Pages:
Author

Topic: Bagaimana cara menghapus korupsi? - page 7. (Read 2702 times)

sr. member
Activity: 1568
Merit: 333
November 07, 2023, 05:08:17 AM
#91
Korupsi di Indonesia sudah terlalu berakar dan untuk menghilangkan korupsi di Indonesia dalam waktu singkat itu susah om , perlu pemimpin yang berani untuk melakukan nya secara estafet bila pergantian waktu telah habis, butuh waktu yang cukup lama dalam menanganinya.

Simple saja jika itu mau dikurangi.

Hilangkan "Pressure (Tekanan)" jika ada seuatu kebijakan yang akan di ambil baik di instusi pemerintah atau swasta apapun itu. Karena itu Indikator utamanya.

Contoh nya dapat kita lihat dikehidupan sehari-hari.
sr. member
Activity: 1344
Merit: 459
November 04, 2023, 03:34:39 PM
#90
Untuk kondisi di negara kita saat ini saya rasa sangat sulit untuk menghapus korupsi, sarat dengan kepentingan politik dan mudahnya lembaga tertinggi negara yang bertugas memberantas korupsi yaitu KPK merupakan alasan klasik kenapa korupsi masih saja terjadi di negara kita. Situasi sekarang sangat rumit dalam beberapa minggu belakangan banyak kasus korupsi yang menimpa dengan menteri dari partai NASDEM setelah mereka keluar dai koalisi pemerintah. Mungkinkan target pemberantasan korupsi di negara kita berdasarkan kepentingan partai politik semata atau KPK bekerja sesuai dengan arahan dan target partai-partai tertentu yang diarahkan oleh presiden.
Saat ini juga lagi ramai diperbincangkang kasus yang menimpan ketua KPK Firli Bahuri dengan kasus pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Belum lagi kabar terbaru saling melaporkan dan membuka kartu antara Polda Metro Jaya yang menyelidiki kasus pemerasan ketua KPK Firli terhada mantan menteri pertanian dan saat ini ketua KPK juga menyelidiki kasus korupsi terhadap Polda Metro Jaya.

Sunggu ironi dengan kondisi pemberantasn korupsi di Indonesia.
hero member
Activity: 1064
Merit: 589
November 04, 2023, 01:47:22 PM
#89
Sebenarnya dalam hal ini saya tidak yakin itu bisa dihapuskan untuk masalah korupsi. dengan cara apa pemerintah di negara kita menghapuskan korupsi? melakukan hukuman yang jauh lebih berat? itu tidak akan mungkin karena usulan seperti ini sudah pernah di canangkan dan justru ada kontroversi baru dengan yang namanya hukum HAM. Mengharapkan kesadaran para oknum agar tidak korupsi? itu juga tindakan yang bodoh dan tidak bisa terjadi sehingga tidak ada yang bisa menghapuskan kondisi ini karena buruknya kesadaran bahwa itu adalah hal yang dilarang dan mereka sudah menganggap ini budaya karena sudah lama praktik seperti ini terjadi di negara kita.
Dilihat dari segala sisi termasuk sudut pandang yang agan gunakan memang ini sangatlah sulit dan terlihat tidak mungkin, karena beberapa kali pengajuan tindak hukuman terhadap pelaku korupsi sudah di tawarkan tetapi malah menjadi bias dan tidak ada tindak lanjut, Sebenanrnya juga ada opsi tanpa melibatkan pelanggaran HAM terhadap hukuman bagi pelaku korupsi seperti yang di lakukan ajukan oleh Ketua Menko POLHUKAM jika saya tidak lupa, tentang RUU perampasan aset bagi pelaku korupsi, jika memang alasannya hukuman mati itu adalah pelanggaran HAM maka hukuman perampasan aset seahrusnya menjadi solusi terbaik di semua opsi yang ada, tapi nyatanya DPR tidak mau menindak lanjuti apa yang di usulkan itu, padahal rancangan itu sudah mendapatkan lampu hijau dari presiden Jokowi.
Semakin jauh berbicara bagaimana cara menghapus korupsi ini sangatlah menjadi sulit dan masalah akan menjadi sangat kompleks seiring berjalannya karakteristik manusia yang tidak pernah merasa puas, karena pada dasarnya yang perlu di lakukan pemerintah adalah perbaikan sistem penegakan hukumnya dan sikap tegas menghukum para pelaku korupsi.
Kita hanya akan bergelut pada diskusi yang berputar dan tanpa arah yang tidak memiliki hasil apapun pada akhir cerita untuk di terapkan pada mekanisme pemberantasan korupsi, seperti yang agan-agan ini bilang memang itu benar, dan sejujurnya kita sudah memiliki jawabannya untuk menghapuskan korupsi, dengan catatan bahwa hukumannya membuat jera dan penegakan hukumnya secara tegas di lakukan tanpa memandang bulu, entah itu melanggar HAM atau apapun itu, ketika hukum itu sudah di tetapkan saya pikir akan ada perubahan dan pastinya memberikan tekanan ketakutan pada orang yang melakukan korupsi di negara ini, menghapus korupsi itu pasti sulit, tetapi menguranginya mungkin saja bisa.

