Ini pun terjadi dari yang istilahnya yang paling dekat kita sendiri kan, yaitu di dalam keluarga sendiri. Paling banyak ya contoh kasus anak beli buku harga 20rb tapi bilang ke ortu 25rb hehehe. Mungkin orang2 kebanyakan cuma menganggapnya sebagai sesuatu yang normal tapi tidak menyadari ini bisa dikatakan sebagai bibit awal yang namanya korupsi. Dari kebiasaan yang seperti ini lah, kemudian orang menganggapnya sebagai sesuatu yang lumrah dan tidak disadari bahwa kebiasaan ini terbawa sampai ke jenjang yang lebih tinggi/besar. Jadi kalau korupsi itu mau dihapus ya, kita harus berusaha merubah kebiasaan2 jelek ini mulai dari diri kita sendiri, mulai dari lingkup yang paling kecil yaitu keluarga.
Kasus mark up harga buku tersebut terjadi karena dia ngikut kata temen-temennya, ane dulu juga polos-polos aja ketika sekolah, jadi kalau ada beli buku harga segitu, ya ane bilang jujur segitu, tapi ketika ada teman sebangku nyeletuk bahwa dia dapat sisa lebih dari uang buku, ane jadi kepikiran kala itu, dan akhirnya berikutnya ngikut cara temen ane. Bibit korupsi memang sudah mendarah daging gan, sulit memang untuk diberantas, apa lagi zaman sekarang ini serba sulit, pimpinan juga tidak memahami nasib bawahannya, sehingga ketika ada kesempatan ya diembat.
Hehehe saya jadi inget dulu waktu kuliah. Bilangnya mau beli buku seharga sekian, trus minta uangnya di lebihin biar bisa untuk jajan. Duh, maafin saya.
Saya setuju sama om @Bitinity, semuanya harus dimulai dari lingkup yang paling kecil yaitu keluarga. Dan jika sudah diajarkan sedari kecil dan diterapkan terus menerus, si anak bakal terus mengingatnya dan ketika dia dewasa, dia ga akan lupa sama ajaran-ajaran orang tuanya. Jika ada yang mengajaknya untuk berbuat aneh-aneh, dia pasti akan menolaknya karena ada rasa takut untuk melakukannya.
Mungkin ini masih bisa dilakukan untuk keluarga-keluarga muda yang masih memiliki anak-anak balita dengan mengajarkan semua hal yang berhubungan dengan kebaikan. Tapi untuk orang tuanya juga harus memberi contoh yang baik juga kepada anak-anaknya sehingga si anak tidak berpikir ah ayah/ibu aja sukanya gitu, brati adek boleh dunk. Nah kalo si anak sudah mulai ngomong seperti itu, ini sebuah warning untuk orang tua untuk introspeksi.
Jadi untuk menghapus korupsi itu untuk saat ini masih sangat sulit karena masih terbawa gaya old. Masih banyak orang-orang di atas 50 tahun yang masih menjabat dan melakukan korupsi jadi yang di bawahnya juga mengikutinya. Mungkin harus diputus satu generasi baru bisa disesuaikan lagi maksudnya untuk yang 50 tahun ke atas langsung dipaksa pensiun dini dan diperiksa semua pekerjaannya mulai dari awal sampai dia pensiun. Tapi itu butuh waktu yang sangat lama dan pastinya juga butuh anggaran.
Korupsi tidak akan bisa dihapus mau dengan sistem apapun. Bahkan sistem komunis saja, seperti di China, yang otoriter dan sangat ketat dan ancaman hukuman mati bagi para koruptor itu masih ada koruptor disana, bahkan katanya jauh lebih masif. Korupsi itu seperti budaya yang dimana tidak bisa dipisahkan dari manusia, itu karena sifat alami manusia yang tamak dan tidak merasa puas dengan apa yang dimilikinya. Suka tidak suka, budaya korupsi akan terus ada dan tidak akan bisa dihapuskan, bahkan dengan ancaman hukuman mati sekalipun.
Seharusnya pemerintah lebih tegas lagi dalam menghukum para koruptor, misal dengan hukuman mati langsung, memang benar korupsi di Indonesia maupun diluar negeri tidak akan ada habisnya. Tetapi dengan hukuman mati langsung setidaknya dapat mengurangi para pelaku korupsi meskipun hanya sekian persen.
Tapi kalau ingin menghapus seluruhnya akan susah soalnya mau seberat apapun hukuman yang diberikan selama para koruptor belum sadar atas perbuatan mereka akan susah atau juga mustahil untuk dihapus.
Sepertinya masih belum bisa ditegasin om. Soale kalo ditegasin, terpidananya "nyanyi" bisa berabe tu om. Semuanya yang ada di lingkaran dia bisa dicekal dan diperiksa. Tapi dengan adanya status "pertemanan", pemeriksaan ini sifatnya hanya seperti formalitas saja. "Budaya malu"nya sudah hampir hilang atau bahkan sudah hilang. Itu yang sulit om.
Sebagian besar orang-orang yang melakukan korupsi masih aktif dan kalaupun mereka pensiun pasti akan digantikan oleh yang di bawahnya yang juga masih satu lingkaran dengan yang di atasnya. Jadinya ya korupsinya masih jalan terus.