Pages:
Author

Topic: Paylater dan Pinjol, mempermudah atau Menjebak? (Read 3204 times)

hero member
Activity: 1526
Merit: 509
Dalam kondisi saat ini, edukasi dini tentang melek finansial ke anak sangat dibutuhkan agar bisa memutus rantai pemikiran bahwa hutang adalah solusi. Penanaman nilai keagamaan dan motivasi dari orangtua untuk menjauhi hutang dan latihan menunda kesenangan bisa menjadi solusi efektif.


Financial adalah salah satu yang harus sangat diperhatikan karena ini bisa dikatakan sebagai pondasi yang bisa menjaga seseorang terperangkap dalam masalah. Namun seperti yang anda katakan, ini juga membutuhkan untuk mencegah seseorang bisa menghindarinya. Sebab banyak dari kalangan yang bahkan terdidik juga terjebak dalam masalah ini, seperti mahasiswa. Padahal jika kita melihat, mereka kebanyakan dari kalangan menengah ke atas, namun tetap saja mereka juga banyak terjebak.
Ini berarti ada yang salah, dan memang selain faktor yang sering kita dengar kenapa akhirnya mereka terjebak, juga ini membutuhkan pendekatan secara spiritual.
Sebenarnya dalam hal ini saya berfikir bahwa sebenarnya meskipun pendekatan spiritual bisa menjadi salah satu hal penting tetapi untuk menjaga diri kita dari paylater atau pinjol sebenarnya cukup mudah yaitu dengan menyadari diri kita sendiri apakah memang mampu atau tidak dengan resikonya. Masalahnya adalah terkadang kita selalu saja terjerat dengan nafsu yang pada akhirnya selalu berupaya untuk membuat sisi hedon yangg kita miliki atau hanya sekedar gengsi selalu menjadi pusat dibanding dengan akal sehat apalagi untuk mereka yang memang masih muda karena pasti akan sangat sulit mengendalikan dimana pergaulan serta mencoba untuk terlihat lebih dibanding yangg lain membuat mereka tidak bisa mengontrol emosi sesaat hanya karena ingin kepuasan dan pandangan yang lebih.

Selain itu, disisi lain terkadang pinjol juga dikalangan remaja seperti sebuah tren atau fomo dalam pinjol terlebih dengan beberapa perlakuan pemerintah dimana mereka menyarankan untuk tidak membayar pinjol yang ilegal membuat anak remaja terkadang  memiliki dalih dengan menganggap bahwa meminjam tanpa membayar itu tidak akan menjadi masalah terlepas dari legal atau tidaknya pinjol yang dimiliki.

Kita bisa melihat rata-rata BI Checking di negara kita yang memang buruk karena fomo pinjol yang terjadi hanya karena gengsi dan mengedepankan hedonistik yang dimiliki dimana anak muda atau menginjak usia dewasa mengambil peran yang besar untuk hal itu.


sumber
newbie
Activity: 26
Merit: 14
Dalam kondisi saat ini, edukasi dini tentang melek finansial ke anak sangat dibutuhkan agar bisa memutus rantai pemikiran bahwa hutang adalah solusi. Penanaman nilai keagamaan dan motivasi dari orangtua untuk menjauhi hutang dan latihan menunda kesenangan bisa menjadi solusi efektif.


Financial adalah salah satu yang harus sangat diperhatikan karena ini bisa dikatakan sebagai pondasi yang bisa menjaga seseorang terperangkap dalam masalah. Namun seperti yang anda katakan, ini juga membutuhkan untuk mencegah seseorang bisa menghindarinya. Sebab banyak dari kalangan yang bahkan terdidik juga terjebak dalam masalah ini, seperti mahasiswa. Padahal jika kita melihat, mereka kebanyakan dari kalangan menengah ke atas, namun tetap saja mereka juga banyak terjebak.
Ini berarti ada yang salah, dan memang selain faktor yang sering kita dengar kenapa akhirnya mereka terjebak, juga ini membutuhkan pendekatan secara spiritual.
hero member
Activity: 2856
Merit: 644
https://duelbits.com/
Hal seperti ini terkadang tidak terlalu di perhatikan mas untuk sebagian besar orang apalagi mayoritas warga negara kita ini  terkadang abai dengan keadaan seperti ini karena mereka malas membaca dan menginginkan sebuah hal yang instan dan cepat apalagi ketika situasinya sudah mulai terpepet sehingga hal-hal yang seharusnya penting tidak akan dipedulikan yang terpenting mereka bisa meminjam dan cepat cair. Ini mungkin terdengar seperti situasi yang ceroboh tetapi fakta mayoritas orang di negara kita seperti itu sehingga tidak bisa dipungkiri untuk sekarang banyak sekali orang yang terjebak dalam pinjol baik itu yang resmi atau ilegal karena memang mereka menginginkan sebuah hal dengan cepat apalagi untuk uang tetapi tidak terlalu memikirkan dampaknya karena mereka menganggap ini bisa dipikirkan nanti.

Hal-hal yang mas katakan memang sebenarnya tidaklah salah tetapi hal tersebut adalah sebuah hal yang sulit untuk dilakukan oleh mayoritas orang di negara kita karena kita tahu sendiri mayoritas di negara kita itu malas membaca sehingga ketika ada tulisan yang panjang mereka akan cenderung skip hal tersebut dan mencari langsung dimana letak yang harus di tanda tangani. Saya mengatakan hal seperti ini karena memang saya pernah merasakan (meskipun konteksnya bukan dalam pinjol) dan sering melihat orang melakukan hal yang sama seperti yang saya katakan ini.

Bukan hanya malas berujung abai lalu lalai, pengguna pinjol dan paylater lupa bahwa sifat paylatyer dan pinjol itu memerangkap, membuat debitur tertarik, mengajukan aplikasi lalu tidak bisa keluar dari lingkaran hutang. Penyedia jasa juga melakukan promosi yang sangat spektakuler ditambah faktor pengaruh lingkungan GENZ membuat pinjol dan paylater solusi paling memungkinkan untuk menyokong gaya hidup dan pola pikir genZ.

Dalam kondisi saat ini, edukasi dini tentang melek finansial ke anak sangat dibutuhkan agar bisa memutus rantai pemikiran bahwa hutang adalah solusi. Penanaman nilai keagamaan dan motivasi dari orangtua untuk menjauhi hutang dan latihan menunda kesenangan bisa menjadi solusi efektif.
Karena memang pola pikir yang dimiliki masih menjadi sebuah situasi yang sulit untuk di tingkatikan terlebih memang mungkin ini berhubungan dengan IQ negara kita yang masih sangat jeblok dari segi standar karena memang berada di angka 78.94 yang padahal jika kita melihat daftaran atau tingkatan IQ angka seperti itu bahkan berada di bawah standar yang mungkin bahasa kasarnya adalah bodoh yang membuat pola pikir di negara kita tidak berkembang dan hanya menginginkan sebuah hal instan dan meminjam uang untuk kebutuhan, habit, gaya hidup dll. Selalu menjadi sebuah solusi yang paling memungkinkan terlebih untuk mereka kaum milenial dan kaum gen Z.

Saya sepakat sebenarnya ketika edukasi untuk masalah finansial tetapi pada akhirnya kita juga tahu bahwa sikap dan sifat di negara kita itu terkesan tidak ingin di ajari karena menganggap diri mereka sudah mengerti dan sudah tahu apa yang harus dilakukan sehingga pada akhirnya ketika ada edukasi pun meskipun tidak semua tetapi rata-rata atau bahkan sebagian besar dari yang mengikuti hanya akan masuk dari kuping kanan keluar dari kuping kiri atau memang hal yang lebih ekstrim nya adalah mengikuti edukasi hanya karena ingin beberapa hal seperti nasi kotak / makan gratis serta merchandise yang terkadang selalu diberikan.
legendary
Activity: 2254
Merit: 2253
From Zero to 2 times Self-Made Legendary
Hal seperti ini terkadang tidak terlalu di perhatikan mas untuk sebagian besar orang apalagi mayoritas warga negara kita ini  terkadang abai dengan keadaan seperti ini karena mereka malas membaca dan menginginkan sebuah hal yang instan dan cepat apalagi ketika situasinya sudah mulai terpepet sehingga hal-hal yang seharusnya penting tidak akan dipedulikan yang terpenting mereka bisa meminjam dan cepat cair. Ini mungkin terdengar seperti situasi yang ceroboh tetapi fakta mayoritas orang di negara kita seperti itu sehingga tidak bisa dipungkiri untuk sekarang banyak sekali orang yang terjebak dalam pinjol baik itu yang resmi atau ilegal karena memang mereka menginginkan sebuah hal dengan cepat apalagi untuk uang tetapi tidak terlalu memikirkan dampaknya karena mereka menganggap ini bisa dipikirkan nanti.

Hal-hal yang mas katakan memang sebenarnya tidaklah salah tetapi hal tersebut adalah sebuah hal yang sulit untuk dilakukan oleh mayoritas orang di negara kita karena kita tahu sendiri mayoritas di negara kita itu malas membaca sehingga ketika ada tulisan yang panjang mereka akan cenderung skip hal tersebut dan mencari langsung dimana letak yang harus di tanda tangani. Saya mengatakan hal seperti ini karena memang saya pernah merasakan (meskipun konteksnya bukan dalam pinjol) dan sering melihat orang melakukan hal yang sama seperti yang saya katakan ini.

Bukan hanya malas berujung abai lalu lalai, pengguna pinjol dan paylater lupa bahwa sifat paylatyer dan pinjol itu memerangkap, membuat debitur tertarik, mengajukan aplikasi lalu tidak bisa keluar dari lingkaran hutang. Penyedia jasa juga melakukan promosi yang sangat spektakuler ditambah faktor pengaruh lingkungan GENZ membuat pinjol dan paylater solusi paling memungkinkan untuk menyokong gaya hidup dan pola pikir genZ.

Dalam kondisi saat ini, edukasi dini tentang melek finansial ke anak sangat dibutuhkan agar bisa memutus rantai pemikiran bahwa hutang adalah solusi. Penanaman nilai keagamaan dan motivasi dari orangtua untuk menjauhi hutang dan latihan menunda kesenangan bisa menjadi solusi efektif.

hero member
Activity: 2856
Merit: 644
https://duelbits.com/
Sudah tentu pada saat seseorang tersebut meminjam uang kemanapun pihak swasta playlater atau pinjol tentunya ia membaca atau mempelajari aturannya terlebih dahulu sebelum melangkah kedepannya. Evaluasi kembali kemampuan finansial Anda, pastikan bahwa cicilan pinjaman tidak akan membebani keuangan Anda. Memang terkadang banyak orang tergiur dalam meminjam pinjaman di playlater ada banyak diskon dengan menggunakan sistem pembayaran ini, dan banyak orang yang terperangkap dengan gelap mata dengan kecicilan mereka dalam memenuhi hasrat mereka.

Hal seperti ini terkadang tidak terlalu di perhatikan mas untuk sebagian besar orang apalagi mayoritas warga negara kita ini  terkadang abai dengan keadaan seperti ini karena mereka malas membaca dan menginginkan sebuah hal yang instan dan cepat apalagi ketika situasinya sudah mulai terpepet sehingga hal-hal yang seharusnya penting tidak akan dipedulikan yang terpenting mereka bisa meminjam dan cepat cair. Ini mungkin terdengar seperti situasi yang ceroboh tetapi fakta mayoritas orang di negara kita seperti itu sehingga tidak bisa dipungkiri untuk sekarang banyak sekali orang yang terjebak dalam pinjol baik itu yang resmi atau ilegal karena memang mereka menginginkan sebuah hal dengan cepat apalagi untuk uang tetapi tidak terlalu memikirkan dampaknya karena mereka menganggap ini bisa dipikirkan nanti.

Hal-hal yang mas katakan memang sebenarnya tidaklah salah tetapi hal tersebut adalah sebuah hal yang sulit untuk dilakukan oleh mayoritas orang di negara kita karena kita tahu sendiri mayoritas di negara kita itu malas membaca sehingga ketika ada tulisan yang panjang mereka akan cenderung skip hal tersebut dan mencari langsung dimana letak yang harus di tanda tangani. Saya mengatakan hal seperti ini karena memang saya pernah merasakan (meskipun konteksnya bukan dalam pinjol) dan sering melihat orang melakukan hal yang sama seperti yang saya katakan ini.
full member
Activity: 133
Merit: 112
Iya gan, pada dasarnya mereka hanya ingin mendapatkan uang yang cepat untuk bisa mereka nikmati sesaat, setelah itu mereka akan menikmati sekarat untuk membayar tagihan pinjol yang mereka ambil dengan bungan yang begitu besar untuk mereka, tetapi apa boleh buat kemewahan yang mereka inginkan hanya untuk memamerkan kepada orang laen agar mereka mendapat perhatian dari orang lain, beda-beda kesenangan orang zaman sekarang, dengan memerkan barang mewah dan mendapat pujian dari laen itu sebuah kesenangan bagi mereka, apalagi GenZ sekarang ini mereka mendepankan gengsi mereka sendiri, padahal mereka tidak mampu menyaingi perkembangan zaman, tetapi gengsi mereka yang dikedepankan maka alhasil pinjol jalan keluarnya.
Setidaknya setiap orang sebelum melangkah untuk meminjamkan sesuatu entah itu uang atau apa pun, setidaknya mereka memikirkan nya terlebih dahulu. Jika saya melihat uraian agan di atas itu sama aja bunuh diri untuk orang tersebut.Menurut saya kedua pinjaman tersebut paylater atau pinjol bisa jadi praktis sekaligus menjebak, ini tergantung bagaimana kita cara mengunakan nya dari yang kita pinjam. Meski menawarkan fleksibilitas dan keuntungan di dalamnya proses uang yang cepat di proses dan keuntungan dapat di cicil meskipun ada bunganya di sana. keduanya juga bisa menimbulkan kesulitan keuangan jika tidak digunakan secara bertanggung jawab.

Saat kita akan melakukan pinjaman maka kita harus terlebih dulu memahami dengan baik apa tujuan dari melakukan pinjaman dan kemana kita akan pergunakan dana tersebut jangan sampai melakukan pinjaman hanya untuk memenuhi gaya hidup tentu saja ini akan menyebabkan diri kita berada dalam masalah karena kita semua mengetahui bahwa bunga dari pinjol sangatlah besar dan jika kita tidak dapat menggunakan pinjaman tersebut untuk dapat menghasilkan uang kembali tentu saja ini akan menyulitkan kita dalam melunasi pinjaman tersebut, jadi kita harus terlebih dulu memiliki perencanaan yang jelas sebelum memilih untuk mengambil pinjol maupun paylater dan jangan sampai mengambil pinjaman tersebut tidak untuk menghasilkan uang kembali agar tidak kesulitan dalam melunasinya.
Sudah tentu pada saat seseorang tersebut meminjam uang kemanapun pihak swasta playlater atau pinjol tentunya ia membaca atau mempelajari aturannya terlebih dahulu sebelum melangkah kedepannya. Evaluasi kembali kemampuan finansial Anda, pastikan bahwa cicilan pinjaman tidak akan membebani keuangan Anda. Memang terkadang banyak orang tergiur dalam meminjam pinjaman di playlater ada banyak diskon dengan menggunakan sistem pembayaran ini, dan banyak orang yang terperangkap dengan gelap mata dengan kecicilan mereka dalam memenuhi hasrat mereka.

Saya rasa jika kita ingin menghasilkan uang kembali dengan meminjam pinjaman di paylater, sebaiknya di pikirkan terlebih dahulu jangan terlalu gegabah jika usaha kita masih kembang kempis, justru anda akan terjebak dengan cicilan nya. Mungkin ada cara lain untuk mendapatkan dana yang tidak melibatkan bunga tinggi, seperti menabung terlebih dahulu ataupun mencari sumber pendapatan tambahan ke sanak saudara atau keluarga dan biasanya tidak di kenakan bunga.
newbie
Activity: 0
Merit: 0
Paylater dan pinjol bisa mempermudah jika digunakan bijak, tapi bisa menjebak jika tidak dikelola dengan baik. Penting untuk memahami syarat dan bunga sebelum memutuskan.
sr. member
Activity: 714
Merit: 410
rollbit.com/trading
Pinjaman dari pinjol memang kejam, kita tahu sudah banyak berita di TV dimana kasus nya bunga yang terus bengkak hanya dalam 1 tahun aja bunga nya bisa 100% kalau dari pinjol.
Lebih baik hindari saja pinjaman dari pinjol, tapi kebanyakan orang bilang lebih enak pinjam dari pinjol daripada ke bank karena sedikit ribet kalau minjam ke bank.
Ini adalah jebakan Betmen yang dipersiapkan sama tim marketing Pinjol dan kebanyakan yang kena jebakan tersebut adalah orang-orang dengan pemahaman yang rendah sama keuangan dan orang-orang yang nekat tanpa pikir panjang. Biasanya tipe tersebut adalah mereka yang malas dan tidak mau bekerja keras dan berproses menuju kesuksesan. Beberapa kenalan saya yang melakukan pinjol hampir semuanya adalah untuk kebutuhan sehari-hari seperti sembako atau keperluan seperti baju anak. Mereka beralasan kalau sudah kepepet. Ambil aja dulu nanti gimana bayarnya dipikirkan nanti. Alhasil dengan bunga yang tinggi dia sudah mengorbankan uangnya dari masa depan untuk bayar pinjol serta bunganya. Dan di akhir bulan dia merasa uangnya tidak cukup alhasil coba cari pinjol yang lain.
sr. member
Activity: 1260
Merit: 429
-snip-
Pinjaman dari pinjol memang kejam, kita tahu sudah banyak berita di TV dimana kasus nya bunga yang terus bengkak hanya dalam 1 tahun aja bunga nya bisa 100% kalau dari pinjol.
Lebih baik hindari saja pinjaman dari pinjol, tapi kebanyakan orang bilang lebih enak pinjam dari pinjol daripada ke bank karena sedikit ribet kalau minjam ke bank.

Memang lebih enak pinjam ke pinjol karena prosesnya cuman foto KTP dan selfie, terus cair deh, memang semudah itu - bunga yang tinggi juga tidak menjadi masalah, apalagi pada kondisi mendesak, mau bunga 100% juga dijabanin sama peminjam, yang terpenting mereka bisa dapatin duit cepat. Saya tidak bisa menyalahkan orang-orang yang meminjam pinjol, tapi jika pemerintah terus membiarkan masyarakat terjebak pinjol terus-menerus, maka kedepannya kita akan melihat banyak orang terjebak pada hutang pinjol dengan nominal yang besar dan itu bisa menciptakan masalah baru, seperti kasus bunuh diri, pencurian, dsb. Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah membatasi operasional pinjol dan meregulasi agar itu tidak terlalu mencekik masyarakat. Biarperlu pemerintah bisa memberikan akses pinjaman yg lebih mudah diakses oleh masyarakat dari bank BUMN, sehingga dengan demikian tingkat ketergantungan masyarakat pada pinjol itu bisa dikurangi.
hero member
Activity: 1484
Merit: 598
Benar sekali Gan. Tanpa manajemen keuangan yang baik sebaiknya jangan coba-coba berhutang apalagi pinjol. Terkadang ada orang yang tidak bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Lebih rinci lagi tidak bisa membedakan mana kebutuhan mendesak dan mana kebutuhan yang bisa ditunda. Hal ini penting karena sering saya melihat orang melakukan Pinjol untuk modal usaha padahal usahanya ga butuh-butuh banget dana tambahan. Atau ada yang pinjol buat upgrade Hp katanya buat meningkatkan produktivitas akan tetapi yang diupgrade adalah smartphone spek tertinggi yang padahal dengan Hp kelas menengah saja sudah lebih dari cukup. Ini yang kemudian hari menyebabkan orang jadi terlilit utang dimana-mana. Saya mengatakan begitu karena saya melihat langsung beberapa orang yang ngotot nyicil Iphone tetapi pada akhirnya tidak mampu bayar cicilan.

Kebanyakan orang kita terjebak dengan pinjaman bukan berdasarkan pertimbangan yang matang terhadap kebutuhan, melainkan pinjaman di ambil untuk kebutuhan yang tidak perlu.
Saya melihat kebanyakan orang mengambil pinjaman untuk membeli kendaraan, barang elektronik dan kebutuhan lain yang memang bukan keperluan yang wajib terpenuhi.
Inilah mengapa pada akhirnya kita bekerja hanya untuk menutupi hutang yang tidak produktif dan setiap bulannya uang tidak pernah cukup.
Cara hidup yang berlebihan akan menempatkan masalah untuk orang dan biasanya gaya hidup yang berlebihan akan membuat kehidupan kita menjadi lebih sengsara.

Jika tidak mampu membuat manejemen keuangan yang lebih terarah maka jangan harap kehidupan kita menjadi lebih baik dan sebaliknya kita akan menempatkan masalah yang jauh lebih besar untuk memenuhi kehidupan yang layak.
Hidup sederhana memang tidak semua orang bisa melakukannya akan tetapi jika kita mampu pasti kehidupan kita menjadi lebih baik karena tidak memiliki hutang yang perlu di pikirkan setiap bulannya.
MRY
full member
Activity: 634
Merit: 118
Benar sekali Gan. Tanpa manajemen keuangan yang baik sebaiknya jangan coba-coba berhutang apalagi pinjol. Terkadang ada orang yang tidak bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Lebih rinci lagi tidak bisa membedakan mana kebutuhan mendesak dan mana kebutuhan yang bisa ditunda. Hal ini penting karena sering saya melihat orang melakukan Pinjol untuk modal usaha padahal usahanya ga butuh-butuh banget dana tambahan. Atau ada yang pinjol buat upgrade Hp katanya buat meningkatkan produktivitas akan tetapi yang diupgrade adalah smartphone spek tertinggi yang padahal dengan Hp kelas menengah saja sudah lebih dari cukup. Ini yang kemudian hari menyebabkan orang jadi terlilit utang dimana-mana. Saya mengatakan begitu karena saya melihat langsung beberapa orang yang ngotot nyicil Iphone tetapi pada akhirnya tidak mampu bayar cicilan.
Bagi saya tidak masalah ketika orang mengambil pinjaman selama orang memiliki perencanaan untuk berbisnis akan tetapi pinjaman yang di ambil memiliki tingkat suku bunga yang jauh lebih rendah seperti bantuan dana pinjaman dari pihak Bank dalam bentuk KUR. Saya pernah mengambil pinjaman tersebut untuk mendorong usaha yang saya jalankan dan dengan pertimbangan yang matang saya memutuskan untuk meminjam berdasarkan kebutuhan usaha yang saya miliki. Yang paling penting pada saat mengambil pinjaman bukan untuk memenuhi keinginan dalam mencapai gaya hidup karena pinjaman seperti itu tidaklah potensial.

Saya juga tidak akan mengambil pinjaman di pinjol karena kita harus bayar suku bunga yang besar dan mereka sama sekali tidak memberikan kemudahan. Jika memang butuh pinjaman sebaiknya ambil KUR yang di sediakan oleh pemerintah melalui Bank akan tetapi sebelum mengambil pertimbangkan supaya tidak menimbulkan masalah.
Benar, sangat menguntungkan ketika akan melakukan perjanjian pinjaman untuk berpikir secara matang dan memanfaatkan pinjaman untuk usaha produktif seperti pengembangan usaha. Mencari sumber pinjaman berbunga rendah seperti KUR dari bank jauh lebih baik sebagai pilihan, karena akan membantu menghindari gangguan dalam mengembangkan usaha di saat bunga tinggi. Dalam hal ini, perencanaan berdasarkan kebutuhan usaha sangat penting agar tidak memperburuk keadaan di mana pinjaman hanya akan digunakan untuk memenuhi keinginan tertentu yang mana itu sangat merugikan.

Selain itu, meminjam dari layanan pinjaman online adalah tindakan yang salah karena suku bunga dapat menekan keuangan usaha dan dengan demikian akan merugikan usaha kita. Namun, jika memang benar-benar membutuhkan dana lebih, mengikuti KUR yang diberikan pemerintah melalui bank lebih aman dan lebih baik. Seperti biasa, dalam mengambil keputusan untuk mengambil pinjaman, harus dianalisis dengan baik bahkan di hitung sehari minimal target uang yang didapatkan berapa, sehingga dari segi daya bayar dan rencana tenggang waktu untuk ke mana dan bagaimana dana pinjaman akan digunakan agar tidak menjadi beban di kemudian hari.
hero member
Activity: 1624
Merit: 791
Bitcoin To The Moon 📈📈📈
Bagi saya tidak masalah ketika orang mengambil pinjaman selama orang memiliki perencanaan untuk berbisnis akan tetapi pinjaman yang di ambil memiliki tingkat suku bunga yang jauh lebih rendah seperti bantuan dana pinjaman dari pihak Bank dalam bentuk KUR. Saya pernah mengambil pinjaman tersebut untuk mendorong usaha yang saya jalankan dan dengan pertimbangan yang matang saya memutuskan untuk meminjam berdasarkan kebutuhan usaha yang saya miliki.
Mengambil pinjaman untuk bisnis ini tidak apa apa karena memang sebagian pebisnis mengandalkan pinjaman dari bank dengan bunga kecil, seperti contoh teman saya mengambil pinjaman dari bank BRI untuk membangun usaha bengkel nya tapi alhamdulillah sekarang sudah berkembang dan pinjaman ke bank sudah lunas dan sekarang tidak butuh modal dari bank lagi karena pengelolaan bisnis sudah baik.

Yang paling penting pada saat mengambil pinjaman bukan untuk memenuhi keinginan dalam mencapai gaya hidup karena pinjaman seperti itu tidaklah potensial.
Justru kebanyakan sekarang mengambil pinjaman untuk gaya hidup sosial nya, bukan hanya 1,2,3 yang di temui oleh saya mereka pinjaman ke bank hanya untuk gaya hidup atau menutupi hutang lainnya jadi ini tidak akan produktik yang ada hutang makin banyak angsuran ke bank tidak terbayarkan.

Saya juga tidak akan mengambil pinjaman di pinjol karena kita harus bayar suku bunga yang besar dan mereka sama sekali tidak memberikan kemudahan. Jika memang butuh pinjaman sebaiknya ambil KUR yang di sediakan oleh pemerintah melalui Bank akan tetapi sebelum mengambil pertimbangkan supaya tidak menimbulkan masalah.
Pinjaman dari pinjol memang kejam, kita tahu sudah banyak berita di TV dimana kasus nya bunga yang terus bengkak hanya dalam 1 tahun aja bunga nya bisa 100% kalau dari pinjol.
Lebih baik hindari saja pinjaman dari pinjol, tapi kebanyakan orang bilang lebih enak pinjam dari pinjol daripada ke bank karena sedikit ribet kalau minjam ke bank.
hero member
Activity: 1722
Merit: 895
Benar sekali Gan. Tanpa manajemen keuangan yang baik sebaiknya jangan coba-coba berhutang apalagi pinjol. Terkadang ada orang yang tidak bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Lebih rinci lagi tidak bisa membedakan mana kebutuhan mendesak dan mana kebutuhan yang bisa ditunda. Hal ini penting karena sering saya melihat orang melakukan Pinjol untuk modal usaha padahal usahanya ga butuh-butuh banget dana tambahan. Atau ada yang pinjol buat upgrade Hp katanya buat meningkatkan produktivitas akan tetapi yang diupgrade adalah smartphone spek tertinggi yang padahal dengan Hp kelas menengah saja sudah lebih dari cukup. Ini yang kemudian hari menyebabkan orang jadi terlilit utang dimana-mana. Saya mengatakan begitu karena saya melihat langsung beberapa orang yang ngotot nyicil Iphone tetapi pada akhirnya tidak mampu bayar cicilan.
Bagi saya tidak masalah ketika orang mengambil pinjaman selama orang memiliki perencanaan untuk berbisnis akan tetapi pinjaman yang di ambil memiliki tingkat suku bunga yang jauh lebih rendah seperti bantuan dana pinjaman dari pihak Bank dalam bentuk KUR. Saya pernah mengambil pinjaman tersebut untuk mendorong usaha yang saya jalankan dan dengan pertimbangan yang matang saya memutuskan untuk meminjam berdasarkan kebutuhan usaha yang saya miliki. Yang paling penting pada saat mengambil pinjaman bukan untuk memenuhi keinginan dalam mencapai gaya hidup karena pinjaman seperti itu tidaklah potensial.

Saya juga tidak akan mengambil pinjaman di pinjol karena kita harus bayar suku bunga yang besar dan mereka sama sekali tidak memberikan kemudahan. Jika memang butuh pinjaman sebaiknya ambil KUR yang di sediakan oleh pemerintah melalui Bank akan tetapi sebelum mengambil pertimbangkan supaya tidak menimbulkan masalah.
legendary
Activity: 1204
Merit: 1005
Mengelola menajemen keuangan cukup dibutuhkan karena ketika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengelola dengan baik maka berapapun untuk yang dimiliki tidak akan pernah cukup.
Paylater dan Pinjol hanya akan menambah masalah selain bunganya besar kita juga harus memikirkan biaya bulanan untuk menutupi.
Benar sekali Gan. Tanpa manajemen keuangan yang baik sebaiknya jangan coba-coba berhutang apalagi pinjol. Terkadang ada orang yang tidak bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Lebih rinci lagi tidak bisa membedakan mana kebutuhan mendesak dan mana kebutuhan yang bisa ditunda. Hal ini penting karena sering saya melihat orang melakukan Pinjol untuk modal usaha padahal usahanya ga butuh-butuh banget dana tambahan. Atau ada yang pinjol buat upgrade Hp katanya buat meningkatkan produktivitas akan tetapi yang diupgrade adalah smartphone spek tertinggi yang padahal dengan Hp kelas menengah saja sudah lebih dari cukup. Ini yang kemudian hari menyebabkan orang jadi terlilit utang dimana-mana. Saya mengatakan begitu karena saya melihat langsung beberapa orang yang ngotot nyicil Iphone tetapi pada akhirnya tidak mampu bayar cicilan.

Tidak ada yang salah dengan berhutang, namun seperti yang Anda katakan, ketika kita merasa tidak mampu mengelola hutang, maka lebih baik tidak berutang. Karena bukannya berutang untuk membantu mencari jalan keluar dari masalah keuangan yang dialami, justru yang terjadi adalah sebaliknya, dimana hutang hanya akan menambah dan semakin mempersulit permasalahan finansial yang dihadapi.

dan memang tidak sedikit orang yang lebih mengedepankan keinginan dibandingkan dengan kebutuhan, diamana mereka lebih mengedepankan gengsi dibandingkan dengan fungsi. Yang mana pada akhirnya hal ini hanya akan mengantarkan mereka pada kehidupan komsumtif yang sebnarnya hal ini tidak sejalan dengan keadaan finansial mereka. Dan adapaun yang menjadi faktor pendorong hal ini bisa terjadi, salah satunya itu karena menerapkan standar hidup yang terlalu tinggi hanya karena ingin terlihat sukses dihadapan orang lain.
sr. member
Activity: 714
Merit: 410
rollbit.com/trading
Mengelola menajemen keuangan cukup dibutuhkan karena ketika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengelola dengan baik maka berapapun untuk yang dimiliki tidak akan pernah cukup.
Paylater dan Pinjol hanya akan menambah masalah selain bunganya besar kita juga harus memikirkan biaya bulanan untuk menutupi.
Benar sekali Gan. Tanpa manajemen keuangan yang baik sebaiknya jangan coba-coba berhutang apalagi pinjol. Terkadang ada orang yang tidak bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Lebih rinci lagi tidak bisa membedakan mana kebutuhan mendesak dan mana kebutuhan yang bisa ditunda. Hal ini penting karena sering saya melihat orang melakukan Pinjol untuk modal usaha padahal usahanya ga butuh-butuh banget dana tambahan. Atau ada yang pinjol buat upgrade Hp katanya buat meningkatkan produktivitas akan tetapi yang diupgrade adalah smartphone spek tertinggi yang padahal dengan Hp kelas menengah saja sudah lebih dari cukup. Ini yang kemudian hari menyebabkan orang jadi terlilit utang dimana-mana. Saya mengatakan begitu karena saya melihat langsung beberapa orang yang ngotot nyicil Iphone tetapi pada akhirnya tidak mampu bayar cicilan.
MRY
full member
Activity: 634
Merit: 118
Tergantung sih, Paylater dan Pinjol mempermudah atau Menjebak ya itumah gimana kita bijak menggunakannya, dan peruntukannya untuk apa, Kalau kita bisa memanfaatkannya dengan bijak, misalnya untuk kebutuhan mendesak seperti kesehatan atau pendidikan, tentu itu jadi solusi yang memudahkan. Tapi, kalau asal pakai tanpa perencanaan, bisa-bisa terjebak dalam utang dan bunga yang bikin pusing kepala. Kuncinya ada di manajemen keuangan kita, jangan sampai situasi darurat berujung jadi masalah yang lebih besar. Harus ada batasan dan komitmen untuk tetap disiplin, jangan sampai khilaf gara-gara promo atau tawaran yang menggoda. Intinya, kita yang harus mengendalikan alat ini, bukan sebaliknya.

Ingat, sesuatu yang dimulai dengan tidak mempertimbangkan akan berakhir tidak baik dan biasa mengambil Paylater dan Pinjol tidak bijaksana dalam penggunaan hanya akan menambah masalah.
Kesehatan dan pendidikan gratis di negara kita dan saya rasa tidak tepat mengambil Pinjol hanya untuk persoalan tersebut.
Jenjang perguruan tinggi yang mungkin kita dikenakan SPP tetapi untuk sekolah menengah kebawah atau ke atas hampir semuanya gratis dan tidak berbayar.

Mengelola menajemen keuangan cukup dibutuhkan karena ketika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengelola dengan baik maka berapapun untuk yang dimiliki tidak akan pernah cukup.
Paylater dan Pinjol hanya akan menambah masalah selain bunganya besar kita juga harus memikirkan biaya bulanan untuk menutupi.
Dengan pengelolaan uang yang baik kita dapat memenuhi kebutuhan tanpa musti berutang, terutama kebutuhan dasar seperti pendidikan atau kesehatan, yang sebenarnya sudah banyak diberikan oleh pemerintah. Sebagai contoh seperti yang sudah disebutkan agan totong pada pendidikan dasar dan menengah, kita memperoleh akses tanpa biaya, mungkin penggunaan layanan pinjaman untuk hal itu tidak perlu menjadi agenda utama.

Dalam memperoleh pinjaman dengan tingkat bunga yang tinggi mengakibatkan seseorang berutang di berbagai tempat, terlebih jika kita tidak mengatur penghasilan dan belanja dengan baik. Untuk itu penggunaan pinjaman tanpa perencanaan itu sangat berbahaya secara khusus dari segi keuangan dan psikologis karena cicilan yang harus dilunasi setiap bulan membebankan ketahanan tambahan. Memang, dengan perencanaan yang baik dan benar, maka kebutuhan pokok kita dapat terpenuhi tanpa dengan pinjaman uang yang bersifat sementara yang namun membuat pengeluaran semakin besar setiap bulannya.
hero member
Activity: 1484
Merit: 598
Tergantung sih, Paylater dan Pinjol mempermudah atau Menjebak ya itumah gimana kita bijak menggunakannya, dan peruntukannya untuk apa, Kalau kita bisa memanfaatkannya dengan bijak, misalnya untuk kebutuhan mendesak seperti kesehatan atau pendidikan, tentu itu jadi solusi yang memudahkan. Tapi, kalau asal pakai tanpa perencanaan, bisa-bisa terjebak dalam utang dan bunga yang bikin pusing kepala. Kuncinya ada di manajemen keuangan kita, jangan sampai situasi darurat berujung jadi masalah yang lebih besar. Harus ada batasan dan komitmen untuk tetap disiplin, jangan sampai khilaf gara-gara promo atau tawaran yang menggoda. Intinya, kita yang harus mengendalikan alat ini, bukan sebaliknya.

Ingat, sesuatu yang dimulai dengan tidak mempertimbangkan akan berakhir tidak baik dan biasa mengambil Paylater dan Pinjol tidak bijaksana dalam penggunaan hanya akan menambah masalah.
Kesehatan dan pendidikan gratis di negara kita dan saya rasa tidak tepat mengambil Pinjol hanya untuk persoalan tersebut.
Jenjang perguruan tinggi yang mungkin kita dikenakan SPP tetapi untuk sekolah menengah kebawah atau ke atas hampir semuanya gratis dan tidak berbayar.

Mengelola menajemen keuangan cukup dibutuhkan karena ketika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengelola dengan baik maka berapapun untuk yang dimiliki tidak akan pernah cukup.
Paylater dan Pinjol hanya akan menambah masalah selain bunganya besar kita juga harus memikirkan biaya bulanan untuk menutupi.
jr. member
Activity: 56
Merit: 3
Tergantung sih, Paylater dan Pinjol mempermudah atau Menjebak ya itumah gimana kita bijak menggunakannya, dan peruntukannya untuk apa, Kalau kita bisa memanfaatkannya dengan bijak, misalnya untuk kebutuhan mendesak seperti kesehatan atau pendidikan, tentu itu jadi solusi yang memudahkan. Tapi, kalau asal pakai tanpa perencanaan, bisa-bisa terjebak dalam utang dan bunga yang bikin pusing kepala. Kuncinya ada di manajemen keuangan kita, jangan sampai situasi darurat berujung jadi masalah yang lebih besar. Harus ada batasan dan komitmen untuk tetap disiplin, jangan sampai khilaf gara-gara promo atau tawaran yang menggoda. Intinya, kita yang harus mengendalikan alat ini, bukan sebaliknya.
sr. member
Activity: 1260
Merit: 429
Paylater dan pinjol itu sebenarnya cukup membantu orang karena lebih praktis dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk pencairan dana, namun yang menjadi masalah adalah ketika si pengguna melakukan pinjaman tanpa memikirkan dengan matang bagaimana dia akan membayarnya kelak, itu yang menjadi masalah utamanya. Mungkin awalnya mereka pikir bahwa cicilannya bisa mereka atasi, namun ketika cicilan sudah berjalan masalah finansial mulai muncul, dan ujungnya galbay. Makanya pengguna pinjol/paylater itu perlu memikirkan dengan matang bagaimana mereka bisa membayar cicilannya kedepannya, jangan asal meminjam tanpa berencana untuk mengembalikannya.
Alasan kuat dibalik pinjol dan paylater makin menggiurkan ialah semua orang bisa mendapatkan barang terlebih dahulu urusan bayar nanti aja. Tapi tapi tapi ada tapinya sekarang kasus Paylater makin mencuat lagi, total utang warga Indonesia tembus mencapai lebih dari 62T ke jasa penyedia layanan Paylater. Prilaku konsumtif warga Indonesia benar benar tidak bisa dihindari lagi, ditengah menurunnya daya beli dan deflasi sejak bulai Mei. Jika dilihat dari sisi positifnya membantu para pedagang atau pengusaha tapi dari segi negatifnya tentu gagal bayar yang akhirnya utang numpuk, pedagang rugi dan negara juga rugi.
Itu semua tidak lepas dari kenaikan harga barang dan jasa yang pemerintah lakukan sedangkan kebutuhan masyarakat makin bertambah.

CNN Indonesia

Itu yang menjadi masalah sekarang ini, banyak orang-orang hanya tau meminjam tanpa memikirkan bagaimana mereka bisa mengembalikan pinjaman tersebut. Apalagi di tengah ekonomi yang sulit seperti sekarang, pinjol/paylater ini seperti sebuah solusi bagi masyarakat untuk bisa menanggulangi kebutuhan mereka, padahal jika hal tersebut tidak bijak direncanakan akhirnya hutang tersebut akan bisa bertambah banyak, dan seorang sangat rentan untuk terlilit hutang. Makanya tidak heran bahwa sekarang ini jumlah hutang di pinjol itu semakin meningkat, karena ekonomi masyarakat itu semakin memburuk namun pemerintah tidak bisa memberikan solusi yang tepat terhadap masalah ekonomi sekarang ini, ujungnya yang kena imbas adalah masyarakat, khususnya kaum menengah-kebawah yang hidup di perkotaan yang mempunyai banyak kebutuhan. 
sr. member
Activity: 1204
Merit: 486
~

Paylater dan pinjol itu sebenarnya cukup membantu orang karena lebih praktis dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk pencairan dana, namun yang menjadi masalah adalah ketika si pengguna melakukan pinjaman tanpa memikirkan dengan matang bagaimana dia akan membayarnya kelak, itu yang menjadi masalah utamanya. Mungkin awalnya mereka pikir bahwa cicilannya bisa mereka atasi, namun ketika cicilan sudah berjalan masalah finansial mulai muncul, dan ujungnya galbay. Makanya pengguna pinjol/paylater itu perlu memikirkan dengan matang bagaimana mereka bisa membayar cicilannya kedepannya, jangan asal meminjam tanpa berencana untuk mengembalikannya.
Alasan kuat dibalik pinjol dan paylater makin menggiurkan ialah semua orang bisa mendapatkan barang terlebih dahulu urusan bayar nanti aja. Tapi tapi tapi ada tapinya sekarang kasus Paylater makin mencuat lagi, total utang warga Indonesia tembus mencapai lebih dari 62T ke jasa penyedia layanan Paylater. Prilaku konsumtif warga Indonesia benar benar tidak bisa dihindari lagi, ditengah menurunnya daya beli dan deflasi sejak bulai Mei. Jika dilihat dari sisi positifnya membantu para pedagang atau pengusaha tapi dari segi negatifnya tentu gagal bayar yang akhirnya utang numpuk, pedagang rugi dan negara juga rugi.
Itu semua tidak lepas dari kenaikan harga barang dan jasa yang pemerintah lakukan sedangkan kebutuhan masyarakat makin bertambah.

CNN Indonesia
Pages:
Jump to: