di masa kekuasaan dan politik dinasti kita akan selalu memastikan bahwa ada loyalis yang menggantikan mereka ketika masa jabatannya habis sehingga semua korupsi dan hal-hal yang menghalangi mereka dapat dengan mudah ditutupi oleh dinasti baru itulah sebabnya kekuasaan bergerak dalam lingkaran di antara mereka, jadi akan sangat sulit untuk mengambil alih kekuasaan dari dinasti-dinasti seperti itu.
Itu yang membuat korupsi sulit diberantas karena ada yang akan menggantikan dinasti sebelumnya. Dan walaupun yang menggantikan itu bukanlah anak atau saudara tapi tetap saja itu adalah bagian dari dinasti sebelumnya. Mereka inilah yang terus menerus menggunakan kekuasaan untuk mengambil bagian selanjutnya yang sudah ditinggalkan oleh dinasti sebelumnya dan bahkan mereka inilah yang akan mengambil bagian yang baru.
Memang itu seperti lingkaran yang sulit diputus. Walau ada orang-orang baru yang masuk, itu tetap sulit untuk memutuskan lingkaran itu karena mereka mungkin saja ditekan supaya diam dan tidak berbicara kemana-mana. Yang lebih parah lagi adalah mereka yang baru masuk ini juga diiming-imingi untuk masuk ke dalam lingkaran mereka itu supaya posisinya lebih kuat lagi.
Itu sulitnya om kalau masih seperti dinasti karena pasti kekuasaannya akan diturunkan ke anak buahnya yang akan mencalonkan atau yang sudah duduk di kursi dibawahnya supaya mereka masih memegang manfaatnya. Dan itu yang belum bisa diberantas karena kalau satu yang kena, yang lain pasti akan cuci tangan sampai bersih biar ga terseret. Tapi kalau untuk cuannya, mereka akan minta bagian.
Saya menyatakan bahwa korupsi yang aman adalah korupsi yang bagi-bagi, karena ketika seseorang sudah mendapatkan bagiannya maka ia akan diam dan ketika tidak mendapatkan bagian maka mereka akan mengoceh dan melakukan ancaman.
Dan ada hal lucu yang saya temukan dalam dunia pendidikan yang dimana ada sebuah kebijakan yang mewajibkan semua universitas dan perguruan tinggi untuk menyisipkan mata kuliah "Pendidikan Anti Korupsi" sebagai bentuk dari pencegahan prilaku korupsi. Akan tetapi saya melihat tidak sedikit Universitas dan perguruan tinggi yang melakukan manipulasi dan kapitasilasi dalam pendidikan. Yang dimana tentunya hal tersebut sangat bertolak belakang dengan mata kuliah "Pendidikan Anti Korupsi" yang mereka ajarkan terhadap mahasiswanya.
Korupsi bagi-bagi ini yang sudah berjalan di mana-mana. Mulai dari yang atas sampai yang bawah. Yah, mau gimana lagi, rakyat yang sudah tahu kelakuan ini hanya bisa diam saja dan menerimanya saja. Tapi kalau misalnya ada yang tidak mendapatkan bagian dan mereka mengoceh serta melakukan ancaman, sepertinya mereka ini akan "dihapus" dari sistem supaya tidak membuat kegaduhan dimana-mana.
Pendidikan Anti Korupsi bisa saja diajarkan di universitas tapi ketika mahasiswa itu sudah lulus dan bekerja di banyak instansi, mereka pasti akan melihat dan berpikir bahwa ini kok tidak seperti yang dikatakan oleh dosen saya ya? Kenyataan ternyata berbeda dengan apa yang sudah mereka dapatkan di universitas.