Bagi kita yang belum bisa menyuarakan apa yang menjadi alteratif untuk catatan final, saya harap lebih fokus terhadap diri kita untuk mengantisipasi tindak korupsi di lingkungan, dan itu sangat penting dimana pun kita berada, toh banyak tindak pidana korupsi di lingkungan tetapi kita malah diam saja, saya harap agan-agan mengeri maksud saya ini.
Kebiasaan prilaku yang tidak terpuji di negara kita ini sudah menjadi kebiasaan yang turun temurun, dan itu sangat sulit untuk dihentikan. Terlebih yang kita bahas disini adalah korupsi yang kita tahu korupsi di negara kita ini sudah merajalela, bahkan dari kalangan bawah sampai kalangan atas, yang jumlahnya mulai dari puluhan ribu hingga triliun.
Secara garis besar saya sepakat bahwa ini mungkin sesuatu yang sulit untuk dihapuskan bahkan tidak mungkin mustahil, namun bukan berarti tidak bisa dikurangi. salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan hukuman yang bisa membuat orang berpikir 2 kali untuk melakukan tindak pidana korupsi. Dan sebenarnya jika kita berbicara manusia normal, seharusnya hukuman yang berlaku sekarang juga termasuk hukuman yang bisa membuat orang jera, namun saya rasa orang yang melakukan prilaku buruk seperti ini sudah bukan lagi orang normal, bahkan mereka melakukan segala cara untuk memuluskan aksinya itu.

Nah membicarakan hal ini, jelas ini adalah pembahasan yang akan terus berulang, dan kebetulan sekarang kita telah memasuki tahun tahun yang panas akan politih. Prabowo, Anis, dan Ganjar juga pasti akan menawarkan cara mereka untuk memberantas korupsi dan pasti akan menarik ketika melihat perbedaan cara mereka untuk memberantas korupsi. Sebenarnya sekarang juga beliau beliau ini sudah membuka suara tentang cara mereka untuk memberantas korupsi. Namun alangkah lebih menarik jika itu akan menjadi bahan debat dalam sesi debat calon nanti.
member
Activity: 105
Merit: 15
November 04, 2023, 12:11:05 PM
#88
Menghapus korupsi adalah tugas yang rumit dan memerlukan upaya berkelanjutan dari berbagai pihak termasuk pemerintah, lembaga hukum, masyarakat sipil, dan individu.
Menghapus korupsi adalah upaya jangka panjang dan memerlukan keterlibatan banyak pihak, Ini adalah komitmen jangka panjang yang melibatkan perubahan budaya, regulasi, dan praktik yang mendorong transparansi, akuntabilitas, dan integritas dalam semua aspek kehidupan sosial dan ekonomi.
hero member
Activity: 2016
Merit: 555
October 17, 2023, 11:45:54 AM
#87
Memang praktik sudah sangat mendarah daging, bahkan mengakar pada pemerintahan di akar rumput, jadi sangat wajar sulit untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut, sebenernya pemerintah jika bersama-sama ingin menghapus korupsi, itu bisa saja, tetapi yang paling sulitnya adalah mereka juga yang melakukannya, jadi tidak mungkin mereka bunuh diri atau menghancurkan apa yang telah di bangun olehnya hingga duduk sebagai pemangku kebijakan.
Sebenarnya dalam hal ini saya tidak yakin itu bisa dihapuskan untuk masalah korupsi. dengan cara apa pemerintah di negara kita menghapuskan korupsi? melakukan hukuman yang jauh lebih berat? itu tidak akan mungkin karena usulan seperti ini sudah pernah di canangkan dan justru ada kontroversi baru dengan yang namanya hukum HAM. Mengharapkan kesadaran para oknum agar tidak korupsi? itu juga tindakan yang bodoh dan tidak bisa terjadi sehingga tidak ada yang bisa menghapuskan kondisi ini karena buruknya kesadaran bahwa itu adalah hal yang dilarang dan mereka sudah menganggap ini budaya karena sudah lama praktik seperti ini terjadi di negara kita.
Dilihat dari segala sisi termasuk sudut pandang yang agan gunakan memang ini sangatlah sulit dan terlihat tidak mungkin, karena beberapa kali pengajuan tindak hukuman terhadap pelaku korupsi sudah di tawarkan tetapi malah menjadi bias dan tidak ada tindak lanjut, Sebenanrnya juga ada opsi tanpa melibatkan pelanggaran HAM terhadap hukuman bagi pelaku korupsi seperti yang di lakukan ajukan oleh Ketua Menko POLHUKAM jika saya tidak lupa, tentang RUU perampasan aset bagi pelaku korupsi, jika memang alasannya hukuman mati itu adalah pelanggaran HAM maka hukuman perampasan aset seahrusnya menjadi solusi terbaik di semua opsi yang ada, tapi nyatanya DPR tidak mau menindak lanjuti apa yang di usulkan itu, padahal rancangan itu sudah mendapatkan lampu hijau dari presiden Jokowi.
Semakin jauh berbicara bagaimana cara menghapus korupsi ini sangatlah menjadi sulit dan masalah akan menjadi sangat kompleks seiring berjalannya karakteristik manusia yang tidak pernah merasa puas, karena pada dasarnya yang perlu di lakukan pemerintah adalah perbaikan sistem penegakan hukumnya dan sikap tegas menghukum para pelaku korupsi.
Kita hanya akan bergelut pada diskusi yang berputar dan tanpa arah yang tidak memiliki hasil apapun pada akhir cerita untuk di terapkan pada mekanisme pemberantasan korupsi, seperti yang agan-agan ini bilang memang itu benar, dan sejujurnya kita sudah memiliki jawabannya untuk menghapuskan korupsi, dengan catatan bahwa hukumannya membuat jera dan penegakan hukumnya secara tegas di lakukan tanpa memandang bulu, entah itu melanggar HAM atau apapun itu, ketika hukum itu sudah di tetapkan saya pikir akan ada perubahan dan pastinya memberikan tekanan ketakutan pada orang yang melakukan korupsi di negara ini, menghapus korupsi itu pasti sulit, tetapi menguranginya mungkin saja bisa.

Bagi kita yang belum bisa menyuarakan apa yang menjadi alteratif untuk catatan final, saya harap lebih fokus terhadap diri kita untuk mengantisipasi tindak korupsi di lingkungan, dan itu sangat penting dimana pun kita berada, toh banyak tindak pidana korupsi di lingkungan tetapi kita malah diam saja, saya harap agan-agan mengeri maksud saya ini.
hero member
Activity: 1400
Merit: 674
October 17, 2023, 11:29:48 AM
#86
Masalah untuk korupsi sudah sangat mendarah daging di Indonesia bahkan ketika nama negara kita masih nusantara hal seperti ini dan praktik korupsi sudah dimulai karena kita tahu fakta sejarah yang mengatakan bahwa VOC menjajah negara kita tetapi disamping itu, sisi kelamnya ketika hal itu terjadi tidak terlepas dari warga pribumi yang hanya memikirkan keuntungan pribadi (bukan kepentingan umum).
VOC adalah organisasi dagang yang mempraktikan sistem kerja rodi di negara kita, tetapi apakah itu dibayar? tentu itu dibayar hanya saja uang dari pembayaran itu lenyap karena banyak dari orang kita yang hanya mementingkan diri sendiri dengan praktik korupsi nya. Sehingga kita tidak akan bisa menang melawan korupsi di negeri ini setidaknya untuk waktu yang dekat karena negara kita yang hanya baru merdeka selama 78 tahun tidak akan mungkin mengalahkan sistem korupsi yang bahkan sudah dimulai 300 tahun sebelum Indonesia merdeka.
Memang praktik sudah sangat mendarah daging, bahkan mengakar pada pemerintahan di akar rumput, jadi sangat wajar sulit untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut, sebenernya pemerintah jika bersama-sama ingin menghapus korupsi, itu bisa saja, tetapi yang paling sulitnya adalah mereka juga yang melakukannya, jadi tidak mungkin mereka bunuh diri atau menghancurkan apa yang telah di bangun olehnya hingga duduk sebagai pemangku kebijakan.
Sebenarnya dalam hal ini saya tidak yakin itu bisa dihapuskan untuk masalah korupsi. dengan cara apa pemerintah di negara kita menghapuskan korupsi? melakukan hukuman yang jauh lebih berat? itu tidak akan mungkin karena usulan seperti ini sudah pernah di canangkan dan justru ada kontroversi baru dengan yang namanya hukum HAM. Mengharapkan kesadaran para oknum agar tidak korupsi? itu juga tindakan yang bodoh dan tidak bisa terjadi sehingga tidak ada yang bisa menghapuskan kondisi ini karena buruknya kesadaran bahwa itu adalah hal yang dilarang dan mereka sudah menganggap ini budaya karena sudah lama praktik seperti ini terjadi di negara kita.
Dilihat dari segala sisi termasuk sudut pandang yang agan gunakan memang ini sangatlah sulit dan terlihat tidak mungkin, karena beberapa kali pengajuan tindak hukuman terhadap pelaku korupsi sudah di tawarkan tetapi malah menjadi bias dan tidak ada tindak lanjut, Sebenanrnya juga ada opsi tanpa melibatkan pelanggaran HAM terhadap hukuman bagi pelaku korupsi seperti yang di lakukan ajukan oleh Ketua Menko POLHUKAM jika saya tidak lupa, tentang RUU perampasan aset bagi pelaku korupsi, jika memang alasannya hukuman mati itu adalah pelanggaran HAM maka hukuman perampasan aset seahrusnya menjadi solusi terbaik di semua opsi yang ada, tapi nyatanya DPR tidak mau menindak lanjuti apa yang di usulkan itu, padahal rancangan itu sudah mendapatkan lampu hijau dari presiden Jokowi.

Perlu anda tahu bahwa VOC juga salah satunya hancur karena ada banyak kasus korupsi di dalam organisasinya sehingga membuat mereka kesulitan dan pada akhirnya hancur.
Saya tahu hal ini tetapi poin nya tidak disana dan saya tidak membahas lebih jauh tentang VOC karena ini tidak ada hubungannya lagi dengan negara indonesia mengingat faktor dari korupsi VOC sendiri menurut beberapa keterangan itu juga terjadi karena ada faktor yang dianggap terinspirasi dari pribumi yang melakukan nya dari awal walaupun memang hal ini tidak bisa di verifikasi lebih jauh karena kurangnya data kongkret.
Ya anda benar bahwa korelasinya cukup jauh, tetapi apa yang saya pernah dengar bahwa apa yang ada di cerita anda itu malah sebaliknya, masyarakat kita meniru aa yang di lakukan oleh para pejabat VOC waktu dulu yang melakukan korupsi dan suap menyuap untuk mempertahankan kekuasaannya yang kemudian di teladani oleh masyarakat, tapi memang cerita ini simpang siur, kebenarannya cukup di ragukan.
hero member
Activity: 784
Merit: 615
October 15, 2023, 01:15:36 PM
#85
Masalah untuk korupsi sudah sangat mendarah daging di Indonesia bahkan ketika nama negara kita masih nusantara hal seperti ini dan praktik korupsi sudah dimulai karena kita tahu fakta sejarah yang mengatakan bahwa VOC menjajah negara kita tetapi disamping itu, sisi kelamnya ketika hal itu terjadi tidak terlepas dari warga pribumi yang hanya memikirkan keuntungan pribadi (bukan kepentingan umum).
VOC adalah organisasi dagang yang mempraktikan sistem kerja rodi di negara kita, tetapi apakah itu dibayar? tentu itu dibayar hanya saja uang dari pembayaran itu lenyap karena banyak dari orang kita yang hanya mementingkan diri sendiri dengan praktik korupsi nya. Sehingga kita tidak akan bisa menang melawan korupsi di negeri ini setidaknya untuk waktu yang dekat karena negara kita yang hanya baru merdeka selama 78 tahun tidak akan mungkin mengalahkan sistem korupsi yang bahkan sudah dimulai 300 tahun sebelum Indonesia merdeka.
Memang praktik sudah sangat mendarah daging, bahkan mengakar pada pemerintahan di akar rumput, jadi sangat wajar sulit untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut, sebenernya pemerintah jika bersama-sama ingin menghapus korupsi, itu bisa saja, tetapi yang paling sulitnya adalah mereka juga yang melakukannya, jadi tidak mungkin mereka bunuh diri atau menghancurkan apa yang telah di bangun olehnya hingga duduk sebagai pemangku kebijakan.
Sebenarnya dalam hal ini saya tidak yakin itu bisa dihapuskan untuk masalah korupsi. dengan cara apa pemerintah di negara kita menghapuskan korupsi? melakukan hukuman yang jauh lebih berat? itu tidak akan mungkin karena usulan seperti ini sudah pernah di canangkan dan justru ada kontroversi baru dengan yang namanya hukum HAM. Mengharapkan kesadaran para oknum agar tidak korupsi? itu juga tindakan yang bodoh dan tidak bisa terjadi sehingga tidak ada yang bisa menghapuskan kondisi ini karena buruknya kesadaran bahwa itu adalah hal yang dilarang dan mereka sudah menganggap ini budaya karena sudah lama praktik seperti ini terjadi di negara kita.

VOC adalah organisasi dagang yang mempraktikan sistem kerja rodi di negara kita, tetapi apakah itu dibayar? tentu itu dibayar hanya saja uang dari pembayaran itu lenyap karena banyak dari orang kita yang hanya mementingkan diri sendiri dengan praktik korupsi nya. Sehingga kita tidak akan bisa menang melawan korupsi di negeri ini setidaknya untuk waktu yang dekat karena negara kita yang hanya baru merdeka selama 78 tahun tidak akan mungkin mengalahkan sistem korupsi yang bahkan sudah dimulai 300 tahun sebelum Indonesia merdeka.
Ane juga sempat mendengar selentingan isu tersebut di medsos, kalau benar adanya, korupsi bukan hanya sebagai praktik menguntungkan diri sendiri tapi juga sebagai budaya yang melekat dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Artinya sulit untuk diberantas, karena sudah mendarah daging dari nenek moyang kita dulu. Dulu itu ane agak idealis, apa lagi semenjak pernah bekerja dengan orang asing dimana tidak ada budaya korupsi, tapi setelah ane keluar dan bergabung ke perusahaan asal Indonesia, ane jadi ikut ketularan, walau pun bukan uang, ane juga ikut ketularan teman yang suka korupsi waktu, bentar-bentar pulang cepat, bentar-bentar istirahat, artinya budaya ini buruk ini dapat menular jika seseorang itu tergabung dalam lingkungan tersebut.

Di negara kita memang masih ada kata "jamak" atau memang "maklum" yang justru ini menjadi sebuah alasan bahwa hal seperti ini menjadi lumrah. Ini bukan sesuatu hal yang baik tetapi memang terkadang hal seperti inilah yang menjadi awal mula munculnya korupsi semakin besar dan saya tidak ingin naif karena saya pernah bekerja di salah satu bank dan bahkan menjadi seorang guru yang justru disini banyak sekali masalah kecurangan tidak hanya tentang masalah waktu tetapi masalah uang atau tindakan yang menjurus kepada korupsi yang besar pun sangat terlihat apalagi ketika menjadi seorang guru itu adalah ladang yang basah dimulai dari LKS, Infaq ataupun memang uang PIP (Program Indonesia Pintar) bukan berarti saya juga tidak terlibat dalam hal ini karena saya juga dulu sangat terlibat dan ini bukan hal yang bisa dibanggakan tetapi untuk sekarang saya mencoba untuk memperbaiki bahwa saya tidak ingin melakukan hal seperti ini, bukan berarti juga semua yang bekerja di sebagai guru ataupun pegawai lain juga sama buruknya seperti saya karena tidak semua seperti itu tetapi rata-rata memang banyak yang seperti saya walaupun saat ini saya sudah berhenti dari pekerjaan saya di instansi justru membuat saya lebih sadar bahwa korupsi sebenarnya bukan hanya ada niat dari pelaku tetapi selalu ada jalan dan kesempatan yang diberikan dari orang lain yang membuat ini bisa dijadikan lahan untuk korupsi.
full member
Activity: 548
Merit: 167
Play Bitcoin PVP Prediction Game
October 14, 2023, 01:18:31 PM
#84
sebenarnya sudah ada beberapa solusi untuk menekan tingkat korupsi di negara kita ini antara lain;
- hukuman mati
- memiskinkan
namun para dewan terhormat yang duduk di bangku panas tidak akan mau mengesahkan satu di antara solusi di atas, mereka kan pelaku juga, rame rame lagi, biaya kampanye miliaran gak mungkin bisa balik cepat donk kalo gak korupsi bahkan kabarnya cukup banyak juga para pejabat yang untuk duduk di kursi panas do modali ama cukong.

Memaang susah untuk membrantas korupsi di Indonesia karena sudah menjadi budaya deh kayaknya, korupsi di Indonesia itu sudh dari hulu ke hilir dan tersistematis. Kalau masyarakat biasa pun tetiba jadi pemangku kekuasaan pun rata-rata pasti ikutin alur.

Saya pernah baca cerita di kompas kalau tidak salah bahwa banyak pejabat di indonesia nyewa tim professional seperti notaris dan akuntan, yang memang bekerja sebagai tim konsultan money laundry agar uang korupsi mereka menjadi legal. kalau gagal dan ketahuan tim ini bakalan diburu dan dibunuh. Sudah mengerikan ini korupsi, skema korupsi mereka sudh sewa jasa professional.
Mungkin dua solusi yang agan samapaikan bisa jadi efektif kalau bener-benar di terapkan di Indoneisia tanpa pandang bulu


Quote
sejak awal kemunculan KPK, saya sebenarnya tidak yakin mereka bisa adil, mereka korup juga, menurut saya lebih cocok KPK itu di hapus namun urusan menangkap koruptor bisa di limpahkan ke BIN atau kepolisian.

Ini juga menjadi masalah besar, KPK sekarang sudah tidak bersih karena sudah menjadi alat politik tertentu mereka hanya mencari tersangka yang bersembrangan dengan penguasa. Apalagi dalam beberapa bulan terakhir sangat terang menderang keberpihakan KPK.
Faktor penting yang harus di benahin adalah KPK kalau memang niat menghapuskropsi di Indonesia kembalikan KPK sebagai lembaga yang Indenpenden.
hero member
Activity: 2856
Merit: 644
https://duelbits.com/
October 14, 2023, 12:05:20 PM
#83
VOC adalah organisasi dagang yang mempraktikan sistem kerja rodi di negara kita, tetapi apakah itu dibayar? tentu itu dibayar hanya saja uang dari pembayaran itu lenyap karena banyak dari orang kita yang hanya mementingkan diri sendiri dengan praktik korupsi nya. Sehingga kita tidak akan bisa menang melawan korupsi di negeri ini setidaknya untuk waktu yang dekat karena negara kita yang hanya baru merdeka selama 78 tahun tidak akan mungkin mengalahkan sistem korupsi yang bahkan sudah dimulai 300 tahun sebelum Indonesia merdeka.
Sulit memang untuk mengantisipasi hal ini terlebih kita hanya orang biasa yang selalu di jejali dengan pemberitaan positif yang menenangkan dari pemerintah agar hal seperti korupsi ini tidak terlalu di besar-besarkan. Masalahnya ada di sumber daya juga saya rasa karena melihat dari yang terjadi saat ini, ketika kita berbicara tentang korupsi dan kita mengetahui praktik haram tersebut justru kita yang bisa bermasalah pada akhirnya. Contoh mungkin dalam hal ini di daerah saya yang memang beberapa waktu lalu menerima anggaran untuk perbaikan jalan desa. ketika gang ke tempat saya mendapatkan aspal 15 drum tetapi yang datang hanya 5 drum dengan alasan bahwa keuangan tidak masuk semua tetapi setelah di telusuri memang ada main dari pemborong dan orang yang selalu dikatakan sebagai "oknum" dari aparat desa. Ketika hal ini diketahui justru yang melaporkanlah yang terkena masalah dari berbagai instansi termasuk kecamatan karena dianggap menyebarkan pemberitaan yang justru mempermalukan daerahnya sendiri padahal tentu kita tahu bahwa ini adalah cara mereka untuk menutup mata karena kemungkinan beberapa oknum ini berkomplot untuk mendapatkan limpahan dari anggaran yang seharusnya dikeluarkan.
hero member
Activity: 2114
Merit: 740
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
October 14, 2023, 02:05:27 AM
#82
~Snip~
Ane juga sempat mendengar selentingan isu tersebut di medsos, kalau benar adanya, korupsi bukan hanya sebagai praktik menguntungkan diri sendiri tapi juga sebagai budaya yang melekat dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Artinya sulit untuk diberantas, karena sudah mendarah daging dari nenek moyang kita dulu. Dulu itu ane agak idealis, apa lagi semenjak pernah bekerja dengan orang asing dimana tidak ada budaya korupsi, tapi setelah ane keluar dan bergabung ke perusahaan asal Indonesia, ane jadi ikut ketularan, walau pun bukan uang, ane juga ikut ketularan teman yang suka korupsi waktu, bentar-bentar pulang cepat, bentar-bentar istirahat, artinya budaya ini buruk ini dapat menular jika seseorang itu tergabung dalam lingkungan tersebut.
Sekarang ane mengerti kenapa dulu NGO "organisasi nirlaba dengan basis kepentingan sipil dan lingkungan" memilih mengelola sendiri daripada mempercayakan dana tersebut pada pemerintah setempat yang dialokasikan untuk melayani kebutuhan sosial seperti membangun infrastruktur saat musibah Tsunami di Aceh. NGO pernah membangun jalan standar internasional di Aceh, pekerjaan tersebut diawasi langsung oleh LSM tersebut tanpa ada campur tangan pemerintah.

Hasilnya sangat berbeda jauh dengan jalan yang biasanya dibangun pemerintah, menurut kabar terakhir yang saya dengar dari teman lokal yang ada di wilayah seputaran tersebut, jalan yang dibangun masih bagus dan nyaman digunakan tanpa ada rasa was-was saat berkendara. Saya yakin jika jalan tersebut dibangun pemerintah setempat sudah bisa ditebak seperti apa hasilnya karena budaya korupsi sudah mendarah daging dalam jiwa pejabat di negara kita.

Saya tidak menampik pengalaman agan bekerja dengan orang asing dibandingkan saat bekerja di perusahaan asal Indonesia, perbedaan kualitas antara keduanya terlihat jelas dari segi aturan dan kedisiplinan.
full member
Activity: 1148
Merit: 208
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
October 14, 2023, 12:29:18 AM
#81
VOC adalah organisasi dagang yang mempraktikan sistem kerja rodi di negara kita, tetapi apakah itu dibayar? tentu itu dibayar hanya saja uang dari pembayaran itu lenyap karena banyak dari orang kita yang hanya mementingkan diri sendiri dengan praktik korupsi nya. Sehingga kita tidak akan bisa menang melawan korupsi di negeri ini setidaknya untuk waktu yang dekat karena negara kita yang hanya baru merdeka selama 78 tahun tidak akan mungkin mengalahkan sistem korupsi yang bahkan sudah dimulai 300 tahun sebelum Indonesia merdeka.
Ane juga sempat mendengar selentingan isu tersebut di medsos, kalau benar adanya, korupsi bukan hanya sebagai praktik menguntungkan diri sendiri tapi juga sebagai budaya yang melekat dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Artinya sulit untuk diberantas, karena sudah mendarah daging dari nenek moyang kita dulu. Dulu itu ane agak idealis, apa lagi semenjak pernah bekerja dengan orang asing dimana tidak ada budaya korupsi, tapi setelah ane keluar dan bergabung ke perusahaan asal Indonesia, ane jadi ikut ketularan, walau pun bukan uang, ane juga ikut ketularan teman yang suka korupsi waktu, bentar-bentar pulang cepat, bentar-bentar istirahat, artinya budaya ini buruk ini dapat menular jika seseorang itu tergabung dalam lingkungan tersebut.

Dikarenakan ini sudah menjadi hal yang tidak asing bagi kita saya rasa kita harus bisa mengubahnya dan kita harus memulainya dari diri kita sendiri untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut dikarenakan hal ini sudah menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat maka akan lebih baik jika para pelaku pendidikan mengajarkan kepada anak anak didik mereka tentang buruknya budaya korupsi ini dan harus menghindarinya. Untuk saat ini korupsi memang telah menjadi hal yang lumrah terjadi dimanapun dan jika kita tidak mengikutinya maka kita akan terasa sangat berbeda dengan yang lain, jadi akan lebih baik kita menghindari untuk memasuki dalam lingkungan tersebut jika kita belum bisa menghindari budaya buruk tersebut.
legendary
Activity: 1484
Merit: 1024
#SWGT CERTIK Audited
October 13, 2023, 09:03:26 PM
#80
VOC adalah organisasi dagang yang mempraktikan sistem kerja rodi di negara kita, tetapi apakah itu dibayar? tentu itu dibayar hanya saja uang dari pembayaran itu lenyap karena banyak dari orang kita yang hanya mementingkan diri sendiri dengan praktik korupsi nya. Sehingga kita tidak akan bisa menang melawan korupsi di negeri ini setidaknya untuk waktu yang dekat karena negara kita yang hanya baru merdeka selama 78 tahun tidak akan mungkin mengalahkan sistem korupsi yang bahkan sudah dimulai 300 tahun sebelum Indonesia merdeka.
Ane juga sempat mendengar selentingan isu tersebut di medsos, kalau benar adanya, korupsi bukan hanya sebagai praktik menguntungkan diri sendiri tapi juga sebagai budaya yang melekat dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Artinya sulit untuk diberantas, karena sudah mendarah daging dari nenek moyang kita dulu. Dulu itu ane agak idealis, apa lagi semenjak pernah bekerja dengan orang asing dimana tidak ada budaya korupsi, tapi setelah ane keluar dan bergabung ke perusahaan asal Indonesia, ane jadi ikut ketularan, walau pun bukan uang, ane juga ikut ketularan teman yang suka korupsi waktu, bentar-bentar pulang cepat, bentar-bentar istirahat, artinya budaya ini buruk ini dapat menular jika seseorang itu tergabung dalam lingkungan tersebut.
hero member
Activity: 2016
Merit: 555
October 13, 2023, 09:12:58 AM
#79
Ya pastinya sulit lah, ini bukanlah hal yang mudah, kita tahu bahwa mereka semua bermain di atas kertas dengan berbagai macam cara untuk  melemah hukum tentang pidana koruptor, kalo inget kata Gusdur "Tikus sudah menguasi lumbungnya".
Masalah untuk korupsi sudah sangat mendarah daging di Indonesia bahkan ketika nama negara kita masih nusantara hal seperti ini dan praktik korupsi sudah dimulai karena kita tahu fakta sejarah yang mengatakan bahwa VOC menjajah negara kita tetapi disamping itu, sisi kelamnya ketika hal itu terjadi tidak terlepas dari warga pribumi yang hanya memikirkan keuntungan pribadi (bukan kepentingan umum).
VOC adalah organisasi dagang yang mempraktikan sistem kerja rodi di negara kita, tetapi apakah itu dibayar? tentu itu dibayar hanya saja uang dari pembayaran itu lenyap karena banyak dari orang kita yang hanya mementingkan diri sendiri dengan praktik korupsi nya. Sehingga kita tidak akan bisa menang melawan korupsi di negeri ini setidaknya untuk waktu yang dekat karena negara kita yang hanya baru merdeka selama 78 tahun tidak akan mungkin mengalahkan sistem korupsi yang bahkan sudah dimulai 300 tahun sebelum Indonesia merdeka.
Memang praktik sudah sangat mendarah daging, bahkan mengakar pada pemerintahan di akar rumput, jadi sangat wajar sulit untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut, sebenernya pemerintah jika bersama-sama ingin menghapus korupsi, itu bisa saja, tetapi yang paling sulitnya adalah mereka juga yang melakukannya, jadi tidak mungkin mereka bunuh diri atau menghancurkan apa yang telah di bangun olehnya hingga duduk sebagai pemangku kebijakan.

Perlu anda tahu bahwa VOC juga salah satunya hancur karena ada banyak kasus korupsi di dalam organisasinya sehingga membuat mereka kesulitan dan pada akhirnya hancur.
hero member
Activity: 784
Merit: 615
October 12, 2023, 04:52:17 PM
#78
Ya pastinya sulit lah, ini bukanlah hal yang mudah, kita tahu bahwa mereka semua bermain di atas kertas dengan berbagai macam cara untuk  melemah hukum tentang pidana koruptor, kalo inget kata Gusdur "Tikus sudah menguasi lumbungnya".
Masalah untuk korupsi sudah sangat mendarah daging di Indonesia bahkan ketika nama negara kita masih nusantara hal seperti ini dan praktik korupsi sudah dimulai karena kita tahu fakta sejarah yang mengatakan bahwa VOC menjajah negara kita tetapi disamping itu, sisi kelamnya ketika hal itu terjadi tidak terlepas dari warga pribumi yang hanya memikirkan keuntungan pribadi (bukan kepentingan umum).
VOC adalah organisasi dagang yang mempraktikan sistem kerja rodi di negara kita, tetapi apakah itu dibayar? tentu itu dibayar hanya saja uang dari pembayaran itu lenyap karena banyak dari orang kita yang hanya mementingkan diri sendiri dengan praktik korupsi nya. Sehingga kita tidak akan bisa menang melawan korupsi di negeri ini setidaknya untuk waktu yang dekat karena negara kita yang hanya baru merdeka selama 78 tahun tidak akan mungkin mengalahkan sistem korupsi yang bahkan sudah dimulai 300 tahun sebelum Indonesia merdeka.
hero member
Activity: 952
Merit: 541
September 25, 2023, 09:27:40 AM
#77
~~~
Setuju gan, pemberantasan korupsi di negeri ini memang tidak mudah, karena yang saya tahu hukuman bagi koruptor tidak terlalu berat dan tidak membuat jera koruptor lainnya. Terbukti, koruptor yang ditahan di sel bisa keluar masuk tahanan sesuka hati, bahkan bisa bepergian ke luar negeri seperti Gayus Tambunan dan kawan-kawan. Nah, selain itu menurut saya hukuman bagi koruptor ringan karena hanya divonis beberapa tahun saja, misalnya awalnya 10 tahun penjara, namun perlahan-lahan akan dikurangi menjadi 5 tahun penjara dan denda. Dengan begitu, ke depan tidak ada lagi efek jera bagi calon koruptor di negeri ini.
Saya berpendapat jika para koruptor ingin di jera dan tidak ada lagi korupsi di negeri ini, tentu saja mereka harus menerima hukuman mati dan pemerintah tidak akan berbelas kasihan dan tidak akan membanding-bandingkan setiap pelaku korupsi.
Selama masih ada drama sebelum memasuki persidangan, para koruptor tidak pernah takut mencuri uang rakyat akibat para pejabat lain masih bisa dibeli dengan sejumlah uang. Semua yang terlibat sudah berada ditangan si koruptor, jadi tidak pernah akan ada efek jera sebelum UU pemberantasan korupsi disahkan dengan hukuman mati terlepas besar ataupun kecil nominal yang dikorupsi.

Pelaku korupsi harus dianggap sebagai penjahat besar, tidak ada pilih kasih bagi mereka yang tertangkap dengan bukti kuat atas tindak pidana korupsi. Hukuman harus ditegakkan, lembaga tertinggi di Indonesia harus sigap mengultimatum seluruh bawahannya agar tidak memberikan belas kasihan pada koruptor. Mereka harus dibinasakan, ketika hukuman mati buat para koruptor sudah dijalankan, tidak ada lagi pejabat negara yang berani melakukan korupsi karena akibatnya anak-anak mereka akan yatim.

sr. member
Activity: 1470
Merit: 256
September 24, 2023, 03:37:27 AM
#76
Menurut agan-agan semua bagaimana cara membuat jera pelaku koruptor?
Jika itu sulit, setidaknya bagaimana langkah yang harus kita ambil sebagai warga negara untuk meminimalisir tindakan korupsi?
Dan atau apakah anda memiliki rancangan sistem yang mungkin tidak ada celah melakukan korupsi?
Kalau bikin jera pelaku korupto itu sulit, karena duit haramnya tersebut sudah mendarah daging pada badannya. Duit hasil korupsi yang dia dapat membuat rakus dan kotor hatinya, jadi salah satu cara yang efektif yaitu mencopot semua yang ada di badannya baik itu jabatan, harta mau pun nyawa.

Sekarang ini cuma 1 cara, yaitu menanamkan hal baik bagi generasi berikutnya, namun sepanjang yang saya lihat generasi penerus sekarang sudah hampir sama dengan generasi sebelumnya, malah lebih rakus lagi korupsinya. Ya wasalam, tiada sistem yang dapat menangkal itu semua, walau memakai teknologi blockchain sekalipun (transaksi tercatat dan terpublish) tetap saja ada celah, dan ada cara untuk mengelabuhi duit hasil korupsi.

Setuju gan, pemberantasan korupsi di negeri ini memang tidak mudah, karena yang saya tahu hukuman bagi koruptor tidak terlalu berat dan tidak membuat jera koruptor lainnya. Terbukti, koruptor yang ditahan di sel bisa keluar masuk tahanan sesuka hati, bahkan bisa bepergian ke luar negeri seperti Gayus Tambunan dan kawan-kawan. Nah, selain itu menurut saya hukuman bagi koruptor ringan karena hanya divonis beberapa tahun saja, misalnya awalnya 10 tahun penjara, namun perlahan-lahan akan dikurangi menjadi 5 tahun penjara dan denda. Dengan begitu, ke depan tidak ada lagi efek jera bagi calon koruptor di negeri ini.
Saya berpendapat jika para koruptor ingin di jera dan tidak ada lagi korupsi di negeri ini, tentu saja mereka harus menerima hukuman mati dan pemerintah tidak akan berbelas kasihan dan tidak akan membanding-bandingkan setiap pelaku korupsi.
full member
Activity: 776
Merit: 146
September 24, 2023, 12:43:38 AM
#75
sebenarnya sudah ada beberapa solusi untuk menekan tingkat korupsi di negara kita ini antara lain;
- hukuman mati
- memiskinkan


Sampai hari ini, korupsi tidak dapat di hukum mati gan kecuali dalam kondisi tertentu. Dalam undang-undang yang bisa menjerat koruptor di hukum mati adalah jika yang di korupsi adalah dana bantuan sosial atau dana darurat. Sebenarnya jika melihat kasus ini, kasus kemensos yang korupsi dana covid-19 bisa di jatuhi hukuman mati. Sementara untuk dana-dana lain yang dikorupsi tidak bisa di jerat sampai hukuman mati
newbie
Activity: 13
Merit: 0
September 18, 2023, 11:51:21 AM
#74
Kalau menurut saya cara untuk menghapus korupsi yang sudah menjadi budaya di Indonesia harus di mulai dari sistem pendidikan sejak dini. Karena sisitem pendidikan di Indonesia sangat mempengaruhi banyaknya orang yang korupsi di Indonesia. Kita ambil saja contohnya anak kelas 1 SD saja sudah diberikan beban untuk mengikuti Ujian Tengah Semester. Itu justru akan menimbulkan ketakutan bagi anak-anak yang pastinya akan menghalalkan segala cara agar bisa lolos dari ujian, baik itu cara yg benar atau cara yg buruk seperti mencontek. Budaya mencontek dari kecil dapat berpengaruh hingga dewasa yang menjadikan orang Indonesia gemar untuk Korupsi karena dari kecil saja sudah berani untuk berbuat tidak jujur. Memang Indonesia tidak kekurangan orang pintar,Tapi kekurangan orang jujur!

Sedangkan jika kita melihat sistem pendidikan negara lain yang memberikan ujian bagi anak-anak pada saat berusia kira2 16 tahun seperti yang ada dinegara eropa, supaya anak-anak lebih siap dalam ujian. Dan faktanya negara yang paling bersih (maksudnya tidak banyak kasus korupsi)  dari kasus korupsi adalah negara dengan sistem pendidikan terbaik ini. Indonesia seharusnya bisa merubah sistem pendidikan di negaranya untuk bisa menghilangkan budaya ketidak jujuran siswanya dari kecil.

sr. member
Activity: 2044
Merit: 329
★Bitvest.io★ Play Plinko or Invest!
September 17, 2023, 05:52:22 PM
#73
Sepertinya sulit sekali gan ,
Karena hampir semua koruptor memiliki pendidikan tinggi. Bahkan ada yang bergelar doktor dan profesor. Kalau dibanding kan dengan
Kita yang hanya rakyat jelata sulit rasa nya untuk bisa memecahkan masalah korupsi.
Bahkan kita sering kali melihat berita dengan tema kejahatan korupsi dari tahun ke tahun selalu ada cerita baru di negara ini mengenai korupsi. Arti nya apa dari dulu hingga sekarang belom ada solusi untuk pemberantasan korupsi ini.

sebenarnya sudah ada beberapa solusi untuk menekan tingkat korupsi di negara kita ini antara lain;
- hukuman mati
- memiskinkan
namun para dewan terhormat yang duduk di bangku panas tidak akan mau mengesahkan satu di antara solusi di atas, mereka kan pelaku juga, rame rame lagi, biaya kampanye miliaran gak mungkin bisa balik cepat donk kalo gak korupsi bahkan kabarnya cukup banyak juga para pejabat yang untuk duduk di kursi panas do modali ama cukong.

KPK secara abadi dibutuhkan oleh negara ini.
Mungkin untuk meminimalkan korupsi harus ada pelajaran atau edukasi disetiap sekolah tentang dampak, efek dan buruk nya korupsi bagi bangsa.
Semoga nantinya masa depan bangsa kita lebih baik dari para pendahulu nya.

sejak awal kemunculan KPK, saya sebenarnya tidak yakin mereka bisa adil, mereka korup juga, menurut saya lebih cocok KPK itu di hapus namun urusan menangkap koruptor bisa di limpahkan ke BIN atau kepolisian.
sr. member
Activity: 1876
Merit: 447
September 17, 2023, 05:15:34 PM
#72


Undang-undang yang ada di Indonesia sangat lemah terhadap para koruptor karena undang-undang tersebut didalangi oleh dinasti-dinasti untuk memungkinkan mereka beroperasi dengan kekebalan, yang berarti akan sangat sulit untuk memberantas atau menghentikan para koruptor tersebut karena undang-undang tersebut diterapkan oleh para loyalis dan koruptor. bahkan sektor peradilan juga menjadi salah satu penyebabnya karena dinilai tidak efektif dalam menegakkan hukum. jadi apa sebenarnya jalan ke depan?
Jika undang-undang itu sendiri dibuat oleh koruptor sudah pasti akan lemah, coba aja ente tengok bagaimana mereka rapat mengenai UU anti korupsi tapi dengan jumlah anggota yang tidak korum (atau kurang dalam pemutusan hasil) sehingga jelas UU yang dikeluarkan tidak akan maksimal dan hanya berdasarkan keinginan mereka. Misal contoh lagi, pernah gak ente denger mereka (anggota DPR) rapat membuat rancangan UU kalau anggota DPR itu hanya boleh 2 periode, jelas tidak mungkin, wong itu sama saja kayak motong leher mereka sendiri.

Masalah dalam hal ini adalah keterkaitan antara satu sama lain yang memang sudah mendarah daging sehingga cukup wajar sekalipun dengan adanya UU disana atau pengesahan apapun tetap saja segalanya tidak akan membuat mereka kerepotan dan hilang muka jika pada akhirnya tertangkap di OTT karena ada beberapa aturan yang bisa menguntungkan mereka yang melakukan korupsi.
btw berbicara tentang rapat mengenai UU anti korupsi saya jadi ingat beberapa tahun lalu dimana ketika pengesahan dilakukan dari 285 anggota paripurna yang absen dan hanya 18 saja yang datang yang membuat masalah ini seperti seolah tidak penting karena jangankan hukuman dan undang-undang yang berlakukan, rencana pengesahan RKUHP nya pun memang bermasalah karena sudah dianggap tidak penting.

Sebanyak 285 dari total 575 anggota DPR absen dalam rapat pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) di Paripurna ke-11 masa siang II tahun 2022-2023, Selasa (2/12).
Rapat paripurna pengesahan RKUHP hanya dihadiri secara fisik oleh 18 orang anggota dewan dari semua fraksi. Sisanya, 108 orang hadir secara virtual dan 164 orang izin.
Sehingga jangankan untuk memperkecil ruang dan membuat penghilangan korupsi secara berkala karena dengan kinerja seperti ini jelas akan terlihat seperti sekawanan orang yang berkomplot untuk kepentingan individu mereka sendiri
Pages:
Jump to: