Pages:
Author

Topic: Bagaimana cara menghapus korupsi? - page 12. (Read 3844 times)

member
Activity: 89
Merit: 38
September 13, 2023, 08:43:51 AM
#62
Sepertinya sulit sekali gan ,
Karena hampir semua koruptor memiliki pendidikan tinggi. Bahkan ada yang bergelar doktor dan profesor. Kalau dibanding kan dengan
Kita yang hanya rakyat jelata sulit rasa nya untuk bisa memecahkan masalah korupsi.
Bahkan kita sering kali melihat berita dengan tema kejahatan korupsi dari tahun ke tahun selalu ada cerita baru di negara ini mengenai korupsi. Arti nya apa dari dulu hingga sekarang belom ada solusi untuk pemberantasan korupsi ini.
KPK secara abadi dibutuhkan oleh negara ini.
Mungkin untuk meminimalkan korupsi harus ada pelajaran atau edukasi disetiap sekolah tentang dampak, efek dan buruk nya korupsi bagi bangsa.
Semoga nantinya masa depan bangsa kita lebih baik dari para pendahulu nya.

legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
September 13, 2023, 02:30:21 AM
#61


Undang-undang yang ada di Indonesia sangat lemah terhadap para koruptor karena undang-undang tersebut didalangi oleh dinasti-dinasti untuk memungkinkan mereka beroperasi dengan kekebalan, yang berarti akan sangat sulit untuk memberantas atau menghentikan para koruptor tersebut karena undang-undang tersebut diterapkan oleh para loyalis dan koruptor. bahkan sektor peradilan juga menjadi salah satu penyebabnya karena dinilai tidak efektif dalam menegakkan hukum. jadi apa sebenarnya jalan ke depan?
Jika undang-undang itu sendiri dibuat oleh koruptor sudah pasti akan lemah, coba aja ente tengok bagaimana mereka rapat mengenai UU anti korupsi tapi dengan jumlah anggota yang tidak korum (atau kurang dalam pemutusan hasil) sehingga jelas UU yang dikeluarkan tidak akan maksimal dan hanya berdasarkan keinginan mereka. Misal contoh lagi, pernah gak ente denger mereka (anggota DPR) rapat membuat rancangan UU kalau anggota DPR itu hanya boleh 2 periode, jelas tidak mungkin, wong itu sama saja kayak motong leher mereka sendiri.
member
Activity: 252
Merit: 37
September 12, 2023, 04:33:36 AM
#60
karena selalu ada pendatang baru untuk mendapatkan posisi tertentu tetapi dinasti tersebut Akan selalu memastikan bahwa orang-orang baru yang masuk akan tunduk pada peraturan yang ada sehingga mereka tidak akan mengatakan apa pun atau instruksi yang diberikan kepada mereka oleh dinasti yang Sangat menyedihkan karena tujuan utama para politisi seharusnya adalah menciptakan tempat yang kondusif bagi kehidupan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, namun sebaliknya mereka malah melakukan hal yang sebaliknya. Ini sangat menyedihkan.
Seperti yang sudah saya bahas di posting sebelumnya https://bitcointalksearch.org/topic/m.62538602, segala upaya sudah dilakukan untuk memberantas korupsi, namun sampai saat ini korupsi masih tetap menjadi fenomena yang selalu menghiasi pemberitaan di televisi dan pelakunya pun tak tanggung-tanggung, mereka orang-orang yang sudah memiliki kekayaan yang cukup atau tidak habis dimakan 7 turunan.

Kenapa dinasti ini sangat sulit diberantas di Indonesia.? Karena hukum yang ada di Indonesia sangat lemah terhadap para koruptor. Salah satu cara paling ampuh untuk membuang penyakit yang sudah turun menurun ini hanya dengan menerapkan hukum potong tangan atau hukuman mati bagi para koruptor yang sudah terbukti melakukan korupsi.
Undang-undang yang ada di Indonesia sangat lemah terhadap para koruptor karena undang-undang tersebut didalangi oleh dinasti-dinasti untuk memungkinkan mereka beroperasi dengan kekebalan, yang berarti akan sangat sulit untuk memberantas atau menghentikan para koruptor tersebut karena undang-undang tersebut diterapkan oleh para loyalis dan koruptor. bahkan sektor peradilan juga menjadi salah satu penyebabnya karena dinilai tidak efektif dalam menegakkan hukum. jadi apa sebenarnya jalan ke depan?
hero member
Activity: 952
Merit: 541
September 11, 2023, 07:27:55 AM
#59
karena selalu ada pendatang baru untuk mendapatkan posisi tertentu tetapi dinasti tersebut Akan selalu memastikan bahwa orang-orang baru yang masuk akan tunduk pada peraturan yang ada sehingga mereka tidak akan mengatakan apa pun atau instruksi yang diberikan kepada mereka oleh dinasti yang Sangat menyedihkan karena tujuan utama para politisi seharusnya adalah menciptakan tempat yang kondusif bagi kehidupan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, namun sebaliknya mereka malah melakukan hal yang sebaliknya. Ini sangat menyedihkan.
Seperti yang sudah saya bahas di posting sebelumnya https://bitcointalksearch.org/topic/m.62538602, segala upaya sudah dilakukan untuk memberantas korupsi, namun sampai saat ini korupsi masih tetap menjadi fenomena yang selalu menghiasi pemberitaan di televisi dan pelakunya pun tak tanggung-tanggung, mereka orang-orang yang sudah memiliki kekayaan yang cukup atau tidak habis dimakan 7 turunan.

Kenapa dinasti ini sangat sulit diberantas di Indonesia.? Karena hukum yang ada di Indonesia sangat lemah terhadap para koruptor. Salah satu cara paling ampuh untuk membuang penyakit yang sudah turun menurun ini hanya dengan menerapkan hukum potong tangan atau hukuman mati bagi para koruptor yang sudah terbukti melakukan korupsi.
hero member
Activity: 1834
Merit: 720
September 10, 2023, 12:03:02 PM
#58
Itu sulitnya om kalau masih seperti dinasti karena pasti kekuasaannya akan diturunkan ke anak buahnya yang akan mencalonkan atau yang sudah duduk di kursi dibawahnya supaya mereka masih memegang manfaatnya. Dan itu yang belum bisa diberantas karena kalau satu yang kena, yang lain pasti akan cuci tangan sampai bersih biar ga terseret. Tapi kalau untuk cuannya, mereka akan minta bagian.
Saya menyatakan bahwa korupsi yang aman adalah korupsi yang bagi-bagi, karena ketika seseorang sudah mendapatkan bagiannya maka ia akan diam dan ketika tidak mendapatkan bagian maka mereka akan mengoceh dan melakukan ancaman.
Dan ada hal lucu yang saya temukan dalam dunia pendidikan yang dimana ada sebuah kebijakan yang mewajibkan semua  universitas dan perguruan tinggi untuk menyisipkan mata kuliah "Pendidikan Anti Korupsi" sebagai bentuk dari pencegahan prilaku korupsi. Akan tetapi saya melihat tidak sedikit Universitas dan perguruan tinggi yang melakukan manipulasi dan kapitasilasi dalam pendidikan. Yang dimana tentunya hal tersebut sangat bertolak belakang dengan mata kuliah "Pendidikan Anti Korupsi" yang mereka ajarkan terhadap mahasiswanya.
Berbagai macam edukasi yang diterapkan di perguruan tinggi untuk mencegah menjadi individu pelaku korupsi atau Pendidikan Anti Korupsi tidak akan pernah bisa dihindari ketika mereka memiliki kesempatan untuk melakukan korupsi tanpa ada bekal pencegahan dalam diri pribadi masing-masing individu. Dulu saya selalu diingatkan orang tua untuk menempuh pendidikan yang tinggi, gunanya agar saya tidak ditipu orang lain dan orang tua saya juga meminta saya untuk mendalami pengetahuan tentang agama agar saya tidak menipu orang lain.

Edukasi ini sangat bermanfaat buat saya dan menjadi bekal dalam kehidupan sehari-hari, keseimbangan bekal di dua pendidikan ini dapat menuntun saja menjadi pribadi yang lebih mensyukuri dengan apa yang sudah saya miliki tanpa harus mengambil hak milik orang lain. Menurut saya salah satu cara paling efektif dalam menghapus korupsi di Indonesia dengan membentuk karakter manusia yang takut pada Tuhannya.

Akan tetapi bukankah kebanyakan dari mereka yang melakukan tindak pidana korupsi adalah mereka yang sudah pernah mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi  dan yang sudah bergelar doktor katanya. kalau masyarakat kecil, yaa..  paling melakukan pungli dan itupun akan menjadi buronan polisi. Tapi tetap saja mau korupsi ataupun pungli adalah hal yang buruk.
Maka kalau kita diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi, maka jadilah orang yang bijak bukan hanya menjadi orang yang pintar. Karena orang pintar cenderung akan membodohi orang lain.

Dan saya setuju dengan hal itu bahwa pendidikan agama adalah dasar utama. Dan karena kebetulan saya bergama islam, dan kalau anda pernah belajar di madarasah. Mungkin anda pernah menemukan mata pelajaran "Akidah Ahlak". Yang dimana hal ini menunjukan bahwa sesudah Akidah yang kuat adalah ahlak yang baik. Dengan ahlak yang baik maka kita akan selalu menjaga prilaku kita dan terus berusaha menghadari hal negatif dan prilaku negatif.
member
Activity: 252
Merit: 37
September 10, 2023, 07:41:15 AM
#57
karena selalu ada pendatang baru untuk mendapatkan posisi tertentu tetapi dinasti tersebut Akan selalu memastikan bahwa orang-orang baru yang masuk akan tunduk pada peraturan yang ada sehingga mereka tidak akan mengatakan apa pun atau instruksi yang diberikan kepada mereka oleh dinasti yang Sangat menyedihkan karena tujuan utama para politisi seharusnya adalah menciptakan tempat yang kondusif bagi kehidupan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, namun sebaliknya mereka malah melakukan hal yang sebaliknya. Ini sangat menyedihkan.
full member
Activity: 784
Merit: 115
September 10, 2023, 04:53:02 AM
#56
di masa kekuasaan dan politik dinasti kita akan selalu memastikan bahwa ada loyalis yang menggantikan mereka ketika masa jabatannya habis sehingga semua korupsi dan hal-hal yang menghalangi mereka dapat dengan mudah ditutupi oleh dinasti baru itulah sebabnya kekuasaan bergerak dalam lingkaran di antara mereka, jadi akan sangat sulit untuk mengambil alih kekuasaan dari dinasti-dinasti seperti itu.
Itu yang membuat korupsi sulit diberantas karena ada yang akan menggantikan dinasti sebelumnya. Dan walaupun yang menggantikan itu bukanlah anak atau saudara tapi tetap saja itu adalah bagian dari dinasti sebelumnya. Mereka inilah yang terus menerus menggunakan kekuasaan untuk mengambil bagian selanjutnya yang sudah ditinggalkan oleh dinasti sebelumnya dan bahkan mereka inilah yang akan mengambil bagian yang baru.

Memang itu seperti lingkaran yang sulit diputus. Walau ada orang-orang baru yang masuk, itu tetap sulit untuk memutuskan lingkaran itu karena mereka mungkin saja ditekan supaya diam dan tidak berbicara kemana-mana. Yang lebih parah lagi adalah mereka yang baru masuk ini juga diiming-imingi untuk masuk ke dalam lingkaran mereka itu supaya posisinya lebih kuat lagi.

Itu sulitnya om kalau masih seperti dinasti karena pasti kekuasaannya akan diturunkan ke anak buahnya yang akan mencalonkan atau yang sudah duduk di kursi dibawahnya supaya mereka masih memegang manfaatnya. Dan itu yang belum bisa diberantas karena kalau satu yang kena, yang lain pasti akan cuci tangan sampai bersih biar ga terseret. Tapi kalau untuk cuannya, mereka akan minta bagian.
Saya menyatakan bahwa korupsi yang aman adalah korupsi yang bagi-bagi, karena ketika seseorang sudah mendapatkan bagiannya maka ia akan diam dan ketika tidak mendapatkan bagian maka mereka akan mengoceh dan melakukan ancaman.
Dan ada hal lucu yang saya temukan dalam dunia pendidikan yang dimana ada sebuah kebijakan yang mewajibkan semua  universitas dan perguruan tinggi untuk menyisipkan mata kuliah "Pendidikan Anti Korupsi" sebagai bentuk dari pencegahan prilaku korupsi. Akan tetapi saya melihat tidak sedikit Universitas dan perguruan tinggi yang melakukan manipulasi dan kapitasilasi dalam pendidikan. Yang dimana tentunya hal tersebut sangat bertolak belakang dengan mata kuliah "Pendidikan Anti Korupsi" yang mereka ajarkan terhadap mahasiswanya.
Korupsi bagi-bagi ini yang sudah berjalan di mana-mana. Mulai dari yang atas sampai yang bawah. Yah, mau gimana lagi, rakyat yang sudah tahu kelakuan ini hanya bisa diam saja dan menerimanya saja. Tapi kalau misalnya ada yang tidak mendapatkan bagian dan mereka mengoceh serta melakukan ancaman, sepertinya mereka ini akan "dihapus" dari sistem supaya tidak membuat kegaduhan dimana-mana.

Pendidikan Anti Korupsi bisa saja diajarkan di universitas tapi ketika mahasiswa itu sudah lulus dan bekerja di banyak instansi, mereka pasti akan melihat dan berpikir bahwa ini kok tidak seperti yang dikatakan oleh dosen saya ya? Kenyataan ternyata berbeda dengan apa yang sudah mereka dapatkan di universitas.
hero member
Activity: 2114
Merit: 740
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
September 10, 2023, 12:21:41 AM
#55
Itu sulitnya om kalau masih seperti dinasti karena pasti kekuasaannya akan diturunkan ke anak buahnya yang akan mencalonkan atau yang sudah duduk di kursi dibawahnya supaya mereka masih memegang manfaatnya. Dan itu yang belum bisa diberantas karena kalau satu yang kena, yang lain pasti akan cuci tangan sampai bersih biar ga terseret. Tapi kalau untuk cuannya, mereka akan minta bagian.
Saya menyatakan bahwa korupsi yang aman adalah korupsi yang bagi-bagi, karena ketika seseorang sudah mendapatkan bagiannya maka ia akan diam dan ketika tidak mendapatkan bagian maka mereka akan mengoceh dan melakukan ancaman.
Dan ada hal lucu yang saya temukan dalam dunia pendidikan yang dimana ada sebuah kebijakan yang mewajibkan semua  universitas dan perguruan tinggi untuk menyisipkan mata kuliah "Pendidikan Anti Korupsi" sebagai bentuk dari pencegahan prilaku korupsi. Akan tetapi saya melihat tidak sedikit Universitas dan perguruan tinggi yang melakukan manipulasi dan kapitasilasi dalam pendidikan. Yang dimana tentunya hal tersebut sangat bertolak belakang dengan mata kuliah "Pendidikan Anti Korupsi" yang mereka ajarkan terhadap mahasiswanya.
Berbagai macam edukasi yang diterapkan di perguruan tinggi untuk mencegah menjadi individu pelaku korupsi atau Pendidikan Anti Korupsi tidak akan pernah bisa dihindari ketika mereka memiliki kesempatan untuk melakukan korupsi tanpa ada bekal pencegahan dalam diri pribadi masing-masing individu. Dulu saya selalu diingatkan orang tua untuk menempuh pendidikan yang tinggi, gunanya agar saya tidak ditipu orang lain dan orang tua saya juga meminta saya untuk mendalami pengetahuan tentang agama agar saya tidak menipu orang lain.

Edukasi ini sangat bermanfaat buat saya dan menjadi bekal dalam kehidupan sehari-hari, keseimbangan bekal di dua pendidikan ini dapat menuntun saja menjadi pribadi yang lebih mensyukuri dengan apa yang sudah saya miliki tanpa harus mengambil hak milik orang lain. Menurut saya salah satu cara paling efektif dalam menghapus korupsi di Indonesia dengan membentuk karakter manusia yang takut pada Tuhannya.
hero member
Activity: 1834
Merit: 720
September 09, 2023, 02:53:44 PM
#54
Itu sulitnya om kalau masih seperti dinasti karena pasti kekuasaannya akan diturunkan ke anak buahnya yang akan mencalonkan atau yang sudah duduk di kursi dibawahnya supaya mereka masih memegang manfaatnya. Dan itu yang belum bisa diberantas karena kalau satu yang kena, yang lain pasti akan cuci tangan sampai bersih biar ga terseret. Tapi kalau untuk cuannya, mereka akan minta bagian.
Saya menyatakan bahwa korupsi yang aman adalah korupsi yang bagi-bagi, karena ketika seseorang sudah mendapatkan bagiannya maka ia akan diam dan ketika tidak mendapatkan bagian maka mereka akan mengoceh dan melakukan ancaman.
Dan ada hal lucu yang saya temukan dalam dunia pendidikan yang dimana ada sebuah kebijakan yang mewajibkan semua  universitas dan perguruan tinggi untuk menyisipkan mata kuliah "Pendidikan Anti Korupsi" sebagai bentuk dari pencegahan prilaku korupsi. Akan tetapi saya melihat tidak sedikit Universitas dan perguruan tinggi yang melakukan manipulasi dan kapitasilasi dalam pendidikan. Yang dimana tentunya hal tersebut sangat bertolak belakang dengan mata kuliah "Pendidikan Anti Korupsi" yang mereka ajarkan terhadap mahasiswanya.

di masa kekuasaan dan politik dinasti kita akan selalu memastikan bahwa ada loyalis yang menggantikan mereka ketika masa jabatannya habis sehingga semua korupsi dan hal-hal yang menghalangi mereka dapat dengan mudah ditutupi oleh dinasti baru itulah sebabnya kekuasaan bergerak dalam lingkaran di antara mereka, jadi akan sangat sulit untuk mengambil alih kekuasaan dari dinasti-dinasti seperti itu.
Dan kita bisa lihat sendiri bagaimana mereka dan Partai Politiknya yang memilki kekuasan dan keleluasaan untuk mengatur ritme dan juga sebuah kebijakan yang bisa menguntungkan mereka.
member
Activity: 252
Merit: 37
September 09, 2023, 12:35:16 PM
#53
Saya setuju sama om @Bitinity, semuanya harus dimulai dari lingkup yang paling kecil yaitu keluarga. Dan jika sudah diajarkan sedari kecil dan diterapkan terus menerus, si anak bakal terus mengingatnya dan ketika dia dewasa, dia ga akan lupa sama ajaran-ajaran orang tuanya. Jika ada yang mengajaknya untuk berbuat aneh-aneh, dia pasti akan menolaknya karena ada rasa takut untuk melakukannya.
Orang tua adalah madrasah pertama bagi seorang anak, dan memang hal ini perlu ditanamkan sejak dini terkait (Moral, etika, tanggung jawab dan kejujuran) sebagai pondasi awal untuk seorang anak sebelum dia berlanjut keranah yang lebih jauh lagi. Dan sebisa mungkin kita sebagai orang tua harus memberikan contoh yang baik dan berprilaku baik dalam lingkungan keluarga, karena ketika kita melakukan kesalahan ataupun melakukan ke-bohongan dan hal tersebut dilihat oleh anak kita, maka hal tersebut akan menjadi alasan ketika seorang anak melakukan kesalahan ataupun ketika mereka tidak berprilaku jujur.
+ untuk yang om bilang ini dan sangat setuju sekali.

Quote from: jcojci link
Sebagian besar orang-orang yang melakukan korupsi masih aktif dan kalaupun mereka pensiun pasti akan digantikan oleh yang di bawahnya yang juga masih satu lingkaran dengan yang di atasnya. Jadinya ya korupsinya masih jalan terus.
Walaupun negara kita adalah negara demokrasi akan tetapi, yang memegang kekuasaan di negara kita saya rasa sifat nya seperti dinasti, yang dimana kekuasaan berlanjut secara turun temurun. Dan yang turun temurun bukan hanya kekuasaannya akan tetapi besarta dengan prilakunya (Korupsi)
Itu sulitnya om kalau masih seperti dinasti karena pasti kekuasaannya akan diturunkan ke anak buahnya yang akan mencalonkan atau yang sudah duduk di kursi dibawahnya supaya mereka masih memegang manfaatnya. Dan itu yang belum bisa diberantas karena kalau satu yang kena, yang lain pasti akan cuci tangan sampai bersih biar ga terseret. Tapi kalau untuk cuannya, mereka akan minta bagian.
di masa kekuasaan dan politik dinasti kita akan selalu memastikan bahwa ada loyalis yang menggantikan mereka ketika masa jabatannya habis sehingga semua korupsi dan hal-hal yang menghalangi mereka dapat dengan mudah ditutupi oleh dinasti baru itulah sebabnya kekuasaan bergerak dalam lingkaran di antara mereka, jadi akan sangat sulit untuk mengambil alih kekuasaan dari dinasti-dinasti seperti itu.
full member
Activity: 784
Merit: 115
September 09, 2023, 12:27:37 AM
#52
Saya setuju sama om @Bitinity, semuanya harus dimulai dari lingkup yang paling kecil yaitu keluarga. Dan jika sudah diajarkan sedari kecil dan diterapkan terus menerus, si anak bakal terus mengingatnya dan ketika dia dewasa, dia ga akan lupa sama ajaran-ajaran orang tuanya. Jika ada yang mengajaknya untuk berbuat aneh-aneh, dia pasti akan menolaknya karena ada rasa takut untuk melakukannya.
Orang tua adalah madrasah pertama bagi seorang anak, dan memang hal ini perlu ditanamkan sejak dini terkait (Moral, etika, tanggung jawab dan kejujuran) sebagai pondasi awal untuk seorang anak sebelum dia berlanjut keranah yang lebih jauh lagi. Dan sebisa mungkin kita sebagai orang tua harus memberikan contoh yang baik dan berprilaku baik dalam lingkungan keluarga, karena ketika kita melakukan kesalahan ataupun melakukan ke-bohongan dan hal tersebut dilihat oleh anak kita, maka hal tersebut akan menjadi alasan ketika seorang anak melakukan kesalahan ataupun ketika mereka tidak berprilaku jujur.
+ untuk yang om bilang ini dan sangat setuju sekali.

Quote from: jcojci link
Sebagian besar orang-orang yang melakukan korupsi masih aktif dan kalaupun mereka pensiun pasti akan digantikan oleh yang di bawahnya yang juga masih satu lingkaran dengan yang di atasnya. Jadinya ya korupsinya masih jalan terus.
Walaupun negara kita adalah negara demokrasi akan tetapi, yang memegang kekuasaan di negara kita saya rasa sifat nya seperti dinasti, yang dimana kekuasaan berlanjut secara turun temurun. Dan yang turun temurun bukan hanya kekuasaannya akan tetapi besarta dengan prilakunya (Korupsi)
Itu sulitnya om kalau masih seperti dinasti karena pasti kekuasaannya akan diturunkan ke anak buahnya yang akan mencalonkan atau yang sudah duduk di kursi dibawahnya supaya mereka masih memegang manfaatnya. Dan itu yang belum bisa diberantas karena kalau satu yang kena, yang lain pasti akan cuci tangan sampai bersih biar ga terseret. Tapi kalau untuk cuannya, mereka akan minta bagian.
hero member
Activity: 1834
Merit: 720
September 08, 2023, 01:18:58 PM
#51
Saya setuju sama om @Bitinity, semuanya harus dimulai dari lingkup yang paling kecil yaitu keluarga. Dan jika sudah diajarkan sedari kecil dan diterapkan terus menerus, si anak bakal terus mengingatnya dan ketika dia dewasa, dia ga akan lupa sama ajaran-ajaran orang tuanya. Jika ada yang mengajaknya untuk berbuat aneh-aneh, dia pasti akan menolaknya karena ada rasa takut untuk melakukannya.
Orang tua adalah madrasah pertama bagi seorang anak, dan memang hal ini perlu ditanamkan sejak dini terkait (Moral, etika, tanggung jawab dan kejujuran) sebagai pondasi awal untuk seorang anak sebelum dia berlanjut keranah yang lebih jauh lagi. Dan sebisa mungkin kita sebagai orang tua harus memberikan contoh yang baik dan berprilaku baik dalam lingkungan keluarga, karena ketika kita melakukan kesalahan ataupun melakukan ke-bohongan dan hal tersebut dilihat oleh anak kita, maka hal tersebut akan menjadi alasan ketika seorang anak melakukan kesalahan ataupun ketika mereka tidak berprilaku jujur.

Quote from: jcojci link
Sebagian besar orang-orang yang melakukan korupsi masih aktif dan kalaupun mereka pensiun pasti akan digantikan oleh yang di bawahnya yang juga masih satu lingkaran dengan yang di atasnya. Jadinya ya korupsinya masih jalan terus.
Walaupun negara kita adalah negara demokrasi akan tetapi, yang memegang kekuasaan di negara kita saya rasa sifat nya seperti dinasti, yang dimana kekuasaan berlanjut secara turun temurun. Dan yang turun temurun bukan hanya kekuasaannya akan tetapi besarta dengan prilakunya (Korupsi)
full member
Activity: 784
Merit: 115
September 08, 2023, 09:27:18 AM
#50
Ini pun terjadi dari yang istilahnya yang paling dekat kita sendiri kan, yaitu di dalam keluarga sendiri. Paling banyak ya contoh kasus anak beli buku harga 20rb tapi bilang ke ortu 25rb hehehe. Mungkin orang2 kebanyakan cuma menganggapnya sebagai sesuatu yang normal tapi tidak menyadari ini bisa dikatakan sebagai bibit awal yang namanya korupsi. Dari kebiasaan yang seperti ini lah, kemudian orang menganggapnya sebagai sesuatu yang lumrah dan tidak disadari bahwa kebiasaan ini terbawa sampai ke jenjang yang lebih tinggi/besar. Jadi kalau korupsi itu mau dihapus ya, kita harus berusaha merubah kebiasaan2 jelek ini mulai dari diri kita sendiri, mulai dari lingkup yang paling kecil yaitu keluarga.
Kasus mark up harga buku tersebut terjadi karena dia ngikut kata temen-temennya, ane dulu juga polos-polos aja ketika sekolah, jadi kalau ada beli buku harga segitu, ya ane bilang jujur segitu, tapi ketika ada teman sebangku nyeletuk bahwa dia dapat sisa lebih dari uang buku, ane jadi kepikiran kala itu, dan akhirnya berikutnya ngikut cara temen ane. Bibit korupsi memang sudah mendarah daging gan, sulit memang untuk diberantas, apa lagi zaman sekarang ini serba sulit, pimpinan juga tidak memahami nasib bawahannya, sehingga ketika ada kesempatan ya diembat.
Hehehe saya jadi inget dulu waktu kuliah. Bilangnya mau beli buku seharga sekian, trus minta uangnya di lebihin biar bisa untuk jajan. Duh, maafin saya.

Saya setuju sama om @Bitinity, semuanya harus dimulai dari lingkup yang paling kecil yaitu keluarga. Dan jika sudah diajarkan sedari kecil dan diterapkan terus menerus, si anak bakal terus mengingatnya dan ketika dia dewasa, dia ga akan lupa sama ajaran-ajaran orang tuanya. Jika ada yang mengajaknya untuk berbuat aneh-aneh, dia pasti akan menolaknya karena ada rasa takut untuk melakukannya.

Mungkin ini masih bisa dilakukan untuk keluarga-keluarga muda yang masih memiliki anak-anak balita dengan mengajarkan semua hal yang berhubungan dengan kebaikan. Tapi untuk orang tuanya juga harus memberi contoh yang baik juga kepada anak-anaknya sehingga si anak tidak berpikir ah ayah/ibu aja sukanya gitu, brati adek boleh dunk. Nah kalo si anak sudah mulai ngomong seperti itu, ini sebuah warning untuk orang tua untuk introspeksi.

Jadi untuk menghapus korupsi itu untuk saat ini masih sangat sulit karena masih terbawa gaya old. Masih banyak orang-orang di atas 50 tahun yang masih menjabat dan melakukan korupsi jadi yang di bawahnya juga mengikutinya. Mungkin harus diputus satu generasi baru bisa disesuaikan lagi maksudnya untuk yang 50 tahun ke atas langsung dipaksa pensiun dini dan diperiksa semua pekerjaannya mulai dari awal sampai dia pensiun. Tapi itu butuh waktu yang sangat lama dan pastinya juga butuh anggaran.

Korupsi tidak akan bisa dihapus mau dengan sistem apapun. Bahkan sistem komunis saja, seperti di China, yang otoriter dan sangat ketat dan ancaman hukuman mati bagi para koruptor itu masih ada koruptor disana, bahkan katanya jauh lebih masif. Korupsi itu seperti budaya yang dimana tidak bisa dipisahkan dari manusia, itu karena sifat alami manusia yang tamak dan tidak merasa puas dengan apa yang dimilikinya. Suka tidak suka, budaya korupsi akan terus ada dan tidak akan bisa dihapuskan, bahkan dengan ancaman hukuman mati sekalipun.
Seharusnya pemerintah lebih tegas lagi dalam menghukum para koruptor, misal dengan hukuman mati langsung, memang benar korupsi di Indonesia maupun diluar negeri tidak akan ada habisnya. Tetapi dengan hukuman mati langsung setidaknya dapat mengurangi para pelaku korupsi meskipun hanya sekian persen.
Tapi kalau ingin menghapus seluruhnya akan susah soalnya mau seberat apapun hukuman yang diberikan selama para koruptor belum sadar atas perbuatan mereka akan susah atau juga mustahil untuk dihapus.
Sepertinya masih belum bisa ditegasin om. Soale kalo ditegasin, terpidananya "nyanyi" bisa berabe tu om. Semuanya yang ada di lingkaran dia bisa dicekal dan diperiksa. Tapi dengan adanya status "pertemanan", pemeriksaan ini sifatnya hanya seperti formalitas saja. "Budaya malu"nya sudah hampir hilang atau bahkan sudah hilang. Itu yang sulit om.

Sebagian besar orang-orang yang melakukan korupsi masih aktif dan kalaupun mereka pensiun pasti akan digantikan oleh yang di bawahnya yang juga masih satu lingkaran dengan yang di atasnya. Jadinya ya korupsinya masih jalan terus.
newbie
Activity: 12
Merit: 1
September 08, 2023, 07:20:41 AM
#49
Korupsi tidak akan bisa dihapus mau dengan sistem apapun. Bahkan sistem komunis saja, seperti di China, yang otoriter dan sangat ketat dan ancaman hukuman mati bagi para koruptor itu masih ada koruptor disana, bahkan katanya jauh lebih masif. Korupsi itu seperti budaya yang dimana tidak bisa dipisahkan dari manusia, itu karena sifat alami manusia yang tamak dan tidak merasa puas dengan apa yang dimilikinya. Suka tidak suka, budaya korupsi akan terus ada dan tidak akan bisa dihapuskan, bahkan dengan ancaman hukuman mati sekalipun.
Seharusnya pemerintah lebih tegas lagi dalam menghukum para koruptor, misal dengan hukuman mati langsung, memang benar korupsi di Indonesia maupun diluar negeri tidak akan ada habisnya. Tetapi dengan hukuman mati langsung setidaknya dapat mengurangi para pelaku korupsi meskipun hanya sekian persen.
Tapi kalau ingin menghapus seluruhnya akan susah soalnya mau seberat apapun hukuman yang diberikan selama para koruptor belum sadar atas perbuatan mereka akan susah atau juga mustahil untuk dihapus.
full member
Activity: 644
Merit: 202
September 08, 2023, 05:46:22 AM
#48
Lalu, kalau ditanya bagaimana cara menghapus korupsi, maka sepengengalaman ane yang paling manjur adalah mengajarkan nilai agama sampai orang-orang bisa sadar. Orang yang bener-bener paham agama , dan bisa mengamalkan ilmu-ilmu agama, harusnya bisa menjadi pemicu supaya tidak terjadi korupsi separah sekarang di Indonesia. Harus ditanamkan teori bersyukur supaya engga ketularan jadi korupsi. CMIIW
Miris memang melihat Indosnesi saat ini Korupsi itu sudah menjadi seperti  watak atau budaya orang Indonesia, sudah tidak ada lagi rasa malu. Bahkan banyak ilmu agama juga masih kuropsi, ini sudah ada contohnya dulu yang terjadi korupsi di kementrian Agaman.  Terlebih sekarang bukan hanya dipemerintahan saja yang melukan korupsi tapi di masjid-mesjid, kelompok organisasi,di desa, di sekolah-sekolah, di tempat panti-panti sosial, dan masih banyak lagi tempat-tempat lain. Menurutku, Ketimbang kita terus fokus memberantas korupsi, harusnya pemerintah melakukan sesuatu seperti pencegahan untuk tidak korupsi. Mungkin seperti memberikan rasa tramua kepada koruptor sebagai salah satu bentuk contoh kedisiplinan kepada yang lainnya. Tapi cara terbaik adalah meningkatkan dan memupuk rasa kejujuran sejak anak-anak dimulai dari sekolah paling dasar.

Yang jelas kita harus katakan korupsi itu bukan budaya, Korupsi adalah perwujudan sifat alami manusia. Manusia itu tidak pernah puas, selalu ingin lebih dan lebih. Maka solusi untuk orang-orang korupsi, karena sifat manusia itu cenderung ada rasa takut maka hukuman yang cocok adalah hukuman mati paling ringan hukuman seumur hidup.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
September 08, 2023, 02:48:16 AM
#47
Ini pun terjadi dari yang istilahnya yang paling dekat kita sendiri kan, yaitu di dalam keluarga sendiri. Paling banyak ya contoh kasus anak beli buku harga 20rb tapi bilang ke ortu 25rb hehehe. Mungkin orang2 kebanyakan cuma menganggapnya sebagai sesuatu yang normal tapi tidak menyadari ini bisa dikatakan sebagai bibit awal yang namanya korupsi. Dari kebiasaan yang seperti ini lah, kemudian orang menganggapnya sebagai sesuatu yang lumrah dan tidak disadari bahwa kebiasaan ini terbawa sampai ke jenjang yang lebih tinggi/besar. Jadi kalau korupsi itu mau dihapus ya, kita harus berusaha merubah kebiasaan2 jelek ini mulai dari diri kita sendiri, mulai dari lingkup yang paling kecil yaitu keluarga.
Kasus mark up harga buku tersebut terjadi karena dia ngikut kata temen-temennya, ane dulu juga polos-polos aja ketika sekolah, jadi kalau ada beli buku harga segitu, ya ane bilang jujur segitu, tapi ketika ada teman sebangku nyeletuk bahwa dia dapat sisa lebih dari uang buku, ane jadi kepikiran kala itu, dan akhirnya berikutnya ngikut cara temen ane. Bibit korupsi memang sudah mendarah daging gan, sulit memang untuk diberantas, apa lagi zaman sekarang ini serba sulit, pimpinan juga tidak memahami nasib bawahannya, sehingga ketika ada kesempatan ya diembat.
legendary
Activity: 3066
Merit: 1312
September 06, 2023, 04:47:09 AM
#46
Hingga saat ini kasus yang paling gampang ditemui adalah pemalsuan nota belanja. Banyak banget oknum pemerintahan atau non-pemerintahan ketika mengelola uang kas, pasti ada yang memalsukan nota belanja dengan menambah margin harga demi keuntungan pribadi.
Ane rasa hal tersebut sudah jadi rahasia umum bagi instansi baik itu negeri mau pun swasta. Karena (pengalaman temen ane yang melakukan itu), dia harus me-mark up harga lebih tinggi untuk biaya operasional, Biasanya jika dia hendak beli barang (misalnya ATK), uang yang dikasih oleh bendahara biasanya pas, alias tidak ada sisa buat jajan, bensin atau terkadang uang parkir pun dari kantong pribadi. Oleh karena itu me-mark up harga sudah keharusan, dan mereka di dalam pun mengaminkan itu. jadi ya, akan terus terjadi kalau sistemnya tidak diubah.

Ini pun terjadi dari yang istilahnya yang paling dekat kita sendiri kan, yaitu di dalam keluarga sendiri. Paling banyak ya contoh kasus anak beli buku harga 20rb tapi bilang ke ortu 25rb hehehe. Mungkin orang2 kebanyakan cuma menganggapnya sebagai sesuatu yang normal tapi tidak menyadari ini bisa dikatakan sebagai bibit awal yang namanya korupsi. Dari kebiasaan yang seperti ini lah, kemudian orang menganggapnya sebagai sesuatu yang lumrah dan tidak disadari bahwa kebiasaan ini terbawa sampai ke jenjang yang lebih tinggi/besar. Jadi kalau korupsi itu mau dihapus ya, kita harus berusaha merubah kebiasaan2 jelek ini mulai dari diri kita sendiri, mulai dari lingkup yang paling kecil yaitu keluarga.
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
September 05, 2023, 08:07:34 PM
#45
Hingga saat ini kasus yang paling gampang ditemui adalah pemalsuan nota belanja. Banyak banget oknum pemerintahan atau non-pemerintahan ketika mengelola uang kas, pasti ada yang memalsukan nota belanja dengan menambah margin harga demi keuntungan pribadi.
Ane rasa hal tersebut sudah jadi rahasia umum bagi instansi baik itu negeri mau pun swasta. Karena (pengalaman temen ane yang melakukan itu), dia harus me-mark up harga lebih tinggi untuk biaya operasional, Biasanya jika dia hendak beli barang (misalnya ATK), uang yang dikasih oleh bendahara biasanya pas, alias tidak ada sisa buat jajan, bensin atau terkadang uang parkir pun dari kantong pribadi. Oleh karena itu me-mark up harga sudah keharusan, dan mereka di dalam pun mengaminkan itu. jadi ya, akan terus terjadi kalau sistemnya tidak diubah.
hero member
Activity: 1470
Merit: 558
dont be greedy
September 05, 2023, 03:41:45 AM
#44
Sepengalaman ane dan sebatas yang pernah ane tahu soal korupsi di lingkungan ane.

Jadi korupsi di lingkungan ane sekarang ini sudah mulai berakar dari jenjang Ketua RT, terutama ketika pembagian beras raskin yang mana tugas Ketua RT adalah mendata orang-orang yang berhak menerima raskin dalam lingkungan RT yang dia pimpin. Tetapi dalam praktiknya, ada beberapa undangan yang memang di korupsi karena seolah-olah Pak RT ini juga gatel kalo liat rejeki yang lewat doang.

Ane rasa, penyakit yang namanya tamak itu bener-bener menular. Dimana ada satu orang yang mendapatkan untung dari sebuah program pemerintah dengan cara korup, orang lainnya pasti merasa rugi (padahal dirinya engga rugi, cuma engga dapet tambahan aja). Jadi orang yang ngerasa rugi ini pengen keuntungan juga yang sama dengan orang yang korup. Alhasil terjadilah korupsi berjamaah.

Hingga saat ini kasus yang paling gampang ditemui adalah pemalsuan nota belanja. Banyak banget oknum pemerintahan atau non-pemerintahan ketika mengelola uang kas, pasti ada yang memalsukan nota belanja dengan menambah margin harga demi keuntungan pribadi.

Lalu, kalau ditanya bagaimana cara menghapus korupsi, maka sepengengalaman ane yang paling manjur adalah mengajarkan nilai agama sampai orang-orang bisa sadar. Orang yang bener-bener paham agama , dan bisa mengamalkan ilmu-ilmu agama, harusnya bisa menjadi pemicu supaya tidak terjadi korupsi separah sekarang di Indonesia. Harus ditanamkan teori bersyukur supaya engga ketularan jadi korupsi. CMIIW
member
Activity: 533
Merit: 60
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
September 04, 2023, 10:33:15 AM
#43
Menurut agan-agan semua bagaimana cara membuat jera pelaku koruptor?
Jika itu sulit, setidaknya bagaimana langkah yang harus kita ambil sebagai warga negara untuk meminimalisir tindakan korupsi?
Dan atau apakah anda memiliki rancangan sistem yang mungkin tidak ada celah melakukan korupsi?
Kalau bikin jera pelaku korupto itu sulit, karena duit haramnya tersebut sudah mendarah daging pada badannya. Duit hasil korupsi yang dia dapat membuat rakus dan kotor hatinya, jadi salah satu cara yang efektif yaitu mencopot semua yang ada di badannya baik itu jabatan, harta mau pun nyawa.

Sekarang ini cuma 1 cara, yaitu menanamkan hal baik bagi generasi berikutnya, namun sepanjang yang saya lihat generasi penerus sekarang sudah hampir sama dengan generasi sebelumnya, malah lebih rakus lagi korupsinya. Ya wasalam, tiada sistem yang dapat menangkal itu semua, walau memakai teknologi blockchain sekalipun (transaksi tercatat dan terpublish) tetap saja ada celah, dan ada cara untuk mengelabuhi duit hasil korupsi.

Hampir semua negara adanya korupsi tapi di indonesia makin parah dari kepala desa sampai kementrian, diantara cara  untuk menghapus korupsi yaitu membuat komitmen secara tegas dan tidak boleh ada pihak intern yang membackup yaitu para  kpk atau tim penyidik juga bekerja dengan komprehensif tanpa pandang bulu, di indonesia sendiri terjadi korupsi kebanyakan pada proyek-proyek besar dan juga pengadaan barang-barang negara, semestinya pemerintah dalam hal ini mempublikasikan data-data tersbut di media atau di update secara berskala dalam laporan di sebarkan lewat media publikasi secara digital sehingga masyarakat bisa menilai dan melihat langsung dan tim Audit orang -orang diluar dari pemerintahan
Pages:
Jump to: