Topic: Diskusi Timnas Indonesia - page 4. (Read 2703 times)

Maaf maksud saya pertandingan Kontra Bahrain,entah mengapa saya jadi menulis Yordania  Mungkin karena keduanya sama-sama negara arab..

Dan berbicara mengenai Elkan bagot, saya tahu bahwa elkan sudah lama dicoret dari daftar timnas, karena ia tidak memenuhi panggilan dari sang pelatih, sehingga namanya tidak ada lagi di daftar Timnas. Tetapi ketika melihat permainan dan peforma elkan selama bermain untuk timnas, jelas terlihat bahwa Elkan Bagot adalah salah satu pemain muda dengan potensi besar. Fisiknya yang tinggi serta kemampuan bertahannya yang solid menjadi aset penting di lini belakang Timnas Indonesia. kita tidak bisa mengabaikan kontribusi yang telah ia berikan saat bermain. Penempatan posisi yang baik dan duel udara yang tangguh seringkali membantu tim keluar dari situasi sulit. dan setelah hengkangnya elkan dari timnas, meskipun ada beberapa pemain yang menggantikan posisi elkan, tetapi kehadiran pemain pengganti belum sepenuhnya bisa menutup celah yang ditinggalkan oleh Elkan Bagot. Pemain-pemain pengganti memang menunjukkan upaya yang baik, namun kemampuan fisik dan pengalaman Elkan di level internasional masih menjadi nilai tambah yang sulit dicari pengganti yang serasi.

Dan Hilgers, ia bisa dibilang merupakan pemain yang tepat untuk memperkuat lini belakang Timnas Indonesia. Dibandingkan Elkan, performa Mees Hilgers menunjukkan konsistensi yang lebih baik, terutama dalam hal positioning dan distribusi bola. Meskipun postur tubuhnya tidak setinggi Elkan, Mees memiliki kemampuan teknis yang lebih halus dan sering kali mampu membaca permainan dengan lebih cermat.

Menurutku Mees Hilgers memiliki level yang berbeda dengan bek-bek naturalisasi sebelumnya, sehingga kemungkinan besar dia pasti akan selalu menjadi pilihan utama ketika proses adaptasinya lebih dari cukup. Kalo untuk saat ini mungkin dia akan mengisi posisi Justin Hubner yang memang sedang cedera.

Elkan Baggot tidak lagi dipanggil timnas Indonesia, jadi dari mana agan tahu kalo performanya konsisten 

Begitu juga dengan Yordania. Timnas Indonesia tidak akan ketemu dengan Yordania di putaran ketiga ini, karena keduanya memang berada di grup yang berbeda (Indonesia Grup C, sementara Yordania Grup B).

Ya anda benar bahwasanya Timnas saat ini penuh dengan kemewahan, mengingat banyaknya Pemain Timnas Indonesia yang berkiprah di liga-liha eropa. Skuad Timnas Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan, akan tetapi disisi lain juga dengan banyaknya pemain naturalisai dapat meningkatkan persaingan di tubuh Timnas. Dan mereka yang tidak mampu bersaing, maka mereka akan dicoret dari daftar timnas. Dan mungkin ada sebagian orang yang merasa tidak terima ketika Timnas lebih banyak di isi oleh para pemain naturalisasi.

Tetapi menurut saya ini bukanlah sebuah masalah.. Karena siapapun itu, sekalipun dalam darahnya tidak mengalir darah keturunan keturunan Indonesia, selama mereka bermain untuk mengharumkan nama Indonesia, dengan sebuah harapan bisa membawa Indonesia ke pentas sepak bola dunia. Maka saya akan selalu mendukungnya. Dan disisi lain dengan terciptanya persaingan yang ketat di tubuh timnas, tentu saja ini dapat memberikan dampak positif, menjadi cambukan sekaligus motivasi bagi para pemain lokal untuk terus meningkatkan kemampuannya. Dengan terciptanya persaingan ini, masuk timnas menjadi tidak semudah degan yang dibayangkan, dan tidak bisa lagi mengandalkan ordal.

Mees Hilgers datang diwaktu yang tepat, meskipun persaingan di lini pertahanan semakin ketat. Pada saat ini menurut saya posisi Elkan baggot sebagai andalan di lini pertahan timnas Indonesia, dengan performanya yang konsisten dan posturnya yang tangguh membuat posisinya belum tergantikan. Disisi lain, Justin Hubner masih dalam tahap pemulihan setelah mengalami cidera di beberapa waktu lalu, sehingga kemungkinan hubner tidak dapat bermain ketika melawan Bahrain. Dan Mees Hilgers bisa menjadi opsi yang tepat untuk mengisi kekosongan tersebut. Hilgers memiliki kemampuan bertahan yang solid, dan pengalamannya di liga Eropa bisa memberikan kontribusi positif bagi timnas.

Dan semoga saja seperti yang anda sampaikan bahwa Hilgers dapat beradaptasi dan membangun kemistri dengan baik bersama para pemain timnas lainnya dan sang pelatih.

Jika itu memang bukan rumor, dan federasi sepakbola China memang benar-benar akan mempermasalahkan proses naturalisasi dari Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, sepertinya pihak China memang sedang mencari cara agar mereka bisa mendapatkan poin di putaran 3 kualifikasi piala dunia (zona asia). Namun cukup lucu jika mereka akan menempuh cara itu, yang benar-benar tau prosedur dan aturan proses naturalisasi (pemain Indonesia) kan PSSI, namun China bersikeras menganggap aturan itu dilanggar  .

Seandainya Indonesia harus bermain tanpa Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, saya kira Timnas kita masih akan bisa menang melawan tim China.

China mulai ketar-ketir dengan kekuatan timnas Indonesia setelah naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders selesai dilakukan. Federasi Sepakbola China (CFA) akan melaporkan Timnas Indonesia ke AFC jika memainkan Mees dan Eliano saat menghadapi China karena menganggap Proses naturalisasi yang dilakukan PSSI kepada kedua pemain tersebut tidak sesuai regulasi.
Bukankah PSSI melakukan melakukan naturalisasi sesuai dengan regulasi FIFA? China mempermasalahkan kedua pemain tersebut di ambil sumpah diluar Indonesia (Kedubes RI di Belgia), sedangkan Kedubes adalah wilayah kekuasaan yang dimiliki suatu negara. Salahnya dimana coba.!!!

Garuda calling kali ini terlihat sangat jauh lebih mewah dibandingkan dengan sebelumnya karena hanya ada tambahan 2 pemain saja (Hilgers dan Reijnders) value kita sangat meningkat dengan drastis dimana saat ini kita bahkan memiliki value yang jauh lebih unggul dibandingkan negara-negara Asean


https://www.transfermarkt.co.id/indonesia/startseite/verein/13958

Meskipun memang sampai saat ini terlihat banyak sekali intervensi yang selalu dilakukan oleh beberapa orang yang memang memiliki kebutuhan dalam dunia perpolitikan dan yang menginginkan sebuah jabatan dengan dalih akamsi atau local pride tetapi tetap saja saya merasa bahwa skuad kita saat ini adalah skuad terbaik yang dimiliki.

Berbicara tentang masalah kemistri dan penyesuaian diri karena waktu yang sedikit itu masih bisa di minimalisir karena melihat dari profesionalitas mereka dalam permainan di level klub saya pikir tidak akan terlalu sulit untuk Mees Hilgers menyesuaikan diri apalagi kemungkinan tandem yang akan dimiliki adalah Jay, Ridho atau Verdonk jika STY menerapkan skema 5-4-1.
Sekarang persaingan lini pertahanan semakin ketat tetapi disisi lain saya cukup suka dengan line up nya terutama untuk Ridho yang tetap konsisten sampai saat ini meskipun dia dikelilingi bek kelas eropa dimana saingan nya bukan kaleng-kaleng tetapi dia mampu unjuk gigi dan bermain dengan konsisten.

2 hari lalu Hilgers dan Reijnders telah menjalani upacara pengambilan sumpah untuk menjadi WNI. Keduanya sudah di naturalisasi dan kemungkinan besar akan tampil saat pertandingan kontra bahrain di tanggal 10 Oktober mendatang.

Dan tentunya ini waktu yang cukup sempit untuk Hilgers dan Reijnders untuk bisa menyesuaikan dengan para pemain timnas lainnya dan skema kepelatihan juga taktik Shin Tae-yong. Kemungkinan mereka hanya akan bertatih selama 4 hari saja, sebelum laga berlangsung. Tetapi semoga saja dalam waktu tersebut, dan berbekal dari pengalaman bermainnya di Liga-liga eropa, mereka bisa dapat dengan mudah melakukan penyesuaian, baik dengan para rekan se-tim maupun dengan pelatih. Tambahan dua amunisi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas Timnas Indonesia, hadirnya Eliano Reijnders  dapat meningkatkan lini serang dari Timnas Indonesia dan dengan hadirnya Hilgers semoga semakin memeprkuat lini pertahanan dari Timnas Insonesia.

FC Twente bisa mendapatkan 1 poin di kandang Man United adalah sebuah hasil yang cukup bagus, dan hasil tersebut ada kontribusi dari pemain naturalisasi baru Mees Hilgers yang menurutku bermain bagus dan disiplin dalam melakukan koordinasi pertahanan bersama rekan-rekan setimnya di Twente.

Fisiknya sih tidak terlalu besar dan kekar, namun cukup solid dalam mengawal Zirkzee, Rashford atau bahkan Harry Maguire (saat terjadi corner kick buat MU). Kalo dibandingin dengan pemain CB naturalisasi lainnya, sepertinya Mees Hilgers memiliki agility dan pace diatas mereka.

Karena pada akhirnya ketika kita memaksakan hanya untuk pemain lokal dengan istilah lokal pride saja itu tidak akan membuat perubahan secara nyata untuk kualitas timnas kita saat ini sehingga tidak ada alasan untuk kita menolak natrulalisasi, meskipun memang pasti masih banyak yang nyinyir atau kontra terhadap hal ini tetapi ketika sepak bola di negara kita ingin maju maka perubahan seperti ini harus di ambil.
Pada akhirnya natrulalisasi juga sejak dulu selalu ada dimana bahkan ada beberapa pemain yang bahkan tidak memiliki darah Indonesia saja bisa untuk menjadi pemain kita seperti Gonzales, Victor Igbonefo, Greg atau bahkan para pemain yang hanya di natrulalisasi untuk keuntungan klub semata tanpa bisa pernah berada di level timnas seperti Ok John, Guy Junior Ondoua, Fabiano Beltrame dan banyak lagi yang lainnya yang tidak disebutkan sebenarnya itu menjadi sebuah hal lumrah. Natrulalisasi ada sejak beberapa tahun lalu tetapi sekarang ketika timas sudah mulai meroket dari segi popularitas dan menjadi perhatian dunia kepada baru baru dipermasalahkan.
Tentu ini ada beberapa alasan kenapa mempermasalahkan natrulalisasi oleh beberapa orang yang menganggap diri mereka local pride karena faktor pertamanya tidak jauh dari mereka kehilangan keuntungan dari proses natrulalisasi yang dilakukan.

Sepak bola di negara kita untuk kompetisi liga sebenarnya sudah hancur karena politik dan terkenal dengan tarkamnya sehingga dengan adanya natrulalisasi yang sebenarnya untuk saat ini sudah cukup bagus justru terkesan selalu dihalang-halangi oleh beberapa pihak yang ingin mendapatkan keuntungan.

Sekarang kita sudah cukup bagus apalagi saat ini jalan masih cukup terbuka untuk lolos ke piala dunia karena capaian yang sangat baik terutama oleh para pemain keturunan yang tampil solid di skuad kita sekarang tetapi heran saya masih banyak yang nyinyir padahal ini pencapaian yang sangat bagus untuk timnas kita.

---

melenceng dari pembahasan yang atas, saya ingin membahas hal yang sedikit ringan dimana sekarang pemain baru sekaligus pemain termahal kita saat ini Mees Hilgers menjadi pemain pertama Indonesia yang bermain di Europa League bersama FC Twente setelah sebelumnya kalah di fase tekarhir perebutan Champions League sekaligus menjadi pemain pertama Indonesia yang bertanding di old trafford melawan Manchester United Dia bermain selama 90 menit dalam laga ini dan skor akhir nya 1-1.

Saat ini timnas U-20 Indonesia tengah bertanding dengan Tim U-20 Maladewa dalam ajang kualifikasi piala asia U-20 2025. Meskipun Timnas Indonesia unggul dari sisi level dan performa, namun sampai detik ini mereka belum berhasil mencetak gol ke gawang Maladewa. Kalo menurutku ada 2 faktor yang mungkin jadi penyebabnya, yakni permainan defensif + agresif dari Maladewa, dan kondisi lapangan yang licin (karena imbas hujan).

Kalo timnas Indonesia ikut terbawa permainan Maladewa, maka akan sulit untuk mendapatkan gol, namun jika mereka bisa bermain sedikit santai sembari memainkan Ball possession untuk menarik para pemain Maladewa keluar, maka akan ada peluang untuk menjebol gawang lawan.

Meskipun pada awalnya saya tidak sepenuhnya setuju dengan metode naturalisasi pemain keturunan, namun harus di akui langkah tersebut sejauh ini terbilang cukup efektif mendongkrak performa Timnas Indonesia. Jelas Shin Tae yong akan melakukan penjaringan bakat dengan teliti, tidak semua pemain keturunan memiliki kualitas yang memenuhi standard. Saya pikir kedepan langkah naturalisasi akan membuahkan hasil yang manis bagi Timnas Indonesia, yang terpenting kepengurusan PSSI harus solid dan bekerja tanpa intervensi dari pihak manapun dalam melakukan proses naturalisasi.

Mengenai pemecatan manajer Timnas lain, saya kira itu hanya sebuah kebetulan saja, dimana mereka gagal memenuhi target yang sudah di tetapkan, jadi salah satu konsekuensinya adalah mengundurkan diri atau di pecat. Namun jika hal tersebut di anggap sebagai sebuah pencapaian itu sah-sah saja, dan tidak berlebihan juga. Namun saya rasa yang terpenting disini adalah performa Timnas kita sendiri, dan kita berharap Shin Tae yong terus melakukan pekerjaannya dengan baik.

PR terbesar timnas Indonesia adalah di posisi striker karena memang sejauh ini produktifitas golnya terlihat biasa saja. Struick dan Ragnar yang kerap di plot mengisi posisi CF juga masih cukup kesulitan dalam urusan mencetak gol, sementara Hokky Caraka dan Ramadhan Sananta juga tidak kelihatan bagaimana performanya karena lebih sering dibangku cadangan.

Denger-denger Malik Risaldi akan kembali dipanggil ke timnas Senior, sepertinya gol yang dicetaknya saat melawan Persis Solo mendapatkan perhatian dari STY.

Salah satu syarat utama untuk menjadi pemain naturalisasi Timnas Indonesia, pemain tersebut  harus memiliki garis keturunan Indonesia. Shin Tae-yong juga memiliki kebijakannya sendiri dalam memilih pemain yang akan dinaturalisasi, dia hanya mencari pemain keturunan yang memiliki kualitas, jadi tidak heran jika beberapa nama yang sudah menjadi bagian dari timnas Indonesia memiliki kualitas ajaib. Pasukan Garuda di bawah asuhan Shin Tae-yong benar-benar tampil luar biasa, bayangkan saja hingga saat ini sudah ada 8 Pelatih timnas yang dipecat atau mengundurkan diri setelah bermain melawan timnas Indonesia.

Source: Instagram Boing 7319

Ane pribadi ga begitu setuju dengan kebijakan naturalisasi, karena ane masih mikir sebenarnya bakat2 pemain yang pure lokal sebenarnya masih bisa seimbang dengan yang dinaturalisasi cuma perbedaannya adalah kualitas pelatihan dan kualitas kompetisi di negri ini yang masih jauh dibandingkan dengan luar khususnya Eropa.
Khusus buat posisi CF ini, pemain naturalisasi yang sekarang adalah si Struick yang mana ane liat kualitasnya tidak begitu spesial dan ane rasa masih banyak pemain2 lokal yang mungkin bisa lebih baik dari Struick.
Untuk Da Silva, ane rasa sudah terlalu uzur buat dinaturalisasi dan seperti yg sampean bilang, nasibnya mungkin cuma seperti Gonzales yang cuma main beberapa kali saja buat timnas.
Butuh the next BP20, pemain yg bisa dibilang mantan pemain timnas terbaik untuk posisi CF.

Kalo usia sepertinya sudah tidak bisa dijadikan patokan bahwa jika sudah memasuki kepala 3 bahwa mereka tidak akan bisa bermain bagus atau fisiknya bakal kedodoran. Mungkin memang akan ada penurunan performa dibandingkan masa prime mereka, namun bukan berarti mereka sudah tidak bisa lagi kompetitif. Jaman sekarang banyak pemain diatas umur 33 yang masih aktif, namun performa dan staminanya masih bagus untuk bermain selama 90 menit.

Kebetulan saya kalo senggang maen EA FC 24, dan di La Liga banyak pemain uzur yang masih menjadi andalan tim mereka masing-masing, dan di real life memang ternyata juga seperti itu. Contoh : Jesus Navas (38), Luka Modric (39), Iago Aspas (37), Lewandowski (36) dan lain sebagainya

Dengan usianya yang sudah 34 tahun saya kira Da Silva bisa menjadi penyerang timnas tetapi hanya sebagai opsi sementara dan bukan menjadi penyerang  yang akan diandalkan andaikata timnas berhasil lolos ke ronde selanjutnya. Saya tidak membahas lolos pildun dulu karena itu masih kejauhan untuk saat ini. Bukan meremehkan Da Silva tapi menurut saya usia tidak akan berbohong. Nalurinya untuk mencetak gol mungkin memang tajam tetapi apakah Da Silva akan bisa bermain di level atas mengingat secara fisik sudah memasuki usia senja bagi pesepakbola?

Saya selalu berharap bisa melihat striker seperti Bepe atau Boaz Solossa di timnas saat ini. Menurut saya kaka Boaz adalah striker terbaik yang pernah dipunyai Indonesia. Positioning dan insting mencetak golnya benar-benar tajam dan sangat layak dengan level timnas kita yang sekarang.

Menurutku jika memang yang bersangkutan ada niat untuk menjadi pemain naturalisasi dan PSSI juga menginginkan hal yang sama, maka Da Silva cukup layak untuk dipertimbangkan masuk skuad Timnas Indonesia. Salah satu kekurangan Timnas saat ini adalah kurang tajamnya lini depan, dan Da Silva mungkin bisa mengisi kekosongan itu karena sebagai top scorer Liga 1 seharusnya bisa dijadikan sedikit acuan kalo dia memang tajam.

Kalo beneran terjadi nasibnya bakal sama dengan Cristian Gonzales, sama-sama tidak memiliki darah Indonesia namun tajam dalam urusan mencetak gol.

gak hanya beliau, saya pikir ada banyak pesepakbola di indonesia yang ingin bermain di timnas, namun seperti yang dibilang mas enrico, mereka memenuhi syarat gak? dan bagaimana performa mereka? modal top scorer liga 1 aja juga gak cukup, banyak pertimbangan lainnya yg diperlukan untuk membuatnya layak menjadi pemain timnas. terkhusus beliau tidak punya darah indonesia, hanya bermodalkan tinggal 5 tahun disini, saya pikir itu akan menjadi sedikit polemik di masyarakat kita, khususnya di DPR nanti.

mending beliau fokus saja bermain di liga 1, manfaatin honor yg di dapat sekarang ini, gak perlu kejauhan bermimpi main di level timnas karena kecil peluangnya.

Wakaka, banyak gan yang punya mimpi bela timnas, tapi pertanyaannya memenuhi syarat tidak?
Ini pemain murce dan kualitasnya cuma Liga 1 Indo. Aneh bin ajaib kalau nanti dipanggil timnas, malahan ane curiga itu "pemain titipan"
Selama ini pemain yang dinaturalisasi (terutama akhir-akhir) ini harganya ajaib sehingga kualitasnya juga "ajaib" macam Paes dan Verdonk.
Usia bukan patokan sih kalau mau naturalisasi, tapi kenapa yang dinaturalisasi sekarang muda-muda? Simply gegara kalau sudah pernah bela timnas lain di usia 21+ udah ga boleh pindah timnas (Perkecualian buat Paes karena masalah covid.). Jadi rata-rata lulus dari U21 dan ga laku di timnas negara top, pindah ke Indo demi masa depan.

Membela Timnas Indonesia adalah Mimpi Terbesar DAVID DA SILVA

Salah satu punggawa Persib Bandung David da Silva mengungkapkan keinginannya untuk membela Timnas Indonesia. Dia merupakan pemain asal Brazil yang memulai debutnya di Liga 1 sejak 2018 bersama Persebaya. Keinginannya memakai Jersey merah putih membuatnya tidak ragu untuk berkomitmen melakukan proses naturalisasi agar bisa bermain di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong. Pengalaman dan kemampuannya mencetak gol tidak diragukan lagi, musim lalu dia berhasil membawa Persib Bandung sebagai juara dan menjadi top skor dengan 30 gol.

Mengingat usianya yang sudah menginjak 34 tahun, apakah PSSI akan merealisasikan keinginan Da Silva untuk masuk ke dalam skuad Garuda.?

Sumber: https://bola.kompas.com/read/2024/09/17/18423848/ingin-bela-timnas-indonesia-david-da-silva-goda-shin-tae-yong