Topic: Platform Exchanges Di Indonesia - page 9. (Read 8051 times)

Ane barusan cek di bagian withdraw Indodax ada angka 12,500 ini om. Ini fee buat withdraw atau fee buat apa ya?
Di poin nomor 3 ada tulisan "Biaya kliring senilai Rp 12,500 (flat) untuk jumlah penarikan hingga Rp 100,000,000"
Trus di poin nomor 4 ada tulisan "Minimal biaya adalah Rp 12,500"

Apakah ada perubahan skema withdraw di Indodax yang dulunya Rp 25,000 untuk sekali wd dan sekarang jadi Rp 12,500 ? Atau emang masih tetap Rp 25,000 seperti dulu?

BIDR sudah jadi identitas Tokocrypto dan jadi awal mula kerjasama Binance X Tokocrypto, jadi memang harus terbiasa dengan adanya pair IDR karena mengikuti anjuran pemerintah.
Sudah lama gak pernah trader di Exchange lokal, masih ada di Zona Binance dan biasanya langsung tukar ke USDT dan P2P jadi gak kemakan banyak fee.

Maintenance dadakan sudah jadi penyakit akut Indodax sejak dulu sebelum ganti nama jadi Indodax.
Inget betul pada Hardfork Bitcoin Gold, pas selesai hadrfork gak bisa ngejual karena Maintenance dan akhirnya ketinggalan sama market luar, langsung dump dan banyak yang rugi.

Sampai saat ini mungkin masih sering terjadi, entahlah kenapa selalu begitu.
Kalopun alasannya servernya gak kuat nampung user jutaan, kenapa gak upgrade server dan dikalkulasi sekali ada event berapa orang yang harus di handel.

Indodax itu menurutku cuma menang sebagai exchange lama doang, mereka itu cukup trust dan banyak dipakai whales Indonesia untuk menukar cryptonya ke IDR, tapi kalau dari segi fitur dan lainnya sangat ketinggalan jauh dari exchange baru. Banyak keluhan sering maintenace dadakan, dan fee wede yang cukup tinggi dibanding yang lain. Keluhan dan query konsumen juga jarang didenger sehingga banyak yang meninggalkannya.

O pantes, beberapa hari lalu aku mengalami hal yang serupa, ku kira ada masalah di aplikasi phone, sehingga aku menggunakan website di laptop untuk melakukan withdraw.

Kalau aku punya strategi untuk mengatasinya, yaitu menukar BTC ke USDT. setelah itu baru tukar USDT ke IDR. Lumayan sih tidak sebegitu besar selisihnya dibanding menukar BIDR ke IDR di 0.99.

Dulu Sekitar 2018/2019 sebelum Tokocrypto bekerjasama dengan Binance untuk deposit ataupun withdraw dari/ke fiat Rupiah, seingat saya pair beberapa aset kripto-nya termasuk Bitcoin itu menggunakan IDR*, dan ketika BIDR (Binance Indonesian Rupiah) muncul awalnya memang rada sedikit 'aneh' saja (karena BIDR itu sendiri termasuk aset kripto/stable coin) ketika withdraw ternyata langsung dikonversi ke Rupiah.

Seperti awal mula digunakan BIDR dan sekarang balik lagi ke IDR memang terkait pembiasaan saja, namun tetap akan lebih nyaman kalau misal pair langsung ke fiat nya diadakan lagi agar tidak muter sana-sini terutama bagi user yang trade aset kripto selain dari yang sudah ada pair IDR-nya saat ini.

*

Semenjak tokocrypto memberikan informasi tentang BIDR dan IDR, saya sudah mencobanya dan benar penarikan/withdraw bersih dari tokocrypto ke ATM berkurang hampir 10 ribu rupiah karena BIDR yang dijual ke IDR bukan 1 rupiah melainkan 0.99 setelah saya lalui pengiriman BIDR dari exchange binance.

