Ketua PSSI pun pasti menyadari bahwa masyarakat kita hanya menuntut prestasi dan dengan apa yang dimiliki pada saat itu mengenai kebutuhan pemain yang bisa bermain di Timnas, maka itu tidak bisa membuat kita bisa berada di level yang tinggi. Jadi dengan program mengembalikan pemain yang berdarah Indonesia untuk bermain di Timnas adalah salah satu program jangka pendek, setidaknya bisa mengangkat performa Timnas dalam waktu yang singkat dan saya pikir itu adalah langkah yang cukup sukses dengan berada di round 3 dan menutup akhir tahun dengan berada di posisi ke 3 klasemen grup C ddengan hanya berjarak 1 poin dari Australia.
Pada awalnya program Naturalisasi pemain memang ditargetkan untuk jangka pendek, namun semakin kesini ada pernyataan dari Erick Thohir jika program tersebut bakal ditargetkan buat jangka panjang, yang berarti pencarian pemain diaspora dan naturalisasi pemain ke timnas Indonesia akan terus berlanjut. Keuntungannya dengan bertambah banyaknya kandidat didalam skuad timnas Indonesia maka akan menjadikan filter levelnya menjadi semakin naik, yang berarti performa tim juga bakal bisa ditingkatkan lebih tinggi lagi.
Ini sebenarnya adalah sebuah rangkaian dari program kerja yang dimiliki PSSI sekarang, sebab selain fokus pada Timnas yang menjadi muka Indonesia di kancah dunia, PSSI juga memiliki program lain seperti perbaikan Liga, perbaikan dari akar rumput, sebab itu adalah bibit bibit yang harus di benahi. Kita tahu liga kita sendiri bagaimana, dan kita juga tahu bagaimana akademi sepakbola kita bekerja, bahkan pada awal awal kedatangan STY, dia mengeluh tentang pemain yang bahkan passingnya saja masih sangat berantakan. Jujur sebagai warga negara saya malu mendengar pelatih mengatakan itu, sebab seharusnya di Timnas pelatih tahu jadi, bukan malah mengajari dari 0.
Hanya saja jika dari sekian banyak pemain diaspora tersebut, yang pada akhirnya pasti akan ada yang harus tersisihkan, sehingga ada kemungkinan mereka akan meninggalkan status naturalisasinya karena kecewa tidak dipanggil lagi masuk timnas.
Saya rasa PSSI atau yang ditugaskan dalam program ini sudah memikirkan ini secara matang, termasuk potensi dimana pemain yang di proses tidak akan dipanggil karena satu dan lain alasan, termasuk juga banyaknya pilihan yang ada. Saya yakin mereka sudah membicarakannya dengan sangat detail.
Dan para pemain juga pastinya akan sangat mengerti mengenai hal ini, karena jika menilai dari profesionalitas mereka, justru saya melihat pemain diaspora lebih profesional dari pemain yang ada.