Saya seperti Deja Vu melihat skuad kita beberapa tahun lalu dimana pola permainannya terlihat sama dimana kontrol bola yang buruk, long pass tak tentu arah dan lebih mengandalkan driblle yang mana lebih banyak gagalnya daripada berhasil.
Banyak sekali yang harus diperbaiki meskipun memang dengan kondisi membawa pemain muda ke AFF memberikan sebuah permasalahan sendiri untuk STY karena sekarang ini bahkan ada rumor buzzer yang menyerang untuk menggulingkan STY tetapi pada akhirnya kita pasti sepakat bahwa ini adalah jawaban dimana indo pride atau akamsi yang selalu ramai dibicarakan sebelumnya terlihat jelas gap yang ada dari segi kualitas.
Berbicara tentang AFF kabarnya mereka juga sepi peminat untuk semi final dan final karena setelah indonesia gagal melaju ke babak selanjutnya animo menjadi menurun tetapi memang tidak bisa dipungkiri bahwa kekuatan suporter kita itu adalah yang paling kuat di Asean sehingga ketika timnas kita tidak bertanding maka jangan terlalu diharapkan penjualan tiket atau yang menonton siaran langsung akan membludak
Memang beda banget dari sisi kualitas dan level permainan karena para pemain naturalisasi memang notabene bermain di liga yang jauh lebih profesional dan bahkan untuk urusan fisik dan mentalitas pemain juga mendapatkan agenda dari masing-masing club mereka bermain. Jadi selama Liga lokal belum bisa menyamai level dari liga-liga para pemain naturalisasi, saya pikir akan sulit mengharapkan bakal muncul bibit pemain yang setara dengan pemain diaspora. Jikapun ada paling hanya segelintir saja yang memang benar-benar memiliki bakat diatas rata-rata.