Pages:
Author

Topic: Paylater dan Pinjol, mempermudah atau Menjebak? - page 2. (Read 3032 times)

sr. member
Activity: 903
Merit: 391
tetapi gengsi mereka yang dikedepankan maka alhasil pinjol jalan keluarnya.
Saya tidak habis pikir bagaimana bisa ada orang yang ketika pinjol tidak memikirkan bagaimana ke depannya. Bagaimana mindset orang yang gengsian sehingga mereka berani berhutang untuk memenuhi gengsinya padahal dia belum mampu untuk itu. Setelah gengsinya terpenuhi dia jadi bingung bagaimana cara membayar hutangnya. Dan yang bersumbu pendek pasti akan pinjol di tempat lain buat menutup pinjol sebelumnya. Inilah yang kemudian menghancurkan kehidupannya sendiri.

Berhutang melalui pinjaman online untuk gaya hidup atau dengan kata lain untuk memperlihatkan gengsinya pada banyak orang adalah sebuah kesalahan meskipun saya juga tidak menganggap hal itu sebagai sebuah jebakan bagi banyak orang karena setiap orang yang masih belum mampu untuk membayar hutang lewat pinjaman online itu adalah orang yang menjebak dirinya sendiri kedalam masalah, bukan dijebak oleh orang lain yang membuat layanan itu untuk semua orang. Karena setiap hal yang akan kita lakukan itu tentu bermula dari keputusan dan pemikiran kita sendiri sebelum kita melakukannya, sehingga orang yang nekat mengambil pinjaman online untuk gengsi dirinya sendiri, jelas sudah sangat salah karena hal itu akan lebih tepat apabila digunakan kedalam usaha bisnis yang bisa memutarkan uang dan mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri.
sr. member
Activity: 686
Merit: 407
rollbit.com/trading
tetapi gengsi mereka yang dikedepankan maka alhasil pinjol jalan keluarnya.
Saya tidak habis pikir bagaimana bisa ada orang yang ketika pinjol tidak memikirkan bagaimana ke depannya. Bagaimana mindset orang yang gengsian sehingga mereka berani berhutang untuk memenuhi gengsinya padahal dia belum mampu untuk itu. Setelah gengsinya terpenuhi dia jadi bingung bagaimana cara membayar hutangnya. Dan yang bersumbu pendek pasti akan pinjol di tempat lain buat menutup pinjol sebelumnya. Inilah yang kemudian menghancurkan kehidupannya sendiri.
MRY
full member
Activity: 560
Merit: 109
Orang yang sudah pandai dalam mengelola keuangan mereka itu lebih cenderung menahan diri untuk pinjol/paylater karena tidak hanya mereka paham bahwa bunganya lebih tinggi, mereka sadar bagaimana kemampuan finansial mereka. Biasanya mereka akan lebih memilih untuk menabung dan lalu membeli barang yang diinginkannya di kemudian hari, dibandingkan harus pinjol/paylater. Bahkan ketika mereka pada posisi terdesak, biasanya mereka lebih memilih untuk mengeluarkan tabungan yang sudah mereka persiapkan sebelumnya, dibandingkan harus pinjol, karena memang sebegitu takutnya mereka mengambil pinjaman, bukan soal gak mampu bayar, tapi mereka lebih berpikir bunganya yang tinggi dan itu bisa saja menganggu keuangan yang sudah mereka atur sebelumnya.

Iya gan, pada dasarnya mereka hanya ingin mendapatkan uang yang cepat untuk bisa mereka nikmati sesaat, setelah itu mereka akan menikmati sekarat untuk membayar tagihan pinjol yang mereka ambil dengan bungan yang begitu besar untuk mereka, tetapi apa boleh buat kemewahan yang mereka inginkan hanya untuk memamerkan kepada orang laen agar mereka mendapat perhatian dari orang lain, beda-beda kesenangan orang zaman sekarang, dengan memerkan barang mewah dan mendapat pujian dari laen itu sebuah kesenangan bagi mereka, apalagi GenZ sekarang ini mereka mendepankan gengsi mereka sendiri, padahal mereka tidak mampu menyaingi perkembangan zaman, tetapi gengsi mereka yang dikedepankan maka alhasil pinjol jalan keluarnya.
Benar gan, saat ini memang banyak orang yang terjebak dalam pola pikir instant untuk mendapatkan uang, di mana mereka lebih mementingkan gengsi dan kemewahan sesaat daripada memikirkan konsekuensi jangka panjang. Pinjol sering kali menjadi pilihan cepat untuk memenuhi keinginan itu, tanpa mempertimbangkan beban bunga dan tanggungan yang akan datang kemudian. Hal ini, terutama bagi generasi muda seperti Gen Z, menjadi masalah yang serius karena mereka ingin diakui dan diterima melalui tampilan kemewahan, padahal kemampuan finansial mereka tidak mendukung.

Sayangnya, ketergantungan pada pinjol hanya menciptakan siklus utang yang semakin sulit diatasi, dan pada akhirnya malah merugikan diri sendiri. Sudah banyak kasus bunuh diri karena terjebak pinjol. Daripada mengikuti tren gengsi dan kemewahan yang tidak ada hentinya akan lebih bijak jika mereka fokus pada pengelolaan keuangan yang sehat dan realistis tanpa mempunyai hutang agar hidup lebih tenang dan menyenangkan.
full member
Activity: 1554
Merit: 129
Buzz App - Spin wheel, farm rewards
Orang yang sudah pandai dalam mengelola keuangan mereka itu lebih cenderung menahan diri untuk pinjol/paylater karena tidak hanya mereka paham bahwa bunganya lebih tinggi, mereka sadar bagaimana kemampuan finansial mereka. Biasanya mereka akan lebih memilih untuk menabung dan lalu membeli barang yang diinginkannya di kemudian hari, dibandingkan harus pinjol/paylater. Bahkan ketika mereka pada posisi terdesak, biasanya mereka lebih memilih untuk mengeluarkan tabungan yang sudah mereka persiapkan sebelumnya, dibandingkan harus pinjol, karena memang sebegitu takutnya mereka mengambil pinjaman, bukan soal gak mampu bayar, tapi mereka lebih berpikir bunganya yang tinggi dan itu bisa saja menganggu keuangan yang sudah mereka atur sebelumnya.

Iya gan, pada dasarnya mereka hanya ingin mendapatkan uang yang cepat untuk bisa mereka nikmati sesaat, setelah itu mereka akan menikmati sekarat untuk membayar tagihan pinjol yang mereka ambil dengan bungan yang begitu besar untuk mereka, tetapi apa boleh buat kemewahan yang mereka inginkan hanya untuk memamerkan kepada orang laen agar mereka mendapat perhatian dari orang lain, beda-beda kesenangan orang zaman sekarang, dengan memerkan barang mewah dan mendapat pujian dari laen itu sebuah kesenangan bagi mereka, apalagi GenZ sekarang ini mereka mendepankan gengsi mereka sendiri, padahal mereka tidak mampu menyaingi perkembangan zaman, tetapi gengsi mereka yang dikedepankan maka alhasil pinjol jalan keluarnya.
hero member
Activity: 1834
Merit: 720
Yang tak kalah memprihatinkan, berdasarkan Data Statistik Fintech Lending Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2023, mayoritas nasabah pinjol adalah generasi muda, terutama dari kelompok usia 19 sampai 34 tahun. Mereka, generasi Z dan Milenial, tercatat sebagai kelompok usia penerima terbesar kredit pinjol, yakni 54,06 persen atau mencapai Rp 27,1 triliun.
Didalam tautan ini juga kita bisa melihat bahwa pada akhirnya masyarakat Indonesia terutama untuk kaum muda masih sangat bergantung kepada pinjol meskipun tidak semua seperti itu tetapi rata-rata melakukan pinjol yang membuat situasi tentang managemen keuangan atau apapun itu akan terlupakan hanya karena gengsi yang dimiliki.
Memang pada akhirnya di adakan paylater dan pinjol itu terlihat memudahkan untuk kita tetapi sebeanrnya skema ini adalah jebakan terutama untuk masyarakat di negara kita yang selalu mengharapkan kemudahan tetapi terkadang sulit untuk melakukan tanggung jawab diakhirnya dan pinjol sekarang bahkan menjadi salah satu situasi dimana mayoritas warga negara bahkan di cap dengan konotasi negatif oleh negara (BI Checking) karena ketergantungan terhadap Pinjol.
Itu karena masyarakat beranggapan bahwa mereka bisa mendapatkan "uang cepat" untuk mengatasi masalah kekurangan uang. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa meminjam uang tanpa adanya kesadaran tentang bagaimana mengembalikan uangnya hanya akan mendatangkan masalah baru. Itu nantinya mungkin akan seperti gali lobang dan tutup lobang. Ini yang menjadi bahaya untuk mereka karena bagaimanapun juga mereka harus mengembalikan uang itu.

Pada akhirnya perkataan mendapatkan uang secara cepat pun itu tidak menjadi masuk akal karena mereka harus nya sadar bahwa pada akhirnya kita harus melakukan pembayaran atas hal itu. Meskipun saya menyadari ketika memang kita masih di usia yang muda terkadang kita melakukan tindakan tanpa berfikir lebih jauh hanya saja ketika berbicara tentang hal seperti ini di Indonesia sepertinya sudah menjadi kebiasaan juga apalagi untuk tingkat modernisasi yang tidak di imbangi dengan sumber daya manusia yang mempuni membuat tindakan yang sebenarnya sedikit keliru pun dianggap sebagai hype dan apa saja yang dianggap viral akan dilakukan termasuk dalam melakukan pinjol dan paylater hanya karena mengikuti gengsi yang memang sudah mendarah daging.

Bahkan jika melihat kondisi saat ini sebenarnya jangan terlalu menyalahkan situs-situs pinjol ilegal karena pada akhirnya mereka hanya melakukan untuk keuntungan pribadi mengingat penggila pinjaman online di negara kita itu sudah sangat krisis bahkan sudah seperti kebutuhan dimana pinjaman online selalu menjadi salah satu cara untuk membuat mereka mencari alternatif dimana ketika ajuan pinjol satu ditolak maka akan mencari opsi ajuan dari pinjol yang lain.

Quote
Masyarakat perlu menyadari bahwa meminjam menggunakan Paylater dan Pinjol itu memang bisa membantu hanya jika mereka bisa menyusun rencana dengan baik dan mampu mengembalikan pinjamannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika mereka merasa tidak mampu dan mungkin nanti malah akan keteteran dalam mengembalikan uangnya, sebaiknya mereka tidak perlu mencobanya dari pada akan kesulitan sendiri.
Harusnya seperti itu, tetapi seperti yang saya katakan di kutipan yang atas terkadang para kaum muda (gen Z atau gen Milenial) mereka selalu melakukan tindakan sebelum memikirkan sehingga tindakan mereka 1 kali lebih cepat dibanding pemikiran mereka karena mereka hanya ingin sesuatu yang simple yang pada akhirnya daripada pusing dan tidak bisa mencukupi untuk habit yang mereka lakukan (karena gengsi) maka lebih baik mereka melakukan apapun termasuk melakukan pinjaman tanpa memikirkan akhir nya akan seperti apa.


sr. member
Activity: 1106
Merit: 391
Justru ketika seseorang sudah bisa memanage keuangan dengan baik mereka tidak akan ada kepikiran untuk pinjol dan paylater karena saya merasa bahwa pemikiran orang-orang yang sudah paham dengan manajemen finansial mereka, sebisa mungkin mereka tidak akan merugikan diri mereka dengan bunga dan agunan yang dimiliki meskipun pasti akan ada saja pemikiran untuk melakukan paylater agar tidak terlalu memberatkan tetapi saya rasa tidak untuk pinjol.
-snip-


Orang yang sudah pandai dalam mengelola keuangan mereka itu lebih cenderung menahan diri untuk pinjol/paylater karena tidak hanya mereka paham bahwa bunganya lebih tinggi, mereka sadar bagaimana kemampuan finansial mereka. Biasanya mereka akan lebih memilih untuk menabung dan lalu membeli barang yang diinginkannya di kemudian hari, dibandingkan harus pinjol/paylater. Bahkan ketika mereka pada posisi terdesak, biasanya mereka lebih memilih untuk mengeluarkan tabungan yang sudah mereka persiapkan sebelumnya, dibandingkan harus pinjol, karena memang sebegitu takutnya mereka mengambil pinjaman, bukan soal gak mampu bayar, tapi mereka lebih berpikir bunganya yang tinggi dan itu bisa saja menganggu keuangan yang sudah mereka atur sebelumnya.
full member
Activity: 784
Merit: 115
Yang tak kalah memprihatinkan, berdasarkan Data Statistik Fintech Lending Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2023, mayoritas nasabah pinjol adalah generasi muda, terutama dari kelompok usia 19 sampai 34 tahun. Mereka, generasi Z dan Milenial, tercatat sebagai kelompok usia penerima terbesar kredit pinjol, yakni 54,06 persen atau mencapai Rp 27,1 triliun.
Didalam tautan ini juga kita bisa melihat bahwa pada akhirnya masyarakat Indonesia terutama untuk kaum muda masih sangat bergantung kepada pinjol meskipun tidak semua seperti itu tetapi rata-rata melakukan pinjol yang membuat situasi tentang managemen keuangan atau apapun itu akan terlupakan hanya karena gengsi yang dimiliki.
Memang pada akhirnya di adakan paylater dan pinjol itu terlihat memudahkan untuk kita tetapi sebeanrnya skema ini adalah jebakan terutama untuk masyarakat di negara kita yang selalu mengharapkan kemudahan tetapi terkadang sulit untuk melakukan tanggung jawab diakhirnya dan pinjol sekarang bahkan menjadi salah satu situasi dimana mayoritas warga negara bahkan di cap dengan konotasi negatif oleh negara (BI Checking) karena ketergantungan terhadap Pinjol.
Itu karena masyarakat beranggapan bahwa mereka bisa mendapatkan "uang cepat" untuk mengatasi masalah kekurangan uang. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa meminjam uang tanpa adanya kesadaran tentang bagaimana mengembalikan uangnya hanya akan mendatangkan masalah baru. Itu nantinya mungkin akan seperti gali lobang dan tutup lobang. Ini yang menjadi bahaya untuk mereka karena bagaimanapun juga mereka harus mengembalikan uang itu.

Masyarakat perlu menyadari bahwa meminjam menggunakan Paylater dan Pinjol itu memang bisa membantu hanya jika mereka bisa menyusun rencana dengan baik dan mampu mengembalikan pinjamannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika mereka merasa tidak mampu dan mungkin nanti malah akan keteteran dalam mengembalikan uangnya, sebaiknya mereka tidak perlu mencobanya dari pada akan kesulitan sendiri.
hero member
Activity: 1358
Merit: 627

makanya sebelum menggunakan paylater ada baiknya seorang perlu untuk belajar bagaimana mengatur finansialnya, jangan sampai paylater yang seharusnya memudahkan mereka malah menjadi beban terhadap keuangan mereka. pengguna pinjol juga perlu memikirkan resiko bagaimana mereka bisa membayar tagihan paylater mereka ketika pendapatan mereka tersendat atau tidak ada, setidaknya pengguna pinjol harus memiliki tabungan atau dana darurat yang dimana bisa mereka gunakan jika suatu saat diperlukan untuk membayar tagihan paylater mereka. jangan menunda-nunda untuk membayar paylater atau mencoba meminjam dari pinjol untuk membayar tagihan tersebut, karena itu tidak akan menyelesaikan masalah sama sekali, justru pada akhirnya pengguna terjebak pada tagihan yang semakin menggunung.
Justru ketika seseorang sudah bisa memanage keuangan dengan baik mereka tidak akan ada kepikiran untuk pinjol dan paylater karena saya merasa bahwa pemikiran orang-orang yang sudah paham dengan manajemen finansial mereka, sebisa mungkin mereka tidak akan merugikan diri mereka dengan bunga dan agunan yang dimiliki meskipun pasti akan ada saja pemikiran untuk melakukan paylater agar tidak terlalu memberatkan tetapi saya rasa tidak untuk pinjol.

Mereka yang sudah tahu kondisi finansial dan mengaturnya dengan baik pasti akan sadar bahwa kerugian dari pinjol akan jauh lebih besar sehingga mereka tidak akan mengambil resiko untuk melakukan hal itu karena mereka sudah berupaya mengoptimalkan manajemen finansialnya dengan baik. Rata-rata dari mereka yang melakukan pinjol itu karena mereka tidak memiliki manajemen yang baik dari segi keuangan sehingga mereka bingung harus melakukan apa ketika kondisi sedang terdesak atau menginginkan sesuatu secara instan tetapi dengan finansial yang pas-pas an yang membuat mereka mencari cara yang instan juga tanpa memikirkan dampak kedepan karena pemikiran mereka hanya sebatas bagaimana cara untuk mengatasi keinginan nya agar tersalurkan dengan baik karena untuk saat ini alasan pinjol yang paling template hanya untuk kebutuhan dan gaya hidup tidak ada yang lain.
hero member
Activity: 1834
Merit: 720

makanya sebelum menggunakan paylater ada baiknya seorang perlu untuk belajar bagaimana mengatur finansialnya, jangan sampai paylater yang seharusnya memudahkan mereka malah menjadi beban terhadap keuangan mereka. pengguna pinjol juga perlu memikirkan resiko bagaimana mereka bisa membayar tagihan paylater mereka ketika pendapatan mereka tersendat atau tidak ada, setidaknya pengguna pinjol harus memiliki tabungan atau dana darurat yang dimana bisa mereka gunakan jika suatu saat diperlukan untuk membayar tagihan paylater mereka. jangan menunda-nunda untuk membayar paylater atau mencoba meminjam dari pinjol untuk membayar tagihan tersebut, karena itu tidak akan menyelesaikan masalah sama sekali, justru pada akhirnya pengguna terjebak pada tagihan yang semakin menggunung.
Tapi hal seperti ini sulit apalagi mayoritas orang yang melakukan pinjol sampai sekarang di dominasi oleh kaum gen Z dan milenial yang terkadang memang tidak berpikir lebih jauh yang terpenting hasrat mereka untuk mendapatkan sesuatu barang atau kebutuhan mereka terpenuhi meskipun secara emosional ini berdasar kepada gengsi yang terjadi.

Yang tak kalah memprihatinkan, berdasarkan Data Statistik Fintech Lending Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2023, mayoritas nasabah pinjol adalah generasi muda, terutama dari kelompok usia 19 sampai 34 tahun. Mereka, generasi Z dan Milenial, tercatat sebagai kelompok usia penerima terbesar kredit pinjol, yakni 54,06 persen atau mencapai Rp 27,1 triliun.

Didalam tautan ini juga kita bisa melihat bahwa pada akhirnya masyarakat Indonesia terutama untuk kaum muda masih sangat bergantung kepada pinjol meskipun tidak semua seperti itu tetapi rata-rata melakukan pinjol yang membuat situasi tentang managemen keuangan atau apapun itu akan terlupakan hanya karena gengsi yang dimiliki.
Memang pada akhirnya di adakan paylater dan pinjol itu terlihat memudahkan untuk kita tetapi sebeanrnya skema ini adalah jebakan terutama untuk masyarakat di negara kita yang selalu mengharapkan kemudahan tetapi terkadang sulit untuk melakukan tanggung jawab diakhirnya dan pinjol sekarang bahkan menjadi salah satu situasi dimana mayoritas warga negara bahkan di cap dengan konotasi negatif oleh negara (BI Checking) karena ketergantungan terhadap Pinjol.
hero member
Activity: 2856
Merit: 644
https://duelbits.com/

Inilah yang sedang di hadapi oleh masyarakat yang saat ini masih kerja serabutan yang kebutuhan sehari-hari semakin besar namun pendapatan mereka masih diluar kecukupan, sehingga sebagian orang beralih ke paylater dan pinjol karena terpaksa oleh keadaan, sebenarnya ini bisa membantu masyarakat dalam meminjam uang namun ada juga sisi negatifnya dan kita bisa menilai menurut pandangan masing -masing.

Iya pinjol ini bisa menjadi solusi alternatif bagi orang yang punya kebutuhan mendadak. Tetapi bagi orang yang kerja serabutan pinjol ini tidak benar-benar membantu karena pada dasarnya mereka memang punya pendapatan yang tidak mencukupi. Ditambah dengan adanya pinjol akan membuat pendapatan semakin tidak cukup karena adanya pinjol.
Yang terjadi saat ini justru saya lebih merasa bahwa pinjol selalu digunakan untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu mendesak dan perkaataan "membutuhkan uang dengan segera" hanya menjadi dalih agar para pelaku pinjol tidak dianggap sebagai seseorang yang terlihat ingin selalu meminjam karena melihat dari apa yang terjadi saat ini pinjol bahkan sudah tidak di maksudkan untuk kebutuhan mendadak tetapi beberapa hal lain seperti ketika mereka ingin melakukan hal-hal yang menurut mereka sayang untuk menggunakan uang pribadi sehingga pinjol menjadi solusi, kebutuhan untuk memenuhi hasrat seperti dalam belanja atau membeli sesuatu bahkan untuk berjudi atau meminjam dengan dalih dimana mereka ingin memberantas pinjol ilegal (alasan yang sebenarnya terkesan paling konyol tetapi hal itu sangat ada dan terjadi untuk sekarang).

Sehingga dengan melihat kondisi ini saya pikir masalah pinjol jelas menjadi sedikit rumit dimana untuk saat ini niat beberapa orang meminjam uang secara online bahkan sangat beragam dan tidak hanya untuk kebutuhan mendadak saja dan bahkan terkadang ini bisa menjadi tren karena saya pribadi pernah merasakan mencoba meminjam secara online hanya ingin merasakan sensasi meminjam padahal saya tidak terlalu membutuhkan uang tersebut. Ini jelas menjadi sedikit konyol dan terkadan saya tertawa dengan kerandoman yang saya buat karena saya juga tidak naif karena penasaran bagaimana cara melakukan pinjol dan saya mencoba hal ini karena untuk merealisasikan rasa penasaran yang saya miliki  Grin.
full member
Activity: 868
Merit: 202

1. Yang pertama tentang paylater, disatu sisi mempermudah kita untuk mendapatkan barang lebih cepat sebelum uang yang dapat kita gunakan ada ditangan kita, terlebih bisa dibayar denagn metode cicilan, ini bisa sangat membantu para UMKM yang memiliki modal minim untuk menggerakkan usaha mereka. Akan tetapi disisi lain, mengingat semakin berkembangnya zaman kebutuhan kita akan barang-barang diluar kebutuhan pokok juga semakin menignkat, ini mempermudah kita menjadi semakin konsumtif dan memberli barang-barang diluar kebutuhan primer bahkan sebelum kita memiliki uang untuk membeli barang tersebut, hal ini bisa membuat kita terjebak dalam kebiasaan yang tidk sehat dan membuat kita memiliki banyak hutang berupa ciiclan.

....

makanya sebelum menggunakan paylater ada baiknya seorang perlu untuk belajar bagaimana mengatur finansialnya, jangan sampai paylater yang seharusnya memudahkan mereka malah menjadi beban terhadap keuangan mereka. pengguna pinjol juga perlu memikirkan resiko bagaimana mereka bisa membayar tagihan paylater mereka ketika pendapatan mereka tersendat atau tidak ada, setidaknya pengguna pinjol harus memiliki tabungan atau dana darurat yang dimana bisa mereka gunakan jika suatu saat diperlukan untuk membayar tagihan paylater mereka. jangan menunda-nunda untuk membayar paylater atau mencoba meminjam dari pinjol untuk membayar tagihan tersebut, karena itu tidak akan menyelesaikan masalah sama sekali, justru pada akhirnya pengguna terjebak pada tagihan yang semakin menggunung.
sr. member
Activity: 1624
Merit: 339
https://duelbits.com/
Kalau ane pribadi diantara keduanya ane masih mending sama Paylater karena sistemnya itu sama kayak ngutang dulu buat beli sesuatu nanti bayar. Biasanya ane pake Paylater itu saat ada kebutuhan tertentu di marketplace yang sangat mendesak tetapi karena ane belum gajian jadi ane bisa memanfaatkan sistem Paylater ini buat mendapatkan kemudahan. Sebagai contoh kemarin antigores di hp ane pecah dan ane perlu ganti baru sedangkan gajian masih 10 hari lagi. Dengan Paylater ane bisa membeli antigores yang bagus dan ane bisa bayar di akhir bulan. Hanya saja efek negatifnya paylater itu membuat kita jadi kalap. Kayak ane yang awalnya pengen beli antigores yang 100rebuan tetapi malah jadi milih yang 250rebuan karena memang lebih bagus. Cry

Kalau pinjol sejauh ini ane masih anti banget-banget. Selain prosesnya yang njelimet pinjol, bunganya juga tinggi banget yang malah jatuhnya merugikan kita sendiri. Butuh uangnya 3 juta pas bayar malah 5 juta.
newbie
Activity: 23
Merit: 0
Opini saya pribadi tentang paylater dan pinjol.
1. Yang pertama tentang paylater, disatu sisi mempermudah kita untuk mendapatkan barang lebih cepat sebelum uang yang dapat kita gunakan ada ditangan kita, terlebih bisa dibayar denagn metode cicilan, ini bisa sangat membantu para UMKM yang memiliki modal minim untuk menggerakkan usaha mereka. Akan tetapi disisi lain, mengingat semakin berkembangnya zaman kebutuhan kita akan barang-barang diluar kebutuhan pokok juga semakin menignkat, ini mempermudah kita menjadi semakin konsumtif dan memberli barang-barang diluar kebutuhan primer bahkan sebelum kita memiliki uang untuk membeli barang tersebut, hal ini bisa membuat kita terjebak dalam kebiasaan yang tidk sehat dan membuat kita memiliki banyak hutang berupa ciiclan.

2.Tentang pinjol, disatu sisi membuat kita yang terdesak keadaan mendadak jadi lebih mudah mendapatkan bantuan untuk mengatasi situasi sulit itu. Akan tetapi banyaknya kasus anak muda yang terjerat hutang pinjol tanpa kemampuan membayar, membuat kita semakin tidak berhati-hati dalam merencanakan keuangan dikarenakan kita lupa dan seringkali tidak tau dan enggan mencari tau tentang resiko pinjol dan bunga yang harus dibayar. Bisa jadi ini dikarenakan keadaan yang mendesak membuat kita jadi tidak berpikir jauh atau memang masyarakat kita yang tidak terlalu peka tentang hal ini, apalagi karena masyarakat indonesia sangat malas membaca dan belajar.
sr. member
Activity: 1610
Merit: 406
PredX - AI-Powered Prediction Market

Inilah yang sedang di hadapi oleh masyarakat yang saat ini masih kerja serabutan yang kebutuhan sehari-hari semakin besar namun pendapatan mereka masih diluar kecukupan, sehingga sebagian orang beralih ke paylater dan pinjol karena terpaksa oleh keadaan, sebenarnya ini bisa membantu masyarakat dalam meminjam uang namun ada juga sisi negatifnya dan kita bisa menilai menurut pandangan masing -masing.

Iya pinjol ini bisa menjadi solusi alternatif bagi orang yang punya kebutuhan mendadak. Tetapi bagi orang yang kerja serabutan pinjol ini tidak benar-benar membantu karena pada dasarnya mereka memang punya pendapatan yang tidak mencukupi. Ditambah dengan adanya pinjol akan membuat pendapatan semakin tidak cukup karena adanya pinjol.
sr. member
Activity: 2016
Merit: 456
Karena itulah hal itu kembali lagi ke cara pandangnya masing-masing setiap orang tentang pinjol ini. Maksud ane diantara orang-orang yang berhutang karena gengsi ada juga satu dua orang yang berhutang karena memang tuntutan ekonomi yang mau tidak mau membuatnya harus berhutang. Kalau sudah begitu ane juga ga tahu solusinya apa selain uluran tangan dari tetangga atau orang-orang yang ingin ikhlas membantu. Di era modern sekarang hidup terasa semakin tidak adil bagi orang-orang yang masih kerja serabutan karena naiknya harga-harga barang sedangkan upah mereka tidak pernah naik-naik.
Inilah yang sedang di hadapi oleh masyarakat yang saat ini masih kerja serabutan yang kebutuhan sehari-hari semakin besar namun pendapatan mereka masih diluar kecukupan, sehingga sebagian orang beralih ke paylater dan pinjol karena terpaksa oleh keadaan, sebenarnya ini bisa membantu masyarakat dalam meminjam uang namun ada juga sisi negatifnya dan kita bisa menilai menurut pandangan masing -masing.
dengan kata lain di balik sisi negatif penggunaan pinjol, ada sisi positifnya, tergantung si peminjam dan menggunakan pinjaman tersebut ke arah yang baik atau buruk, tidak bisa kita pungkiri untuk jaman sekarang masyarakat menengah ke bawah sulit dalam hal mencukupi kebutuhan primer, oleh karena seperti yang agan katakan mereka terpaksa menggunakan cara yang bisa di katakan bisa menolong mereka, termasuk pinjol. intinya masyarakat yang bekerja hanya mengandalkan pekerjaan serabutan, mau tidak mau gali lobang tutup lobang untuk memenuhi kebutuhannya
sr. member
Activity: 1582
Merit: 279
Vave.com - Crypto Casino
Karena itulah hal itu kembali lagi ke cara pandangnya masing-masing setiap orang tentang pinjol ini. Maksud ane diantara orang-orang yang berhutang karena gengsi ada juga satu dua orang yang berhutang karena memang tuntutan ekonomi yang mau tidak mau membuatnya harus berhutang. Kalau sudah begitu ane juga ga tahu solusinya apa selain uluran tangan dari tetangga atau orang-orang yang ingin ikhlas membantu. Di era modern sekarang hidup terasa semakin tidak adil bagi orang-orang yang masih kerja serabutan karena naiknya harga-harga barang sedangkan upah mereka tidak pernah naik-naik.
Inilah yang sedang di hadapi oleh masyarakat yang saat ini masih kerja serabutan yang kebutuhan sehari-hari semakin besar namun pendapatan mereka masih diluar kecukupan, sehingga sebagian orang beralih ke paylater dan pinjol karena terpaksa oleh keadaan, sebenarnya ini bisa membantu masyarakat dalam meminjam uang namun ada juga sisi negatifnya dan kita bisa menilai menurut pandangan masing -masing.
sr. member
Activity: 1624
Merit: 339
https://duelbits.com/
Karena itulah hal itu kembali lagi ke cara pandangnya masing-masing setiap orang tentang pinjol ini. Maksud ane diantara orang-orang yang berhutang karena gengsi ada juga satu dua orang yang berhutang karena memang tuntutan ekonomi yang mau tidak mau membuatnya harus berhutang. Kalau sudah begitu ane juga ga tahu solusinya apa selain uluran tangan dari tetangga atau orang-orang yang ingin ikhlas membantu. Di era modern sekarang hidup terasa semakin tidak adil bagi orang-orang yang masih kerja serabutan karena naiknya harga-harga barang sedangkan upah mereka tidak pernah naik-naik.
jr. member
Activity: 56
Merit: 3
Jika literasi dan cara pandang tentang uang. dan tujuan yang jelas, kayanya bisa saja membantu, tapi jika digunakan hanya untuk sektor yang gapenting atau konsumtif, kayanya mending jangan digunakan ajadeh. Dan Kemudahan akses dan penawaran pinjaman yang seringkali menarik dapat membuat seseorang tergoda untuk mengambil pinjaman lebih dari yang seharusnya. Hal ini meningkatkan risiko over-indebtedness yang akan membebani keuangan peminjam.
hero member
Activity: 2856
Merit: 644
https://duelbits.com/
Saya pernah menemukan tipe orang gali lubang tutup lubang seperti itu. Ketika ditagih dia berhutang di tempat lain untuk membayar hutangnya.
Ane sendiri punya kenalan yang melakukan hal yang sama, cuma ane beneran lihat dia kesulitan banget buat memenuhi kebutuhan dasar dan ga karena foya". Keluarganya juga ada yang sakit jadi harus aktif nyari dana buat berobat sementara kerjanya serabutan. Susah juga mau ngasih solusi, cuma ya itu ga habis pikir karena gengsi bisa sampai ngutang. Mungkin beda lingkungan beda pemikiran kali ya, mungkin ane baru bisa memahami kalau tetangga meremehkan dst sama orang yang ga kelihatan kaya. Untung lingkungan ane ga demikian.
Semuanya kembali kepada persepsi dan sikap juga si mas tetapi memang rata-ratanya adalah gengsi dan tidak ingin di cap sebagai keluarga yang memang miskin karena memang pada akhirnya meskipun tidak semua tetapi terkadang perlakuan seperti meremehkan hanya karena strata yang berbeda itu masih benar-benar terjadi di beberapa wilayah meskipun tidak semua seperti itu. Sehingga mereka yang memang masih hidup dalam taraf kemiskinan sebisa mungkin tidak membuat mereka begitu mencolok yang pada akhirnya mereka mencari solusi dengan berhutang.

Tetapi disisi lain, memang ada juga yang memang hidup di kondisi sederhana dan tidak suka foya-foya tetapi masih saja kekurangan karena tuntutan ekonomi yang tinggi tidak bisa mereka barengi dengan pemasukan karena pekerjaan yang dimiliki terkadang gajinya terlalu pas-pas an dan lain sebagainya. Tetapi yang saya salutkan adalah mereka yang memang teguh dengan pendirian tanpa hutang (tetangga saya ada yang seperti ini) meskipun bukan berarti berhutang itu adalah sebuah kesalahan tetapi melihat cara tetangga saya dalam menyikapi hutang karena menganggap bahwa urusan hutang itu jauh lebih besar karena tidak hanya di tuntut di dunia tetapi memang di akhirat yang membuat mereka sebisa mungkin hidup tanpa hutang agar mereka terbebas dari yang namanya perhitungan di hari akhir, membuat saya berpikir bahwa pada akhirnya tidak semua orang berfikiran yang sama tentang masalah gengsi walaupun rata-ratanya tetap gengsi adalah acuan awal tetapi tidak semua melakukan seperti itu dan saya kagum dengan mereka yang hidup biasa tetapi tidak mengutamakan gengsi sebagai patokan hidup mereka.
legendary
Activity: 2170
Merit: 1789
Saya pernah menemukan tipe orang gali lubang tutup lubang seperti itu. Ketika ditagih dia berhutang di tempat lain untuk membayar hutangnya.
Ane sendiri punya kenalan yang melakukan hal yang sama, cuma ane beneran lihat dia kesulitan banget buat memenuhi kebutuhan dasar dan ga karena foya". Keluarganya juga ada yang sakit jadi harus aktif nyari dana buat berobat sementara kerjanya serabutan. Susah juga mau ngasih solusi, cuma ya itu ga habis pikir karena gengsi bisa sampai ngutang. Mungkin beda lingkungan beda pemikiran kali ya, mungkin ane baru bisa memahami kalau tetangga meremehkan dst sama orang yang ga kelihatan kaya. Untung lingkungan ane ga demikian.
Pages:
Jump to: