Pages:
Author

Topic: Paylater dan Pinjol, mempermudah atau Menjebak? (Read 2936 times)

MRY
full member
Activity: 560
Merit: 109
November 03, 2024, 06:58:10 PM
Benar sekali Gan. Tanpa manajemen keuangan yang baik sebaiknya jangan coba-coba berhutang apalagi pinjol. Terkadang ada orang yang tidak bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Lebih rinci lagi tidak bisa membedakan mana kebutuhan mendesak dan mana kebutuhan yang bisa ditunda. Hal ini penting karena sering saya melihat orang melakukan Pinjol untuk modal usaha padahal usahanya ga butuh-butuh banget dana tambahan. Atau ada yang pinjol buat upgrade Hp katanya buat meningkatkan produktivitas akan tetapi yang diupgrade adalah smartphone spek tertinggi yang padahal dengan Hp kelas menengah saja sudah lebih dari cukup. Ini yang kemudian hari menyebabkan orang jadi terlilit utang dimana-mana. Saya mengatakan begitu karena saya melihat langsung beberapa orang yang ngotot nyicil Iphone tetapi pada akhirnya tidak mampu bayar cicilan.
Bagi saya tidak masalah ketika orang mengambil pinjaman selama orang memiliki perencanaan untuk berbisnis akan tetapi pinjaman yang di ambil memiliki tingkat suku bunga yang jauh lebih rendah seperti bantuan dana pinjaman dari pihak Bank dalam bentuk KUR. Saya pernah mengambil pinjaman tersebut untuk mendorong usaha yang saya jalankan dan dengan pertimbangan yang matang saya memutuskan untuk meminjam berdasarkan kebutuhan usaha yang saya miliki. Yang paling penting pada saat mengambil pinjaman bukan untuk memenuhi keinginan dalam mencapai gaya hidup karena pinjaman seperti itu tidaklah potensial.

Saya juga tidak akan mengambil pinjaman di pinjol karena kita harus bayar suku bunga yang besar dan mereka sama sekali tidak memberikan kemudahan. Jika memang butuh pinjaman sebaiknya ambil KUR yang di sediakan oleh pemerintah melalui Bank akan tetapi sebelum mengambil pertimbangkan supaya tidak menimbulkan masalah.
Benar, sangat menguntungkan ketika akan melakukan perjanjian pinjaman untuk berpikir secara matang dan memanfaatkan pinjaman untuk usaha produktif seperti pengembangan usaha. Mencari sumber pinjaman berbunga rendah seperti KUR dari bank jauh lebih baik sebagai pilihan, karena akan membantu menghindari gangguan dalam mengembangkan usaha di saat bunga tinggi. Dalam hal ini, perencanaan berdasarkan kebutuhan usaha sangat penting agar tidak memperburuk keadaan di mana pinjaman hanya akan digunakan untuk memenuhi keinginan tertentu yang mana itu sangat merugikan.

Selain itu, meminjam dari layanan pinjaman online adalah tindakan yang salah karena suku bunga dapat menekan keuangan usaha dan dengan demikian akan merugikan usaha kita. Namun, jika memang benar-benar membutuhkan dana lebih, mengikuti KUR yang diberikan pemerintah melalui bank lebih aman dan lebih baik. Seperti biasa, dalam mengambil keputusan untuk mengambil pinjaman, harus dianalisis dengan baik bahkan di hitung sehari minimal target uang yang didapatkan berapa, sehingga dari segi daya bayar dan rencana tenggang waktu untuk ke mana dan bagaimana dana pinjaman akan digunakan agar tidak menjadi beban di kemudian hari.
hero member
Activity: 1624
Merit: 791
Bitcoin To The Moon 📈📈📈
Bagi saya tidak masalah ketika orang mengambil pinjaman selama orang memiliki perencanaan untuk berbisnis akan tetapi pinjaman yang di ambil memiliki tingkat suku bunga yang jauh lebih rendah seperti bantuan dana pinjaman dari pihak Bank dalam bentuk KUR. Saya pernah mengambil pinjaman tersebut untuk mendorong usaha yang saya jalankan dan dengan pertimbangan yang matang saya memutuskan untuk meminjam berdasarkan kebutuhan usaha yang saya miliki.
Mengambil pinjaman untuk bisnis ini tidak apa apa karena memang sebagian pebisnis mengandalkan pinjaman dari bank dengan bunga kecil, seperti contoh teman saya mengambil pinjaman dari bank BRI untuk membangun usaha bengkel nya tapi alhamdulillah sekarang sudah berkembang dan pinjaman ke bank sudah lunas dan sekarang tidak butuh modal dari bank lagi karena pengelolaan bisnis sudah baik.

Yang paling penting pada saat mengambil pinjaman bukan untuk memenuhi keinginan dalam mencapai gaya hidup karena pinjaman seperti itu tidaklah potensial.
Justru kebanyakan sekarang mengambil pinjaman untuk gaya hidup sosial nya, bukan hanya 1,2,3 yang di temui oleh saya mereka pinjaman ke bank hanya untuk gaya hidup atau menutupi hutang lainnya jadi ini tidak akan produktik yang ada hutang makin banyak angsuran ke bank tidak terbayarkan.

