....................
Perbedaan pengalaman, perbedaan level pemain serta kerjasama dan kekompakan menjadi salah satu masalah yang memang tidak bisa dilupakan sehingga memang kekalahan melawan raja terakhir di grup ini sebenarnya sudah terprediksi sejak awal.
Tetapi disisi lain sebenarnya dalam hal ini ada beberapa hal yang seharusnya menjadi notice untuk STY dalam membangun skuad timnas saat ini dimana ketika melihat kondisi awal babak sebenarnya timnas kita cukup bisa mengimbangi dalam menit-menit awal hanya saja terkadang ada beberapa hal yang justru membuat mental mereka sedikit down terutama untuk masalah stamina.
Selain itu, permasalahan finishing yang buruk juga selalu menjadi bayang-bayang timnas kita. di babak pertama kita bahkan memiliki peluang lebih dulu dari Oratmangoen tetapi itu tidak bisa dimaksimalkan dengan baik, selain itu peluang dari Arhan juga di babak kedua sebenarnya itu bisa dikonversikan menjadi gol jika ada ketenangan dan insting mencetak gol yang baik tetapi sekali lagi peluang yang bagus justru terbuang sia-sia karena finishing dari pemain kita yang memang tidak sempurna.
Di atas kertas, selisih kekuatan kedua tim sangat jauh. Jepang merupakan salah satu tim terkuat di Asia dan beberapa kali mengejutkan dunia sepak bola saat sang samurai biru berhasil mengalahkan Jerman di Piala Dunia tahun lalu. Jadi jelaslah bahwa dibanding negara Asia lainnya, Jepang cukup berpengalaman di Piala Dunia.
Dalam skuadnya, sang samurai biru tidak terlalu banyak mengalami perubahan, dan tidak jauh berbeda dengan Piala Dunia 2022. Hanya dua pemain yang diganti, yakni Maya Yoshida (bek tengah) dan Eiji Kawashima (kiper), meski usia mereka sudah mendekati masa pensiun. Selain itu, untuk memperkuat skuadnya, Jepang juga memasukan beberapa talenta muda ke dalam skuadnya. Sehingga kurang lebih komposisi pemain tidak jauh berbeda, dan inilah yang membuat kerjasama dan kemistri mereka dilapangan begitu kuat. Berbeda halnya dengan Indonesia, terhitung sejak menghadapi piala asia, indonesia terus gencar melakukan naturalisasi sampai saat ini. Sehingga bisa diesebut kalau timnas indonesia itu masih dalam tahap perkembangan dalam membangun kerjasama dan kemistri antar pemain.
Sehingga menjadi hal yang wajar ketika orang-orang menyebutkan bahwa ini adalah sebuah kekalahn yang sudah bisa di prediksi pada waktu sebelumnya.