik, bagi orang yang berhasil. Tapi untuk beberapa orang mungkin memiliki pola berbeda pinjam dulu baru trade ini yang saya pikir hasilnya tidak akan bagus. IMO
baru baru ini saya denger ada seseorang yang meminjam uang ke bank dan di mainkannya di binomo agar bisa sukses seperti indra kenz. saat saya dengar pengakuan nya, itu membuat saya terdiam, saya berpikir betapa bodohnya orang ini begitu mudah percaya dengan tipuan yang di mainkan indra kenz dkk.
Mungkin karena dia nya yang terlalu bersemangat sehingga lupa mengecek resiko dan alur permainannya, apalagi kalau melihat indra kenz dkk nya yang sudah terlihat sangat sukses lewat tampilan serta lewat banyaknya harta mereka sekarang, sehingga si orang itu langsung tergiur dan memutuskan untuk ambil uang di Bank Quote
trading apa pun itu, jika menggunakan uang pinjaman dari bank maka hasilnya tidak akan bagus. trading lah dengan uang dingin, agar tekanan dan juga hasil yang di dapat lebih maksimal.
Ya, lebih bagus trading dengan uang dingin atau uang yang tidak terpakai untuk kebutuhan sehari-hari. Saya bahkan tidak pernah melakukan deposit dari rekening Bank saya untuk trading, karena semua hasil yang saya dapatkan secara gratis lewat bounty selalu saya sisakan setengahnya untuk trading dan setengah lagi untuk dinikmati. Jadi kalaupun rugi tidak akan begitu terasa sakitnya dan juga tidak teringat tentang kehilangan uang orang lain ataupun Bank.
baru baru ini saya denger ada seseorang yang meminjam uang ke bank dan di mainkannya di binomo agar bisa sukses seperti indra kenz. saat saya dengar pengakuan nya, itu membuat saya terdiam, saya berpikir betapa bodohnya orang ini begitu mudah percaya dengan tipuan yang di mainkan indra kenz dkk.
Orang tersebut trading-nya sukses atau gagal? Karuan kalaupun pinjam dibuat untuk modal usaha buka warung kelontongan setidak laku-lakunya-pun masih ada barang real yang bisa dipakai sendiri.Saya pribadi termasuk "kuper" di medsos, makanya tidak begitu familiar di-telinga saya siapa itu Indra Kenz. Kalaupun banyak orang yang ternyata mengagumi dan ingin sukses seperti dia dalam trading berarti dia termasuk marketer yang cukup handal dalam memanfaatkan kepopuleran medsos. Sehingga sampai membuat orang lain bahkan rela pinjam sana-sini hanya untuk bisa mengikuti jejaknya.
trading apa pun itu, jika menggunakan uang pinjaman dari bank maka hasilnya tidak akan bagus. trading lah dengan uang dingin, agar tekanan dan juga hasil yang di dapat lebih maksimal.
Kalau yang saya pahami, mau itu dari uang pinjaman ataupun 'uang dingin' yang perlu dikuasai terlebih dulu adalah skill trading-nya.Sedikit saya analogikan dengan pengusaha yang mahir dalam berdagang tapi tidak punya cukup modal untuk itu, diantara cara agar bisa usaha ya dengan cara meminjam dana. Lain hal dengan yang tidak mahir, mau pakai uang dingin sekalipun maka potensi loss justru bisa lebih besar.
Ini hanyalah sebagai salah satu contoh yang sangat kecil sehingga orang lain disini juga bisa melihatnya sebagai referensi dan terbuka mata serta pikirannya ketika mau membuat sebuah pinjaman dana untuk ikut dalam trading apapun.
Sudah menjadi sifat alami manusia, saat nafsu tidak bisa dikendalikan keserakahan akan mendorong seseorang kedalam masalah yang besar. Manusia selalu ingin mencari lebih dan lebih, seseorang bisa dengan cepat tergiur setelah melihat orang lain sukses dalam melakukan sesuatu. Itulah sebabnya seseorang berani meminjam uang dari pihak ke tiga untuk melakukan trading tanpa memikirkan resiko. trading apa pun itu, jika menggunakan uang pinjaman dari bank maka hasilnya tidak akan bagus. trading lah dengan uang dingin, agar tekanan dan juga hasil yang di dapat lebih maksimal.
Tapi, mindset ini muncul karena social media mas, mereka ngeshare sana sini tentang bagaimana orang profit sampe milyaran dari trading, jika coba search dengan kata kunci trading, di youtube pasti yang paling mudah ditemukan adalah, "cara mudah trading", "Cara profit cepat trading", "Cepat kaya dengan trading" dan sebagainya. Dari title ini, orang akan langsung memilih untuk melihat video tersebut. Dari sini, mereka pun mulai tertarik, karena mudahnya kreator mendapatkan uang, mereka pun ikutan. Saya saja dulu begitu, pikiran saya "wah enak yah trading" ternyata, sampe sekarang aja ga seperti di video tersebut. Haha.
Bener juga sih, godokan sosmed terkadang menjadi pemicu buat orang untuk ikut-ikutan memulai trading, padahal apa yang disuguhkan tidaklah komplet karena jarang yang mau nampilin potensi loss-nya atau bahkan memberikan proof atas kerugian yang pernah dirasakan (apalagi jika konten tersebut dibuat karena adanya endorse yang berkaitan dengan trading). Klo menelannya bulat-bulat ya pasti akan kaget dengan kenyataan yg bakal dihadapi, karena semua ekspetasi indah tersebut bisa langsung sirna jika si trader tidak memiliki persiapan dan pengetahuan yang matang.
Sudah menjadi sifat alami manusia, saat nafsu tidak bisa dikendalikan keserakahan akan mendorong seseorang kedalam masalah yang besar. Manusia selalu ingin mencari lebih dan lebih, seseorang bisa dengan cepat tergiur setelah melihat orang lain sukses dalam melakukan sesuatu. Itulah sebabnya seseorang berani meminjam uang dari pihak ke tiga untuk melakukan trading tanpa memikirkan resiko.
Cepat tergiur dengan sesuatu yang baru sebenarnya tidak masalah juga karena disitu melahirkan nilai yang positif, tetapi membuat keputusan tanpa meneliti resiko demi memahaminya dengan baik adalah sebuah masalah yang sangat sering terjadi pada sebagian orang. Dan hal inilah sebenarnya yang harus diubah oleh setiap orang pada saat melihat sebuah hal yang baru, karena ada juga hal-hal baru yang menggiurkan ketika dilihat secara luarnya saja padahal itu adalah jebakan yang mana tidak pernah disadari oleh sebagian orang, termasuk saya juga kadang-kadang.
Rata-rata mindset orang yang baru akan memulai trading cenderung menganggap trading adalah aktifitas yang gampang dilakukan dan bisa memberikan keuntungan secara instan, sehingga sangat jarang yang dari awal berusaha untuk mencari segala potensi yang bisa menyebabkan kerugian. Sehingga saat hasilnya tidak sesuai dengan ekspetasi, mereka tidak akan siap menghadapinya.
Tapi, mindset ini muncul karena social media mas, mereka ngeshare sana sini tentang bagaimana orang profit sampe milyaran dari trading, jika coba search dengan kata kunci trading, di youtube pasti yang paling mudah ditemukan adalah, "cara mudah trading", "Cara profit cepat trading", "Cepat kaya dengan trading" dan sebagainya. Dari title ini, orang akan langsung memilih untuk melihat video tersebut. Dari sini, mereka pun mulai tertarik, karena mudahnya kreator mendapatkan uang, mereka pun ikutan. Saya saja dulu begitu, pikiran saya "wah enak yah trading" ternyata, sampe sekarang aja ga seperti di video tersebut. Haha. Paham tapi tetap saja tidak bisa mengaplikasikan manajemen resiko. Apalagi jika mereka hanya follow sinyal, ikut mentor. Kemudian mereka menyalahkan mentor atau yang mereka follow saat rugi besar atau modal habis utang menumpuk. Ini kadang membuat saya sebel sebel bagaimana gitu, mau tertawa takut dibilang jahat. 
Rata-rata mindset orang yang baru akan memulai trading cenderung menganggap trading adalah aktifitas yang gampang dilakukan dan bisa memberikan keuntungan secara instan, sehingga sangat jarang yang dari awal berusaha untuk mencari segala potensi yang bisa menyebabkan kerugian. Sehingga saat hasilnya tidak sesuai dengan ekspetasi, mereka tidak akan siap menghadapinya.Menggunakan dana pinjaman penuh dengan resiko dan jikapun digunakan dalam trading harus masuk pada saat yang benar-benar tepat saat pasar dalam kondisi pemulihan sehingga pergerakan harga lebih condong pada kenaikan. Menurut saya tidak semua orang yang menggunakan dana pribadi akan siap untuk berpindah tangan saat kondisi lost apalagi bagi yang menggunakan pinjaman tentu harus ada jaminan aset lain yang bisa melunasi dana pinjaman tersebut.
Makanya itu Gan, yang harus dibenamkan pertama kali dalam pikiran adalah kondisi jika seluruh modal lenyap, sehingga jika sudah menyadari resiko tersebut maka orang akan cenderung menggunakan jumlah modal yang siap dengan segala potensi loss-nya. Jika trading tidak siap dengan resiko itu, ya lebih baik jangan trading, apalagi sampai menggunakan dana pinjaman. 
Menggunakan dana pinjaman penuh dengan resiko dan jikapun digunakan dalam trading harus masuk pada saat yang benar-benar tepat saat pasar dalam kondisi pemulihan sehingga pergerakan harga lebih condong pada kenaikan.
Betul. Kalau mau cukup aman, entrynya di awal fase bullish, ya dikira-kira aja dari schedule halving Bitcoin. Tapi kalau untuk saat ini, karena memang sudah di luar fase bullish, sebaiknya entry dengan dana pribadi saja dan tidak all in.Pada dasarnya, entah itu mau pake dana pinjaman ataupun dana sendiri, yang paling penting paham konsekuensinya. Selanjutnya, pastikan dana itu tidak akan mengganggu stabilitas keuangan rumah tangga. Kalau mau pinjam, ya pastikan jumlahnya tidak melebihi kemampuan kita untuk mengembalikannya. Dan kalaupun mau cenderung pake uang sendiri, pastikan menentukan alokasinya dengan tepat, tidak mengurangi porsi dana untuk kebutuhan pokok.
Bukan hanya keserakahan saja yang menjadi faktor seseorang meminjam duit untuk aktifitas trading, terkadang rasa terlalu percaya diri juga dapat mendorong seseorang untuk menambah modal trading dengan cara kredit. Yah mungkin mereka sudah memahami dan memikirkan resikonya, tetapi tidak benar-benar mempersiapkan antisipasi jika resiko itu beneran muncul (alhasil hutang menumpuk dan aktifitas trading pun stuck).
Banyak faktor yang memicu akan keserakahan sampai menambahkan asetnya dari dana pinjaman akibatnya loss kontrol pada keputusan yang salah dan tidak siap akan resiko yang timbulkan meskipun mereka sudah mempunyai pemahaman atas antisipasi resiko tersebut, umumnya dalam keserakahan hanya mempertimbangkan ekspektasi yang terlalu tinggi.Quote
Pinjam duit untuk trading sih sah-sah saja, tetapi lebih baik jika tetap mengacu dengan salah satu prinsip trading, dimana modal yang digunakan sebaiknya adalah dana yang siap jika kita kehilangan dana tersebut. Sehingga saat kita meminjam duit buat trading, maka agunan yang buat jaminan adalah aset yang sekiranya tidak dipergunakan dan siap andakata agunan tersebut harus berpindah tangan.
Menggunakan dana pinjaman penuh dengan resiko dan jikapun digunakan dalam trading harus masuk pada saat yang benar-benar tepat saat pasar dalam kondisi pemulihan sehingga pergerakan harga lebih condong pada kenaikan. Menurut saya tidak semua orang yang menggunakan dana pribadi akan siap untuk berpindah tangan saat kondisi lost apalagi bagi yang menggunakan pinjaman tentu harus ada jaminan aset lain yang bisa melunasi dana pinjaman tersebut. -snip- Saat ini kalau disuruh pinjam lagi saya sepertinya tidak akan mau, saya lebih nyaman dengan modal yang telah saya punyai saat ini. IMO
Karena mas sudah memiliki uang untuk ditrading, pastinya tidak membutuhkan lagi uang pinjam untuk trading. Yang sering membuat newbie terjebak adalah mereka tidak memiliki uang dingin untuk trading, namun tergiur cuan di mana-mana yang ia lihat setiap harinya. Ibarat hipnotis saja kaya begitu. Semakin sering seseorang melihat orang lain cuan, semakin panas hati yang cuma melihat orang tersebut bergembira. Sedangkan ia sendiri tidak sadar kalau "kaya instant" itu juga ada faktor rejeki atau umumnya disebut hoki. Namun, hoki juga tidak akan datang begitu saja kalau tidak ada usaha yang dimulai. Kaya trading, chart belum ngerti, udah panas aja, akhirnya ikut signal, ternyata loss juga. Kan seperti ini sangat sering terjadi.
Yah mungkin mereka sudah memahami dan memikirkan resikonya, tetapi tidak benar-benar mempersiapkan antisipasi jika resiko itu beneran muncul (alhasil hutang menumpuk dan aktifitas trading pun stuck).
~snip~
Paham tapi tetap saja tidak bisa mengaplikasikan manajemen resiko. Apalagi jika mereka hanya follow sinyal, ikut mentor. Kemudian mereka menyalahkan mentor atau yang mereka follow saat rugi besar atau modal habis utang menumpuk. Ini kadang membuat saya sebel sebel bagaimana gitu, mau tertawa takut dibilang jahat.
Sejauh saya trading dari 2015 memang saya pernah meminjam uang, tapi pinjaman ini tidak berbunga dalam jangka kurang dari satu tahun. Bersyukur perhitungan saya tepat saya bisa mengembalikan modal pinjaman saya dan trading dengan uang dingin sampai saat ini. Saya berani pinjam karena saya yakin dengan kemampuan saya sendiri karena waktu itu saya mulai trading semester akhir kuliah modal 600 ribu saja. Dalam jangka beberapa tahun setelah yakin saya baru pinjam. Saat ini kalau disuruh pinjam lagi saya sepertinya tidak akan mau, saya lebih nyaman dengan modal yang telah saya punyai saat ini. IMO
Jump to: