Topic: Adakah cara untuk mempercepat adopsi bitcoin di Indonesia? - page 10. (Read 3205 times)

Seminar dan edukasi tentang bitcoin tentunya sangat positif sekali karena jika kurangnya edukasi dan hanya selintas mengetahui bitcoin mungkin akan banyak asumsi negatif tentang bitcoin karena banyaknya sentimen terhadap bitcoin itu sendiri seiring waktu mungkin bisa lebih berkembang lagi adopsi bitcoin di indonesia.

Klo menurut pendapat saya pribadi, proses pertumbuhan dan perkembangan dari BTC serta cryptocurrencies lainnya lebih baik klo dibiarkan berjalan apa adanya. Toh jika nantinya kepercayaan masyarakat (di seluruh aspek) tumbuh dengan kuat secara sendirinya, maka bukan tidak mustahil Bitcoin bakal menjadi alat pembayaran yg sah... meskipun hal tersebut (kepercayaan) juga bukanlah jaminan buat BTC untuk menjadi alat pembayaran yang sah dan diakui oleh pemerintahan.

Lagian semisal BTC sudah menjadi alat pembayaran yang sah, manfaat yang bisa kita rasakan juga ga bakal wah banget kok (dalam konteks transaksi dalam negeri). Karena memang untuk saat ini sistem pembayaran yg ada dinegara kita sudahlah sangat maju dan ada banyak opsi yang bisa dipergunakan (transfer via atm, i-banking, m-banking, kartu kredit, dll). Berbeda kasusnya klo sistem pembayaran via cryptocurrencies ini diterapkan pada berbagai web store yang ada diluar negeri (ebay, amazon, dll), dimana sampai saat ini kita sebagai orang Indonesia mesti sedikit kerepotan manakala melakukan pembayaran terhadap objek yang kita beli dari web-web store luar negeri tersebut. Akan tetapi kebijakan sistem pembayaran menggunakan cryptocurrency pada web-web store tersebut sudah diluar wewenang pemerintahan kita.

IMO

ane rasa sangat sulit gan, pemerintah memiliki feedback negatif mengenai cryptocurrency

Tapi ane bingung kenapa pemerintah selalu memandang bitcoin dari sisi negatif nya?
padahal bitcoin juga memiliki banyak manfaat diantaranya:
1. Transfer Instant Secara Peer to Peer
Peer to peer artinya berjalan tanpa memiliki server pusat. Server penyimpanannya bersifat desentralisasi dan terdistribusi. Server dibagi ke setiap pengguna yang terhubung ke dalam jaringan.
2. Bitcoin Tidak Dikontrol oleh Lembaga atau Pemerintah Apapun
Bitcoin yang menggunakan database Blockchain tidak dikontrol oleh suatu pihak, melainkan sangat terbuka untuk umum. Hal ini akan sangat mustahil bagi seseorang untuk memalsukan transaksi di Blockchain. Seluruh transaksi tercatat secara langsung, transparan, dan tersebar ke jutaan server. Mereka yang ingin mengubah atau memalsukan data transaksi bitcoin, harus meretas jutaan server tersebut di saat yang bersamaan.
3. Jumlahnya Terbatas
Jumlah bitcoin hanya ada 21 juta bitcoin di seluruh dunia.Sistem penciptaan bitcoin yang terus berkurang setiap 4 tahun sekali ini menyerupai sistem ekonomi, yaitu berdasarkan deflasi. Dengan makin terbatasnya suplai bitcoin, harga bitcoin cenderung naik

---

Referensi: https://www.finansialku.com/manfaat-bitcoin/

bitcoin sebagai asset investasi boleh lah kalo alat pembayaran kek nya ga bakalan terjadi, ya kali gan nenek nenek tukang sayur mengerti cryptocurrency dan transaksi via btc 

Itu jelas unsur kesengajaan kalo menurut saya, bikin post panjang biar keliatan menguasai materi tp cuma copas dari online artikel yang ada disini https://cryptoharian.com/resmi-diluncurkan-di-indonesia-biido-ingin-menjadi-crypto-exchange-platform-terbesar/

Mungkin biar ada yg ngasih merit makanya dia copas segitu panjangnya tanpa dikasi link sumbernya. Who knows? Sorry off topik..toh saya rasa postingan tersebut juga ga begitu nyambung sama pertanyaan utama.

Waddduh ada yg bawa-bawa kampanye dimari , jiahhhh 
Tapi tidak apa-apa sih selama itu tidak bertentangnan dengan perhelatan Regulasi  kampanye . LOL

Tapi yg jadi pertanyaan adalah disni " pihak bitcoin harus memanfaatkan situasi ini untuk mendukung salah satu calon presiden agar ke depan bisa membuat bitcoin menjadi transaksi yang legal."
Sejauh yg saya tahu tidak ada yg namanya pihak Bitcoin ataupun lembaga Bitcoin , karena kita semua tahu kalau Bitcoin decentralized yg tersebar dimana-mana.
Jadi, Bagaimana bisa pihak Bitcoin mewujudkan impian yg abang sebut ? 



PS : lagi belajar bikin Anchor text yg " Regulasi " ,muter-muter sampe 30 menit ga bisa-bisa , wkwkwkwk

melakukan seminar ini sangat bagus sekali dan yang perlu dijaga adalah mengurangi proyek scam terutama yang ada di indonesia atau asli proyek indonesia karena ini akan memberikan efek yang cukup negatif dan besar bagi pemerintah maupun masyarakat. kita tunggu saja proyek dari hara ini bila sukses mungkin kedepannya crypto akan diperhatikan karena memang kerjasama dari proyek hara sangat bagus dari perusahaan" besar dan orang" tokoh publik, btw saya tidak sedang promosi tapi ini harapan pertumbuhan crypto di indonesia

jawaban pertama ke link pertanyaan nomer 3 gan. buat saya edukasi dan seminar jauh lebih baik biar orang orang bisa ngerti dan gak salah tangkap. penyebaran ke berbagai sekolah dari smk/sma sampai perkuliahaan. yang ditarik emang yang muda mudi aja, karena mereka bisa menentukan masa depan 'sesuatu'.
buat petisi kayaknya kurang sreg, orang yang ikut petisi mayoritas orang yang hidupnya didunia maya, ya mungkin lebih banyak bitcoiner sendiri dan kurang buat menarik peminat.

Salah satu cara yang paling tepat agar bitcoin diadopsi di Indonesia dengan membuat transaksi bitcoin untuk alat jual beli barang dan jasa di Indonesia, jika sudah banyak masyarakat yang menggunakan bitcoin pasti pemerintah akan mengadopsi transaksi pembayaran dengan bitcoin.

Berhubung yang bersangkutan tidak ada respon

konten copy paste/plagiarism
Copy     : archive
Original : www.wartaekonomi.co.id

Nggak semudah yang agan omongin.
Selama tidak ada campur tangan dari pemerintah untuk memberikan payung hukum terkait dengan cryptocurrency untuk penggunanya saya rasa cukup sulit.
Dengan kondisi seperti itu saya rasa untuk generasi milenial saja pasti ada yang tidak tertarik,apalagi generasi belakangnya.

bitcoin sebagai asset sudah jelas dan di izinkan namun kalau sebagai alat transaksi ane rasa sudah tidak ada harapan... negara tidak akan mengijinkan mata uang selain rupiah sebagai alat transaksi di wilayah NKRI sesuai peraturan perundang-undangan 

Jika opini/postingan dirasa bukan dari hasil pemikiran sendiri tolong disertakan sumber/referensi aslinya, supaya terhindar dari kasus Plagiarism maupun Copy-Paste

iya memang lebih tepatnya edukasi om dan itu maksut saya kenapa di kasih tanda kutip, kalo mata uang crypto itu kan memang aset digital, yang namanya digital butuh media digital seperti halnya smart phone juga komputer, sedangkan masyarakat kita yang dikatakan melek IT hanya kalangan muda dan beberapa yang sudah tua terkadang malas untuk belajar karena faktor usia, jadi ya memang benar kata om ryzaadit, untuk pengadopsian crypto di indonesia memang butuh landasan guna memahami perkembangan teknologi.

Pengadopsian bisa diambil dari beberapa hal yaitu :
[1] Penerimaan Bitcoin/Altcoin Sebagai Metode Pembayaran.
[2] Tercipta Regulasi & Peraturan dalam Perdagangan Crytpocurrency.
[3] Pengimplementasikan Teknologi Yang Mendasari Bitcoin/Cryptocurrency (Blockchain).
Dari hal yang saya sebutkan, sudah ada beberapa tangapan positif dari pemerintah terkait ketertarikan pemerintah terhadap Cryptocurrency yaitu pada point 2 & 3 (Coba search pasti ada beritanya). Untuk point 1 belum bisa karena mengikuti Undang-Undang yang terkait, jika nantinya terdapat suatu revisi mengenai hal itu mungkin bisa saja digunakan.

Lah kok mempermasalahkan penipuan kepada Bitcoin?, Penipuan yang dilakukan hanyalah membawa Brand Image dari Bitcoin. Bitcoin tidak ada hubungan sama sekali mengenai penipuan yang terjadi, Si penipu hanya mengunakan Bitcoin sebagai metode penipuan yang mereka lakukan. Penipuan yang terjadi dengan membawa nama Bitcoin bukan berarti Bitcoin ikut terlebih dalam Kasus tersebut.

Bukan "Pemasyarakatan" menurut saya, tapi pelu adanya "Edukasi" saja kepada masyarakat mengenai hal tersebut. Tau sendiri kan Edukasi mengenai Cryptocurrency/Bitcoin/Blockchain sangatlah minim peminat dimasyarakat akan tapi giliran Edukasi & Seminar mengenai Cryptocurrency yang ada unsur Ponzi ramai sekali di perbincangkan di masyarakat. Sebenernya perkembangan teknologi diindonesia sudah cukup pesat hanya saja tidak diikuti oleh Pemahaman & Ilmu mengenai teknologi. Minimal untuk bisa mengerti apa yang dibicarakan dalam Bitcoin/Cryptocurrency harus ada ilmu basic contohnya yaitu mengetahui ilmu tentang komputer dll. Sehingga nantinya pada saat pembahasan mengenai Cryptocurrency baik itu teknologi yang mendasari hal tersebut audiens bisa dapat mengerti hal yang dibicarakan.

Di Indonesia, pengadopsian bitcoin akan berlangsung jika ada regulasi yang mendukung terhadap penggunaan bitcoin tentu saja, karena banyaknya penipuan melalui mata uang crypto khususnya bitcoin juga menjadi salah satu faktor penghambat gan, jadi menurut saya masih butuh proses dalam beberapa tahun kedepan karena memang perlu "pemasyarakatan".

Hanya satu cara untuk mempercepat adopsi dan bitcoin menjadi transaksi yang sah atau legal di Indonesia, saat ini masih tahap kampanye calon presiden dan wakil presiden, pihak bitcoin harus memanfaatkan situasi ini untuk mendukung salah satu calon presiden agar ke depan bisa membuat bitcoin menjadi transaksi yang legal.

Di tengah perkembangan teknologi yang cepat telah lahir The New Generation Crypto Exchange, Biido adalah sebuah platform marketplace untuk aset digital, seperti Bitcoin, Ethereum, dan lain sebagainya yang memiliki target agar perusahaannya menjadi Crypto Exchange Platform terbesar di Indonesia dengan berbagai keunggulan yakni Fee Trading yang rendah, Levelling bagi para pengguna dengan tampilan yang juga indah.  Hal ini dikemukakan oleh Aditia Mokoginta, CEO Biido, pada peluncuran Biido di Jakarta.

Teknologi Blockchain dan Crypto Assets sedang marak diperbincangkan di seluruh dunia setelah Bitcoin. Kedua teknologi ini memberikan fasilitas kepada para masyarakat agar dapat berinteraksi dan berkemungkinan untuk menjadi teknologi yang sangat inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat setelah menggunakannya, ujar Aditia.

Aditia mengatakan bahwa Biido juga akan menjadi lifestyle exchange sehingga bukan hanya sebagai exchange crypto biasa, Biido akan dilengkapi dengan tampilan website yang nyaman, fitur yang canggih, dan biaya yang rendah, sehingga akan lebih mudah digunakan bagi seluruh pengguna terlebih pengguna baru. Biido berharap dengan memiliki fitur tersebut akan mempercepat adopsi transaksi digital asset serta membuat digital asset sebagai aset yang biasa (dapat dimiliki oleh semua orang) oleh masyarakat Indonesia.

“Target produk Biido bukan hanya para penggemar crypto dari market yang sudah ada namun kami juga fokus ke segmen yang benar-benar baru pertama kali memiliki crypto asset. Awalnya Biido akan menyasar para pengguna Internet dan penyuka teknologi (para milenial) sebelum menyasar ke segmen market lainnya,” ungkap Aditia beberapa waktu lalu di Jakarta.

Biido dibentuk pada tahun 2017 dan memiliki tujuan untuk mempercepat perkembangan dan adopsi crypto asset di masyarakat . Biido ingin menjadi solusi jual beli atau marketplace crypto asset yang mudah dan ramah digunakan bagi para pengguna baru maupun pengguna yang sudah ahli.





#mungkin ini bisa jadi cara mengadopsi bitcoin menjadi alat pembayaran yang sah.

Dapet stempel "halal" MUI gan, pasti makin cepet adopsinya.
....

Sebenernya hal itu gak signifikan sih, banyak produk yang gak dapet label halal dari MUI fine2 aja, bank2 konvensional contohnya. Hal di atas cuman mengurangi friksi di masyrakat aja kalau sampai crpyto jadi di adopsi sebagai alat pembayaran.

Yang terpenting biar di adopsi itu menurut ane kegunaan. Ingat gojek? kenapa masih sering digunakan? ya karena membantu banyak orang pada kondisi macet dimana pemerintah gak ngasih solusi yang cepat buat macet ini. Kemudian gojek ngerilis Go-pay. Kenapa juga banyak yang make? ya karena berguna buat mereka, jadi hemat, banyak promosi etc.

Belum lagi gak semua orang siap dengan hal teknisnya juga dengan masalah moralnya.

Jadi apa yang crypto tawarkan ke orang-orang yang berguna untuk mereka selain dari spekulasi dan solusi dari pemerintah gak cukup baik?

---

Masalah UU menurut ane sih gak terlalu masalah sih, soalnya UU itu kan masih bisa di revisi tergantung kebutuhan dan keadaan masyarkat pada saat itu. Kalau UUD aja bisa direvisi kenapa UU gak bisa? CMIIW.

btw sempet iseng baca cara buat UU dari sini https://news.detik.com/berita/d-3882715/begini-alur-pembentukan-sebuah-undang-undang

ini entah sama alurnya buat revisi apa engga sih.


intinya sih biar crypto bisa punya kekuatan hukum yang lebih buat jadi alat pembayaran, kayaknya memang yang duduk di posisi  point nomer 1 harus PRO dan punya kepentingan sama cryptocurrency. Saat ini sih ane belum liat ke situ ya dari calon2 yang ada, mungkin 3-4 periode dari sekarang baru ada?

Kita harus gunakan fasilitas semaksimal mungkin,apakah itu transaksi untuk membeli pulsa,dan hal lain lain ..kalau kita terus membelanjakan apasaja market yang ada dengan menggunakan crypto ,nantinya pasar crypto bisa menjadi alat tukar yang digunakan orang banyak..