Di digitalexchange.id (https://digitalexchange.id/market), tersedia pair BTC/IDR. Bukan beberapa koin seperti BNB/IDR, tetapi hampir semua koin ternama di digitalexchange.id menyediakan pasangan/pair to IDR.
Saya sudah mendaftar, tetapi belum melakukan proses penyelesaian KYC.
Boleh dicoba bagi yang punya keinginan beralih dari tokocrypto, tapi tidak saya rekom harus menggunakannya ya.

Peralihan yang tidak menguntungkan sama sekali bagi trader namun dari sisi pihak market sendiri cukup profitable begitu juga dengan pemerintah, untuk melakukan penarikan diharuskan menggunaka IDR dari sebelumnya menggunakan BIDR. Pair IDR trading di Tokocrypto tidak banyak hanya tersedia USDT/IDR namun selisihnya cukup jauh dibandingkan USDT/BIDR. Belum lagi sell order di harga 1 IDR cukup besar dan butuh waktu sampai satu bulan lebih transaksi trade BIDR ke IDR dengan harga 1 Rupiah.

Saya terpaksa convert terlebih dahulu BIDR ke IDR di harga 0.99 Rupiah ditambah fee trading instant yang harus kita bayar dan satu lagi fee trade seperti biasanya, mau tidak mau kita membayar 3x hingga 4x fee untuk trading di Tokocrypto sebelum ditarik ke rekening Bank. Ini posisi yang tidak menguntungkan sama sekali bagi pengguna Tokocrypto dan untuk saat ini pilihan saya menjual assets via P2P di Binance dibandingkan harus membayar 3x hingga 4x fee trading di Tokocrypto.

Memang ketika terjadi peralihan dari BIDR ke IDR untuk melakukan withdraw di Tokocrypto, ini cukup membuat para pengguna kaget dan agak bingung. Karena pastinya mereka awalnya sudah menukar BTC atau crypto mereka ke BIDR, dan akhirnya switch lagi ke IDR. Ini seperti membutuhkan 2 kali kerja.
Jika yang saya baca dari pengumuman  Tokocrypto News di sini memang perubahan ini dilakukan terkait adopsi kripto di negara kita ini, serta terkait dengan taat aturan dari pemerintah. Di artikel tersebut juga dijelaskan perbedaan antara BIDR dan juga IDR.

Mungkin memang ini terkait pembiasaan saja, nantinya ketika sudah terbiasa, ini akan menjadi terbiasa. Kalau saya pribadi, akan memilih pair BTC atau crypto lain ke USDT tersebih dahulu, baru ke IDR. Karena terkadang ini lebih menguntungkan. Ohya terkait transaksi ini, untuk saat ini memang fee transaksi ke IDR masih 0.0%, hanya dibebankan adanya pajak PPN atau PPh saja. Namun tidak menutup kemungkinan akan berubah nantinya.

Namun memang jika dikaitkan dengan kenyamanan di exchange mana, saya pikir setiap orang memiliki preferensi masing-masing. Setiap exchange pasti ada plus minusnya, dan hak kita untuk menentukan mana yang paling sesuai dengan kita. Terlebih memang, hal yang sudah terbiasa akan dirasa lebih nyaman dan ideal untuk dipilih dibandingkan dengan hal yang baru.

Saya pikir hanya masalah waktu dan adaptasi saja Gan, ntar kalo sudah terbiasa dengan proses switchingnya, maka prosedur yang dirasa ribet itu akan menjadi biasa saja  . Atau berharap saja tokocrypto bakal membuka pair IDR baru, sehingga tidak terlalu banyak potongan yang mesti dirasakan trader Indonesia.

---

BTW kalo lupa melakukan update app tokocrypto (di smartphone) ternyata bisa berimbas ke fungsional sistem WD dan Depo-nya. Kapan hari saya pikir lagi ada Maintenance di sistem tokocrypto, karena tiap melakukan WD hasilnya selalu gagal (ada status "perbaikan layanan"). Ternyata yang jadi penyebabnya adalah ketinggalan update app 

Betul Om, pilihannya tergantung pada masing-masing pengguna yang pernah menggunakan layanan dari Exchange sebelumnya, ane juga sempat kepikiran meninggalkan Tokocrypto jika dalam waktu dekat tidak terlampir pair Btc atau Eth ke Idr.
Awal-awal peluncuran Tokocrypto berhasil menarik perhatian pengguna aset Crypto yang ada di tanah air, semakin kesini mereka semakin membuat penggunanya tidak nyaman dengan kebijakan yang terkesan merugikan pengguna dan menguntungkan pihak exchange.

Indodax mungkin pilihan yang tepat menurut saya yang pernah menggunakan Indodax, namun pilihannya tergantung pada masing-masing member.

Mungkin Tokocrypto mau menyamakan seperti Indodax, IDR akan menjadi pair untuk Rupiah. Bisa jadi rencana ke depannya BIDR akan dihapus total dan diganti dengan IDR. Karena BIDR kesannya terlalu identik dengan Binance, sedangkan IDR lebih cocok untuk merepresentasikan mata uang Rupiah. Selain itu, jika sama-sama IDR, maka akan lebih mudah untuk transfer antar exchange lokal Indonesia.

Ya mungkin karena perubahan ini baru diterapkan, maka terasa sedikit lebih rumit. Apalagi karena pair IDR saat ini baru ada 2, USDT dan BIDR saja. Tapi saya yakin akan ada penambahan pair IDR ini untuk kedepannya seperti BTC/IDR, ETH/IDR, dll.

Betul. Ujung-ujungnya, BIDR paling cuman untuk menghubungkan ke Binance. Kecuali jika di Binance, BIDR nanti dihapuskan dan diganti dengan IDR saja. Maka perubahan aturan di Tokocrypto ini adalah awal dari sebuah rencana untuk tujuan jangka panjang. Ya kita lihat saja seperti apa ending dari perubahan ini nantinya. 

BIDR ini termasuk kategori salah satu aset kripto sebagaimana terdaftar pula di list Bappeti (https://bappebti.go.id/resources/docs/peraturan/sk_kep_kepala_bappebti/sk_kep_kepala_bappebti_2023_06_09_qu3lclrm_id.pdf), dan selama ini BIDR dijadikan otomatis bisa menjadi fiat IDR ketika proses withdraw ataupun sebaliknya ketika deposit dari fiat otomatis jadi BIDR, nah dari proses itu tidak ada proses trade sebagaimana misalkan BTC ke aset kripto lainnya. Saya tidak tahu persis apakah ketika masih otomatis terkonversi dari/ke Rupiah tersebut apakah sudah termasuk pajak atau tidak, yang jelas untuk saat ini sudah ketara trade dari BIDR ke rupiah pastinya kena pajak.

Belum adanya lagi pair beberapa aset kripto ternama seperti BTC, ETH dan lainnya ke IDR, menurut asumsi saya untuk 'menjaga BIDR' juga, karena fungsinya nanti bisa saja cenderung lebih dominan hanya untuk 'menjembatani' dengan Binance. cmiiw

Ane pengguna Pintu dari beberapa tahun lalu. Kalau untuk kebutuhan ane yang sekedar deposit, jual ke IDR, lalu withdraw Pintu lebih dari cukup sejauh ini. Kecepatan withdrawal juga cukup cepat, bahkan bisa sewaktu-waktu tergantung opsi WD yang agan pilih. Dulu sih sempat ada jeda, bahkan pernah ketahan beberapa hari, tapi setelah itu gak pernah mengalami lagi.

Mungkin ada pengaruh dari owner juga yang ingin dapetin profit lebih tinggi om, sehingga nambahin lagi fee secara implisit supaya tidak mendapatkan protes yang terlalu besar. Untuk jangka panjang memang sepertinya bisa menambah pemasukan, tapi kalau dalam jangka panjang pengguna berkurang bisa jadi nanti dijual lagi exchange itu. Who knows.

Entah apa yang ada dipikiran pihak Tokocrypto membuat proses WD  yang terkesan makin rumit, Aturan baru yang berlaku di Tokocrypto membuat penggunanya semakin tidak nyaman, begitulah pandangan saya dengan rule baru yang berlaku di Tokocrypto saat ini. Ane pernah iseng-iseng menukar BTC ke Fiat, ane di buat bingung disana karena tidak ada pilihan pair BTC/IDR. Penukaran harus dilakukan dari BTC ke BIDR atau USDT kemudian harus ditukar lagi ke IDR.

Entah apa yang ada dipikiran pihak Tokocrypto tidak memasukkan pilihan pair BTC/IDR padahal Exchange Tokocrypto berdomisili di Indonesia yang mata uang resminya rupiah atau IDR. Asumsi ane jika pihak Tokocrypto tidak memasukkan pair BTC/IDR berpotensi ditinggal penggunanya, apalagi mayoritas pengguna Tokocrypto berasal dari Indodax, mereka akan kembali lagi ke Exchange lama meski fee nya agak sedikit tinggi dari Tokocrypto tetapi tidak harus muter-muter saat melakukan WD.

Ya, saya beberapa hari lalu agak kaget, BIDR tidak langsung bisa withdraw ke rekening bank seperti biasa dan harus di covert ke IDR dulu. Padahal butuh cepet, ada tagihan yang jatuh tempo, terpaksa jual ke harga 0.99. dari 4,623,144 menjadi 4,576,912. Pasang jual ke harga Rp.1, sudah 2 jam tidak ada yang beli.

Sebenernya Tokocrypto ini bagus menurut saya, karena ada 2 pilihan alamat BTC yang bisa kita pakai semua yaitu bech20 dan Legacy ketika deposit. Sehingga privasi agak terjaga kalau dibanding dengan Indodax yang cuma 1 pilihan sejak register. Kalau hitung-hitungan sih, indodax cuma kena 25 ribu untuk withdraw, sedangkan tokocrypto, setelah saya kalkulasikan dengan convert ke IDR menjadi sekitar 47 ribu + fee 10 ribu = 57 ribu.

Lumayan bedanya, tapi kalau menurut saya, kalau mau wede gede mending di Indodax, Kalau di tokocrypto, Rp. 0.99 itu akan terasa banget kalau di atas 10 juta. Belum lagi tambahan biaya wede ke rek bank. Kalau 1 juta atau 2 juta sih gak begitu terasa.

Toko crypto malah di buat rumit karena harus menukar bidr dengan idr yang sebelumnya bisa langsung eh ada rule baru yang membuat situasi membuat pengguna terasa tidak begitu nyaman akibat peraturan baru mereka. Saya pikir enakan pakai indodax walaupun feenya lebih mahal sedikit tapi lebih mudah bagi kita karena bisa langsung di jadikan idr baik dari ETH ataupun btc karena pairnya idr.

namun tergantung sama agan kalau lebih suka sama pintu mungkin bisa di coba coba dulu, kalau nantinya malah ribet ke tokocrypto mending pilih indodax lagi.

Dulu saya pernah menggunakan exchange Pintu, untuk fee withdraw seingat saya tidak jauh beda dengan Tokocrypto termasuk dari sisi layanan.
Mungkin dari sisi fitur yang cukup ketara, Pintu lebih simpel daripada Tokocrypto dan cenderungnya untuk jual beli instan, spread harga jual dan beli aset kripto di Pintu juga cukup lebar.

Ya, saya juga merasakan belakangan ini agak cukup ribet untuk menukar ke IDR di Tokocrypto terutama untuk aset kripto semisal Bitcoin yang belum ada lagi pair langsung ke sana seperti dulu sebelum ada BIDR. Jadi dari BTC mesti ke BIDR atau USDT terlebih dulu untuk bisa pair ke fiat IDR.

Kalau mencari yang lebih baik mungkin tergantung persepsi masing-masing user yang pernah menggunakannya juga, namun kalau dari fitur yang mirip-mirip menurut opini saya ya Indodax dan disana BTC ada pair langsung dengan IDR.

Temen-temen disini, sudah adakah yang membandingkan layanan serta fee dari Tokocrypto vs Pintu?

Ane pengguna Tokocrypto sejak 2020, tetapi entah kenapa makin kesini makin banyak fee yang musti di spend buat cairin saldo BTC ke saldo IDR rekening bank.
BIDR yang dulunya bisa langsung di withdraw, sekarang musti tuker dulu ke IDR. Dan di market pun harganya kalau mau instant sell di pair BIDR-IDR pasti dapetnya yang 0.99. Artinya 1% udah ke sunat buat nuker dan belum termasuk pajak dan juga fee transaksinya.

Akhir-akhir ini punya rencana buat hengkang dari Tokocrypto, tapi apakah ada yang lebih baik ya, dari Tokocrypto?

Kalau exchange lokal mau fee murah untuk narik IDR, coba gunakan tokocrypto.

Idex sudah memperbarui layananya mas, Jika pada web mas sudah melakukan deposit ke Idex sebelumnya, coba untuk kontak Idex, saya pikir merekasudah melakukan delisting dari token-token tersebut. Jika memang tidak ada harganya, Binance aman kok, kalau mau wd tidak mau kena fee, silakan ke P2P di binance, prosesnya juga cepat.

Tenyata sudah banyak sekali exchange yang terdaftar dan beroperasi di Indonesia. Sebagai orang yang habis tidur panjang, saya agak kaget dengan pertumbuhan exchange yang begitu pesat. Kalau saya sendiri hanya terdaftar dan pernah memakai Indodax. Selebihnya akun-pun tak punya gan kalo di exchange selain indodax. Dulu masih inget kalo tokocrypto pertama launching dan mengadakan airdrop/bounty (kalo tidak salah), sekarang sudah besar dan memiliki banyak pengguna.

Dengan minimnya pendapatan dari proyek bounty kok jadi kerasa banget ya fee 25.000 kalo wihdraw dari indodax . Padahal dulu kena fee nyampe 100.000 aja ga kerasa.. Sekarang exchange yang fee-nya paling bersahabat apa ya gan?

Oya kok balance yang ada di Idex pada ilang ya kalo lama ga dibuka. Terahir saya pakai Idex seingatku masih ada token-token sisa, tapi pas kemaren dibuka lagi kok udah kosong semua, riwayat transaksi juga kosong semuanya.. Kalo di binance aman ga ya? disana juga kayaknya masih ada sisa-sisa token, tapi sayang lupa pakai email yang mana dan google autenticatornya juga sudah kehapus.

Kalau perihal KYC, pastinya semua exchange di Indonesia mewajibkan hal tersebut karena mesti mematuhi regulasi dari pemerintah agar mereka mendapat izin beroperasi. Ingat kasus Binance dan Coinbase yang tidak memenuhi regulasi sehingga tidak diizinkan di Indonesia.

Pada kasus yang dialami agan Yabes yang sampai dimintai keterangan tujuan dan screenshot wallet, bisa jadi itu bagian dari SOP Tokocrypto atau bahkan exchange lainnya juga terkait pencegahan money laundering, semisal ketika aset yang di withdraw tersebut dianggap melebihi batas normal.

Ada lagi hal lain yang hampir mirip, yakni penerapan Anti fraud oleh exchange, sehingga apabila transaksinya terdeteksi demikian maka proses penarikannya bahkan akan ditangguhkan sementara sampai beberapa waktu. Contoh: https://support.tokocrypto.com/hc/id/articles/9208258115853-Terkendala-Penarikan-Karena-Anti-Fraud-Ini-Penjelasannya.