Saya juga tidak akan mengambil pinjaman di pinjol karena kita harus bayar suku bunga yang besar dan mereka sama sekali tidak memberikan kemudahan. Jika memang butuh pinjaman sebaiknya ambil KUR yang di sediakan oleh pemerintah melalui Bank akan tetapi sebelum mengambil pertimbangkan supaya tidak menimbulkan masalah.
Pinjaman dari pinjol memang kejam, kita tahu sudah banyak berita di TV dimana kasus nya bunga yang terus bengkak hanya dalam 1 tahun aja bunga nya bisa 100% kalau dari pinjol.
Lebih baik hindari saja pinjaman dari pinjol, tapi kebanyakan orang bilang lebih enak pinjam dari pinjol daripada ke bank karena sedikit ribet kalau minjam ke bank.
hero member
Activity: 1722
Merit: 895
Benar sekali Gan. Tanpa manajemen keuangan yang baik sebaiknya jangan coba-coba berhutang apalagi pinjol. Terkadang ada orang yang tidak bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Lebih rinci lagi tidak bisa membedakan mana kebutuhan mendesak dan mana kebutuhan yang bisa ditunda. Hal ini penting karena sering saya melihat orang melakukan Pinjol untuk modal usaha padahal usahanya ga butuh-butuh banget dana tambahan. Atau ada yang pinjol buat upgrade Hp katanya buat meningkatkan produktivitas akan tetapi yang diupgrade adalah smartphone spek tertinggi yang padahal dengan Hp kelas menengah saja sudah lebih dari cukup. Ini yang kemudian hari menyebabkan orang jadi terlilit utang dimana-mana. Saya mengatakan begitu karena saya melihat langsung beberapa orang yang ngotot nyicil Iphone tetapi pada akhirnya tidak mampu bayar cicilan.
Bagi saya tidak masalah ketika orang mengambil pinjaman selama orang memiliki perencanaan untuk berbisnis akan tetapi pinjaman yang di ambil memiliki tingkat suku bunga yang jauh lebih rendah seperti bantuan dana pinjaman dari pihak Bank dalam bentuk KUR. Saya pernah mengambil pinjaman tersebut untuk mendorong usaha yang saya jalankan dan dengan pertimbangan yang matang saya memutuskan untuk meminjam berdasarkan kebutuhan usaha yang saya miliki. Yang paling penting pada saat mengambil pinjaman bukan untuk memenuhi keinginan dalam mencapai gaya hidup karena pinjaman seperti itu tidaklah potensial.

Saya juga tidak akan mengambil pinjaman di pinjol karena kita harus bayar suku bunga yang besar dan mereka sama sekali tidak memberikan kemudahan. Jika memang butuh pinjaman sebaiknya ambil KUR yang di sediakan oleh pemerintah melalui Bank akan tetapi sebelum mengambil pertimbangkan supaya tidak menimbulkan masalah.
legendary
Activity: 1204
Merit: 1005
Mengelola menajemen keuangan cukup dibutuhkan karena ketika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengelola dengan baik maka berapapun untuk yang dimiliki tidak akan pernah cukup.
Paylater dan Pinjol hanya akan menambah masalah selain bunganya besar kita juga harus memikirkan biaya bulanan untuk menutupi.
Benar sekali Gan. Tanpa manajemen keuangan yang baik sebaiknya jangan coba-coba berhutang apalagi pinjol. Terkadang ada orang yang tidak bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Lebih rinci lagi tidak bisa membedakan mana kebutuhan mendesak dan mana kebutuhan yang bisa ditunda. Hal ini penting karena sering saya melihat orang melakukan Pinjol untuk modal usaha padahal usahanya ga butuh-butuh banget dana tambahan. Atau ada yang pinjol buat upgrade Hp katanya buat meningkatkan produktivitas akan tetapi yang diupgrade adalah smartphone spek tertinggi yang padahal dengan Hp kelas menengah saja sudah lebih dari cukup. Ini yang kemudian hari menyebabkan orang jadi terlilit utang dimana-mana. Saya mengatakan begitu karena saya melihat langsung beberapa orang yang ngotot nyicil Iphone tetapi pada akhirnya tidak mampu bayar cicilan.

Tidak ada yang salah dengan berhutang, namun seperti yang Anda katakan, ketika kita merasa tidak mampu mengelola hutang, maka lebih baik tidak berutang. Karena bukannya berutang untuk membantu mencari jalan keluar dari masalah keuangan yang dialami, justru yang terjadi adalah sebaliknya, dimana hutang hanya akan menambah dan semakin mempersulit permasalahan finansial yang dihadapi.

dan memang tidak sedikit orang yang lebih mengedepankan keinginan dibandingkan dengan kebutuhan, diamana mereka lebih mengedepankan gengsi dibandingkan dengan fungsi. Yang mana pada akhirnya hal ini hanya akan mengantarkan mereka pada kehidupan komsumtif yang sebnarnya hal ini tidak sejalan dengan keadaan finansial mereka. Dan adapaun yang menjadi faktor pendorong hal ini bisa terjadi, salah satunya itu karena menerapkan standar hidup yang terlalu tinggi hanya karena ingin terlihat sukses dihadapan orang lain.
sr. member
Activity: 546
Merit: 367
rollbit.com/trading
Mengelola menajemen keuangan cukup dibutuhkan karena ketika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengelola dengan baik maka berapapun untuk yang dimiliki tidak akan pernah cukup.
Paylater dan Pinjol hanya akan menambah masalah selain bunganya besar kita juga harus memikirkan biaya bulanan untuk menutupi.
Benar sekali Gan. Tanpa manajemen keuangan yang baik sebaiknya jangan coba-coba berhutang apalagi pinjol. Terkadang ada orang yang tidak bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Lebih rinci lagi tidak bisa membedakan mana kebutuhan mendesak dan mana kebutuhan yang bisa ditunda. Hal ini penting karena sering saya melihat orang melakukan Pinjol untuk modal usaha padahal usahanya ga butuh-butuh banget dana tambahan. Atau ada yang pinjol buat upgrade Hp katanya buat meningkatkan produktivitas akan tetapi yang diupgrade adalah smartphone spek tertinggi yang padahal dengan Hp kelas menengah saja sudah lebih dari cukup. Ini yang kemudian hari menyebabkan orang jadi terlilit utang dimana-mana. Saya mengatakan begitu karena saya melihat langsung beberapa orang yang ngotot nyicil Iphone tetapi pada akhirnya tidak mampu bayar cicilan.
MRY
full member
Activity: 560
Merit: 109
Tergantung sih, Paylater dan Pinjol mempermudah atau Menjebak ya itumah gimana kita bijak menggunakannya, dan peruntukannya untuk apa, Kalau kita bisa memanfaatkannya dengan bijak, misalnya untuk kebutuhan mendesak seperti kesehatan atau pendidikan, tentu itu jadi solusi yang memudahkan. Tapi, kalau asal pakai tanpa perencanaan, bisa-bisa terjebak dalam utang dan bunga yang bikin pusing kepala. Kuncinya ada di manajemen keuangan kita, jangan sampai situasi darurat berujung jadi masalah yang lebih besar. Harus ada batasan dan komitmen untuk tetap disiplin, jangan sampai khilaf gara-gara promo atau tawaran yang menggoda. Intinya, kita yang harus mengendalikan alat ini, bukan sebaliknya.

Ingat, sesuatu yang dimulai dengan tidak mempertimbangkan akan berakhir tidak baik dan biasa mengambil Paylater dan Pinjol tidak bijaksana dalam penggunaan hanya akan menambah masalah.
Kesehatan dan pendidikan gratis di negara kita dan saya rasa tidak tepat mengambil Pinjol hanya untuk persoalan tersebut.
Jenjang perguruan tinggi yang mungkin kita dikenakan SPP tetapi untuk sekolah menengah kebawah atau ke atas hampir semuanya gratis dan tidak berbayar.

Mengelola menajemen keuangan cukup dibutuhkan karena ketika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengelola dengan baik maka berapapun untuk yang dimiliki tidak akan pernah cukup.
Paylater dan Pinjol hanya akan menambah masalah selain bunganya besar kita juga harus memikirkan biaya bulanan untuk menutupi.
Dengan pengelolaan uang yang baik kita dapat memenuhi kebutuhan tanpa musti berutang, terutama kebutuhan dasar seperti pendidikan atau kesehatan, yang sebenarnya sudah banyak diberikan oleh pemerintah. Sebagai contoh seperti yang sudah disebutkan agan totong pada pendidikan dasar dan menengah, kita memperoleh akses tanpa biaya, mungkin penggunaan layanan pinjaman untuk hal itu tidak perlu menjadi agenda utama.

Dalam memperoleh pinjaman dengan tingkat bunga yang tinggi mengakibatkan seseorang berutang di berbagai tempat, terlebih jika kita tidak mengatur penghasilan dan belanja dengan baik. Untuk itu penggunaan pinjaman tanpa perencanaan itu sangat berbahaya secara khusus dari segi keuangan dan psikologis karena cicilan yang harus dilunasi setiap bulan membebankan ketahanan tambahan. Memang, dengan perencanaan yang baik dan benar, maka kebutuhan pokok kita dapat terpenuhi tanpa dengan pinjaman uang yang bersifat sementara yang namun membuat pengeluaran semakin besar setiap bulannya.
hero member
Activity: 1428
Merit: 592
Tergantung sih, Paylater dan Pinjol mempermudah atau Menjebak ya itumah gimana kita bijak menggunakannya, dan peruntukannya untuk apa, Kalau kita bisa memanfaatkannya dengan bijak, misalnya untuk kebutuhan mendesak seperti kesehatan atau pendidikan, tentu itu jadi solusi yang memudahkan. Tapi, kalau asal pakai tanpa perencanaan, bisa-bisa terjebak dalam utang dan bunga yang bikin pusing kepala. Kuncinya ada di manajemen keuangan kita, jangan sampai situasi darurat berujung jadi masalah yang lebih besar. Harus ada batasan dan komitmen untuk tetap disiplin, jangan sampai khilaf gara-gara promo atau tawaran yang menggoda. Intinya, kita yang harus mengendalikan alat ini, bukan sebaliknya.

Ingat, sesuatu yang dimulai dengan tidak mempertimbangkan akan berakhir tidak baik dan biasa mengambil Paylater dan Pinjol tidak bijaksana dalam penggunaan hanya akan menambah masalah.
Kesehatan dan pendidikan gratis di negara kita dan saya rasa tidak tepat mengambil Pinjol hanya untuk persoalan tersebut.
Jenjang perguruan tinggi yang mungkin kita dikenakan SPP tetapi untuk sekolah menengah kebawah atau ke atas hampir semuanya gratis dan tidak berbayar.

Mengelola menajemen keuangan cukup dibutuhkan karena ketika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mengelola dengan baik maka berapapun untuk yang dimiliki tidak akan pernah cukup.
Paylater dan Pinjol hanya akan menambah masalah selain bunganya besar kita juga harus memikirkan biaya bulanan untuk menutupi.
jr. member
Activity: 28
Merit: 3
Tergantung sih, Paylater dan Pinjol mempermudah atau Menjebak ya itumah gimana kita bijak menggunakannya, dan peruntukannya untuk apa, Kalau kita bisa memanfaatkannya dengan bijak, misalnya untuk kebutuhan mendesak seperti kesehatan atau pendidikan, tentu itu jadi solusi yang memudahkan. Tapi, kalau asal pakai tanpa perencanaan, bisa-bisa terjebak dalam utang dan bunga yang bikin pusing kepala. Kuncinya ada di manajemen keuangan kita, jangan sampai situasi darurat berujung jadi masalah yang lebih besar. Harus ada batasan dan komitmen untuk tetap disiplin, jangan sampai khilaf gara-gara promo atau tawaran yang menggoda. Intinya, kita yang harus mengendalikan alat ini, bukan sebaliknya.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
Paylater dan pinjol itu sebenarnya cukup membantu orang karena lebih praktis dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk pencairan dana, namun yang menjadi masalah adalah ketika si pengguna melakukan pinjaman tanpa memikirkan dengan matang bagaimana dia akan membayarnya kelak, itu yang menjadi masalah utamanya. Mungkin awalnya mereka pikir bahwa cicilannya bisa mereka atasi, namun ketika cicilan sudah berjalan masalah finansial mulai muncul, dan ujungnya galbay. Makanya pengguna pinjol/paylater itu perlu memikirkan dengan matang bagaimana mereka bisa membayar cicilannya kedepannya, jangan asal meminjam tanpa berencana untuk mengembalikannya.
Alasan kuat dibalik pinjol dan paylater makin menggiurkan ialah semua orang bisa mendapatkan barang terlebih dahulu urusan bayar nanti aja. Tapi tapi tapi ada tapinya sekarang kasus Paylater makin mencuat lagi, total utang warga Indonesia tembus mencapai lebih dari 62T ke jasa penyedia layanan Paylater. Prilaku konsumtif warga Indonesia benar benar tidak bisa dihindari lagi, ditengah menurunnya daya beli dan deflasi sejak bulai Mei. Jika dilihat dari sisi positifnya membantu para pedagang atau pengusaha tapi dari segi negatifnya tentu gagal bayar yang akhirnya utang numpuk, pedagang rugi dan negara juga rugi.
Itu semua tidak lepas dari kenaikan harga barang dan jasa yang pemerintah lakukan sedangkan kebutuhan masyarakat makin bertambah.

CNN Indonesia

Itu yang menjadi masalah sekarang ini, banyak orang-orang hanya tau meminjam tanpa memikirkan bagaimana mereka bisa mengembalikan pinjaman tersebut. Apalagi di tengah ekonomi yang sulit seperti sekarang, pinjol/paylater ini seperti sebuah solusi bagi masyarakat untuk bisa menanggulangi kebutuhan mereka, padahal jika hal tersebut tidak bijak direncanakan akhirnya hutang tersebut akan bisa bertambah banyak, dan seorang sangat rentan untuk terlilit hutang. Makanya tidak heran bahwa sekarang ini jumlah hutang di pinjol itu semakin meningkat, karena ekonomi masyarakat itu semakin memburuk namun pemerintah tidak bisa memberikan solusi yang tepat terhadap masalah ekonomi sekarang ini, ujungnya yang kena imbas adalah masyarakat, khususnya kaum menengah-kebawah yang hidup di perkotaan yang mempunyai banyak kebutuhan. 
sr. member
Activity: 1204
Merit: 486
~

Paylater dan pinjol itu sebenarnya cukup membantu orang karena lebih praktis dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk pencairan dana, namun yang menjadi masalah adalah ketika si pengguna melakukan pinjaman tanpa memikirkan dengan matang bagaimana dia akan membayarnya kelak, itu yang menjadi masalah utamanya. Mungkin awalnya mereka pikir bahwa cicilannya bisa mereka atasi, namun ketika cicilan sudah berjalan masalah finansial mulai muncul, dan ujungnya galbay. Makanya pengguna pinjol/paylater itu perlu memikirkan dengan matang bagaimana mereka bisa membayar cicilannya kedepannya, jangan asal meminjam tanpa berencana untuk mengembalikannya.
Alasan kuat dibalik pinjol dan paylater makin menggiurkan ialah semua orang bisa mendapatkan barang terlebih dahulu urusan bayar nanti aja. Tapi tapi tapi ada tapinya sekarang kasus Paylater makin mencuat lagi, total utang warga Indonesia tembus mencapai lebih dari 62T ke jasa penyedia layanan Paylater. Prilaku konsumtif warga Indonesia benar benar tidak bisa dihindari lagi, ditengah menurunnya daya beli dan deflasi sejak bulai Mei. Jika dilihat dari sisi positifnya membantu para pedagang atau pengusaha tapi dari segi negatifnya tentu gagal bayar yang akhirnya utang numpuk, pedagang rugi dan negara juga rugi.
Itu semua tidak lepas dari kenaikan harga barang dan jasa yang pemerintah lakukan sedangkan kebutuhan masyarakat makin bertambah.

CNN Indonesia
sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
Setidaknya setiap orang sebelum melangkah untuk meminjamkan sesuatu entah itu uang atau apa pun, setidaknya mereka memikirkan nya terlebih dahulu. Jika saya melihat uraian agan di atas itu sama aja bunuh diri untuk orang tersebut.Menurut saya kedua pinjaman tersebut paylater atau pinjol bisa jadi praktis sekaligus menjebak, ini tergantung bagaimana kita cara mengunakan nya dari yang kita pinjam. Meski menawarkan fleksibilitas dan keuntungan di dalamnya proses uang yang cepat di proses dan keuntungan dapat di cicil meskipun ada bunganya di sana. keduanya juga bisa menimbulkan kesulitan keuangan jika tidak digunakan secara bertanggung jawab.


Paylater dan pinjol itu sebenarnya cukup membantu orang karena lebih praktis dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk pencairan dana, namun yang menjadi masalah adalah ketika si pengguna melakukan pinjaman tanpa memikirkan dengan matang bagaimana dia akan membayarnya kelak, itu yang menjadi masalah utamanya. Mungkin awalnya mereka pikir bahwa cicilannya bisa mereka atasi, namun ketika cicilan sudah berjalan masalah finansial mulai muncul, dan ujungnya galbay. Makanya pengguna pinjol/paylater itu perlu memikirkan dengan matang bagaimana mereka bisa membayar cicilannya kedepannya, jangan asal meminjam tanpa berencana untuk mengembalikannya.
full member
Activity: 882
Merit: 211
Iya gan, pada dasarnya mereka hanya ingin mendapatkan uang yang cepat untuk bisa mereka nikmati sesaat, setelah itu mereka akan menikmati sekarat untuk membayar tagihan pinjol yang mereka ambil dengan bungan yang begitu besar untuk mereka, tetapi apa boleh buat kemewahan yang mereka inginkan hanya untuk memamerkan kepada orang laen agar mereka mendapat perhatian dari orang lain, beda-beda kesenangan orang zaman sekarang, dengan memerkan barang mewah dan mendapat pujian dari laen itu sebuah kesenangan bagi mereka, apalagi GenZ sekarang ini mereka mendepankan gengsi mereka sendiri, padahal mereka tidak mampu menyaingi perkembangan zaman, tetapi gengsi mereka yang dikedepankan maka alhasil pinjol jalan keluarnya.
Setidaknya setiap orang sebelum melangkah untuk meminjamkan sesuatu entah itu uang atau apa pun, setidaknya mereka memikirkan nya terlebih dahulu. Jika saya melihat uraian agan di atas itu sama aja bunuh diri untuk orang tersebut.Menurut saya kedua pinjaman tersebut paylater atau pinjol bisa jadi praktis sekaligus menjebak, ini tergantung bagaimana kita cara mengunakan nya dari yang kita pinjam. Meski menawarkan fleksibilitas dan keuntungan di dalamnya proses uang yang cepat di proses dan keuntungan dapat di cicil meskipun ada bunganya di sana. keduanya juga bisa menimbulkan kesulitan keuangan jika tidak digunakan secara bertanggung jawab.

Saat kita akan melakukan pinjaman maka kita harus terlebih dulu memahami dengan baik apa tujuan dari melakukan pinjaman dan kemana kita akan pergunakan dana tersebut jangan sampai melakukan pinjaman hanya untuk memenuhi gaya hidup tentu saja ini akan menyebabkan diri kita berada dalam masalah karena kita semua mengetahui bahwa bunga dari pinjol sangatlah besar dan jika kita tidak dapat menggunakan pinjaman tersebut untuk dapat menghasilkan uang kembali tentu saja ini akan menyulitkan kita dalam melunasi pinjaman tersebut, jadi kita harus terlebih dulu memiliki perencanaan yang jelas sebelum memilih untuk mengambil pinjol maupun paylater dan jangan sampai mengambil pinjaman tersebut tidak untuk menghasilkan uang kembali agar tidak kesulitan dalam melunasinya.
full member
Activity: 133
Merit: 112
Iya gan, pada dasarnya mereka hanya ingin mendapatkan uang yang cepat untuk bisa mereka nikmati sesaat, setelah itu mereka akan menikmati sekarat untuk membayar tagihan pinjol yang mereka ambil dengan bungan yang begitu besar untuk mereka, tetapi apa boleh buat kemewahan yang mereka inginkan hanya untuk memamerkan kepada orang laen agar mereka mendapat perhatian dari orang lain, beda-beda kesenangan orang zaman sekarang, dengan memerkan barang mewah dan mendapat pujian dari laen itu sebuah kesenangan bagi mereka, apalagi GenZ sekarang ini mereka mendepankan gengsi mereka sendiri, padahal mereka tidak mampu menyaingi perkembangan zaman, tetapi gengsi mereka yang dikedepankan maka alhasil pinjol jalan keluarnya.
Setidaknya setiap orang sebelum melangkah untuk meminjamkan sesuatu entah itu uang atau apa pun, setidaknya mereka memikirkan nya terlebih dahulu. Jika saya melihat uraian agan di atas itu sama aja bunuh diri untuk orang tersebut.Menurut saya kedua pinjaman tersebut paylater atau pinjol bisa jadi praktis sekaligus menjebak, ini tergantung bagaimana kita cara mengunakan nya dari yang kita pinjam. Meski menawarkan fleksibilitas dan keuntungan di dalamnya proses uang yang cepat di proses dan keuntungan dapat di cicil meskipun ada bunganya di sana. keduanya juga bisa menimbulkan kesulitan keuangan jika tidak digunakan secara bertanggung jawab.
legendary
Activity: 3500
Merit: 1354
Bisa tampil menari dengan outfit mahal dan memakai brand terkenal, menjadi keinginan banyak muda saat ini. Demi bisa memikat lawan jenih, tampil menarik dimata orang lain, mereka seringkali lebih mengedepankan gengsi dibandingkan hal lainnya. dan mereka tidak peduli dari mana barang tersebut bisa didiapnya, apakah itu dengan melakukan pinjaman atau kredit, karena yang terpenting untuknya adalah gengsinya bisa terpenuhi.

dan saya setuju dengan apa yang anda sampaikan, bahwasannya ini adalah sebuah pemikiran yang salah dan dapat menjadi masalah. Ketergantungan terhadap produk-produk mewah dapat mengaburkan hal-hal yang lebih penting, seperti keperidbadian, kemampuan dan tanggungjawab finansial.  lebih dari pada itu, ketika sebuah gaya hidup yang lebih mengutamakan gengsi dan penampilan luar tanpa mempertimbangkan kemampuan finansial yang dimilikinya, ini bisa menimbulkan beban utang yang sulit untuk dikendalikan, memungkinkan seseorang untuk terlilit hutang.

Oleh karena itu berhentilah untuk terus memaksakan diri agar terlihat mampu oleh orang lain. Karena daya tarik yang sesunggunya, bukan dari apa yang anda pakai, melainkan dari rasa percaya diri dan kepribadian yang kuat.

Ya ini lah kesalahan awal dari para orang2 yang terjebak paylater maupun pinjol, dimana mereka menggunakan itu untuk sesuatu yang tidak perlu atau bukan kebutuhan mendesak.
Punya hutang itu hal yang wajar tapi kita juga harus bisa punya perhitungan, bukan cuma perhitungan secara nominal tapi juga perhitungan kebutuhan untuk apa hutang itu.
Tidak bisa dipungkiri trend anak muda jaman sekarang emang ngeri2, bahkan kadang seseorang tidak diterima disuatu kelompok hanya karena status ekonominya yang mana membuat orang memaksakan diri bagaimana caranya bisa masuk ke kelompok itu.
Tapi ya gimana lagi, kita cuma bisa menyayangkan kenapa banyak terjadi kasus2 terjebak paylater atau pinjol hanya buat ngikutin trend biar terlihat kayak orang kaya.
Sekarang lebih baik kita khususnya orang2 yang punya anak remaja atau menuju dewasa memberikan masukan2 agar tidak jatuh dalam hal sperti itu.
sr. member
Activity: 1106
Merit: 398
Duelbits
Berhutang melalui pinjaman online untuk gaya hidup atau dengan kata lain untuk memperlihatkan gengsinya pada banyak orang adalah sebuah kesalahan meskipun saya juga tidak menganggap hal itu sebagai sebuah jebakan bagi banyak orang karena setiap orang yang masih belum mampu untuk membayar hutang lewat pinjaman online itu adalah orang yang menjebak dirinya sendiri kedalam masalah, bukan dijebak oleh orang lain yang membuat layanan itu untuk semua orang. Karena setiap hal yang akan kita lakukan itu tentu bermula dari keputusan dan pemikiran kita sendiri sebelum kita melakukannya, sehingga orang yang nekat mengambil pinjaman online untuk gengsi dirinya sendiri, jelas sudah sangat salah karena hal itu akan lebih tepat apabila digunakan kedalam usaha bisnis yang bisa memutarkan uang dan mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri.
Tidak ada pembenaran menggunakan cara apapun untuk pinjaman dalam memenuhi gaya hidup dan itu bisa dikatakan dilakukan oleh orang bodoh yang tidak memikirkan efeknya. Tetapi sayangnya itu dilakukan oleh kebanyakan orang karena persoalan hanya ingin memperlihatkan kepada orang lain bahwa dirinya mampu membelikan barang mewah. Gaya hidup menjadi sebuah gengsi dan memiliki barang mahal atau mewah merupakan kebanggaan padahal jika dilihat kehidupannya tidaklah seimbang dengan apa yang dia lakukan. Pada akhirnya mereka terjebak dengan pinjaman tersebut sehingga gali lobang tutup lobang dan parahnya lagi sebagian orang harus menjual hartanya untuk menutupi hutang seperti tanah dan sawah.

Pada tahap ini mindset yang mempengaruhi keputusan dan biasanya orang yang mengikuti gaya hidup karena tidak adanya didikan tentang cara memanajemen keuangan dan mereka tidak diajarkan bagaimana mengatur keuangan sebelum mencapai tahap pendapatan yang lebih baik untuk membeli barang mewah dan mahal. Tidak adanya kesesuaian yang dilakukan karena memang kehidupannya dipenuhi gaya sehingga apapun caranya akan dilakukan sebab yang terpenting dipandang mampu.

Bisa tampil menarik dengan outfit mahal dan memakai brand terkenal, menjadi keinginan banyak muda saat ini. Demi bisa memikat lawan jenih, tampil menarik dimata orang lain, mereka seringkali lebih mengedepankan gengsi dibandingkan hal lainnya. dan mereka tidak peduli dari mana barang tersebut bisa didiapnya, apakah itu dengan melakukan pinjaman atau kredit, karena yang terpenting untuknya adalah gengsinya bisa terpenuhi.

dan saya setuju dengan apa yang anda sampaikan, bahwasannya ini adalah sebuah pemikiran yang salah dan dapat menjadi masalah. Ketergantungan terhadap produk-produk mewah dapat mengaburkan hal-hal yang lebih penting, seperti keperidbadian, kemampuan dan tanggungjawab finansial.  lebih dari pada itu, ketika sebuah gaya hidup yang lebih mengutamakan gengsi dan penampilan luar tanpa mempertimbangkan kemampuan finansial yang dimilikinya, ini bisa menimbulkan beban utang yang sulit untuk dikendalikan, memungkinkan seseorang untuk terlilit hutang.

Oleh karena itu berhentilah untuk terus memaksakan diri agar terlihat mampu oleh orang lain. Karena daya tarik yang sesunggunya, bukan dari apa yang anda pakai, melainkan dari rasa percaya diri dan kepribadian yang kuat.
hero member
Activity: 1498
Merit: 802
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Berhutang melalui pinjaman online untuk gaya hidup atau dengan kata lain untuk memperlihatkan gengsinya pada banyak orang adalah sebuah kesalahan meskipun saya juga tidak menganggap hal itu sebagai sebuah jebakan bagi banyak orang karena setiap orang yang masih belum mampu untuk membayar hutang lewat pinjaman online itu adalah orang yang menjebak dirinya sendiri kedalam masalah, bukan dijebak oleh orang lain yang membuat layanan itu untuk semua orang. Karena setiap hal yang akan kita lakukan itu tentu bermula dari keputusan dan pemikiran kita sendiri sebelum kita melakukannya, sehingga orang yang nekat mengambil pinjaman online untuk gengsi dirinya sendiri, jelas sudah sangat salah karena hal itu akan lebih tepat apabila digunakan kedalam usaha bisnis yang bisa memutarkan uang dan mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri.
Tidak ada pembenaran menggunakan cara apapun untuk pinjaman dalam memenuhi gaya hidup dan itu bisa dikatakan dilakukan oleh orang bodoh yang tidak memikirkan efeknya. Tetapi sayangnya itu dilakukan oleh kebanyakan orang karena persoalan hanya ingin memperlihatkan kepada orang lain bahwa dirinya mampu membelikan barang mewah. Gaya hidup menjadi sebuah gengsi dan memiliki barang mahal atau mewah merupakan kebanggaan padahal jika dilihat kehidupannya tidaklah seimbang dengan apa yang dia lakukan. Pada akhirnya mereka terjebak dengan pinjaman tersebut sehingga gali lobang tutup lobang dan parahnya lagi sebagian orang harus menjual hartanya untuk menutupi hutang seperti tanah dan sawah.

Pada tahap ini mindset yang mempengaruhi keputusan dan biasanya orang yang mengikuti gaya hidup karena tidak adanya didikan tentang cara memanajemen keuangan dan mereka tidak diajarkan bagaimana mengatur keuangan sebelum mencapai tahap pendapatan yang lebih baik untuk membeli barang mewah dan mahal. Tidak adanya kesesuaian yang dilakukan karena memang kehidupannya dipenuhi gaya sehingga apapun caranya akan dilakukan sebab yang terpenting dipandang mampu.
sr. member
Activity: 903
Merit: 391
tetapi gengsi mereka yang dikedepankan maka alhasil pinjol jalan keluarnya.
Saya tidak habis pikir bagaimana bisa ada orang yang ketika pinjol tidak memikirkan bagaimana ke depannya. Bagaimana mindset orang yang gengsian sehingga mereka berani berhutang untuk memenuhi gengsinya padahal dia belum mampu untuk itu. Setelah gengsinya terpenuhi dia jadi bingung bagaimana cara membayar hutangnya. Dan yang bersumbu pendek pasti akan pinjol di tempat lain buat menutup pinjol sebelumnya. Inilah yang kemudian menghancurkan kehidupannya sendiri.

Berhutang melalui pinjaman online untuk gaya hidup atau dengan kata lain untuk memperlihatkan gengsinya pada banyak orang adalah sebuah kesalahan meskipun saya juga tidak menganggap hal itu sebagai sebuah jebakan bagi banyak orang karena setiap orang yang masih belum mampu untuk membayar hutang lewat pinjaman online itu adalah orang yang menjebak dirinya sendiri kedalam masalah, bukan dijebak oleh orang lain yang membuat layanan itu untuk semua orang. Karena setiap hal yang akan kita lakukan itu tentu bermula dari keputusan dan pemikiran kita sendiri sebelum kita melakukannya, sehingga orang yang nekat mengambil pinjaman online untuk gengsi dirinya sendiri, jelas sudah sangat salah karena hal itu akan lebih tepat apabila digunakan kedalam usaha bisnis yang bisa memutarkan uang dan mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri.
sr. member
Activity: 546
Merit: 367
rollbit.com/trading
tetapi gengsi mereka yang dikedepankan maka alhasil pinjol jalan keluarnya.
Saya tidak habis pikir bagaimana bisa ada orang yang ketika pinjol tidak memikirkan bagaimana ke depannya. Bagaimana mindset orang yang gengsian sehingga mereka berani berhutang untuk memenuhi gengsinya padahal dia belum mampu untuk itu. Setelah gengsinya terpenuhi dia jadi bingung bagaimana cara membayar hutangnya. Dan yang bersumbu pendek pasti akan pinjol di tempat lain buat menutup pinjol sebelumnya. Inilah yang kemudian menghancurkan kehidupannya sendiri.
MRY
full member
Activity: 560
Merit: 109
Orang yang sudah pandai dalam mengelola keuangan mereka itu lebih cenderung menahan diri untuk pinjol/paylater karena tidak hanya mereka paham bahwa bunganya lebih tinggi, mereka sadar bagaimana kemampuan finansial mereka. Biasanya mereka akan lebih memilih untuk menabung dan lalu membeli barang yang diinginkannya di kemudian hari, dibandingkan harus pinjol/paylater. Bahkan ketika mereka pada posisi terdesak, biasanya mereka lebih memilih untuk mengeluarkan tabungan yang sudah mereka persiapkan sebelumnya, dibandingkan harus pinjol, karena memang sebegitu takutnya mereka mengambil pinjaman, bukan soal gak mampu bayar, tapi mereka lebih berpikir bunganya yang tinggi dan itu bisa saja menganggu keuangan yang sudah mereka atur sebelumnya.

Iya gan, pada dasarnya mereka hanya ingin mendapatkan uang yang cepat untuk bisa mereka nikmati sesaat, setelah itu mereka akan menikmati sekarat untuk membayar tagihan pinjol yang mereka ambil dengan bungan yang begitu besar untuk mereka, tetapi apa boleh buat kemewahan yang mereka inginkan hanya untuk memamerkan kepada orang laen agar mereka mendapat perhatian dari orang lain, beda-beda kesenangan orang zaman sekarang, dengan memerkan barang mewah dan mendapat pujian dari laen itu sebuah kesenangan bagi mereka, apalagi GenZ sekarang ini mereka mendepankan gengsi mereka sendiri, padahal mereka tidak mampu menyaingi perkembangan zaman, tetapi gengsi mereka yang dikedepankan maka alhasil pinjol jalan keluarnya.
Benar gan, saat ini memang banyak orang yang terjebak dalam pola pikir instant untuk mendapatkan uang, di mana mereka lebih mementingkan gengsi dan kemewahan sesaat daripada memikirkan konsekuensi jangka panjang. Pinjol sering kali menjadi pilihan cepat untuk memenuhi keinginan itu, tanpa mempertimbangkan beban bunga dan tanggungan yang akan datang kemudian. Hal ini, terutama bagi generasi muda seperti Gen Z, menjadi masalah yang serius karena mereka ingin diakui dan diterima melalui tampilan kemewahan, padahal kemampuan finansial mereka tidak mendukung.

Sayangnya, ketergantungan pada pinjol hanya menciptakan siklus utang yang semakin sulit diatasi, dan pada akhirnya malah merugikan diri sendiri. Sudah banyak kasus bunuh diri karena terjebak pinjol. Daripada mengikuti tren gengsi dan kemewahan yang tidak ada hentinya akan lebih bijak jika mereka fokus pada pengelolaan keuangan yang sehat dan realistis tanpa mempunyai hutang agar hidup lebih tenang dan menyenangkan.
full member
Activity: 1554
Merit: 123
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
Orang yang sudah pandai dalam mengelola keuangan mereka itu lebih cenderung menahan diri untuk pinjol/paylater karena tidak hanya mereka paham bahwa bunganya lebih tinggi, mereka sadar bagaimana kemampuan finansial mereka. Biasanya mereka akan lebih memilih untuk menabung dan lalu membeli barang yang diinginkannya di kemudian hari, dibandingkan harus pinjol/paylater. Bahkan ketika mereka pada posisi terdesak, biasanya mereka lebih memilih untuk mengeluarkan tabungan yang sudah mereka persiapkan sebelumnya, dibandingkan harus pinjol, karena memang sebegitu takutnya mereka mengambil pinjaman, bukan soal gak mampu bayar, tapi mereka lebih berpikir bunganya yang tinggi dan itu bisa saja menganggu keuangan yang sudah mereka atur sebelumnya.

Iya gan, pada dasarnya mereka hanya ingin mendapatkan uang yang cepat untuk bisa mereka nikmati sesaat, setelah itu mereka akan menikmati sekarat untuk membayar tagihan pinjol yang mereka ambil dengan bungan yang begitu besar untuk mereka, tetapi apa boleh buat kemewahan yang mereka inginkan hanya untuk memamerkan kepada orang laen agar mereka mendapat perhatian dari orang lain, beda-beda kesenangan orang zaman sekarang, dengan memerkan barang mewah dan mendapat pujian dari laen itu sebuah kesenangan bagi mereka, apalagi GenZ sekarang ini mereka mendepankan gengsi mereka sendiri, padahal mereka tidak mampu menyaingi perkembangan zaman, tetapi gengsi mereka yang dikedepankan maka alhasil pinjol jalan keluarnya.
Pages:
Jump to: