Pages:
Author

Topic: Bagaimana cara menghapus korupsi? - page 9. (Read 3593 times)

newbie
Activity: 23
Merit: 4
December 07, 2023, 06:20:01 PM
Hal yang menjadi pada negara kita sampai hari ini dari jaman dulu adalah kasus korupsi yang masih merajalela dimana-mana, baik dari pemerintahan pusat hingga akar rumput di masyarakat, saya sering menemui kejadian itu di lingkungan saya, hingga masyarakat sudah terbiasa dengan kasus korupsi, karena mungkin terlalu sering dan sulit di berantas dan memiliki stigma bahwa itu adalah sebuah budaya buruk di negara kita hari ini.

Tindakan korupsi mengganggu target pembangunan negara untuk menjadi lebih baik, karena terlalu banyak sulap selip uang negara yang nominalnya bahkan gila.

Ini tingkatan hukuman pidana korupsi:
https://talkimg.com/images/2023/07/03/SDtcl.png
sumber

Banyak sekali kasus korupsi hingga triliunan, tetapi jika hanya di denda 1M tentu koruptor masih terbilang untung, itu adalah hukum yang tidak akan membuat jera, terlebih lagi ada hukum perdata yang memperbolehkan bayar denda dengan jumlah seperti itu, yang membuat hukuman bukanlah hal yang menakutkan.

Deretan kasus korupsi terbesar, dan saya tidak pernah mendengar bahwa mereka di hukum mati ataupun di penjara seumur hidup, dan rata-rata orang yang di penjarakan akibat kasus korupsi berdiam di lapas yang terbilang mewah, itu membuat ane cukup bengong.
Hanya ada dua orang yang di tuntut hukum mati dalam pencarian saya di antaranya Heru Hidayat dalam kasus korupsi dana PT Asabri yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp 22,788 triliun dan Jusuf Muda Dalam dan saya belum menemukan konfirmasi valid bahwa mereka di hukum mati, mungkin saja berita di manipulasi jika ada pemberitaanya.

Jika saya tidak salah beberapa bulan ke belakang UU perampasan aset bagi pelaku korupsi sudah di usulkan dan juga sudah di tanda tangani oleh presiden, tetapi masih belum di acc oleh DPR atau melakukan tindakan lanjutan tentang UU perampasan aset ini.
Pikiran negatif saya, tikus-tikus berdasi sudah menguasai lumbung dan termasuk ketum-ketum partai sepertinya ikut andil dalam beberapa kasus, karena walaupun DPR adalah perwakilan rakyat tetapi mereka tergantung ketum nya.

Maaf sedikit melebar, tetapi hal ini yang membuat bingung, karena untuk mengutuk jera koruptor adalh di berlakukannya hukum yang membuat mereka jera, seperti hukuman mati, di miskinkan, di asingkan menurut saya, tetapi lembaga penegak hukum perlu landasan undang-undang untuk melaksanakannya, sementara perancang undang-undang hari ini seperti itu.

Menurut agan-agan semua bagaimana cara membuat jera pelaku koruptor?
Jika itu sulit, setidaknya bagaimana langkah yang harus kita ambil sebagai warga negara untuk meminimalisir tindakan korupsi?
Dan atau apakah anda memiliki rancangan sistem yang mungkin tidak ada celah melakukan korupsi?

Mari berdiskusi.....

Pandangan saya pribadi kaitan dengan korupsi memerlukan pendekatan yang holistik dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Berikut beberapa pendekatan yang bisa diambil untuk meminimalisir tindakan korupsi:

Transparansi dan Akuntabilitas:Meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan publik dan kebijakan pemerintah.
Menerapkan sistem akuntabilitas yang ketat untuk para pejabat publik.

Pendidikan dan Kesadaran:Meningkatkan pendidikan anti-korupsi di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan.
Mengadakan kampanye kesadaran untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dampak buruk korupsi.

Penguatan Institusi Hukum:Memastikan independensi sistem peradilan untuk menindak pelaku korupsi tanpa intervensi politik.
Meningkatkan kapasitas lembaga penegak hukum, seperti kepolisian dan kejaksaan.

Penerapan Teknologi:Menggunakan teknologi untuk meningkatkan transparansi dan mengurangi kesempatan untuk tindakan korupsi, misalnya melalui sistem e-procurement dan e-government.Menerapkan blockchain atau teknologi lainnya untuk mencatat transaksi keuangan secara aman dan transparan.

Whistleblower Protection:Membuat undang-undang perlindungan bagi pelapor tindakan korupsi (whistleblower) dan mendorong masyarakat untuk melaporkan kecurangan.

Partisipasi Masyarakat:Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pengawasan terhadap tindakan pemerintah.
Memperkuat peran media sebagai penjaga kejujuran dan transparansi.

Reformasi Keuangan:Menerapkan reformasi keuangan untuk meningkatkan pengelolaan dan pengawasan keuangan negara. Menetapkan aturan yang ketat terkait dengan dana politik dan pendanaan kampanye.

Kerjasama Internasional:Berpartisipasi dalam kerjasama internasional untuk memerangi korupsi, seperti bergabung dengan inisiatif global dan pertukaran informasi antarnegara.

Sementara tidak ada sistem yang sepenuhnya kebal terhadap korupsi, langkah-langkah ini dapat membantu menciptakan lingkungan di mana tindakan korupsi lebih sulit untuk dilakukan dan lebih mudah dideteksi. Penting untuk menciptakan budaya yang mengecam korupsi dan mendorong integritas dalam semua lapisan masyarakat itu kembali kepada kesadaran masing-masing individu yang seharusnya berladaskan kepada ke imanan dan ketakwaan kita kepada tuhan mana hal yang emang tidak boleh dilakukan dan hal apa yang harus dilakukan sebagaimana mestinnya
sr. member
Activity: 1701
Merit: 308
December 06, 2023, 05:22:38 AM
Menurut ane caranya adalah ya dari diri kita atau masyarakat sendiri. Kalau masyarakat masih mau bayar polisi biar gak ikut test saat buat SIM supaya langsung dapat SIM nya ya sama saja masyarakat sudah mempraktekkan korupsi. Kalau rakyat aja korupsi dengan hal sepele, pasti ke atasnya, baik perwakilan rakyat di DPR, para pejabat di berbagai instansi juga bakal korupsi. Toh itu sifat masyarakat. kalau masyarakat dah korupsi dengan bayar saat masuk PNS aja ya apa gunanya hukuman mati dan segala macam diterapkan karena sudah menjadi budaya di kalangan masyarakat.

Sangat sulit untuk menghentikan korupsi di indonesia,karena banyak dari kelompok maupun individu terus menurus berupaya melakukan semacam korupsi atau bisa kita artikan mengutip pajak tanpa surat resmi, kita tidak bisa menyalahkan masyarakat mendukung segala jenis korupsi seperti yang dikatakan tadi,intinya jika yang memegang hak atau kendali dalam bagian hukum turun tangan tanpa belas kasihan menghukum jika ada praktek korupsi, sebab masyarakat tidak ingin hal berupa yang berbaur korupsi atau pembayaran diluar aturan pemerintah yang berlaku
member
Activity: 127
Merit: 33
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
December 05, 2023, 10:16:45 PM
Menurut agan-agan semua bagaimana cara membuat jera pelaku koruptor?
Jika itu sulit, setidaknya bagaimana langkah yang harus kita ambil sebagai warga negara untuk meminimalisir tindakan korupsi?
Dan atau apakah anda memiliki rancangan sistem yang mungkin tidak ada celah melakukan korupsi?
Kalau bikin jera pelaku korupto itu sulit, karena duit haramnya tersebut sudah mendarah daging pada badannya. Duit hasil korupsi yang dia dapat membuat rakus dan kotor hatinya, jadi salah satu cara yang efektif yaitu mencopot semua yang ada di badannya baik itu jabatan, harta mau pun nyawa.

Sekarang ini cuma 1 cara, yaitu menanamkan hal baik bagi generasi berikutnya, namun sepanjang yang saya lihat generasi penerus sekarang sudah hampir sama dengan generasi sebelumnya, malah lebih rakus lagi korupsinya. Ya wasalam, tiada sistem yang dapat menangkal itu semua, walau memakai teknologi blockchain sekalipun (transaksi tercatat dan terpublish) tetap saja ada celah, dan ada cara untuk mengelabuhi duit hasil korupsi.

Cara hapus korupsi yaitu dibuat penjara khusus dan tidak boleh dikasih orang mengunjung selama beberapa tahun sehingga bisa memutus mata rantai, kalau sekarang jika telah ditangkap dan dijebloskan ke penjara tidak lama akhirnya bisa bebas kembali, dan bahkan tip hari ada orang mengunjungnya, membelannya. cara lain yaitu para penegak hukum yang menangani kasus korupsi benar-benr yang tidak ada kedekatan dengan parpol dan tokoh-tokoh bangsa
hero member
Activity: 1470
Merit: 502
December 04, 2023, 04:58:20 PM
Menurut ane caranya adalah ya dari diri kita atau masyarakat sendiri. Kalau masyarakat masih mau bayar polisi biar gak ikut test saat buat SIM supaya langsung dapat SIM nya ya sama saja masyarakat sudah mempraktekkan korupsi. Kalau rakyat aja korupsi dengan hal sepele, pasti ke atasnya, baik perwakilan rakyat di DPR, para pejabat di berbagai instansi juga bakal korupsi. Toh itu sifat masyarakat. kalau masyarakat dah korupsi dengan bayar saat masuk PNS aja ya apa gunanya hukuman mati dan segala macam diterapkan karena sudah menjadi budaya di kalangan masyarakat.
Tetapi masalah yang terjadi dengan hal ini adalah kekompakan. ketika memang kita serius melakukan pencegahan dengan kekompakan yang terjalin maka memang kita bisa mengurangi angka korupsi seperti beberapa negara besar seperti Denmark, Finlandia atau Selandia Baru hanya saja ketika memang tidak ada kekompakan justru ini juga menjadi masalah karena pada akhirnya ketika memang kita melawan arus justru kita sendirilah yang menerima dampak lebih dalam masalah intimidasi dan lain sebagainya.
Pengalaman saya pribadi ketika memang ingin merubah dari diri sendiri justru akan ada beberapa pihak yang justru mengintervensi misal ketika kita berurusan dengan pelayanan publik seperti ketika kena tilang saja misalnya terkadang banyak sekali oknum yang memang menginginkan uang damai yang dijadikan alasan sebagai tilang di tempat (pasti saya rasa semua pernah merasakannya) Cheesy Ketika memang kita menginginkan jalur sidang justru intimidasi dan intervensi yang dilakukan sangat besar pada akhirnya.
Memang benar ini dimulai dari diri kita sendiri tetapi terkadang melawan arus seperti ini sangat sulit karena hampir keseluruhan dari kita masih terbawa dengan arus KKN seperti ini. Saya tidak ingin naif karena saya juga masih mengalami hal seperti itu tetapi memang sebisa mungkin selama kita bisa menghindari hal ini kenapa tidak dilakukan karena sekalipun negara kita sudah sangat rusak dari masalah korupsi tetapi setidaknya kita bisa membatasi diri untuk tidak terlibat terlalu jauh.
full member
Activity: 180
Merit: 121
December 04, 2023, 01:30:00 PM
Menurut ane caranya adalah ya dari diri kita atau masyarakat sendiri. Kalau masyarakat masih mau bayar polisi biar gak ikut test saat buat SIM supaya langsung dapat SIM nya ya sama saja masyarakat sudah mempraktekkan korupsi. Kalau rakyat aja korupsi dengan hal sepele, pasti ke atasnya, baik perwakilan rakyat di DPR, para pejabat di berbagai instansi juga bakal korupsi. Toh itu sifat masyarakat. kalau masyarakat dah korupsi dengan bayar saat masuk PNS aja ya apa gunanya hukuman mati dan segala macam diterapkan karena sudah menjadi budaya di kalangan masyarakat.
Rasanya hampir mustahil untuk membrantas korupsi di Indonesia, karena memang sudah menjadi tradisi mulai dari pejabat, ASN bahkan masyarakatpun memberikan peluang untuk mereka korupsi seprti yang anda katakan membuat SIM saja terkadang kita tidak mau ribet, kita sendiri yang memberikan mereka kesempatan untuk pungli, padahal membuat SIM kalau mengikuti jalurnya juga akan mudah dan biayanya juga kecil. Bukan hanya SIM, membuat KTP, KK dan akte pun masih banyak masyarakat kita yang mau bayar karena tidak ingin ribet ngurusnya jadi dengan membayar mereka terima sudah jadi. Mungkin ini juga karena tidak adanya edukasi dan dari pihak pemerintah juga tidak peduli akan hal ini padahal ini sudah menajdi rahasia umum.

Antara orang yang melakukan suap dan orang yang menerima suap, itu sama tololnya.. kita menginginkan sebuah hukum yang tegak lurus, yang tidak hanya tajam kebawah namun juga tajam keatas. Akan tetapi kita sendiri lah yang seringkali mencederai hukum tersebut. Yang kalau kata bambang pacul "Negara kita ini bukanlah negara hukum, melainkan negara lobi. Karena segala sesuatunya bisa di diskusikan dan ditransaksikan di belakang layar." dan entah samapi kapan akan seperti ini..? Jika polisi melakukan korupsi dengan memeras orang sehat, namun seorang dokter lebih jahat lagi, dimana mereka melakukan pemerasan terhadap orang sakit. Yang dimana ketika berobat menggunakan BPJS yang katanya gratis, namun ketika ingin mendapatkan obat, maka kita harus menebus obat tersebut di apotek yang disarankan oleh dokter tersebut.
hero member
Activity: 1736
Merit: 501
December 04, 2023, 02:23:03 AM
Menurut ane caranya adalah ya dari diri kita atau masyarakat sendiri. Kalau masyarakat masih mau bayar polisi biar gak ikut test saat buat SIM supaya langsung dapat SIM nya ya sama saja masyarakat sudah mempraktekkan korupsi. Kalau rakyat aja korupsi dengan hal sepele, pasti ke atasnya, baik perwakilan rakyat di DPR, para pejabat di berbagai instansi juga bakal korupsi. Toh itu sifat masyarakat. kalau masyarakat dah korupsi dengan bayar saat masuk PNS aja ya apa gunanya hukuman mati dan segala macam diterapkan karena sudah menjadi budaya di kalangan masyarakat.
Rasanya hampir mustahil untuk membrantas korupsi di Indonesia, karena memang sudah menjadi tradisi mulai dari pejabat, ASN bahkan masyarakatpun memberikan peluang untuk mereka korupsi seprti yang anda katakan membuat SIM saja terkadang kita tidak mau ribet, kita sendiri yang memberikan mereka kesempatan untuk pungli, padahal membuat SIM kalau mengikuti jalurnya juga akan mudah dan biayanya juga kecil. Bukan hanya SIM, membuat KTP, KK dan akte pun masih banyak masyarakat kita yang mau bayar karena tidak ingin ribet ngurusnya jadi dengan membayar mereka terima sudah jadi. Mungkin ini juga karena tidak adanya edukasi dan dari pihak pemerintah juga tidak peduli akan hal ini padahal ini sudah menajdi rahasia umum.

Selain itu Kebusukan pejabat juga sudah hampir merata. mulai Eksekutif, legislatif, yudikatif sudah banyak yang tidak benar bahkan yang sekarang terjadi akhir-akhir ini Ketua KPK non aktif Firli terkena kasus korupsi. Menyedihkan bukan? Mungkin benar seperti salah satu membrantas kuropsi adalah hukuman mati, tapi kalau pemimpinnya (Presiden) tidak niat membrantas kuropsi juga percuma. Lihat saja dalam Kurun waktu 5 tahun terakhir, Penegakan dan Keadilan hukum merupakan bidang paling bobrok, tidak heran kalau para koruptor merajalela tumbuh subur. Rubuhnya KPK dan MK merupakan cerminan ketidakmampuan dan ketidakpedulian pimpinan membangun negara ini menjadi lebih bersih, demokratis dan lebih baik hany karena permainan kekuasaan yang tidak lagi beretika. jadi solusinya mugkin ada di tangan pemimpin maka 2024 pilih lah pemimpin yang benar-benar bisa mengatasi ini semua.
full member
Activity: 415
Merit: 124
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
December 03, 2023, 02:05:25 PM
Menurut ane caranya adalah ya dari diri kita atau masyarakat sendiri. Kalau masyarakat masih mau bayar polisi biar gak ikut test saat buat SIM supaya langsung dapat SIM nya ya sama saja masyarakat sudah mempraktekkan korupsi. Kalau rakyat aja korupsi dengan hal sepele, pasti ke atasnya, baik perwakilan rakyat di DPR, para pejabat di berbagai instansi juga bakal korupsi. Toh itu sifat masyarakat. kalau masyarakat dah korupsi dengan bayar saat masuk PNS aja ya apa gunanya hukuman mati dan segala macam diterapkan karena sudah menjadi budaya di kalangan masyarakat.
Karena ketatnya aturan dalam pembuatan SIM dan tidak fairnya masuk PNS (Karena anak pejabat, dbs) membuat masyarakat berpikir kalau tidak ada cara lain selain menyuap mereka supaya urusan lancar.

Dalam membuat SIM baru, ada praktek mengendarai motor yang (mungkin) sudah mahir pun bakal gagal untuk melewati test tersebut, yaitu uji letter S yang temen aku pun gagal melewatinya, padahal dia itu sudah di atas motor hampir 40 tahun, dia tidak pernah jatuh, nyerempet, dsb selama dia ngojek, tapi ketika uji letter S tersebut, dia gagal, dan mungkin (penguji) yang ada di sana pun pasti gagal juga karena kelokannya yang sempit yang hampir mustahil untuk dilewati. Oleh karena itu tiada lain selain menyuap uji tersebut biar tidak perlu ikut test lagi dan langsung ke petugas admin.

Begitulah negara kita, kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah, mana cicilan perbulan banyak dan kebutuhan hedonis orang rumah juga lagi gencar-gencarnya, jadi menerima suap adalah jalan satu-satunya.
Korupsi memang salah satu perkara yang amat sulit untuk diberantas apalagi yang menyangkut dengan urusan yang menyentuh masyarakat kecil. Tingkat pelayanan publik mulai ditingkat terbawah sudah bisa kita temukan tabiat buruk itu. Untuk bagian pengurusan pajak dan Sim malah sudah terang-terangan mereka meminta uang lebih dan tidak sesuai dengan peraturan negara. Hal seperti itu memang sudah cukup meresahkan masyarakat tapi para petinggi negeri sama sekali tak ada niat untuk memperbaiki itu semua sehingga ladang korupsi kian menjamur di sektor-sektor lain. Seharusnya pemerintah tegas dalam membuat aturan dan tetap menindak para oknum yang berani pungli.

 Maka untuk itu saya menyarankan agar pemerintah menggunakan digitalisasi dalam segala hal urusan publik dan tidak lagi berurusan dengan birokrasi yang panjang hanya untuk pengurusan satu dokumen saja dan sangat rawan dengan pungli. Mungkin dengan memanfaatkan teknologi yang cukup canggih seperti sekarang ini maka tindakan korupsi atau pungli akan terminimalisir.
full member
Activity: 1189
Merit: 107
Enterapp Pre-Sale Live - bit.ly/3UrMCWI
December 02, 2023, 02:27:53 PM
Menurut agan-agan semua bagaimana cara membuat jera pelaku koruptor?
Jika itu sulit, setidaknya bagaimana langkah yang harus kita ambil sebagai warga negara untuk meminimalisir tindakan korupsi?
Kalau menurut ane, solusinya adalah partai-partai terkorup jangan di pilih atau di coblos pada saat pemilu, pilkada maupun pilpres. Jangan pilih caleg, capres dari partai terkorup. Terapkan hukum yg tegas. KPK di isi orang-orang yang jujur dan berani.

Selain itu, masyarakat harus aktif berantas pungli dan korupsi yang di lakukan aparat-aparat penegak hukum atau pejabat. Lindungi pelapor pungli korupsi. Hukum seberat beratnya pelaku pungli dan korupsi.
hero member
Activity: 868
Merit: 737
November 27, 2023, 11:17:02 PM
Menurut ane caranya adalah ya dari diri kita atau masyarakat sendiri. Kalau masyarakat masih mau bayar polisi biar gak ikut test saat buat SIM supaya langsung dapat SIM nya ya sama saja masyarakat sudah mempraktekkan korupsi. Kalau rakyat aja korupsi dengan hal sepele, pasti ke atasnya, baik perwakilan rakyat di DPR, para pejabat di berbagai instansi juga bakal korupsi. Toh itu sifat masyarakat. kalau masyarakat dah korupsi dengan bayar saat masuk PNS aja ya apa gunanya hukuman mati dan segala macam diterapkan karena sudah menjadi budaya di kalangan masyarakat.
Karena ketatnya aturan dalam pembuatan SIM dan tidak fairnya masuk PNS (Karena anak pejabat, dbs) membuat masyarakat berpikir kalau tidak ada cara lain selain menyuap mereka supaya urusan lancar.

Dalam membuat SIM baru, ada praktek mengendarai motor yang (mungkin) sudah mahir pun bakal gagal untuk melewati test tersebut, yaitu uji letter S yang temen aku pun gagal melewatinya, padahal dia itu sudah di atas motor hampir 40 tahun, dia tidak pernah jatuh, nyerempet, dsb selama dia ngojek, tapi ketika uji letter S tersebut, dia gagal, dan mungkin (penguji) yang ada di sana pun pasti gagal juga karena kelokannya yang sempit yang hampir mustahil untuk dilewati. Oleh karena itu tiada lain selain menyuap uji tersebut biar tidak perlu ikut test lagi dan langsung ke petugas admin.

Begitulah negara kita, kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah, mana cicilan perbulan banyak dan kebutuhan hedonis orang rumah juga lagi gencar-gencarnya, jadi menerima suap adalah jalan satu-satunya.
sr. member
Activity: 1148
Merit: 432
November 27, 2023, 02:59:03 AM
Korupsi merupakan sudah menjadi akar masalah dinegeri ini, hal lain penyebabnya adalah terlalu berambisi untuk kebutuhan sekunder dalam keluarga, penyebab lain adalah hukum di Negara ini harus dibenah kembali supaya kuat dari semua sektor jika ini sudah di benah ada di revisi kembali sehingga undang-undang Terkait tindak pidana dan Korupsi akan mudah menjalankan misinya, ditinjau dari sisi agama juga harus diperkuat misalnya diperbanyak lagi kajian2 agama disemua kantor karna agama merupakan saringan halus sehingga semua orang sadar akan dosa bahaya korupsi
Saya pikir Korupsi itu adalah dilakukan akibat hawa nafsu, bahkan orang yang sudah kaya raya sekalipun yang mampu memenuhi segala kebutuhan dan bahkan tidak akan habis 7 turunan tuh harta nya masih juga melakukan korupsi, ini tentang keserakahan dan juga sifat sifat manusiawi, bukan karena kebutuhan.
Jika berbicara tentang Agama memang benar, Dosa sangat besar untuk kasus korupsi tapi Ini Indonesia, sampe kasus korupsi pengadaan Al Quran dan Dana haji juga ada. lol

Menurut ane caranya adalah ya dari diri kita atau masyarakat sendiri. Kalau masyarakat masih mau bayar polisi biar gak ikut test saat buat SIM supaya langsung dapat SIM nya ya sama saja masyarakat sudah mempraktekkan korupsi. Kalau rakyat aja korupsi dengan hal sepele, pasti ke atasnya, baik perwakilan rakyat di DPR, para pejabat di berbagai instansi juga bakal korupsi. Toh itu sifat masyarakat. kalau masyarakat dah korupsi dengan bayar saat masuk PNS aja ya apa gunanya hukuman mati dan segala macam diterapkan karena sudah menjadi budaya di kalangan masyarakat.
Itu adalah contoh kecilnya dan apabila suatu hal sudah dijadikan seperti Budaya maka tidak akan bisa di hilangkan.
Korupsi di tingkat kecil seperti tersebut seperti sudah terstruktur secara sistematis sehingga siapapun oknum yang berada di tempat tersebut seakan harus menjalankan korupsi korupsi kecil dan di dukung penuh oleh masyarakat sendiri, namun saya tidak menyalahkan masyarakatnya juga karena hal tersebut seperti sudh menjadi aturan sehingga mereka harus melakukannya demi kepentingan pribadi.

Namun untuk korupsi korupsi besar yang merugikan Negara seharunya bisa di berantas, akan tetapi aturan hanya bisa di buat oleh mereka penguasa yang mana mereka sendiri adalah pelakunya jadi mana mungkin ada orang yang mau menghukum dirinya sendiri, intinya Korupsi di Indonesia tidak akan pernah bisa di hilangkan sampai dengan kapanpun.

baru baru ini eks ketua KPK sudah di tangkap polisi karena kasus pemerasan dan anda tahu beliau jabatannya sebelum menjadi ketuak KPK, apa? beliau adalah seorang polisi, jadi selama masih banyak oknum yang bermain curang maka jangan heran warga tidak bisa berhenti dari yang namanya sogok menyogok
Nah ini dia, mereka penegak humuk saja melakukan hal demikian, jadi jangan pernah bermimpi kalau di Negara kita yang tercinta ini akan terbebas dari korupsi.
member
Activity: 232
Merit: 56
November 26, 2023, 05:23:02 PM
Menurut ane caranya adalah ya dari diri kita atau masyarakat sendiri. Kalau masyarakat masih mau bayar polisi biar gak ikut test saat buat SIM supaya langsung dapat SIM nya ya sama saja masyarakat sudah mempraktekkan korupsi. Kalau rakyat aja korupsi dengan hal sepele, pasti ke atasnya, baik perwakilan rakyat di DPR, para pejabat di berbagai instansi juga bakal korupsi. Toh itu sifat masyarakat. kalau masyarakat dah korupsi dengan bayar saat masuk PNS aja ya apa gunanya hukuman mati dan segala macam diterapkan karena sudah menjadi budaya di kalangan masyarakat.
sebenarnya orang roang yang membayar uang untuk di permudah urusan sim nya tidak boleh di salahkan, anda tahu sendiri kan bahwa mengurus surat menyurat di negara kita ini sangat sulit bahkan ada banyak kasus di mana orang orang yang mengurus sim di persulit

sebenarnya yang membuat kita semakin suka dengan sogok menyogok adalah aparat itu sendiri, mereka adalah oknum sebenarnya yang membuat korupsi di negara ini tika akan bisa di lenyapkan

baru baru ini eks ketua KPK sudah di tangkap polisi karena kasus pemerasan dan anda tahu beliau jabatannya sebelum menjadi ketuak KPK, apa? beliau adalah seorang polisi, jadi selama masih banyak oknum yang bermain curang maka jangan heran warga tidak bisa berhenti dari yang namanya sogok menyogok
member
Activity: 728
Merit: 48
November 24, 2023, 06:26:35 AM
Menurut ane caranya adalah ya dari diri kita atau masyarakat sendiri. Kalau masyarakat masih mau bayar polisi biar gak ikut test saat buat SIM supaya langsung dapat SIM nya ya sama saja masyarakat sudah mempraktekkan korupsi. Kalau rakyat aja korupsi dengan hal sepele, pasti ke atasnya, baik perwakilan rakyat di DPR, para pejabat di berbagai instansi juga bakal korupsi. Toh itu sifat masyarakat. kalau masyarakat dah korupsi dengan bayar saat masuk PNS aja ya apa gunanya hukuman mati dan segala macam diterapkan karena sudah menjadi budaya di kalangan masyarakat.
member
Activity: 98
Merit: 21
Tontogether | Save Smart & Win Big
November 24, 2023, 02:41:30 AM
yang Anehnya meskipun Pada saat itu yang membentuk KPK adalah Presiden Megawati tapi sekarang Partai paling terbanyak terjerat kasus korupsi adalah partai besutan Megawati, malah ada yang sampai sekarang belum bisa di tangkap meskipun sudah tersangka yaitu Harun Masiku.
Publik sekarang bisa menilai dari rentetan kasus korupsi dalam setiap tahun dan meskipun sudah diketahui publik tapi seperti tidak ada efek jeranya sehingga timbul kasus korupsi lainnya dari kelompok yang sama, kasus yang paling tercengangkan yaitu kasus yang agan sebutkan yang sampai saat ini tidak berhasil ditangkap padahal sebelumnya berdasarkan keterangan lokasinya sudah di ketahui bahkan pernah muncul di cctv bandara yang diduga dia balik ke tanah air.
Quote
KPK pada awal-awal terbentuk berjalan sangat baik karena pada saat itu KPK dipimpin oleh orang-orang yang kompeten lahir batin, bebas keperntingan pribadi. Sangat berbeda KPK saat ini penuh dengan dengan Politik, bahkan KPK dijadikan alat sebagai menjatuhkan lawan politik.  Pada ahirnya kinerja KPK saat ini tidak independen. Ini hanya menurut pandangan pribadi saya saja.
Tidak hanya lembaga rasu*h saja yang di nilai publik sudah dijadikan alat untuk menyerang lawan politik tapi bagi lembaga lain juga begitu, karena merasa memiliki jabatan dan memiliki power untuk memerintah personil untuk melindungi ataupun menyerang lawan politiknya maka segala cara telah dipersiapkan. Kita mengharapkan sosok pimpinan lembaga rasu*h dulu yang memiliki jiwa kepempinan yang adil dan bersikap tegas untuk siapapun pelakunya untuk tujuan yang bersih untuk melindungi negeri, meskipun masih ada sosok yang kita harapkan tapi mungkin tidak memiliki diberikan kesempatan untuk memimpin lembaga itu karena mereka sendiri menyadari bisa kemungkinan dtanggap jika terbukti melakukan korupsi.

Quote
Iya benar, salah satunya adalah penerapan hukuman mati dan semua aset di sita oleh negara. Tapi yang paling utama untuk membrantas korupsi adalah KPKnya yang harus di benahi terlebih dahulu. Karena kalau KPK masih memiliki kepentingan kepada kelompok tertentu ini akan sulit menjalankan fungsi Lembaga KPK yang sebenarnya.
Segala penetapan hukum untuk pelaku kurpsi sudah diatur kecuali hukuman mati, namun fakta dilapangan sudah bisa melihat sendiri karena tidak dijalankan sesuai peraturan, bayangkan saja pelaku korupsi masih memiliki dana sangat besar untuk menyuapkan hakim untuk tujuan meringankan dari gugatan atau bahkan ingin lepas dari segala gugutan. Namun, faktanya lain juga dari sesi internal saja lembaga rasu*h ada masalh internal dan bahkan terakhir diduga ada kasus korupsi dilapas di tempat pelaku korupsi ditahan.
Korupsi merupakan sudah menjadi akar masalah dinegeri ini, hal lain penyebabnya adalah terlalu berambisi untuk kebutuhan sekunder dalam keluarga, penyebab lain adalah hukum di Negara ini harus dibenah kembali supaya kuat dari semua sektor jika ini sudah di benah ada di revisi kembali sehingga undang-undang Terkait tindak pidana dan Korupsi akan mudah menjalankan misinya, ditinjau dari sisi agama juga harus diperkuat misalnya diperbanyak lagi kajian2 agama disemua kantor karna agama merupakan saringan halus sehingga semua orang sadar akan dosa bahaya korupsi
member
Activity: 66
Merit: 18
Tontogether | Save Smart & Win Big
November 21, 2023, 11:56:03 AM
#99
Dan atau apakah anda memiliki rancangan sistem yang mungkin tidak ada celah melakukan korupsi?
Selama yang menjalankan sistem tersebut masih manusia ane rasa ga bakal ada sistem yang sepenuhnya bebas dari potensi korupsi. Sistem check and balances yang selama ini ada kan juga idealnya berjalan untuk memastikan satu sama lain saling mengawasi, tapi kalau salah satu atau keduanya korup ya tetap tidak berjalan.

Membuat semuanya transparan juga tidak bisa menjamin terbebas dari yang namanya korupsi menurut ane, karena susah juga buat verifikasi secara mandiri karena skalanya terlalu besar. Jadi yang paling ideal ya individu yang ada di posisi penting punya kendali yang bagus atas nafsu mereka, yang berarti edukasi harus bagus juga supaya individu semacam itu terbentuk. CMIIW.
Indonesia sudah menjadi penyakit soal korupsi, tapi menurut ane untuk menghapus korupsi perlu dibuat penjara khusus sehingga ketika tersandung kasus dan koupsi nanti tidak semudahnya orang bisa berjumpa, ketika berjumpa dengan orang-orang disitulah mulai bermain para koruptor untuk bisa lepas diri sehingga kongkalikong, kpk saja kewalahan dalam kasus korupsi,,makin banyaknya dibuat lembaga makin parah korupsi indonesia siapa yang bawa duit dia berkuasa
member
Activity: 267
Merit: 42
November 20, 2023, 10:43:37 PM
#98
Korupsi tidak akan bisa dihapus mau dengan sistem apapun. Bahkan sistem komunis saja, seperti di China, yang otoriter dan sangat ketat dan ancaman hukuman mati bagi para koruptor itu masih ada koruptor disana, bahkan katanya jauh lebih masif. Korupsi itu seperti budaya yang dimana tidak bisa dipisahkan dari manusia, itu karena sifat alami manusia yang tamak dan tidak merasa puas dengan apa yang dimilikinya. Suka tidak suka, budaya korupsi akan terus ada dan tidak akan bisa dihapuskan, bahkan dengan ancaman hukuman mati sekalipun.

Benar tuh gan,karna di daerah mana-mana pun korupsi masih jadi masalah,walau pun hukum seketat apa pun walau anycaman nya hukuman mati,orang yang melakukan korupsi belum ada yang jera untuk tidak melakukan korupsi.
full member
Activity: 807
Merit: 150
November 20, 2023, 09:30:24 PM
#97
Sebenarnya hukuman mati terlalu enak buat pelaku, karena setelah menjadi tersangka, dia mati. tidak ada kesengsaraan dunia yang dirasakan. Tapi, positifnya, jika ini benar diterapkan, maka ini setidaknya mungkin bisa mengurangi angka korupsi. Dengan catatan, pihak kepolisian dan KPK benar-benar tulus untuk mengadili dan serius pula untuk tidak menerima uang tutup mulut atau menutupi kasus kecil maupun gede. Jika dari pihak kepolisian dan KPK juga masih mau menerima uang tutup mulut, maka hukuman mati pun pasti percuma, karena sudah besar kemungkinannya bahwa tidak akan jalan, yang ada kasus korupsi semakin tertutup karena semua pihak yang berwenang mendapatkan jatah tutup mulut.
Jika hukuman mati dapat dijalankan dengan baik tentu akan dapat membuat yang menjalani hukuman tersebut tidak memiliki beban apapun lagi karena mereka telah mati dan yang merasakan malunya hanya keluarga yang mereka tinggalkan dan ini akan hilang dengan mudah, namun jika hukuman yang diberika pada para koruptor tersebut mengambil seluruh aset berharga yang mereka miliki dan mereka kembali miskin ane rasa hal tersebut akan lebih baik sehingga para koruptor dapat merasakan derita yang dirasakan oleh rakyat miskin.

Ane rasa perlu adanya upaya dari penegak hukum untuk bisa menjalankan hukum sesuai dengan hukuman yang berlaku dan jika memang ada hukuman mati bagi para koruptor tentu akan lebih baik jika memang dapat dijalankan dengan baik oleh para penegak hukum karena akan mengurangi oknum pejabat yang ingin mencuri uang yang bukan haknya.
jr. member
Activity: 91
Merit: 4
Axioma Holding - Axioma Pay Crypto Card
November 16, 2023, 02:05:06 AM
#96
Hal yang menjadi pada negara kita sampai hari ini dari jaman dulu adalah kasus korupsi yang masih merajalela dimana-mana, baik dari pemerintahan pusat hingga akar rumput di masyarakat, saya sering menemui kejadian itu di lingkungan saya, hingga masyarakat sudah terbiasa dengan kasus korupsi, karena mungkin terlalu sering dan sulit di berantas dan memiliki stigma bahwa itu adalah sebuah budaya buruk di negara kita hari ini.

Tindakan korupsi mengganggu target pembangunan negara untuk menjadi lebih baik, karena terlalu banyak sulap selip uang negara yang nominalnya bahkan gila.

Ini tingkatan hukuman pidana korupsi:
https://talkimg.com/images/2023/07/03/SDtcl.png
sumber

Banyak sekali kasus korupsi hingga triliunan, tetapi jika hanya di denda 1M tentu koruptor masih terbilang untung, itu adalah hukum yang tidak akan membuat jera, terlebih lagi ada hukum perdata yang memperbolehkan bayar denda dengan jumlah seperti itu, yang membuat hukuman bukanlah hal yang menakutkan.

Deretan kasus korupsi terbesar, dan saya tidak pernah mendengar bahwa mereka di hukum mati ataupun di penjara seumur hidup, dan rata-rata orang yang di penjarakan akibat kasus korupsi berdiam di lapas yang terbilang mewah, itu membuat ane cukup bengong.
Hanya ada dua orang yang di tuntut hukum mati dalam pencarian saya di antaranya Heru Hidayat dalam kasus korupsi dana PT Asabri yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp 22,788 triliun dan Jusuf Muda Dalam dan saya belum menemukan konfirmasi valid bahwa mereka di hukum mati, mungkin saja berita di manipulasi jika ada pemberitaanya.

Jika saya tidak salah beberapa bulan ke belakang UU perampasan aset bagi pelaku korupsi sudah di usulkan dan juga sudah di tanda tangani oleh presiden, tetapi masih belum di acc oleh DPR atau melakukan tindakan lanjutan tentang UU perampasan aset ini.
Pikiran negatif saya, tikus-tikus berdasi sudah menguasai lumbung dan termasuk ketum-ketum partai sepertinya ikut andil dalam beberapa kasus, karena walaupun DPR adalah perwakilan rakyat tetapi mereka tergantung ketum nya.

Maaf sedikit melebar, tetapi hal ini yang membuat bingung, karena untuk mengutuk jera koruptor adalh di berlakukannya hukum yang membuat mereka jera, seperti hukuman mati, di miskinkan, di asingkan menurut saya, tetapi lembaga penegak hukum perlu landasan undang-undang untuk melaksanakannya, sementara perancang undang-undang hari ini seperti itu.

Menurut agan-agan semua bagaimana cara membuat jera pelaku koruptor?
Jika itu sulit, setidaknya bagaimana langkah yang harus kita ambil sebagai warga negara untuk meminimalisir tindakan korupsi?
Dan atau apakah anda memiliki rancangan sistem yang mungkin tidak ada celah melakukan korupsi?

Mari berdiskusi.....


Kadang miris yah, kenapa? Karena dengan sistem demokrasi yang sekarang aja tapi masih masih banyak terjadinya korupsi. Apalagi saat kita melihat bagaimana para koruptor sering kali 'lolos' dengan hukuman yang sebenarnya kurang sepadan, adalah "hal yang sangat wajar". Susah mah klo dijelentein semua. Perlu juga keterbukaan dalam proses pengelolaan keuangan dan aset negara bisa jadi salah satu solusi efektif dalam meminimalisir tindakan korupsi. Penegakan hukum yang tegas dan adil juga menjadi kunci penting dalam memberantas korupsi. Kalau menurut ane sih begitu.

Saya ini bukan pakar hukum, jadi kalau saya orang awam berkesimpulan bahwa ujung-ujungnya, solusi untuk korupsi bukan hanya soal hukuman yang berat, tapi juga bagaimana menciptakan sistem yang terbuka, adil, dan bertanggung jawab. Harapannya, dengan adanya sistem seperti itu, ruang gerak koruptor bisa semakin sempit dan tindakan korupsi bisa semakin diminimalisir. Tetap semangat untuk mewujudkan negeri yang lebih baik.
member
Activity: 250
Merit: 18
November 15, 2023, 08:20:37 AM
#95
Hapus.

Sebenarnya hukuman mati terlalu enak buat pelaku, karena setelah menjadi tersangka, dia mati. tidak ada kesengsaraan dunia yang dirasakan. Tapi, positifnya, jika ini benar diterapkan, maka ini setidaknya mungkin bisa mengurangi angka korupsi. Dengan catatan, pihak kepolisian dan KPK benar-benar tulus untuk mengadili dan serius pula untuk tidak menerima uang tutup mulut atau menutupi kasus kecil maupun gede. Jika dari pihak kepolisian dan KPK juga masih mau menerima uang tutup mulut, maka hukuman mati pun pasti percuma, karena sudah besar kemungkinannya bahwa tidak akan jalan, yang ada kasus korupsi semakin tertutup karena semua pihak yang berwenang mendapatkan jatah tutup mulut.

Iya juga ya mas,percuma saja hukuman mati jika uang tutup mulut masih saja diembat,itu calon-calon koruptor makin gak ada otak untuk berpikir takut untuk korupsi,karena mereka sudah pada tau hukum di negeri kita ini bisa di tutup dengan uang yang mana hukuman jadi ringan🙏😊
sr. member
Activity: 434
Merit: 272
November 14, 2023, 08:47:57 AM
#94
Korupsi di Indonesia sudah terlalu berakar dan untuk menghilangkan korupsi di Indonesia dalam waktu singkat itu susah om , perlu pemimpin yang berani untuk melakukan nya secara estafet bila pergantian waktu telah habis, butuh waktu yang cukup lama dalam menanganinya.

Simple saja jika itu mau dikurangi.

Hilangkan "Pressure (Tekanan)" jika ada seuatu kebijakan yang akan di ambil baik di instusi pemerintah atau swasta apapun itu. Karena itu Indikator utamanya.

Contoh nya dapat kita lihat dikehidupan sehari-hari.

Tekanan benar, tapi tindakan keras kepada kuroptor juga pnting. Karena Membrantas korupsi di indonesia sudah sangat sulit di brantas karena Hukum korupsi yang masih sangat lemah, ditambah lagi sistem hukum yang runcing ke bawah dan tumpul keatas. Makanya sangat sulit membrantas korupsi karena tidak ada efek jera kepada kuroptor bahkan koruptor sudah merajarela bukan hanya pada pejabat nasional saja tapi sudah banyak terjadi di desa-desa.

Kalau menurut sya sih.. Ketimbang pemerintah terus fokus memberantas korupsi, kenapa pemerintah tidak melakukan sesuatu seperti pencegahan untuk tidak korupsi. Misalnya memberikan rasa trrauma kepada para koruptor atau di hukum mati sebagai salah satu bentuk contoh kedisiplinan kepada yang lainnya. Hukum kalau tidak tegas maka sulit untuk di brantas, malah sekarang kalau kita lihat para koruptor yang di tangkap dan masuk penjara seperti nginep di hotel bintang lima.
legendary
Activity: 2324
Merit: 1604
hmph..
November 14, 2023, 07:16:31 AM
#93
Betul sekali, walaupun hukuman mati tetap saja masih banyak yang korupsi,memang manusia sangat tidak bisa dijauhkan dari yang namanya kekayaan,yang sudah kaya raya saja masih mau korupsi mengambil uang yang bukan haknya.

Sebenarnya hukuman mati terlalu enak buat pelaku, karena setelah menjadi tersangka, dia mati. tidak ada kesengsaraan dunia yang dirasakan. Tapi, positifnya, jika ini benar diterapkan, maka ini setidaknya mungkin bisa mengurangi angka korupsi. Dengan catatan, pihak kepolisian dan KPK benar-benar tulus untuk mengadili dan serius pula untuk tidak menerima uang tutup mulut atau menutupi kasus kecil maupun gede. Jika dari pihak kepolisian dan KPK juga masih mau menerima uang tutup mulut, maka hukuman mati pun pasti percuma, karena sudah besar kemungkinannya bahwa tidak akan jalan, yang ada kasus korupsi semakin tertutup karena semua pihak yang berwenang mendapatkan jatah tutup mulut.
Pages:
Jump to: