Pages:
Author

Topic: Paylater dan Pinjol, mempermudah atau Menjebak? - page 3. (Read 1913 times)

full member
Activity: 210
Merit: 111
Apakah dengan melakukan pinjaman itu bisa memecahkan suatu masalah yang memang berkaitan dengan uang..?

Jawabannya; Ya.. dengan melakukan pinjaman, bisa memecahkan masalah dan membantu kita disaat ada dalam kesulitan, tapi harus diingat bahwa itu hanyalah untuk sementara waktu saja. Karena ketika kita dihadapkan dengan tanggal penagihan ataupun jatuh tempo untuk pemebayaran hutang tersebut, maka kita akan kemabali dibingungkan dan mendapatkan permasalahan baru yang bisa saja membuat kita merasa stres dibuatnya, yang tak kala membuat kita menjadi berfikiran pendek dan prilaku ceroboh. Sehingga pada akhinya kita kembali mengambil jalan pintas dengan mengambil pinjaman untuk membayar pinjaman sebelumnya, yang dimana hal tersebut dapat menyebabkan situasianya semakin rumit dan bisa saja terlilit oleh hutang.

Dan oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengelola keungan dan pinjmanan dengan baik.  Dan sebelum kita mengambil pinjaman, maka pastikanlah terlebih dahulu akan sumber pengahasilan ataupun pendapatan yang cukup untuk menutupi hutang tersebut dan memenuhi kebutuhan kita. Jika tidak, maka pikirkanlah jalan lain, selain daripada mengambil pinjmanan, apalagi "pinjol" yang memang memiliki bunga yang cukup tinggi.

meminjam yang baik itu untuk hal yang produktif misal untuk dagang jualan, dan kalau untuk hal produktif ya emang lebih bagus di institusi resmi seperti bank bukan pinjol karena bunga nya lebih ringan.
jika pinjam untuk hal tidak produktif ingat minjam itu mesti bayar bukan minta, hal yang ga produktif ya misal untuk senang2 wisata, beli barang yang ga di gunakan untuk usaha misal motor mobil karena sebenarnya itu pun bisa di gunakan untuk hal produktif misal gojek gocar.

Jika meminjam ke bank, maka seseorang tersebut harus memiliki agunan berupa barang ataupun surat seperti, BPKB mobil atau motor, sertifikat tanah maupun bangunan, ataupun bisa berupa SK. Dan yang menjadi permasalahnnya itu, tidak setiap orang memiliki aset yang bisa dijadikan jaminan kepada bank untuk bisa mengambil pinjaman.

Tentu itu adalah prilaku yang gegabah dan juga ceroboh, karena ia meminjam uang untuk hal yang tidak perlu dan bukanlah prioritas utama yang harus disegerakan. Dan ketika kita memutuskan untuk mengambil pinjaman, dengan tujuan sebagai suntikan dana agar secepatnya bisa memulai usaha, maka seblum memutuskan untuk megambil pinjaman. Diperlulukannya sebuah pertimbangan terlebih dahulu mengenai prospek usaha tersebut, dan jika prospek usaha tersebut dianggap rasional dan berpeluang bagus untuk bisa menghasilkan keuntungan, maka jangan ragu untuk segera mengambil pinjaman. Namun jika prospeknya itu masih abu-abu, akan lebih bijak jika anda itu kembali mengkaji ulang usaha tersebut, terlebih dahulu.

Dan mengenai usaha ojek online dan menjadi seorang driver, pada saat ini usaha tersebut kurang menguntungkan karena memang sudah banyak saingannya, bahkan saya sering berbicara dengan para driver ojek online, bahwa untuk bisa mendapatkan 10 penumpang dalam satu hari, mereka itu harus menggunakan 3-4 aplikasi berbeda.
sr. member
Activity: 518
Merit: 283
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Apakah dengan melakukan pinjaman itu bisa memecahkan suatu masalah yang memang berkaitan dengan uang..?

Jawabannya; Ya.. dengan melakukan pinjaman, bisa memecahkan masalah dan membantu kita disaat ada dalam kesulitan, tapi harus diingat bahwa itu hanyalah untuk sementara waktu saja. Karena ketika kita dihadapkan dengan tanggal penagihan ataupun jatuh tempo untuk pemebayaran hutang tersebut, maka kita akan kemabali dibingungkan dan mendapatkan permasalahan baru yang bisa saja membuat kita merasa stres dibuatnya, yang tak kala membuat kita menjadi berfikiran pendek dan prilaku ceroboh. Sehingga pada akhinya kita kembali mengambil jalan pintas dengan mengambil pinjaman untuk membayar pinjaman sebelumnya, yang dimana hal tersebut dapat menyebabkan situasianya semakin rumit dan bisa saja terlilit oleh hutang.

Dan oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengelola keungan dan pinjmanan dengan baik.  Dan sebelum kita mengambil pinjaman, maka pastikanlah terlebih dahulu akan sumber pengahasilan ataupun pendapatan yang cukup untuk menutupi hutang tersebut dan memenuhi kebutuhan kita. Jika tidak, maka pikirkanlah jalan lain, selain daripada mengambil pinjmanan, apalagi "pinjol" yang memang memiliki bunga yang cukup tinggi.

hutang hanya menyelesaikan masalah sesaat tidak menyelesaikan masalah secara keseluruhan.
karena hutang itu harus di bayar karena bukan uang pemberian. meminjam itu paling enak ke saudara atau orang tua, tapi kalau pinjam ke saudara meski tanpa bunga sama sekali yang hutang malah jadi seenaknya sendiri dan tidak mau bayar.
hero member
Activity: 770
Merit: 505
Eloncoin.org - Mars, here we come!

yap, memang benar kalau sebenarnya pinjol itu bukan sesuatu yang buruk dan bisa membantu ketika situasi benar benar mendesak tapi saran dari pengalaman saya, akan lebih baik tidak menggunakan pinjol meskipun keadaan sangat mendesak sekali atau benar benar emergency lebih baik jangan pinjam di pinjol dan lebih baik mencari pinjaman perorangan yang tidak membebankan biaya bunga yang besar.
seperti yang kita ketahui bahwa hampir keseluruhan pinjol memiliki bunga yang tinggi yang dapat membebani kita ketika ingin mengembalikkannya dan percayalah meski keadaan emergency pasti ada yang bisa memberikan pinjaman tanpa bunga.
dan yang di khawatirkan nantinya dalam jangka panjang menjadi kebiasaan pinjam di pinjol meski tidak terlalu mendesak dan hal hal seperti ini harus benar benar di perhatikan demi menjauhi resiko dalam jangka panjang.

nb : pinjol itu tidak menjebak tapi bunga yang tinggi yang akan menjebak kita

sebenarnya soal bunga sih tidak besar lihat saja promo2 pinjol yang mayoritas bunga nya pada rendah.
yang jadi mahal itu biaya2 lainya misal biaya aplikasi yang di bebankan ke yang pinjam sehingga jatuhnya ketika pembayaran hutan secara keseluruhan jadi mahal
hero member
Activity: 714
Merit: 516
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
Apakah dengan melakukan pinjaman itu bisa memecahkan suatu masalah yang memang berkaitan dengan uang..?

Jawabannya; Ya.. dengan melakukan pinjaman, bisa memecahkan masalah dan membantu kita disaat ada dalam kesulitan, tapi harus diingat bahwa itu hanyalah untuk sementara waktu saja. Karena ketika kita dihadapkan dengan tanggal penagihan ataupun jatuh tempo untuk pemebayaran hutang tersebut, maka kita akan kemabali dibingungkan dan mendapatkan permasalahan baru yang bisa saja membuat kita merasa stres dibuatnya, yang tak kala membuat kita menjadi berfikiran pendek dan prilaku ceroboh. Sehingga pada akhinya kita kembali mengambil jalan pintas dengan mengambil pinjaman untuk membayar pinjaman sebelumnya, yang dimana hal tersebut dapat menyebabkan situasianya semakin rumit dan bisa saja terlilit oleh hutang.

Dan oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengelola keungan dan pinjmanan dengan baik.  Dan sebelum kita mengambil pinjaman, maka pastikanlah terlebih dahulu akan sumber pengahasilan ataupun pendapatan yang cukup untuk menutupi hutang tersebut dan memenuhi kebutuhan kita. Jika tidak, maka pikirkanlah jalan lain, selain daripada mengambil pinjmanan, apalagi "pinjol" yang memang memiliki bunga yang cukup tinggi.

meminjam yang baik itu untuk hal yang produktif misal untuk dagang jualan, dan kalau untuk hal produktif ya emang lebih bagus di institusi resmi seperti bank bukan pinjol karena bunga nya lebih ringan.
jika pinjam untuk hal tidak produktif ingat minjam itu mesti bayar bukan minta, hal yang ga produktif ya misal untuk senang2 wisata, beli barang yang ga di gunakan untuk usaha misal motor mobil karena sebenarnya itu pun bisa di gunakan untuk hal produktif misal gojek gocar.
full member
Activity: 210
Merit: 111
Apakah dengan melakukan pinjaman itu bisa memecahkan suatu masalah yang memang berkaitan dengan uang..?

Jawabannya; Ya.. dengan melakukan pinjaman, bisa memecahkan masalah dan membantu kita disaat ada dalam kesulitan, tapi harus diingat bahwa itu hanyalah untuk sementara waktu saja. Karena ketika kita dihadapkan dengan tanggal penagihan ataupun jatuh tempo untuk pemebayaran hutang tersebut, maka kita akan kemabali dibingungkan dan mendapatkan permasalahan baru yang bisa saja membuat kita merasa stres dibuatnya, yang tak kala membuat kita menjadi berfikiran pendek dan prilaku ceroboh. Sehingga pada akhinya kita kembali mengambil jalan pintas dengan mengambil pinjaman untuk membayar pinjaman sebelumnya, yang dimana hal tersebut dapat menyebabkan situasianya semakin rumit dan bisa saja terlilit oleh hutang.

Dan oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengelola keungan dan pinjmanan dengan baik.  Dan sebelum kita mengambil pinjaman, maka pastikanlah terlebih dahulu akan sumber pengahasilan ataupun pendapatan yang cukup untuk menutupi hutang tersebut dan memenuhi kebutuhan kita. Jika tidak, maka pikirkanlah jalan lain, selain daripada mengambil pinjmanan, apalagi "pinjol" yang memang memiliki bunga yang cukup tinggi.
hero member
Activity: 1974
Merit: 591
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
saya memiliki pandangan seperti ini gan. hutang hanya akan memberikan manfaat ke pemberi hutang jadi kepepet sekalipun jangan pernah berhutang. lebih baik diam dan mengelola nafsu untuk mengurungkan niat membeli barang yang sebenarnya itu konsumtif dan nilainya juga selalu turun tiap tahunnya belum lagi bunga yang gila-gilaan diterapkan para pemberi hutang.
jadi pinjol apapun itu mempermudah mereka meraih kekayaan dengan mereka menjebak customer atau calon customernya dengan iming-iming barang yang lebih cepat mereka dapatkan dibandingkan dengan menabung terlebih dahulu untuk membeli barang tertentu dengan tunai.

Kalau menurut saya, orang tidak mungkin bisa menahan untuk berhutang dalam kehidupan sehari-harinya meskipun dia tidak berniat untuk berhutang pasti suatu saat dia akan melakukan hal itu, dan berhutang menurut saya itu hal wajar dan sah sah saja asalkan dia tanggung jawab sesuai janji untuk mengembalikannya.
didalam perhutangan orang kaya dan orang miskin adalah sama saja tidak ada yang mampu membatasi dan melarangnya, karena itu hak pribadi, jika tidak ingin menimbulkan resiko besar ya sesuaikan saja badget hutangnya sesuai kemampuan diri sendiri agar tidak kebingungan atau kesusahan jika pada saatnya harus mengembalikan.
Kalau membicarakan hak atau tidak, jelas itu semua hak pribadi mereka masing masing dan sebenarnya kita juga tidak dirugikan ketika mereka meminjam uang atau tidak. Namun ini adalah bentuk kepedulian kita, karena ketika mereka merasakan kesulitan hal itu juga berpeluang terjadi pada kita.
Sekarang utang sudah menjadi kebiasaan hampir dari semua orang, saya tidak yakin berapa persen orang yang tidak terlibat sama sekali dengan utang, baik itu dengan nominal yang kecil atau nominal yang sangat besar. Mereka memang harus bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan, sebelum mereka melakukannya mereka harus mempertimbangkan secara matang apakah mereka akan bisa mempertanggung jawabkannya atau tidak.
hero member
Activity: 1582
Merit: 689
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Yang memiliki rasa tanggung jawab setelah berhutang dan mampu mengembalikannya secara tepat waktu memang bukan masalah yang harus dibahas gan, tetapi yang menjadi acuan disini adalah orang-orang yang suka berhutang namun tidak suka membayar dan kalaupun mau membayarnya tidaklah tepat waktu seperti yang sudah dia janjikan sendiri gan.
yang garis bawahi perlu di perhatikan bahwa jika memang siapapun yang merasa dirinya tidak memiliki tanggung jawab yang besar atas segala urusan (termasuk hutang) lebih baik hindari daripada hanya akan membebani hidup sendiri + merusak hubungan dengan orang terdekat hanya karena hutang, seperti yang saya garis bawahi.
seharusnya, siapapun orangnya pasti bisa memikirkan bagaiman sifat dirinya sendiri apakah dia orang yang bertanggung jawab atau tidak dan di satu sisi harus mengukur segala sesuatu dengan cerdas seperti ingin meminjam uang di pinjol / orang lain, lihat dulu kemampuan untuk membayar apakah ada pemasukan yang cukup untuk menutup hutang tersebut dan jika memang tidak ada pemasukan akan lebih baik di pikirkan kembali sebelum meminjam.

Yang memiliki pemasukan saja, bisa terlilit hutang. Apalagi yang tidak memiliki pengshasilan.? Maka darimana ia akan membayar pinjaman tersebut. Apakah ia akan kembali melakukan pinjmana untuk menutup pinjaman sebelumnya.?

Yang namanya berhutang itu tidak selamanya buruk, tetapi ketika kita salah dalam mengelola hutang tersebut, maka dengan melakukan pinjmanan hanya akan mengantarkan kita pada sebuah keburukan yang akan berdampak negatif, baik pada kehidupan kita secara personal maupun menyangkut orang lain.

Quote
Saya menganggap Paylater dan Pinjol itu bukanlah sebuah jebakan gan selama kita hanya menggunakan seperlunya saja atau ketika sudah benar-benar mendesak dan membutuhkannya gan, karena kedua hal itu juga bisa dianggap sebagai opsi pertolongan mendadak bagi mereka yang membutuhkan barang ataupun uang dalam waktu yang sesegera mungkin tanpa harus menjalani proses yang begitu ribet. Jadi kedua hal itu bukanlah sebuah jebakan sengaja, tetapi bisa menjadi sebuah jalan kemudahan selama setiap orang hanya menggunakannya disaat membutuhkan saja.
yap, memang benar kalau sebenarnya pinjol itu bukan sesuatu yang buruk dan bisa membantu ketika situasi benar benar mendesak tapi saran dari pengalaman saya, akan lebih baik tidak menggunakan pinjol meskipun keadaan sangat mendesak sekali atau benar benar emergency lebih baik jangan pinjam di pinjol dan lebih baik mencari pinjaman perorangan yang tidak membebankan biaya bunga yang besar.
seperti yang kita ketahui bahwa hampir keseluruhan pinjol memiliki bunga yang tinggi yang dapat membebani kita ketika ingin mengembalikkannya dan percayalah meski keadaan emergency pasti ada yang bisa memberikan pinjaman tanpa bunga.
dan yang di khawatirkan nantinya dalam jangka panjang menjadi kebiasaan pinjam di pinjol meski tidak terlalu mendesak dan hal hal seperti ini harus benar benar di perhatikan demi menjauhi resiko dalam jangka panjang.

nb : pinjol itu tidak menjebak tapi bunga yang tinggi yang akan menjebak kita

Bunga yang tinggi memang sanagt menjebak, tetapi ketika seseorang diahapkan dengan sebuah kebutuhan yang sangat dan sangat mendesak yang harus segera diselesaikan, maka seseorang tersebut sudah tidak lagi akan meilhat bunganya rendah atuapun tinggi, karena yang terpenting bagi dirinya adalah tentang bagaimana ia bisa mendapatkan uang pada saat itu juga.
Dan memang ketika kita berbicara mengenai "PINJOL", hampir secara keseluruhan yang namanya pinjol itu memiliki bunga yang cukup tinggi. Dan mereka yang melakukan pijaman, sangat menyadari betul akan hal tersebut. Lalu.... mengapa banyak sekali orang yang melakukan pinjol, ya.. karena mereka menganggap bahwa pinjol adalah sebuah alternatif termudah untuk mendapatkan dana dengan segera, yang hanya dengan bermodalkan data diri dan smarphone, maka seseorang tersebut sudah bisa melangsungkan pinjaman. Dan mengapa seseorang tersebut tidak memutuskan untuk meminjam uang kepada perorangan, ya.. mungkin karena orang-orang di sekitarnya sudah tidak lagi mempecayai orang tersebut, sehingga menimbulkan sebuah keraguan.
hero member
Activity: 1274
Merit: 585
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
Yang memiliki rasa tanggung jawab setelah berhutang dan mampu mengembalikannya secara tepat waktu memang bukan masalah yang harus dibahas gan, tetapi yang menjadi acuan disini adalah orang-orang yang suka berhutang namun tidak suka membayar dan kalaupun mau membayarnya tidaklah tepat waktu seperti yang sudah dia janjikan sendiri gan.
yang garis bawahi perlu di perhatikan bahwa jika memang siapapun yang merasa dirinya tidak memiliki tanggung jawab yang besar atas segala urusan (termasuk hutang) lebih baik hindari daripada hanya akan membebani hidup sendiri + merusak hubungan dengan orang terdekat hanya karena hutang, seperti yang saya garis bawahi.
seharusnya, siapapun orangnya pasti bisa memikirkan bagaiman sifat dirinya sendiri apakah dia orang yang bertanggung jawab atau tidak dan di satu sisi harus mengukur segala sesuatu dengan cerdas seperti ingin meminjam uang di pinjol / orang lain, lihat dulu kemampuan untuk membayar apakah ada pemasukan yang cukup untuk menutup hutang tersebut dan jika memang tidak ada pemasukan akan lebih baik di pikirkan kembali sebelum meminjam.

Quote
Saya menganggap Paylater dan Pinjol itu bukanlah sebuah jebakan gan selama kita hanya menggunakan seperlunya saja atau ketika sudah benar-benar mendesak dan membutuhkannya gan, karena kedua hal itu juga bisa dianggap sebagai opsi pertolongan mendadak bagi mereka yang membutuhkan barang ataupun uang dalam waktu yang sesegera mungkin tanpa harus menjalani proses yang begitu ribet. Jadi kedua hal itu bukanlah sebuah jebakan sengaja, tetapi bisa menjadi sebuah jalan kemudahan selama setiap orang hanya menggunakannya disaat membutuhkan saja.
yap, memang benar kalau sebenarnya pinjol itu bukan sesuatu yang buruk dan bisa membantu ketika situasi benar benar mendesak tapi saran dari pengalaman saya, akan lebih baik tidak menggunakan pinjol meskipun keadaan sangat mendesak sekali atau benar benar emergency lebih baik jangan pinjam di pinjol dan lebih baik mencari pinjaman perorangan yang tidak membebankan biaya bunga yang besar.
seperti yang kita ketahui bahwa hampir keseluruhan pinjol memiliki bunga yang tinggi yang dapat membebani kita ketika ingin mengembalikkannya dan percayalah meski keadaan emergency pasti ada yang bisa memberikan pinjaman tanpa bunga.
dan yang di khawatirkan nantinya dalam jangka panjang menjadi kebiasaan pinjam di pinjol meski tidak terlalu mendesak dan hal hal seperti ini harus benar benar di perhatikan demi menjauhi resiko dalam jangka panjang.

nb : pinjol itu tidak menjebak tapi bunga yang tinggi yang akan menjebak kita
jr. member
Activity: 119
Merit: 2
Bisa jadi mereka terdesak dengan keadaan yang tidak memungkinkan nya untuk memilih jalan lain, akan tetapi dalam beberapa kasus saya merasa bahwa beragam alasan untuk pinjol dari hal iseng-iseng hingga benar-benar terdesak. Legal maupun tidak saya rasa itu tidak menjamin, sebab peminjam tidak begitu menghiraukan nya yang terpenting bagi mereka mendapatkan uang bagaimana pun caranya.
Nah itu yang tidak boleh.. kalau misalkan hanya sekedar iseng, ataupun misalnya melakukan pinjaman online itu untuk memenuhi keinginannya, seperti bermain judi. Nah barulah itu adalah hal yang harus kita hindari. Kalau melakukan pinjaman itu hnaya sesekali, dan itupun ketika ada kebutuhan mendesak dan anda tidak menemukan jalan lain, selain berhutang, tetapi dengan syarat bahwa anda mampu  untuk mengelola uang pinjaman tersebut dengan baik, ini tidak menjadi masalah, tetapi harus diingat bahwa hanya kali itu saja. karena ketika kita sudah terlalu sering melakukan pinjman ini akan menjadi faktor kebiasaan yang buruk, yang dapat menyebabkan kita akan seringkali meremehkan yang namanya pinjaman,  sehingga disaat tidak ada kebutuhan mendesakpun akan melakukan pinjaman. Dan ini seringkali terjadi pada ruang lingkup rumah tangga, dan sayapun tidak cukup mengerti dengan hal tersebut, dimana seorang ibu rumah tangga mengambil kredit berupa lemari, padahal didalam rumahnya itu sudah terdapat dua lemari dan itupun belum teisi penuh. Ataupun ketika persediaan beras sudah menipis, dikarenakan kecemasan seorang ibu rumah tangga, khawatir kalau anak-anak tidak makan, ia sudah tidak ragu lagi jika harus mengambil pinjaman baik online maupun offline, demi memenuhi perseidan dapurnya dan hal tersebut tanap ada kompromi terlebih dahulu kepada sang kepala rumah tangga/suami, yang akhirnya ini bisa menjadi perceksokan dalam menjalin hubungan rumah tangga.

Quote
Bahas cvid-19 masih tersisa dan terasa hingga kini dan betul anda katakan mengenai pekerjaan saat ini memang sulit didapat meskipun ada pekerjaan saya rasa jika tidak digaji percuma saja seperti halnya disini, saya mendengar dari beberapa teman saya yang mengalami hal tersebut, bukannya sulit mendapatkan kerja akan tetapi masalah uang dan uang.

Yang namanya kerja.. ya pasti digaji,  kalau gak dikasih gaji.. ya, itumah bukan namanya kerja bhakti, kalau enggak ya.. kerja paksa ... Grin Grin
Kalau yang memiliki pekerjaan, ya tentunya ia juga akan mendapt upah, gaji atau imbalan dari apa yang telah ia kerjakan. Hanya saja pada saat ini, gaji yang diperoleh oleh karyawan masihlah kecil dan belum ada tanda bahwa akan ada kenaikan upah karyawan meskipun tahun sudah berganti. Yang dimana sementara itu, terkait dari mulai harga pangan dan jasa, itu terus mengalami kenaikan. Sehingga gaji yang diperoleh oleh karyawan itu hanya mampu untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan terkadang tidak mencukupi, apalagi jika ada kebutuhan kebutuhan mendesak, ya mau tidak mau ia harus melakukan pinjaman.
Saya mengerti dengan apa yang anda jelaskan terkait pinjol kebanyakan orang terjebak karena beragam alasan, seperti tidak memikirkan jangka panjang namun terkadang mereka tahu dengan resiko nya tapi saya heran terkadang kok bisa mereka minjam bahkan mereka tidak mampu untuk bayar, yang pada akhirnya membebankan mereka. mungkin anda juga paham bahwa keadaan lah yang membuat mereka begitu, seperti yang saya katakan tentang sulit nya mendapatkan pekerjaan, sehingga mereka terpaksa melakukan pinjol, tapi saya lihat ada orang yang bekerja namun tidak mencukupi kebutuhan nya seperti anda jelaskan dan pada akhirnya melakukan pinjol, meskipun tidak sebanding dengan pendapatan nya. Jadi menurut saya itu masalah yang sangat pribadi yang tak bisa dipungkiri terkait pinjol, untung/rugi nya resiko pasti tetap ada. Pada intinya bagaimana caranya untuk kita agar bisa mendapatkan uang lebih bahkan bisa menabung. Adakah solusi untuk itu?

ketika seseorang dihadapkan dengan sebuah kebutuhan mendesak, akan menjadi hal yang sulit untuk dirinya bisa berpikir panjang dan menemukan solusi yang lebih aman. Sehingga pada akhirnya ia mengambil jalan pintas dengan melakukan Pinjol.

Dan solusi untuk menghidari kondisi ataupun permasalahn tersebut. Seperti kata pepatah, "Sedia payung sebelum hujan" Dan pekerjaan sampingan, menabung ataupun investasi menjadi langkah yang cukup solutif untuk menjawab akan permasalahan tersebut, baik dalam hal meningkatkan penghasilan maupun untuk menjawab ketika adanya sebuah kebutuhan mendesak. Tetapi yang menjadi pertanyaannya, mau atau tidak seseorang itu melakukan hal tersebut dan mau atau tidak ia berusaha untuk bersusah payah mencari jalan keluarnya, maka situasi tersebut dapat dihindari. tatapi kan kebanyakan orang itu enggan untuk melakukan hal tersebut, mereka selalu menginginkan sesuatu hal yang instan, tapi hasilnya memuaskan. Ketika ingin mencari pekerjaan sampingan, mereka meninginkan pekerjaan sampingan yang upahnya besar dan tidak terlalu menguras tenaga, yang padahal ketika berbicara kemampuan dan pengetahuannya itu masih terbilang kurang mumpuni. Dan ketika berbicara prihal menabung, ia ingin menabung itu langsung dalam jumlah yang besar dan begitu pula ketika berbicara prihal investasi. yang padahal.. kan, tidak bia seperti itu, kita perlu memulainya secara bertahap, ketika menabung ya.. menabunglah sesuai dengan kemapuan kita, yang meskipun jumlahnya itu terbilang kecil. Dan ketika berinvestasi, ya berinvestasilah sesuai dengan kemapuan kita. Jangan menunggu harus mempunyai uang dalam jumlah banyak terlebih dahulu, baru akan memulai untuk menabung dan berinvestasi. Justru dengan berinvestasilah, keungan anda akan bertambah.
Jika anda mengatakan seperti pepatah sedia payung sebelum hujan saya rasa itu akan sangat membantu dikemudian hari, memang terdengar mudah, tapi untuk menjalankannya adalah hal sulit untuk dilakukan kebanyakan orang menganggap sulit dilakukan karena berbagai alasan, padahal jika mereka mencoba dan terus mencoba nya saya rasa itu akan mudah untuk dilakukan. Mungkin karena pikiran lah yang mengarah mereka seperti itu tanpa memikirkan bagaimana cara untuk bisa mencoba nya.
hero member
Activity: 1195
Merit: 559
Kita mungkin sudah tidak asing lagi mendengar dua kata itu, ya itu adalah paylater dan pinjaman online (pinjol). Sekarang sudah hampir semua e comerce sudah menyediakan fitur paylater dan sekarang sudah ada ratusan aplikasi pinjol baik itu yang legal maupun ilegal.

Pinjaman seperti ini memberikan dampak ekonomi yang tidak baik karena jika diperhatikan lebih jauh apa penyebab ekonomi seseorang menjadi lebih bermasalah karena disebabkan oleh pinjaman.
Di negara kita memang ada banyak layanan penyediaan pinjaman saat ini dan mungkin sifatnya bisa ilegal maupun legal, tetapi bagi saya sebaiknya hindari pinjaman jika tidak ingin bermasalah di kemudian hari.

Quote
Memang kita tidak bisa menyalahkan sepenuhnya pemberi layanan, karena bagaimanapun sebelumnya pasti nasabah yang memutuskan untuk mengambil pinjaman atau menggunakan paylater.

Bijaklah dalam melakukan sesuatu, jangan sampai kita kesulitan karena perbuatan kita sendiri.
Pada dasarnya pinjaman yang tidak produktif bukanlah sebuah keputusan yang baik untuk di ambil, meskipun bermacam alasan yang melatarbelakanginya untuk di ambil.
Pinjaman tidak akan pernah produktif jika diambil hanya untuk kebutuhan sehari-hari karena sifatnya pinjaman yang memiliki nilai bunga yang harus di bayar.
Beda halnya jika pinjaman tersebut di ambil untuk penunjang usaha yang dilakukan karena meskipun kita memiliki tingkat bunga yang perlu dibayar akan tetapi uang tersebut bisa berkembang. Jadi kesalahannya terkadang pinjaman yang di ambil tidak bersifat produktif dan hanya untuk kebutuhan gaya hidup.
hero member
Activity: 1274
Merit: 503
Bitcoin Casino Est. 2013
Kalau menurut saya, orang tidak mungkin bisa menahan untuk berhutang dalam kehidupan sehari-harinya meskipun dia tidak berniat untuk berhutang pasti suatu saat dia akan melakukan hal itu, dan berhutang menurut saya itu hal wajar dan sah sah saja asalkan dia tanggung jawab sesuai janji untuk mengembalikannya.
didalam perhutangan orang kaya dan orang miskin adalah sama saja tidak ada yang mampu membatasi dan melarangnya, karena itu hak pribadi, jika tidak ingin menimbulkan resiko besar ya sesuaikan saja badget hutangnya sesuai kemampuan diri sendiri agar tidak kebingungan atau kesusahan jika pada saatnya harus mengembalikan.

Yang memiliki rasa tanggung jawab setelah berhutang dan mampu mengembalikannya secara tepat waktu memang bukan masalah yang harus dibahas gan, tetapi yang menjadi acuan disini adalah orang-orang yang suka berhutang namun tidak suka membayar dan kalaupun mau membayarnya tidaklah tepat waktu seperti yang sudah dia janjikan sendiri gan.

Saya menganggap Paylater dan Pinjol itu bukanlah sebuah jebakan gan selama kita hanya menggunakan seperlunya saja atau ketika sudah benar-benar mendesak dan membutuhkannya gan, karena kedua hal itu juga bisa dianggap sebagai opsi pertolongan mendadak bagi mereka yang membutuhkan barang ataupun uang dalam waktu yang sesegera mungkin tanpa harus menjalani proses yang begitu ribet. Jadi kedua hal itu bukanlah sebuah jebakan sengaja, tetapi bisa menjadi sebuah jalan kemudahan selama setiap orang hanya menggunakannya disaat membutuhkan saja.
hero member
Activity: 896
Merit: 512
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
saya memiliki pandangan seperti ini gan. hutang hanya akan memberikan manfaat ke pemberi hutang jadi kepepet sekalipun jangan pernah berhutang. lebih baik diam dan mengelola nafsu untuk mengurungkan niat membeli barang yang sebenarnya itu konsumtif dan nilainya juga selalu turun tiap tahunnya belum lagi bunga yang gila-gilaan diterapkan para pemberi hutang.
jadi pinjol apapun itu mempermudah mereka meraih kekayaan dengan mereka menjebak customer atau calon customernya dengan iming-iming barang yang lebih cepat mereka dapatkan dibandingkan dengan menabung terlebih dahulu untuk membeli barang tertentu dengan tunai.

Kalau menurut saya, orang tidak mungkin bisa menahan untuk berhutang dalam kehidupan sehari-harinya meskipun dia tidak berniat untuk berhutang pasti suatu saat dia akan melakukan hal itu, dan berhutang menurut saya itu hal wajar dan sah sah saja asalkan dia tanggung jawab sesuai janji untuk mengembalikannya.
didalam perhutangan orang kaya dan orang miskin adalah sama saja tidak ada yang mampu membatasi dan melarangnya, karena itu hak pribadi, jika tidak ingin menimbulkan resiko besar ya sesuaikan saja badget hutangnya sesuai kemampuan diri sendiri agar tidak kebingungan atau kesusahan jika pada saatnya harus mengembalikan.
legendary
Activity: 3066
Merit: 1312
saya memiliki pandangan seperti ini gan. hutang hanya akan memberikan manfaat ke pemberi hutang jadi kepepet sekalipun jangan pernah berhutang. lebih baik diam dan mengelola nafsu untuk mengurungkan niat membeli barang yang sebenarnya itu konsumtif dan nilainya juga selalu turun tiap tahunnya belum lagi bunga yang gila-gilaan diterapkan para pemberi hutang.
Ya ga bisa digeneralisir atau disimpulkan seperti itu juga om, suka tidak suka, yang diberi hutang pun merasakan manfaat dari pemberi hutang. Hutang tidak selamanya negatif, ada kalanya kita butuh dan dalam keadaan kepepet (bukan yang bersifat komersil) kita pasti mau ga mau cari pinjaman, tapi memang lebih baik cari pinjaman yang bunganya rendah walopun prosesnya lebih ribet. Saya merasakan sendiri di saat masa covid dimana salah satu keluarga saya harus ada yang dirawat secara intensif dan membutuhkan dana yang tidak sedikit yang tidak bisa saya tutup dengan apa yang saya punya ditabungan. Mau tidak mau saya pun harus mengajukan pinjaman/hutang ke bank. Disini jelas saya mendapatkan manfaat dari pinjaman/hutang tersebut. Tapi kalau hutang untuk tujuan komsumtif misalkan gaya hidup kayak beli iPhone, beli motor, mobil, dll, ya saya setuju untuk tidak berhutang.
sr. member
Activity: 812
Merit: 257
Eloncoin.org - Mars, here we come!
Pinjol dan Paylater menurut saya sama fungsi nya, awal nya saya menyangka bahwa paylater di fungsikan utuk kredit barang saja walau tenor waktu tercepat nya 1 bulan di marketplace dan terlama 6-12 bulan, yang sekarang merambah dengan gestun local maupun si penyedia layanan tersebut.

Bagi kalangan menengah keatas mungkin sudah terbiasa karena penggunaan credit card ataupun KTA (kredit tanpa agunan) sudah hal yang lumrah, hanya beda nama perusahaan dan mekanisme bunga dan pengembalian saja mungkin, ya mirip-mirip. Secara garis besar jika bersifat back up dan tidak jadi makanan sehari-hari seharus nya tidak collapse karena sesuai pangsa pasar layanan tersebut. tim pemutus dan acc seharus nya lebih teliti saja karena sifat nya manusia bahkan ada karakter walau sudah kaya tapi hoby dana talang karena tidak mau mengganggu uang invesatasi nya, apalagi yang ekonomi menengah ke bawah arti nya semua kalangan ekonomi ketika di beri penawaran mungkin beranggapan itu peluang Cheesy.

Orang awam mungkin beranggapan bahwa ngutang di dunia online mungkin tidak sekejam debt collector di dunia nyata, ternyata efek dari data sensitif yang di berikan lebih tajam bahkan pinjol yang ilegal lebih terselubung dari segi teknis. Lebih baik selagi ada rejeki sisihkan walau seribu rupiah anggap saja hutang di simpan suatu tempat , hingga rutin mengisi. Coba cari dorongan lain untuk menabung, Jika bermindset hidup susah boro-boro mau nabung tapi ketika ada hutang bisa memaksimalkan mengusahakan malah milih yang di maki-maki baru ngadain uang buat bayar. Cheesy
full member
Activity: 644
Merit: 155
Eloncoin.org - Mars, here we come!
saya memiliki pandangan seperti ini gan. hutang hanya akan memberikan manfaat ke pemberi hutang jadi kepepet sekalipun jangan pernah berhutang. lebih baik diam dan mengelola nafsu untuk mengurungkan niat membeli barang yang sebenarnya itu konsumtif dan nilainya juga selalu turun tiap tahunnya belum lagi bunga yang gila-gilaan diterapkan para pemberi hutang.
jadi pinjol apapun itu mempermudah mereka meraih kekayaan dengan mereka menjebak customer atau calon customernya dengan iming-iming barang yang lebih cepat mereka dapatkan dibandingkan dengan menabung terlebih dahulu untuk membeli barang tertentu dengan tunai.
sr. member
Activity: 882
Merit: 355
Duelbits
Bisa jadi mereka terdesak dengan keadaan yang tidak memungkinkan nya untuk memilih jalan lain, akan tetapi dalam beberapa kasus saya merasa bahwa beragam alasan untuk pinjol dari hal iseng-iseng hingga benar-benar terdesak. Legal maupun tidak saya rasa itu tidak menjamin, sebab peminjam tidak begitu menghiraukan nya yang terpenting bagi mereka mendapatkan uang bagaimana pun caranya.
Nah itu yang tidak boleh.. kalau misalkan hanya sekedar iseng, ataupun misalnya melakukan pinjaman online itu untuk memenuhi keinginannya, seperti bermain judi. Nah barulah itu adalah hal yang harus kita hindari. Kalau melakukan pinjaman itu hnaya sesekali, dan itupun ketika ada kebutuhan mendesak dan anda tidak menemukan jalan lain, selain berhutang, tetapi dengan syarat bahwa anda mampu  untuk mengelola uang pinjaman tersebut dengan baik, ini tidak menjadi masalah, tetapi harus diingat bahwa hanya kali itu saja. karena ketika kita sudah terlalu sering melakukan pinjman ini akan menjadi faktor kebiasaan yang buruk, yang dapat menyebabkan kita akan seringkali meremehkan yang namanya pinjaman,  sehingga disaat tidak ada kebutuhan mendesakpun akan melakukan pinjaman. Dan ini seringkali terjadi pada ruang lingkup rumah tangga, dan sayapun tidak cukup mengerti dengan hal tersebut, dimana seorang ibu rumah tangga mengambil kredit berupa lemari, padahal didalam rumahnya itu sudah terdapat dua lemari dan itupun belum teisi penuh. Ataupun ketika persediaan beras sudah menipis, dikarenakan kecemasan seorang ibu rumah tangga, khawatir kalau anak-anak tidak makan, ia sudah tidak ragu lagi jika harus mengambil pinjaman baik online maupun offline, demi memenuhi perseidan dapurnya dan hal tersebut tanap ada kompromi terlebih dahulu kepada sang kepala rumah tangga/suami, yang akhirnya ini bisa menjadi perceksokan dalam menjalin hubungan rumah tangga.

Quote
Bahas cvid-19 masih tersisa dan terasa hingga kini dan betul anda katakan mengenai pekerjaan saat ini memang sulit didapat meskipun ada pekerjaan saya rasa jika tidak digaji percuma saja seperti halnya disini, saya mendengar dari beberapa teman saya yang mengalami hal tersebut, bukannya sulit mendapatkan kerja akan tetapi masalah uang dan uang.

Yang namanya kerja.. ya pasti digaji,  kalau gak dikasih gaji.. ya, itumah bukan namanya kerja bhakti, kalau enggak ya.. kerja paksa ... Grin Grin
Kalau yang memiliki pekerjaan, ya tentunya ia juga akan mendapt upah, gaji atau imbalan dari apa yang telah ia kerjakan. Hanya saja pada saat ini, gaji yang diperoleh oleh karyawan masihlah kecil dan belum ada tanda bahwa akan ada kenaikan upah karyawan meskipun tahun sudah berganti. Yang dimana sementara itu, terkait dari mulai harga pangan dan jasa, itu terus mengalami kenaikan. Sehingga gaji yang diperoleh oleh karyawan itu hanya mampu untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan terkadang tidak mencukupi, apalagi jika ada kebutuhan kebutuhan mendesak, ya mau tidak mau ia harus melakukan pinjaman.
Saya mengerti dengan apa yang anda jelaskan terkait pinjol kebanyakan orang terjebak karena beragam alasan, seperti tidak memikirkan jangka panjang namun terkadang mereka tahu dengan resiko nya tapi saya heran terkadang kok bisa mereka minjam bahkan mereka tidak mampu untuk bayar, yang pada akhirnya membebankan mereka. mungkin anda juga paham bahwa keadaan lah yang membuat mereka begitu, seperti yang saya katakan tentang sulit nya mendapatkan pekerjaan, sehingga mereka terpaksa melakukan pinjol, tapi saya lihat ada orang yang bekerja namun tidak mencukupi kebutuhan nya seperti anda jelaskan dan pada akhirnya melakukan pinjol, meskipun tidak sebanding dengan pendapatan nya. Jadi menurut saya itu masalah yang sangat pribadi yang tak bisa dipungkiri terkait pinjol, untung/rugi nya resiko pasti tetap ada. Pada intinya bagaimana caranya untuk kita agar bisa mendapatkan uang lebih bahkan bisa menabung. Adakah solusi untuk itu?

ketika seseorang dihadapkan dengan sebuah kebutuhan mendesak, akan menjadi hal yang sulit untuk dirinya bisa berpikir panjang dan menemukan solusi yang lebih aman. Sehingga pada akhirnya ia mengambil jalan pintas dengan melakukan Pinjol.

Dan solusi untuk menghidari kondisi ataupun permasalahn tersebut. Seperti kata pepatah, "Sedia payung sebelum hujan" Dan pekerjaan sampingan, menabung ataupun investasi menjadi langkah yang cukup solutif untuk menjawab akan permasalahan tersebut, baik dalam hal meningkatkan penghasilan maupun untuk menjawab ketika adanya sebuah kebutuhan mendesak. Tetapi yang menjadi pertanyaannya, mau atau tidak seseorang itu melakukan hal tersebut dan mau atau tidak ia berusaha untuk bersusah payah mencari jalan keluarnya, maka situasi tersebut dapat dihindari. tatapi kan kebanyakan orang itu enggan untuk melakukan hal tersebut, mereka selalu menginginkan sesuatu hal yang instan, tapi hasilnya memuaskan. Ketika ingin mencari pekerjaan sampingan, mereka meninginkan pekerjaan sampingan yang upahnya besar dan tidak terlalu menguras tenaga, yang padahal ketika berbicara kemampuan dan pengetahuannya itu masih terbilang kurang mumpuni. Dan ketika berbicara prihal menabung, ia ingin menabung itu langsung dalam jumlah yang besar dan begitu pula ketika berbicara prihal investasi. yang padahal.. kan, tidak bia seperti itu, kita perlu memulainya secara bertahap, ketika menabung ya.. menabunglah sesuai dengan kemapuan kita, yang meskipun jumlahnya itu terbilang kecil. Dan ketika berinvestasi, ya berinvestasilah sesuai dengan kemapuan kita. Jangan menunggu harus mempunyai uang dalam jumlah banyak terlebih dahulu, baru akan memulai untuk menabung dan berinvestasi. Justru dengan berinvestasilah, keungan anda akan bertambah.
jr. member
Activity: 119
Merit: 2
Bisa jadi mereka terdesak dengan keadaan yang tidak memungkinkan nya untuk memilih jalan lain, akan tetapi dalam beberapa kasus saya merasa bahwa beragam alasan untuk pinjol dari hal iseng-iseng hingga benar-benar terdesak. Legal maupun tidak saya rasa itu tidak menjamin, sebab peminjam tidak begitu menghiraukan nya yang terpenting bagi mereka mendapatkan uang bagaimana pun caranya.
Nah itu yang tidak boleh.. kalau misalkan hanya sekedar iseng, ataupun misalnya melakukan pinjaman online itu untuk memenuhi keinginannya, seperti bermain judi. Nah barulah itu adalah hal yang harus kita hindari. Kalau melakukan pinjaman itu hnaya sesekali, dan itupun ketika ada kebutuhan mendesak dan anda tidak menemukan jalan lain, selain berhutang, tetapi dengan syarat bahwa anda mampu  untuk mengelola uang pinjaman tersebut dengan baik, ini tidak menjadi masalah, tetapi harus diingat bahwa hanya kali itu saja. karena ketika kita sudah terlalu sering melakukan pinjman ini akan menjadi faktor kebiasaan yang buruk, yang dapat menyebabkan kita akan seringkali meremehkan yang namanya pinjaman,  sehingga disaat tidak ada kebutuhan mendesakpun akan melakukan pinjaman. Dan ini seringkali terjadi pada ruang lingkup rumah tangga, dan sayapun tidak cukup mengerti dengan hal tersebut, dimana seorang ibu rumah tangga mengambil kredit berupa lemari, padahal didalam rumahnya itu sudah terdapat dua lemari dan itupun belum teisi penuh. Ataupun ketika persediaan beras sudah menipis, dikarenakan kecemasan seorang ibu rumah tangga, khawatir kalau anak-anak tidak makan, ia sudah tidak ragu lagi jika harus mengambil pinjaman baik online maupun offline, demi memenuhi perseidan dapurnya dan hal tersebut tanap ada kompromi terlebih dahulu kepada sang kepala rumah tangga/suami, yang akhirnya ini bisa menjadi perceksokan dalam menjalin hubungan rumah tangga.

Quote
Bahas cvid-19 masih tersisa dan terasa hingga kini dan betul anda katakan mengenai pekerjaan saat ini memang sulit didapat meskipun ada pekerjaan saya rasa jika tidak digaji percuma saja seperti halnya disini, saya mendengar dari beberapa teman saya yang mengalami hal tersebut, bukannya sulit mendapatkan kerja akan tetapi masalah uang dan uang.

Yang namanya kerja.. ya pasti digaji,  kalau gak dikasih gaji.. ya, itumah bukan namanya kerja bhakti, kalau enggak ya.. kerja paksa ... Grin Grin
Kalau yang memiliki pekerjaan, ya tentunya ia juga akan mendapt upah, gaji atau imbalan dari apa yang telah ia kerjakan. Hanya saja pada saat ini, gaji yang diperoleh oleh karyawan masihlah kecil dan belum ada tanda bahwa akan ada kenaikan upah karyawan meskipun tahun sudah berganti. Yang dimana sementara itu, terkait dari mulai harga pangan dan jasa, itu terus mengalami kenaikan. Sehingga gaji yang diperoleh oleh karyawan itu hanya mampu untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan terkadang tidak mencukupi, apalagi jika ada kebutuhan kebutuhan mendesak, ya mau tidak mau ia harus melakukan pinjaman.
Saya mengerti dengan apa yang anda jelaskan terkait pinjol kebanyakan orang terjebak karena beragam alasan, seperti tidak memikirkan jangka panjang namun terkadang mereka tahu dengan resiko nya tapi saya heran terkadang kok bisa mereka minjam bahkan mereka tidak mampu untuk bayar, yang pada akhirnya membebankan mereka. mungkin anda juga paham bahwa keadaan lah yang membuat mereka begitu, seperti yang saya katakan tentang sulit nya mendapatkan pekerjaan, sehingga mereka terpaksa melakukan pinjol, tapi saya lihat ada orang yang bekerja namun tidak mencukupi kebutuhan nya seperti anda jelaskan dan pada akhirnya melakukan pinjol, meskipun tidak sebanding dengan pendapatan nya. Jadi menurut saya itu masalah yang sangat pribadi yang tak bisa dipungkiri terkait pinjol, untung/rugi nya resiko pasti tetap ada. Pada intinya bagaimana caranya untuk kita agar bisa mendapatkan uang lebih bahkan bisa menabung. Adakah solusi untuk itu?
newbie
Activity: 6
Merit: 0
Seharusnya regulasi pinjol itu dibuat lebih membatasi konsumen dengan cara hanya memberikan akses ke konsumen yang literate secara finansial.
1. Calon peminjam harus sudah paham betul berapa bunga dan masa pinjaman
2. Calon peminjam harus memiliki penghasilan yang cukup dengan menyertakan slip gaji dsb, ga cuma KTP

Betul kita tidak bisa menyalahkan si perusahaan pinjol, tapi untuk jasa yang terkait duit itu "sensitif" sehingga harus ada proteksi untuk kedua belah pihak. Idealnya perlakuannya harusnya kek obat harus pakai resep dokter, alias kalau mau ngutang harus dapat persetujuan dari finansial planner/consultant yang beneran (bukan agen asuransi). Atau kalau mau ngutang harus melalui konsultan tsb. Atau harus memiliki sertifikasi tertentu yang menandakan kalau dia sudah literate baru boleh ngutang. Itu kalau mau lebih dikontrol.

Kalau masih mau bebas, ya paling tidak mekanisme gagal bayar harus lebih jelas. Jangan kek sekarang didatengi preman atau dipublic shaming.

Kalau tidak ada perubahan maka pinjol itu menjebak karena main di psikologi/otak manusia, udah kek barang macam alkohol dan juday.
sr. member
Activity: 882
Merit: 355
Duelbits
Bisa jadi mereka terdesak dengan keadaan yang tidak memungkinkan nya untuk memilih jalan lain, akan tetapi dalam beberapa kasus saya merasa bahwa beragam alasan untuk pinjol dari hal iseng-iseng hingga benar-benar terdesak. Legal maupun tidak saya rasa itu tidak menjamin, sebab peminjam tidak begitu menghiraukan nya yang terpenting bagi mereka mendapatkan uang bagaimana pun caranya.
Nah itu yang tidak boleh.. kalau misalkan hanya sekedar iseng, ataupun misalnya melakukan pinjaman online itu untuk memenuhi keinginannya, seperti bermain judi. Nah barulah itu adalah hal yang harus kita hindari. Kalau melakukan pinjaman itu hnaya sesekali, dan itupun ketika ada kebutuhan mendesak dan anda tidak menemukan jalan lain, selain berhutang, tetapi dengan syarat bahwa anda mampu  untuk mengelola uang pinjaman tersebut dengan baik, ini tidak menjadi masalah, tetapi harus diingat bahwa hanya kali itu saja. karena ketika kita sudah terlalu sering melakukan pinjman ini akan menjadi faktor kebiasaan yang buruk, yang dapat menyebabkan kita akan seringkali meremehkan yang namanya pinjaman,  sehingga disaat tidak ada kebutuhan mendesakpun akan melakukan pinjaman. Dan ini seringkali terjadi pada ruang lingkup rumah tangga, dan sayapun tidak cukup mengerti dengan hal tersebut, dimana seorang ibu rumah tangga mengambil kredit berupa lemari, padahal didalam rumahnya itu sudah terdapat dua lemari dan itupun belum teisi penuh. Ataupun ketika persediaan beras sudah menipis, dikarenakan kecemasan seorang ibu rumah tangga, khawatir kalau anak-anak tidak makan, ia sudah tidak ragu lagi jika harus mengambil pinjaman baik online maupun offline, demi memenuhi perseidan dapurnya dan hal tersebut tanap ada kompromi terlebih dahulu kepada sang kepala rumah tangga/suami, yang akhirnya ini bisa menjadi perceksokan dalam menjalin hubungan rumah tangga.

Quote
Bahas cvid-19 masih tersisa dan terasa hingga kini dan betul anda katakan mengenai pekerjaan saat ini memang sulit didapat meskipun ada pekerjaan saya rasa jika tidak digaji percuma saja seperti halnya disini, saya mendengar dari beberapa teman saya yang mengalami hal tersebut, bukannya sulit mendapatkan kerja akan tetapi masalah uang dan uang.

Yang namanya kerja.. ya pasti digaji,  kalau gak dikasih gaji.. ya, itumah bukan namanya kerja bhakti, kalau enggak ya.. kerja paksa ... Grin Grin
Kalau yang memiliki pekerjaan, ya tentunya ia juga akan mendapt upah, gaji atau imbalan dari apa yang telah ia kerjakan. Hanya saja pada saat ini, gaji yang diperoleh oleh karyawan masihlah kecil dan belum ada tanda bahwa akan ada kenaikan upah karyawan meskipun tahun sudah berganti. Yang dimana sementara itu, terkait dari mulai harga pangan dan jasa, itu terus mengalami kenaikan. Sehingga gaji yang diperoleh oleh karyawan itu hanya mampu untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan terkadang tidak mencukupi, apalagi jika ada kebutuhan kebutuhan mendesak, ya mau tidak mau ia harus melakukan pinjaman.
jr. member
Activity: 119
Merit: 2
~
Yah memang seperti itu jika kita mempunyai pinjol untuk keperluan (bukan keinginan) pribadi pun akan terjadi masalah jika kita tidak mampu bayar. namun saya rasa meskipun tidak melakukan pinjol dan anda sarankan seperti itu, saya rasa jika yang namanya pinjaman untuk judol itu sangat tidak disarankan. mungkin anda sepakat dengan ini dan dampak nya pun sudah anda sentil diatas. Jadi intinya jangan memaksakan diri untuk pinjaman online maupun Offline karna itu semua akan berdampak buruk untuk kehidupan sebab secara psikologis pun akan tergantung.

Saya sepakat dengan hal itu dan memang pinjol ini adalah hal yang harus kita hindari, terlebih lagi jika pinjol tersebut tidak memiliki izin resmi dari OJK ataupun bisa disebut bahwa itu merupakan pinjol ilegal. Pinjaman bukanlah pilihan yang tepat, tapi terkadang seseorang tidak memiliki pilihan lain, selain dari mengambil pinjaman. Dan yang menjadi pertanyaan adalah, apakah memang perekonomian masyarakat itu begitu sulit, sehingga mereka harus meminjam uang untuk bisa memenuhi kebutuhannya.?
Bisa jadi mereka terdesak dengan keadaan yang tidak memungkinkan nya untuk memilih jalan lain, akan tetapi dalam beberapa kasus saya merasa bahwa beragam alasan untuk pinjol dari hal iseng-iseng hingga benar-benar terdesak. Legal maupun tidak saya rasa itu tidak menjamin, sebab peminjam tidak begitu menghiraukan nya yang terpenting bagi mereka mendapatkan uang bagaimana pun caranya.
Quote
Yaa... di beberapa tahun terkahir ini, bahkan setelah berakhirnya pandemi cvid-19, masyarakat masih merasakan dampaknya, dimana lapangan pekerjaan cukup sulit dan dunia usaha yang belum kembali stabil, terutama untuk mereka para pelaku UMKM.

Tapi saya setuju dengan anda, bahwa kita memang harus menghindari "Pinjol"
Bahas cvid-19 masih tersisa dan terasa hingga kini dan betul anda katakan mengenai pekerjaan saat ini memang sulit didapat meskipun ada pekerjaan saya rasa jika tidak digaji percuma saja seperti halnya disini, saya mendengar dari beberapa teman saya yang mengalami hal tersebut, bukannya sulit mendapatkan kerja akan tetapi masalah uang dan uang.
Pages:
Jump to: