Pages:
Author

Topic: Diskusi Timnas Indonesia (Read 3601 times)

sr. member
Activity: 686
Merit: 334
Rollbit.com
January 18, 2025, 02:46:26 AM
Masalahnya sebenarnya bukan dari siapa yang menggantikan tetapi pemecatannya tidak terlalu tepat dari segi waktu, kita tahu bahwa pada akhirnya timnas kita berada di titik sekarang itu salah satunya adalah berkat STY dan ketika pekerjaan nya belum selesai tetapi digantikan dengan beberapa alasan yang memang terlihat konyol sudah pasti ini membuat banyak reaksi apalagi kita tahu bahwa untuk sekarang mayoritas pendukung timnas saat ini memandang STY lebih karena memang capaiannya saat ini.

Adapun untuk Kluivert sebenarnya dia hanya target sasaran karena para pendukung timnas terutama yang memang menghormati STY bingung harus melampiaskan kepada siapa sehingga gelombang kritikan termasuk kepada catatan sebelumnya dalam kepelatihan dan trek rekord dia di dalam maupun diluar lapangan menjadi di kulik, netizen kita itu kuat kalo masalah psy war dan menjadi intelegent di media sosial sehingga pada akhirnya situasinya menjadi kurang kondusif apalagi banyak buzzer yang memang perlahan-lahan banyak terkuak.

Kalo saya pribadi malah setuju dengan tindakan PSSI, dan menurutku malah bukan tidak tepat, namun kenapa STY ga dipecat dari dulu. Bukan tanpa sebab, pertama STY adalah pelatih yang memiliki hambatan di komunikasi, dia tidak bisa berbahasa Indonesia dan bahkan Bahasa Inggris, jadi gimana mau berkembang jika komunikasi tidak lancar (terutama saaat berada di lapangan).

Kedua, blunder saat melawan China, dimana alih-alih mendapatkan kemenangan, timnas Indonesia malah harus menyerah ke tangan tuan rumah China, dan menurutku inilah yang membuat kans Indonesia menjadi lebih berat. Ketiga, STY tidak memiliki strategi yang variatif, dan skema permainannya terkesan sangat monoton, sehingga tentu akan memudahkan bagi tim lawan untuk menyiapkan antisipasi pada saat mereka bertandingan melawan timnas Indonesia.

Patrick Kluivert mungkin tidak memiliki prestasi yang lebih bagus ketimbang STY, namun entah mengapa saya merasanya bahwa timnas Indonesia tidak hanya akan dihandle oleh Kluivert seorang, karena asisten pelatih Alex Pastoor dan Denny Landzaat akan turut berkontribusi besar didalam penanganan timnas Indonesia.

ya memang pasti akan sedikit membuat kebingungan juga sih saat seorang pelatih tidak bisa bahasa inggris karena pasti komunikasi akan kurang memuaskan dengan para kru atau pemain timnas walaupun ada penerjemah dan memang yang paling penting seperti yang anda bilang seperti saat sedang di lapangan. ya mungkin inilah keputusan yang terbaik yang dilakukan oleh PSSI karena pasti PSSI juga sudah memikirkan matang matang terkait hal ini namun ya saya berharap STY bisa lebih sukses lagi dalam berkarirnya di tempat lain. namun ya sejauh ini STY tetap telah banyak jasanya bagi timnas indonesia namun tentunya pihak PSSI pasti menginginkan timnas indonesia menjadi lebih baik lagi ya kita lihat saja kemampuan pelatih baru timnas indonesia.

ya memang banyak sekali gan kekurangan kekurangan STY dan tentunya di laga AFF yang baru juga menurut saya terlihat timnas indonesia ada penurunan performa padahal alangkah baiknya jika timnas indonesia mampu menjadi juara atau setidaknya masuk ke final juga itu sudah lumayan.

ya kita lihat saja apakah Patrick bisa membawa timnas indonesia untuk lebih baik lagi atau tidak. namun ya saya berharap Patrick bisa membuat strategi lebih baik dari STY.
sr. member
Activity: 192
Merit: 262
Rollbit.com - Crypto Futures
January 16, 2025, 08:40:56 AM
Masalahnya sebenarnya bukan dari siapa yang menggantikan tetapi pemecatannya tidak terlalu tepat dari segi waktu, kita tahu bahwa pada akhirnya timnas kita berada di titik sekarang itu salah satunya adalah berkat STY dan ketika pekerjaan nya belum selesai tetapi digantikan dengan beberapa alasan yang memang terlihat konyol sudah pasti ini membuat banyak reaksi apalagi kita tahu bahwa untuk sekarang mayoritas pendukung timnas saat ini memandang STY lebih karena memang capaiannya saat ini.

Adapun untuk Kluivert sebenarnya dia hanya target sasaran karena para pendukung timnas terutama yang memang menghormati STY bingung harus melampiaskan kepada siapa sehingga gelombang kritikan termasuk kepada catatan sebelumnya dalam kepelatihan dan trek rekord dia di dalam maupun diluar lapangan menjadi di kulik, netizen kita itu kuat kalo masalah psy war dan menjadi intelegent di media sosial sehingga pada akhirnya situasinya menjadi kurang kondusif apalagi banyak buzzer yang memang perlahan-lahan banyak terkuak.

Kalo saya pribadi malah setuju dengan tindakan PSSI, dan menurutku malah bukan tidak tepat, namun kenapa STY ga dipecat dari dulu. Bukan tanpa sebab, pertama STY adalah pelatih yang memiliki hambatan di komunikasi, dia tidak bisa berbahasa Indonesia dan bahkan Bahasa Inggris, jadi gimana mau berkembang jika komunikasi tidak lancar (terutama saaat berada di lapangan).

Kedua, blunder saat melawan China, dimana alih-alih mendapatkan kemenangan, timnas Indonesia malah harus menyerah ke tangan tuan rumah China, dan menurutku inilah yang membuat kans Indonesia menjadi lebih berat. Ketiga, STY tidak memiliki strategi yang variatif, dan skema permainannya terkesan sangat monoton, sehingga tentu akan memudahkan bagi tim lawan untuk menyiapkan antisipasi pada saat mereka bertandingan melawan timnas Indonesia.

Patrick Kluivert mungkin tidak memiliki prestasi yang lebih bagus ketimbang STY, namun entah mengapa saya merasanya bahwa timnas Indonesia tidak hanya akan dihandle oleh Kluivert seorang, karena asisten pelatih Alex Pastoor dan Denny Landzaat akan turut berkontribusi besar didalam penanganan timnas Indonesia.
hero member
Activity: 1036
Merit: 736
January 15, 2025, 06:44:32 PM
Saya pun masih sedikit berat tetapi memang melihat kondisi sekarang sepertinya dibanding dengan sisi profesional yang lebih banyak ketika berbicara tentang STY dipecat itu lebih banyak sisi politiknya untuk saat ini.
Banyak sekali pro dan kontra yang terjadi terlebih dengan menggantikan STY dengan Kluivert sekarang yang memang dari segi capaian untuk pelatih dia masih berada di bawah STY sebenarnya meskipun untuk kualitas ketika dia menjadi pemain memang bagus tetapi pada akhirnya pelatih dan pemain itu jelas berbeda dari segi pekerjaan.

Tetapi sekarang sepertinya jika pada akhirnya permasalahan ini terus berlarut maka pada akhirnya ini juga akan membuat kondisi timnas menjadi lebih rumit dan saya hanya berharap siapapun pelatihnya nantinya timnas kita terus berkembang apalagi saat ini kita masih memiliki kans untuk berada di piala dunia sehingga pada akhirnya fokus kita tidak boleh terpecah hanya karena banyak sekali permasalahan politik yang mencampuri urusan sepak bola di negara kita.

Makanya itu Om ketimbang kita terlalu banyak dengan teori konspirasi dibalik pemecatan STY dan pemilihan Patrick Kluivert sebagai gantinya, bukankah lebih baik jika kita sebagai bangsa Indonesia memberikan dukungan dan doa agar jalan yang dipilih oleh PSSI ini bisa memberikan hasil yang lebih baik dan Timnas Indonesia beneran bisa lolos ke Pildun 2026 (setauku itulah target yang diberikan kepada Kluivert).

Lagian belum ada bukti dan hasil kerjanya, jadi secara teori belum ada sesuatu yang bisa untuk dikritik. Kecuali jika setelah laga melawan Australia dan Bahrain hasilnya memang mengecewakan, dan tidak memenuhi ekspetasi, maka kita sebagai bangsa Indonesia cukup pantas untuk melakukan kritik terhadap kinerja pelatih baru tersebut.
Masalahnya sebenarnya bukan dari siapa yang menggantikan tetapi pemecatannya tidak terlalu tepat dari segi waktu, kita tahu bahwa pada akhirnya timnas kita berada di titik sekarang itu salah satunya adalah berkat STY dan ketika pekerjaan nya belum selesai tetapi digantikan dengan beberapa alasan yang memang terlihat konyol sudah pasti ini membuat banyak reaksi apalagi kita tahu bahwa untuk sekarang mayoritas pendukung timnas saat ini memandang STY lebih karena memang capaiannya saat ini.

Adapun untuk Kluivert sebenarnya dia hanya target sasaran karena para pendukung timnas terutama yang memang menghormati STY bingung harus melampiaskan kepada siapa sehingga gelombang kritikan termasuk kepada catatan sebelumnya dalam kepelatihan dan trek rekord dia di dalam maupun diluar lapangan menjadi di kulik, netizen kita itu kuat kalo masalah psy war dan menjadi intelegent di media sosial sehingga pada akhirnya situasinya menjadi kurang kondusif apalagi banyak buzzer yang memang perlahan-lahan banyak terkuak.
full member
Activity: 231
Merit: 116
January 11, 2025, 06:55:52 PM
Pendapat saya, prestasi timnas lolos ke 16 besar Ppiala asia memang patut dibanggakan, apalagi mengingat prediksi banyak pengamat yang agak skeptis, usia skuad yang muda justru bisa jadi potensi besar buat perkembangan tim ke depannya. soal program naturalisasi, gue lihat emang ada pro kodan itu wajar. namun di satu sisi, pemain keturunan bisa langsung memperkuat tim dengan pengalaman dan kualitas mereka, tapi di sisi lain juga, pemain lokal bisa kesulitan berkembang kalau jatah mereka di skuad utama terus berkurang. Menurut hemat gue berpendapat, naturalisasi bisa tetap dilanjutkan, tapi jangan sampai mengabaikan pembinaan pemain muda lokal., peran PSSI juga harus serius benahi infrastruktur dan kompetisi usia dini biar talenta lokal makin banyak muncul jangan fokus pada naturalisasi, ada baiknya dikombinasi pemain lokal berbakat dan pemain naturalisasi berpengalaman pasti bikin timnas makin solid serta kompetitif di masa depan.

Hai Bung..! Bukankah dengan banyaknya pemain diaspora yang bergabung di Timnas Indonesia, hal ini akan memicu persaingan yang semakin ketat di dalam Timnas. dan ini merupakan tren yang cukup positif, karena kita akan melihat para pemain berjuang lebih keras untuk dilirik oleh Timnas, sehingga pemain lokal akan terus meningkatkan kualitasnya. dan mereka yang tidak mampu bersaing di timnas akan tersingkir, dan ini berlaku tidak hanya untuk pemain lokal, tetapi juga pemain diaspora.

oleh karena itu, mari kita kesampingkan dulu masalah pemain lokal dan pemain diaspora. Selama mereka bermain untuk timnas Garuda, dan bertekad membawa timnas Indonesia ke arah yang lebih baik, maka kita dukung bersama.

Terakhir, di sisi lain saya setuju dengan pendapat Anda, bahwa sudah saatnya PSSI membenahi kembali liga-liga Indonesia. dan tentu saja ini bukanlah hal yang cukup mudah untuk dilakukan. Sementara itu saat ini Ranking Liga menjadi salah satu yang terendah di Asia, dimana Liga 1 Indonesia hanya mampu berada di peringkat ke 28, jauh berada dibawah Liga Super Malaysia berada di posisi ke-12 dan Liga vietnam yang berada di possisi ke-14.
legendary
Activity: 1204
Merit: 1005
January 11, 2025, 01:13:35 PM
Jujur, saya tidak tahu mau mengatakan apa, sebab di tengah perjalanan timnas yang masih dalam jalur yang sangat baik, justru kita harus mendengar kabar yang menurut saya tidak pas.

Saya ingin mengulas sedikit perjalan STY bersama Timnas Indonesia dalam 5 tahun. Dia datang di era Iwan Bule yang menjadi ketua PSSI pada waktu itu, STY di percaya pada saat Indonesia dalam era kegelapan dan rangking FIFA pun Indonesia berada di peringkat yang memalukan. Namun dengan perlahan STY bisa memperbaiki semuanya, bahkan dari hal hal dasar. Lalu dia memutuskan untuk memotong generasi dan itu terbukti berhasil, dan sampai saat ini pun  generasi itu masih ada dan masih bisa bersaing untuk masuk ke dalam skuat utama Timnas.
Dia berhasil mencapai target yang dibebankan PSSI, dia bisa membawa 3 skuat timnas ke Piala ASia, dan di Piala Asia pun dia bisa mencapai target, 16 besar (senior) dan semifinal (u/23). Di babak kualifikasi Piala Dunia, dia berhasil membawa Timnas sampai sejauh ini, ya sekarang berada di round 3 dan memastikan kita juga mendapatkan 1 tempat untuk Piala Asia tanpa kualifikasi.
Tidak lama, Piala AFF datang, ini awal mula  pro dan kontra datang, saya menilai secara  objektif bahwa memang benar STY gagal di Piala AFF dan kegagalannya juga mengecewakan. Namun saya juga harus melihat dibalik alasan kegagalan tersebut, dan itu salah satunya adalah karena dia membawa u/22 dengan  ditambah beberapa senior dan itupun atas kesepakatan dengan PSSI. Disini mulailah banyak yang menggoreng isu isu, mulai dari mafia, pemain titipan dan sebenarnya yang membuat suasan semakin keruh adalah orang orang yang dikatakan sebagai "pundit".
Dan ya sekarang keputusan sudah dibuat dan PSSI sudah melakukan konferensi pers.

Saya hanya ingin mengatakan, semoga PSSI bisa menunjuk pelatih yang tepat.
Terimakasih Shin Tae Young.

Saat ini memang Timnas Indonesia kembali membuat gebrakan baru dengan mencopot STY dari kursi kepelatihan dan menggantikannya dengan Patrick Kluivert. Banyak orang yang menyesalkan akan hal tersebut akan tetapi saya kira ini memang sebuah hal yang harus dilakukan oleh timnas untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. patrick kluivert telah berhasil penyulap timnas Curacao dari peringkat 151 menjadi peringat 75, dan saya harap bersama timnas Indenesai ia bisa melakukan  lebih daripada itu.

Mengenai STY, ia adalah sosok pelatih yang tegas, ia tidak pernah segan untuk mencoret pemain ketika pemain tersebut tidak dapat memenuhi pangilan timnas, dan saya suka akan hal tersebut. Dan karena ketegasan itulah maka STY juga harus mampu menerima ketegasan yang diberikan oleh Erick Tohir, ketika STY tidak mampu mencapai apa yang telah ditargetkan maka ia harus menerima untuk di coret dari kursi kepelatihan.

................................

Hanya sedikit negara yang memiliki timnas yang diisi oleh pemain lokal, salah satunya adalah Argentina dan Brazil. Hal ini dikarenakan kedua negara tersebut memiliki pemain-pemain berbakat di setiap posisi, sehingga mereka tidak perlu melakukan naturalisasi atau menambah pemain diaspora untuk memperkuat timnya. dan di sisi lain ada juga negara yang sudah sering menjuarai Piala Dunia, namun pada kenyataannya skuad mereka diisi oleh pemain diaspora, dan salah satu timnas dengan pemain diaspora terbanyak adalah timnas Prancis. timnas Prancis diisi oleh banyak pemain berkulit hitam, dan saya tidak ingin mengatakan rasis, namun pada kenyataannya di Prancis tidak ada ras kulit hitam, melainkan mereka adalah orang-orang yang berasal dari Afrika. begitu juga dengan timnas Inggris, Jerman dan masih banyak timnas lainnya yang diisi oleh pemain diaspora. dan hal ini bukanlah suatu masalah, selama FIFA  mengizinkannya, hal ini bukanlah hal yang buruk namun bagian dari strategi untuk dapat memenangkan persaingan.

Dan saat ini di bawah kepemimpinan Erick Thohir, Indonesia tengah mencoba untuk menjalankan strategi tersebut, dengan merekrut lebih banyak pemain diaspora untuk dapat memperkuat kedalaman skuadnya. Maka tak heran jika nantinya hanya sedikit pemain lokal yang masuk dalam daftar pemain timnas. Dan jika anda mengatakan dengan banyaknya pemain diaspora, pemain lokal bisa sulit berkembang, ini adalah sesuatu yang keliru. karena seharusnya tempat mereka berkembang itu di club bukan timnas, dan pencapaian yang ia dapat di klub itulah yang akan memabawanya masuk kedalam daftar pemain di skuad utama timnas.

Saya sangat setuju dengan apa yang disampaikan, bahwa ini merupakan bagian dari strategi Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Kita telah melihat prestasi yang luar biasa setelah Timnas Garuda diisi oleh pemain diaspora, sebuah prestasi yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Banyak hal positif yang bisa didapatkan ketika Timnas Indonesia diisi oleh pemain diaspora, dimana saat ini Timnas Indonesia sering diperbincangkan dan diperhitungkan di kancah Internasional. dan dengan banyaknya pemain diaspora, hal ini sungguh dapat memicu persaingan untuk bisa masuk ke skuad utama Timnas menjadi lebih tinggi dan sulit lagi, dan hal ini tidak hanya berlaku bagi pemain lokal saja, namun juga pemain diaspora. dan salah satu contohnya adalah yang terjadi pada Eliano Reijnders, dimana saat ini dirinya tengah kesulitan untuk mendapatkan menit bermain di timnas.

sr. member
Activity: 1176
Merit: 411
Duelbits
January 11, 2025, 12:16:59 PM
Pendapat saya, prestasi timnas lolos ke 16 besar Ppiala asia memang patut dibanggakan, apalagi mengingat prediksi banyak pengamat yang agak skeptis, usia skuad yang muda justru bisa jadi potensi besar buat perkembangan tim ke depannya. soal program naturalisasi, gue lihat emang ada pro kodan itu wajar. namun di satu sisi, pemain keturunan bisa langsung memperkuat tim dengan pengalaman dan kualitas mereka, tapi di sisi lain juga, pemain lokal bisa kesulitan berkembang kalau jatah mereka di skuad utama terus berkurang. Menurut hemat gue berpendapat, naturalisasi bisa tetap dilanjutkan, tapi jangan sampai mengabaikan pembinaan pemain muda lokal., peran PSSI juga harus serius benahi infrastruktur dan kompetisi usia dini biar talenta lokal makin banyak muncul jangan fokus pada naturalisasi, ada baiknya dikombinasi pemain lokal berbakat dan pemain naturalisasi berpengalaman pasti bikin timnas makin solid serta kompetitif di masa depan.

Hanya sedikit negara yang memiliki timnas yang diisi oleh pemain lokal, salah satunya adalah Argentina dan Brazil. Hal ini dikarenakan kedua negara tersebut memiliki pemain-pemain berbakat di setiap posisi, sehingga mereka tidak perlu melakukan naturalisasi atau menambah pemain diaspora untuk memperkuat timnya. dan di sisi lain ada juga negara yang sudah sering menjuarai Piala Dunia, namun pada kenyataannya skuad mereka diisi oleh pemain diaspora, dan salah satu timnas dengan pemain diaspora terbanyak adalah timnas Prancis. timnas Prancis diisi oleh banyak pemain berkulit hitam, dan saya tidak ingin mengatakan rasis, namun pada kenyataannya di Prancis tidak ada ras kulit hitam, melainkan mereka adalah orang-orang yang berasal dari Afrika. begitu juga dengan timnas Inggris, Jerman dan masih banyak timnas lainnya yang diisi oleh pemain diaspora. dan hal ini bukanlah suatu masalah, selama FIFA  mengizinkannya, hal ini bukanlah hal yang buruk namun bagian dari strategi untuk dapat memenangkan persaingan.

Dan saat ini di bawah kepemimpinan Erick Thohir, Indonesia tengah mencoba untuk menjalankan strategi tersebut, dengan merekrut lebih banyak pemain diaspora untuk dapat memperkuat kedalaman skuadnya. Maka tak heran jika nantinya hanya sedikit pemain lokal yang masuk dalam daftar pemain timnas. Dan jika anda mengatakan dengan banyaknya pemain diaspora, pemain lokal bisa sulit berkembang, ini adalah sesuatu yang keliru. karena seharusnya tempat mereka berkembang itu di club bukan timnas, dan pencapaian yang ia dapat di klub itulah yang akan memabawanya masuk kedalam daftar pemain di skuad utama timnas.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
January 11, 2025, 09:31:38 AM
Pendapat saya, prestasi timnas lolos ke 16 besar Ppiala asia memang patut dibanggakan, apalagi mengingat prediksi banyak pengamat yang agak skeptis, usia skuad yang muda justru bisa jadi potensi besar buat perkembangan tim ke depannya. soal program naturalisasi, gue lihat emang ada pro kodan itu wajar. namun di satu sisi, pemain keturunan bisa langsung memperkuat tim dengan pengalaman dan kualitas mereka, tapi di sisi lain juga, pemain lokal bisa kesulitan berkembang kalau jatah mereka di skuad utama terus berkurang. Menurut hemat gue berpendapat, naturalisasi bisa tetap dilanjutkan, tapi jangan sampai mengabaikan pembinaan pemain muda lokal., peran PSSI juga harus serius benahi infrastruktur dan kompetisi usia dini biar talenta lokal makin banyak muncul jangan fokus pada naturalisasi, ada baiknya dikombinasi pemain lokal berbakat dan pemain naturalisasi berpengalaman pasti bikin timnas makin solid serta kompetitif di masa depan.

Program pembinaan pemain lokal muda seharusnya masih berjalan, mengingat cukup banyak turnamen antara negara yang diikuti oleh skuad timnas U-17, U-20 dan U-22, dan kalo dilihat dari progressnya masih banyak pemain lokal ketimbang pemain naturalisasinya. Sebenarnya yang paling anget adalah skuad timnas di ajang AFF kemarin, dimana mayoritas diisi oleh pemain U-22 lokal, namun sayangnya skuad tersebut masih belum bisa menyamai level para seniornya, sehingga apa yang menjadi target AFF tidak bisa tercapai (berakhir dengan pemecatan STY).

Kalo menurutku ga perlu ada porsi karena hal tersebut akan malah menjadi batasan, sehingga jika semisal bagusnya adalah 50% lokal + 50% diaspora ya harus dijalankan seperti itu. Dan semisal harus 100% diaspora, maka ya harus dijalankan juga seperti itu, yang terpenting bisa memenuhi target dan menunjukkan progress yang bagus.
newbie
Activity: 30
Merit: 0
January 11, 2025, 08:24:36 AM
Pendapat saya, prestasi timnas lolos ke 16 besar Ppiala asia memang patut dibanggakan, apalagi mengingat prediksi banyak pengamat yang agak skeptis, usia skuad yang muda justru bisa jadi potensi besar buat perkembangan tim ke depannya. soal program naturalisasi, gue lihat emang ada pro kodan itu wajar. namun di satu sisi, pemain keturunan bisa langsung memperkuat tim dengan pengalaman dan kualitas mereka, tapi di sisi lain juga, pemain lokal bisa kesulitan berkembang kalau jatah mereka di skuad utama terus berkurang. Menurut hemat gue berpendapat, naturalisasi bisa tetap dilanjutkan, tapi jangan sampai mengabaikan pembinaan pemain muda lokal., peran PSSI juga harus serius benahi infrastruktur dan kompetisi usia dini biar talenta lokal makin banyak muncul jangan fokus pada naturalisasi, ada baiknya dikombinasi pemain lokal berbakat dan pemain naturalisasi berpengalaman pasti bikin timnas makin solid serta kompetitif di masa depan.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
January 09, 2025, 10:30:03 AM
Saya pun masih sedikit berat tetapi memang melihat kondisi sekarang sepertinya dibanding dengan sisi profesional yang lebih banyak ketika berbicara tentang STY dipecat itu lebih banyak sisi politiknya untuk saat ini.
Banyak sekali pro dan kontra yang terjadi terlebih dengan menggantikan STY dengan Kluivert sekarang yang memang dari segi capaian untuk pelatih dia masih berada di bawah STY sebenarnya meskipun untuk kualitas ketika dia menjadi pemain memang bagus tetapi pada akhirnya pelatih dan pemain itu jelas berbeda dari segi pekerjaan.

Tetapi sekarang sepertinya jika pada akhirnya permasalahan ini terus berlarut maka pada akhirnya ini juga akan membuat kondisi timnas menjadi lebih rumit dan saya hanya berharap siapapun pelatihnya nantinya timnas kita terus berkembang apalagi saat ini kita masih memiliki kans untuk berada di piala dunia sehingga pada akhirnya fokus kita tidak boleh terpecah hanya karena banyak sekali permasalahan politik yang mencampuri urusan sepak bola di negara kita.

Makanya itu Om ketimbang kita terlalu banyak dengan teori konspirasi dibalik pemecatan STY dan pemilihan Patrick Kluivert sebagai gantinya, bukankah lebih baik jika kita sebagai bangsa Indonesia memberikan dukungan dan doa agar jalan yang dipilih oleh PSSI ini bisa memberikan hasil yang lebih baik dan Timnas Indonesia beneran bisa lolos ke Pildun 2026 (setauku itulah target yang diberikan kepada Kluivert).

Lagian belum ada bukti dan hasil kerjanya, jadi secara teori belum ada sesuatu yang bisa untuk dikritik. Kecuali jika setelah laga melawan Australia dan Bahrain hasilnya memang mengecewakan, dan tidak memenuhi ekspetasi, maka kita sebagai bangsa Indonesia cukup pantas untuk melakukan kritik terhadap kinerja pelatih baru tersebut.
hero member
Activity: 1036
Merit: 736
January 09, 2025, 08:45:18 AM

Jika pada akhirnya PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerjasama dengan STY, saya pikir itu pasti sudah dipikirkan dengan masak-masak dan tentunya ada alasan dibalik pemecatan itu (hanya saja kita tidak bisa mengetahui secara jelas alasan sebenarnya). Tidak ada jaminan juga jika semisal STY dipertahankan bahwa timnas akan bisa menyapu kemenangan dan lolos ke pildun, karena seperti yang kita tahu bahwa STY strateginya cukup monoton.

Saya pun masih sedikit berat tetapi memang melihat kondisi sekarang sepertinya dibanding dengan sisi profesional yang lebih banyak ketika berbicara tentang STY dipecat itu lebih banyak sisi politiknya untuk saat ini.
Banyak sekali pro dan kontra yang terjadi terlebih dengan menggantikan STY dengan Kluivert sekarang yang memang dari segi capaian untuk pelatih dia masih berada di bawah STY sebenarnya meskipun untuk kualitas ketika dia menjadi pemain memang bagus tetapi pada akhirnya pelatih dan pemain itu jelas berbeda dari segi pekerjaan.

Tetapi sekarang sepertinya jika pada akhirnya permasalahan ini terus berlarut maka pada akhirnya ini juga akan membuat kondisi timnas menjadi lebih rumit dan saya hanya berharap siapapun pelatihnya nantinya timnas kita terus berkembang apalagi saat ini kita masih memiliki kans untuk berada di piala dunia sehingga pada akhirnya fokus kita tidak boleh terpecah hanya karena banyak sekali permasalahan politik yang mencampuri urusan sepak bola di negara kita.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
January 09, 2025, 07:33:36 AM
Btw, sudah fix kayaknya Patrick Kluivert akan jadi pelatih timnas kita, dan Van Gal sebagai direktur teknik. Ane cuma berharap kolaborasi antara mereka ini dapat membangkitkan timnas kita untuk bisa lolos ke piala dunia. Memang berat sebenarnya, apa lagi dengan waktu yang mepet dan harus menang di tiap pertandingan terakhir. Namun dengan mereka berdua sebagai murni orang belanda, diharapkan pemain yang kebanyakan naturalisasi dari belanda, dapat menjaga komunikasi yang baik sehingga tercipta suasana kondusif di ruang ganti.

Memang sudah dipastikan jika orang yang akan menggantikan Shin Tae Yong adalah Patrick Kluivert, namun kalo untuk calon Direktur Teknik belum ada informasi yang jelas mengenainya, sehingga memicu banyak spekulasi termasuk potensi masuknya nama Van Gaal di posisi itu. Terus terang jika Van Gaal ikut menjadi bagian dari project timnas bersama Patrick Kluivert, saya kira Timnas Indonesia akan memiliki potensi besar untuk mengalami perkembangan. Namun jika ternyata bukan Van Gaal orangnya, saya harap PSSI bisa mencarikan orang yang terbaik di posisi tersebut.

https://x.com/FabrizioRomano/status/1876985960648302957
sr. member
Activity: 616
Merit: 442
Forum Only For Fun
January 09, 2025, 06:02:52 AM
Untuk Patrick Kluivert saya setuju dan tidak setuju, setuju ia harus di beri kesempatan yang sama, tidak setuju karena rekam jejaknya yang gelap, selain itu Patrick Kluivert merupakan brand ambassador situs judi jhonny bet memang kontraknya di situs itu hanya dari tahun 2023-2024, akan tetapi hal ini bersebrangan dengan pemerintahan kita yang ingin membasmi judi online. Saya jadi mempertanyakan ini mengapa harus Patrick Kluivert?

Saya lebih percaya kepada pak Erik yang telah membuat keputusan yang berat karena tidak semua akan setuju dengan keputusannya dan itu terbukti bahwa banyak yang mengarahkan keputusan tersebut kepada arah politik.
Pak Erik tidak langsung menandatangani surat untuk menghargai STY dan baru setelah itu baru pak Erik melakukan tanda tangan.

Mengapa harus Patrick Kluivert, karena Kluivert yang bersedia hadir untuk interview dari sejumlah nama yang diinginkan.
Pertanyaan lain, apakah bisa dipastikan Patrick Kluivert akan buruk sebelum kita melihat kinerjanya?
legendary
Activity: 1526
Merit: 1032
Up to 300% + 200 FS deposit bonuses
January 08, 2025, 10:38:21 PM

Sampai hari ini belum ada kabar pelatih pengganti, namun sempat mencuat kalau pelatih tersebut berasal dari belanda, ada rumor di antarany: Patrick Kluivert, Luis Van Gal hingga Erick Ten Hag.

Hehehe, nama terkahir bikin ane mules dengernya. Apa lagi kalau liat dia ngelatih MU sebelumnya, bisa-bisa gagal total kita di penyisihan kualifikasi piala dunia.
Sudah ada desas desus kalau pelatih timnas yang baru adalah Patrick Kluivert. Sumbernya dari sumber yang cukup familiar, dari cuitan Fabrizio Romano.


- https://sports.sindonews.com/read/1512979/11/fabrizio-romano-patrick-kluivert-pelatih-baru-timnas-indonesia-dikontrak-2-tahun-1736157674

Kalau benaran Patrick Kluivert yang menggantikan STY, saya juga tidak yakin dia lebih baik dari STY. Dari sejarahnya melatih tim sebelumnya, tidak ada prestasi yang bisa ditunjukkan Patrick Kluivert. Makin curiga ini timnas digembosi kepentingan politis, mungkin saja ada order untuk sengaja menjatuhkan timnas.

Kapan Patrick Kluivert melatih MU? Saya rasa agan salah orang.  Undecided

Cek lagi list pelatih MU: https://www.transfermarkt.com/manchester-united/mitarbeiterhistorie/verein/985
Ya, ane mem-bold nama terakhir dari 3 nama tersebut, yaitu Erick Ten Hag, bukan Patrick Kluivert. Jadi bukan maksud dianya yang pernah melatih MU, tapi ETH.

Btw, sudah fix kayaknya Patrick Kluivert akan jadi pelatih timnas kita, dan Van Gal sebagai direktur teknik. Ane cuma berharap kolaborasi antara mereka ini dapat membangkitkan timnas kita untuk bisa lolos ke piala dunia. Memang berat sebenarnya, apa lagi dengan waktu yang mepet dan harus menang di tiap pertandingan terakhir. Namun dengan mereka berdua sebagai murni orang belanda, diharapkan pemain yang kebanyakan naturalisasi dari belanda, dapat menjaga komunikasi yang baik sehingga tercipta suasana kondusif di ruang ganti.
sr. member
Activity: 826
Merit: 460
January 08, 2025, 11:19:56 AM
Banyak isu yang beredar sekrang tentang alasan pemecatan STY namun apapun itu saya tidak setuju dengan langkah yang di ambil oleh PSSI dan bahkan saya berpikir banyak unsur yang tidak wajar karena terlepas dari apapun alasannya naun STY sudah mampu memberi kemenangan di pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia ketika TimNasional kita menang 2-0 atas Arab Saudi, harusnya itu menjadi pertimbangan.
Jadi sekarang seakan akan PSSI membela diri atas apa yang mereka lakukan dan sekarang saya pesimis kalau Indonesia bisa lolos Piala Dunia apalagi kini beredar kabar Patrick Kluivert yang akan menggantikan STY dan Patrick Kluivert bukanlah pelatih yang memiliki karir yang mentereng.

Sejak dulu saya tidak percaya dengan beberapa orang di PSSI yang khususnya berasal dari Politik, mereka tidak mengerti Sepak Bola dan hanya mencari keuntungan saja dan kini sudah terbukti kalau keputusan yang di ambil sangat buruk padahal STY sudah membangun tim ini  cukup lama untuk bisa lolos ke Piala Dunia namun kini semuanya harus dimulai lagi dari awal.

Jika pada akhirnya PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerjasama dengan STY, saya pikir itu pasti sudah dipikirkan dengan masak-masak dan tentunya ada alasan dibalik pemecatan itu (hanya saja kita tidak bisa mengetahui secara jelas alasan sebenarnya). Tidak ada jaminan juga jika semisal STY dipertahankan bahwa timnas akan bisa menyapu kemenangan dan lolos ke pildun, karena seperti yang kita tahu bahwa STY strateginya cukup monoton.

Dan banyak pihak yang memiliki asumsi bahwa Patrick Kluivert tidak lebih baik dari STY, namun bukankah tidak fair membandingkan prestasi dari seseorang yang bahkan belum memulainya (bersama timnas Indonesia). Kalo menurutku lebih baik kita sebagai pendukung timnas daripada memiliki prasangka, mungkin akan berguna jika kita tetap memberikan support dan menunggu hasil dari perubahan ini akan seperti apa kedepannya. Jadi tidak perlu menghakimi diawal.
Yang jadi permasalahan di kalangan masyarakat pecinta bola sekarang adalah alasan pemecatan STY, PSSI dalam hal ini tidak mau terbuka sehingga banyak spekluasi yang bermunculan, banyak yang mengkaitkan pemecatan ini adalah pengalihan isu, maka saya sangat setuju dengan @Xcode7 jika PSSI masih di kelola oleh orang-orang dari kalangan politik maka sepak bola indonesia tidak akan berkembang dalam jangka panjang. Jika PSSI memberikan alasan yang logis masyarakat juga pasti akan menerima. Dan memang sekalipun STY bertahan tidak menjamin timnas kita bisa masuk pildun, akan tetapi dengan perkembangan yang beliau perlihatkan saat ini seharusnya di beri kesempatan. Saya percaya proses tidak akan menghianati hasil.
Untuk Patrick Kluivert saya setuju dan tidak setuju, setuju ia harus di beri kesempatan yang sama, tidak setuju karena rekam jejaknya yang gelap, selain itu Patrick Kluivert merupakan brand ambassador situs judi jhonny bet memang kontraknya di situs itu hanya dari tahun 2023-2024, akan tetapi hal ini bersebrangan dengan pemerintahan kita yang ingin membasmi judi online. Saya jadi mempertanyakan ini mengapa harus Patrick Kluivert?
sr. member
Activity: 192
Merit: 262
Rollbit.com - Crypto Futures
January 08, 2025, 09:28:21 AM
Banyak isu yang beredar sekrang tentang alasan pemecatan STY namun apapun itu saya tidak setuju dengan langkah yang di ambil oleh PSSI dan bahkan saya berpikir banyak unsur yang tidak wajar karena terlepas dari apapun alasannya naun STY sudah mampu memberi kemenangan di pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia ketika TimNasional kita menang 2-0 atas Arab Saudi, harusnya itu menjadi pertimbangan.
Jadi sekarang seakan akan PSSI membela diri atas apa yang mereka lakukan dan sekarang saya pesimis kalau Indonesia bisa lolos Piala Dunia apalagi kini beredar kabar Patrick Kluivert yang akan menggantikan STY dan Patrick Kluivert bukanlah pelatih yang memiliki karir yang mentereng.

Sejak dulu saya tidak percaya dengan beberapa orang di PSSI yang khususnya berasal dari Politik, mereka tidak mengerti Sepak Bola dan hanya mencari keuntungan saja dan kini sudah terbukti kalau keputusan yang di ambil sangat buruk padahal STY sudah membangun tim ini  cukup lama untuk bisa lolos ke Piala Dunia namun kini semuanya harus dimulai lagi dari awal.

Jika pada akhirnya PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerjasama dengan STY, saya pikir itu pasti sudah dipikirkan dengan masak-masak dan tentunya ada alasan dibalik pemecatan itu (hanya saja kita tidak bisa mengetahui secara jelas alasan sebenarnya). Tidak ada jaminan juga jika semisal STY dipertahankan bahwa timnas akan bisa menyapu kemenangan dan lolos ke pildun, karena seperti yang kita tahu bahwa STY strateginya cukup monoton.

Dan banyak pihak yang memiliki asumsi bahwa Patrick Kluivert tidak lebih baik dari STY, namun bukankah tidak fair membandingkan prestasi dari seseorang yang bahkan belum memulainya (bersama timnas Indonesia). Kalo menurutku lebih baik kita sebagai pendukung timnas daripada memiliki prasangka, mungkin akan berguna jika kita tetap memberikan support dan menunggu hasil dari perubahan ini akan seperti apa kedepannya. Jadi tidak perlu menghakimi diawal.
hero member
Activity: 1316
Merit: 787
Rollbit - The #1 Solana Casino
January 08, 2025, 08:26:30 AM
Saya masih bertanya dibalik keputusan PSSI terhadap STY, apakah ada sabotase.
Apa yang membuat anda berpikir bahwa ini adalah sabotase?
Potensi mafia kembali hadir didalam menguat. Tapi ini bukan kenyataan, hanya pikiran saya saja.

Shin Tae Yong bukan korban disini, tetapi karirnya harus berhenti sebagai pelatih Timnas Indonesia karena berbagai alasan yang telah dipertimbangkan. Managemen tentu lebih tahu dari kita tentang alasan dibalik semua itu, tetapi karena tidak semua alasan perlu diungkapkan maka spekulasi liar tentu tidak dapat dihindari. Orang-orang pasti suka penasaran sendiri dan menebak-nebak alasannya, bahkan jika itu tidak benar.
Benar bahwa Shin Tae Yong bukan korban. Narasi seperti itu menunjukkan bahwa penonton Tim Nasional mulai menaruh simpati karena semenjak kedatangan Shin Tae Yong, performa Tim Nasional sudah bagus.
Saya tidak meragukan Erick Thohir dalam urusan mengelola sebuah tim karena dirinya sudah terbukti sebagai pemilik klub besar di eropa bukan karyawan. Kalimat ini seperti yang diucapkan oleh Coach Justin.

Kalau saya telaah, jika STY masih dipertahankan oleh PSSI, belum tentu harapan kita yang ingin melihat Tim Nasional bermain di WC akan terwujud.
Saya perhatikan saat Tim Nasional melawan China dan berlanjut dengan laga setelahnya. Tim kita terlihat seperti mendapatkan keberuntungan.
sr. member
Activity: 1148
Merit: 432
January 08, 2025, 07:26:38 AM
Sejauh yang saya dengar, ada 2 kemungkinanan. Yang pertama karena hasil AFF yang tidak sesuai harapan, yang kedua karena hasil lawan China yang tidak seperti yang diharapkan. Entah itu keputusan yang tepat atau tidak, yang jelas STY sudah dipecat dengan beberapa pertimbangan. Cuman sekarang seperti apa kelanjutan ini timnas di kancah piala dunia. Semoga saja memang lebih baik di tangan pelatih baru nantinya.
Kalau saya baca kabar kabur nya di twitter: https://x.com/hincapandjaitan/status/1876631580174909903?t=uQtjf6wscCwOzlHR7DOCGw&s=19
Telah terjadi "ledakan" kecil antara pemain dan pelatih ketika Indonesia kalah lawan Bahrain silam. STY enggan membuka dialog ketika dia mengubah taktik hingga menyebabkan kekalahan timnas. Akibat percikan kecil tersebut merembet ke partandingan selanjutnya hingga membangku cadangkan pemain inti.
Banyak isu yang beredar sekrang tentang alasan pemecatan STY namun apapun itu saya tidak setuju dengan langkah yang di ambil oleh PSSI dan bahkan saya berpikir banyak unsur yang tidak wajar karena terlepas dari apapun alasannya naun STY sudah mampu memberi kemenangan di pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia ketika TimNasional kita menang 2-0 atas Arab Saudi, harusnya itu menjadi pertimbangan.
Jadi sekarang seakan akan PSSI membela diri atas apa yang mereka lakukan dan sekarang saya pesimis kalau Indonesia bisa lolos Piala Dunia apalagi kini beredar kabar Patrick Kluivert yang akan menggantikan STY dan Patrick Kluivert bukanlah pelatih yang memiliki karir yang mentereng.

Sejak dulu saya tidak percaya dengan beberapa orang di PSSI yang khususnya berasal dari Politik, mereka tidak mengerti Sepak Bola dan hanya mencari keuntungan saja dan kini sudah terbukti kalau keputusan yang di ambil sangat buruk padahal STY sudah membangun tim ini  cukup lama untuk bisa lolos ke Piala Dunia namun kini semuanya harus dimulai lagi dari awal.
legendary
Activity: 2366
Merit: 2054
January 08, 2025, 01:58:47 AM
Sejauh yang saya dengar, ada 2 kemungkinanan. Yang pertama karena hasil AFF yang tidak sesuai harapan, yang kedua karena hasil lawan China yang tidak seperti yang diharapkan. Entah itu keputusan yang tepat atau tidak, yang jelas STY sudah dipecat dengan beberapa pertimbangan. Cuman sekarang seperti apa kelanjutan ini timnas di kancah piala dunia. Semoga saja memang lebih baik di tangan pelatih baru nantinya.
Kalau saya baca kabar kabur nya di twitter: https://x.com/hincapandjaitan/status/1876631580174909903?t=uQtjf6wscCwOzlHR7DOCGw&s=19
Telah terjadi "ledakan" kecil antara pemain dan pelatih ketika Indonesia kalah lawan Bahrain silam. STY enggan membuka dialog ketika dia mengubah taktik hingga menyebabkan kekalahan timnas. Akibat percikan kecil tersebut merembet ke partandingan selanjutnya hingga membangku cadangkan pemain inti.
hero member
Activity: 2086
Merit: 553
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
January 07, 2025, 06:27:32 PM
Tidak ada yang mengetahui pasti alasan dibalik dipecatnya STY, sehingga hal tersebut menimbulkan banyak spekulasi mengenainya. Jika melihat bagaimana timnas senior sekarang, seharusnya STY memerikan kontribusi yang sesuai target meski dia belum berhasil mempersembahkan trofi. Namun tetap tidak menutup kemungkinan bahwa hal ini mungkin saja berkaitan dengan kegagalan timnas di AFF, dan semisalpun target juara tidak menjadi penyebab, namun tidak berjalannya progress bisa juga yang jadi pemicunya.
Sejauh yang saya dengar, ada 2 kemungkinanan. Yang pertama karena hasil AFF yang tidak sesuai harapan, yang kedua karena hasil lawan China yang tidak seperti yang diharapkan. Entah itu keputusan yang tepat atau tidak, yang jelas STY sudah dipecat dengan beberapa pertimbangan. Cuman sekarang seperti apa kelanjutan ini timnas di kancah piala dunia. Semoga saja memang lebih baik di tangan pelatih baru nantinya.

Terlepas apapun yang jadi penyebabnya, kita memang hanya bisa berharap semoga Patrick Kluivert yang ditunjuk untuk menggantikan STY bisa memberikan kontribusi yang lebih bagus lagi, dan untuk STY kita hanya bisa respek kepadanya, karena keputusan sudah dibuat.
Terus terang kurang yakin kalau melihat jejak karir Patrick Kluivert. Dia ini belum bisa dibilang pelatih berpengalaman dan punya prestasi bagus. Kalau dari jejak karir, Patrick Kluivert tidak lebih baik dari STY. Semoga saja nanti cara melatihnya tidak seperti jejak karirnya.  Undecided

sr. member
Activity: 192
Merit: 262
Rollbit.com - Crypto Futures
January 07, 2025, 08:29:36 AM
Jujur, saya tidak tahu mau mengatakan apa, sebab di tengah perjalanan timnas yang masih dalam jalur yang sangat baik, justru kita harus mendengar kabar yang menurut saya tidak pas.

Saya ingin mengulas sedikit perjalan STY bersama Timnas Indonesia dalam 5 tahun. Dia datang di era Iwan Bule yang menjadi ketua PSSI pada waktu itu, STY di percaya pada saat Indonesia dalam era kegelapan dan rangking FIFA pun Indonesia berada di peringkat yang memalukan. Namun dengan perlahan STY bisa memperbaiki semuanya, bahkan dari hal hal dasar. Lalu dia memutuskan untuk memotong generasi dan itu terbukti berhasil, dan sampai saat ini pun  generasi itu masih ada dan masih bisa bersaing untuk masuk ke dalam skuat utama Timnas.
Dia berhasil mencapai target yang dibebankan PSSI, dia bisa membawa 3 skuat timnas ke Piala ASia, dan di Piala Asia pun dia bisa mencapai target, 16 besar (senior) dan semifinal (u/23). Di babak kualifikasi Piala Dunia, dia berhasil membawa Timnas sampai sejauh ini, ya sekarang berada di round 3 dan memastikan kita juga mendapatkan 1 tempat untuk Piala Asia tanpa kualifikasi.
Tidak lama, Piala AFF datang, ini awal mula  pro dan kontra datang, saya menilai secara  objektif bahwa memang benar STY gagal di Piala AFF dan kegagalannya juga mengecewakan. Namun saya juga harus melihat dibalik alasan kegagalan tersebut, dan itu salah satunya adalah karena dia membawa u/22 dengan  ditambah beberapa senior dan itupun atas kesepakatan dengan PSSI. Disini mulailah banyak yang menggoreng isu isu, mulai dari mafia, pemain titipan dan sebenarnya yang membuat suasan semakin keruh adalah orang orang yang dikatakan sebagai "pundit".
Dan ya sekarang keputusan sudah dibuat dan PSSI sudah melakukan konferensi pers.

Saya hanya ingin mengatakan, semoga PSSI bisa menunjuk pelatih yang tepat.
Terimakasih Shin Tae Young.

Tidak ada yang mengetahui pasti alasan dibalik dipecatnya STY, sehingga hal tersebut menimbulkan banyak spekulasi mengenainya. Jika melihat bagaimana timnas senior sekarang, seharusnya STY memerikan kontribusi yang sesuai target meski dia belum berhasil mempersembahkan trofi. Namun tetap tidak menutup kemungkinan bahwa hal ini mungkin saja berkaitan dengan kegagalan timnas di AFF, dan semisalpun target juara tidak menjadi penyebab, namun tidak berjalannya progress bisa juga yang jadi pemicunya.

Terlepas apapun yang jadi penyebabnya, kita memang hanya bisa berharap semoga Patrick Kluivert yang ditunjuk untuk menggantikan STY bisa memberikan kontribusi yang lebih bagus lagi, dan untuk STY kita hanya bisa respek kepadanya, karena keputusan sudah dibuat.
Pages:
Jump to: