Pages:
Author

Topic: Pilih mana BI atau pengamat ekonomi UI dan MIT - page 10. (Read 1788 times)

jr. member
Activity: 322
Merit: 1
BI..khawating terhadap bit coint efeknya bs melemahkan rupiah di negara kita indonesia sementara UI menuru versi mereka bisa mendongkrak ekonomi di masjarakat dua dua2nya berpotensi untuk kemajuan bangsa intinya bangsa kita harus maju berkat perkembangan teknologi yg setiap hari menuntut kita untuk belajar.
jr. member
Activity: 84
Merit: 1
saya terus terang condong ke pengamat ekonomi UI dan MIT ketimbang BI, karena pengamat ekonomi UI mementingkan perokonomian negara lebih berkembang agar rakyat juga merasakan kesejahteraan dan tidak ada pajak yang besar jika mengembangkan cryptocurrency, bank takut dengan berkembang nya cryptocurrency dengan alasan takut melemah nya uang rupiah, menurut saya itu bukan alasan yang tepat.
newbie
Activity: 126
Merit: 0
Jika menurut saya antara pendapat BI dan pengamat Ekonomi UI cukup baik.Tapi saya lebih condong ke pengamat Ekonomi UI karena apa pastinya pengamat ekonomi begitu memikirkan masa depan,dan memikirkan perkembangan teknologi digital kalau tidak sekarang kapan lagi untuk kita mampu ikut berkembang seperti negara - negara maju yang telah menerapkan cryptocurency.  Saya meyakini jika uang digital  tidak akan menurunkan nilai Rupiah. Karna apa setiap Warga Masyarakat pasti akan tetap sadar dan tahu betul Uang negara kita tetap Rupiah, yang kita harus lakukan memang harus tetap bertransaksi dengan Uang rupiah agar nilai rupiah tidak melemah.
iya gan memang apa yang di utarakan oleh pengamat ekonomi UI memang cukup baik dalam perkembangan teknologi digital namun yang bisa memberi kan keputusan tetap dari pihak BI dalam  pertimbagan teknologi digital tersebut.
full member
Activity: 616
Merit: 102
Dari pendapat kedua belah pihak tersebut memang sama2 bagus gan, namun BI lebih mempunyai wewenang terhadap legalisasi bitcoin di Indonesia, sedang pengamat ekonomi UI hanya bisa memberikan pendapat yang terbaik saja untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia
 
full member
Activity: 448
Merit: 100
Kalau pengamat ekonomi UI mengatakan tidak memerlukan transaksi manual untuk menghindari kriminal,  transaksi digital juga rawan kejahatan yang sama justru lebih berbahaya karena sulit di lacak. Tapi saya sepakat pada pengamat tersebut karena menerima perkembangan dan kemajuan teknologi.
jr. member
Activity: 238
Merit: 1
Hal yang di wanti-wanti oleh pemerintah mengenai keiginan pengamat saham dan harga pasar sangat bagus terhadap perkembangan teknologi yang pesat saat ini, semua itu dilakukan agar negara indonesia bisa bersaing dengan negara-negara maju saat ini dalam hal perkembangan teknologi yang menyangkut Bitcoin atau Cryptocurrency tersebut, namun pemerintah dalam hal ini BI harus lebih bisa mengontrol dan menguasai harga pasar, mau tidak mau Indonesia harus mengikuti perkembangan Teknologi dalam hal sistem pembayaran maupun mata uang digital, tugasnya BI menurut saya tidak perlu melarang, karena hal ini sudah tidak dapat dibendungkan lagi, untuk saat ini pemerintah harus memikirkan bagaimana mengatasi hal tersebut yang mereka anggap menjadi kekurangan pada mata uang digital saat ini.sekian pencerahan saya
member
Activity: 462
Merit: 10
Kalau kita para bitcoiner lebih setuju kepada pengamat ekonomi yang jelasnya gan, karna tujuan dari pemerintah adalah untuk mensejahterakan rakyat dari golongan bawah sampai seterusnya, Namun untuk pihak BI tentu harus mempertimbangkan dulu tentang 2 hal tersebut gan, karna mengingat BI adalah tata pengelola keuangan negara Indonesia.
full member
Activity: 1246
Merit: 103
okk guyss saya disini mau minta pendapat kalian,,,kan di forum yang tadi sya baca dari pihak BI tdk setuju transaksinya menggunakan cripto dalam hal ini BTC sedangkan pengamat Ekonomi UI dan MIT mengatakan setujuu,,disini ada 2 pertimbangan,,jadi kalian kira kira milih mana ya atau setuju dengan pendapat siapa..?

kalau menurut sya mungkin yang ada dalam pikiran ke 2 belah pihak begini......!

dari BI

1.mungkin dia mengkhwatirkan dengan adanya bitcoin nanti nilai rupiah jadi lemah
2.dan mungkin Presiden direktur BI khawatir nanti rupiah tidak terlalu di butuhkan lagi oleh masyarakat

adapun mungkin menurut Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia dan MIT (Massachusets Institute of Technology, Amerika Serikat)

1.dia mungkin menginginkan negara kita berkembang dan dapat beradaptasi dengan adanya sistem modern ini dlm halnya BTC
2.mungkin dia ingin transaksinya tidak manual lagi yg dapat mencegah perampokan atau sistem kriminal lainnya.

jujur kalau memang pikirannya begitu,,,sya masih bingung nih gang..??


kalau saya pribadi sih gan setuju terhadap pendapat yang di keluarkan oleh pengamat ekonomi UI dan MIT karena jika menurut saya pendapat yang di keluarkan oleh pihak bank indonesia adalah merupakan suatu ketakutan yang belum tentu dan pasti akan terjadi, dan timbul kesannya adalah BI tidak sanggup menerima dan menghadapi perkembangan zaman yang terjadi khususnya dalam bidang cryptocurrency ini gan.
member
Activity: 243
Merit: 12
sepertinya pendapat pakar ekonomi lebih mengarah, pakar ekonomi lebih spekulatif dengan perkembangan ekonomi baik nasional maupun internasional dengan membandingkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi disuatu negara sebelum dan setelah bitcoin dijalankan lo gan.

Ya menurut saya gitu jugak gan, memang pendapat pengamat ekonomi lebih mengarah kepada pertumbuhan ekonomi, karna mereka melihat dampak nya pengaruh dinegara lain,
 lebih ke positif, karna melihat negara yang menerima bitcoin, sudah banyak perubahan dari sebelumnya dari segi ekonomi.
full member
Activity: 686
Merit: 101
Kedua pendapat antara bank Indonesia dan pengamat UI/MIT keduanya memang baik gan, jika benar uang digital mulai di izinkan di Indonesia mungkin nilai tukar rupiah gak berguna lagi, setiap negata memiliki uang tukar tersendiri,
Sedangkan di sebelah pihak Indonesia juga harus meniru negara maju yang sudah mulai menggunakan uang digital/cryptocurensy,
member
Activity: 182
Merit: 10
Kalau menurut ane gan, ini harus kita pilih dua dua nya, agar bisa mendapatkan solusi yang terbaik,
Karna tujuan BI berpendapat demikian, agar tidak akan merugikan negara dengan ada nya bitcoin,
Tujuan pengamat ekonomi, agar bisa mensejahterakan rakyat, maka ini sama sama pendapat yang baik gan.
legendary
Activity: 980
Merit: 1001
okk guyss saya disini mau minta pendapat kalian,,,kan di forum yang tadi sya baca dari pihak BI tdk setuju transaksinya menggunakan cripto dalam hal ini BTC sedangkan pengamat Ekonomi UI dan MIT mengatakan setujuu,,disini ada 2 pertimbangan,,jadi kalian kira kira milih mana ya atau setuju dengan pendapat siapa..?

kalau menurut sya mungkin yang ada dalam pikiran ke 2 belah pihak begini......!

dari BI

1.mungkin dia mengkhwatirkan dengan adanya bitcoin nanti nilai rupiah jadi lemah
2.dan mungkin Presiden direktur BI khawatir nanti rupiah tidak terlalu di butuhkan lagi oleh masyarakat

adapun mungkin menurut Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia dan MIT (Massachusets Institute of Technology, Amerika Serikat)

1.dia mungkin menginginkan negara kita berkembang dan dapat beradaptasi dengan adanya sistem modern ini dlm halnya BTC
2.mungkin dia ingin transaksinya tidak manual lagi yg dapat mencegah perampokan atau sistem kriminal lainnya.

jujur kalau memang pikirannya begitu,,,sya masih bingung nih gang..??

kalau saya memilih pengamat ekonomi UI dan MIT gan,kenapa?karena menurut saya mereka pihak netraljadi pendapatnya memang mengacu pada untung/ruginya mengunakan crypo.sedang BI kan ada kepentngan,masalah kepentingannya banyak.makanya pendapat setuju/ga itu tidak netral,tetapi mengacu pada kepentingan BI itu sendiri..
newbie
Activity: 56
Merit: 0
Cenderung memilih pengamat ekonomi UI dan MIT, karena  lbih berpihak ke perekonomian masyarakat dan sangat peduli kepada mata uang digital atau bitcoin,dan di sisi lain kita semua harus menghormti jugak atas pendapat BI karna rupiah adalah mata uang asli indonesia yg masih kita pakai smpai skarang, inti nya saling menjaga perselisihan pendapat2 yg sudah di berlakukan jngan smpai ada kejadian2 yg tidak di inginkan untuk bitcoin dan koin lain nya.
member
Activity: 84
Merit: 10
Kalau ane lebih sepakat dengan pendapat pengamat, gan. Sementara orang BI berbicara atas kepentingan mereka. Kita harus berpikir untuk kesejahteraan pribadi, dan membantu mensejahterakan orang lain. Dengan adanya aturan penggunaan bitcoin, maka pemerintah setidaknya sudah membantu masyarakat untuk mendapatkan jalan sejahtera. Ane kira begitu, gan.
newbie
Activity: 99
Merit: 0
okk guyss saya disini mau minta pendapat kalian,,,kan di forum yang tadi sya baca dari pihak BI tdk setuju transaksinya menggunakan cripto dalam hal ini BTC sedangkan pengamat Ekonomi UI dan MIT mengatakan setujuu,,disini ada 2 pertimbangan,,jadi kalian kira kira milih mana ya atau setuju dengan pendapat siapa..?

kalau menurut sya mungkin yang ada dalam pikiran ke 2 belah pihak begini......!

dari BI

1.mungkin dia mengkhwatirkan dengan adanya bitcoin nanti nilai rupiah jadi lemah
2.dan mungkin Presiden direktur BI khawatir nanti rupiah tidak terlalu di butuhkan lagi oleh masyarakat

adapun mungkin menurut Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia dan MIT (Massachusets Institute of Technology, Amerika Serikat)

1.dia mungkin menginginkan negara kita berkembang dan dapat beradaptasi dengan adanya sistem modern ini dlm halnya BTC
2.mungkin dia ingin transaksinya tidak manual lagi yg dapat mencegah perampokan atau sistem kriminal lainnya.

jujur kalau memang pikirannya begitu,,,sya masih bingung nih gang..??

Kalau di tanya pilih yang mana atau setuju sama yang mana sudah pasti kita semua lebih memilih pengamat ekonomi UI dan MIT yang mengatakan persetujuannya dengan perkembangan bitcoin di indonesia karena selain dapat membantu masyarakat perkembangan bitcoin juga dapat membantu kita untuk mengikuti perkembangan zaman yang ada..akan tetapi pendapat pihak BI juga tidak salah karena mereka juga memikirkan masa depan negara hanya saja cara berfikirnya yang berbeda tapi kalau menurut saya walaupun bitcoin nantinya berkembang dan di legalkan di indonesia tidak akan mampu untuk mempengaruhi mata uang rupiah sudah pasti masyarakat tetap mengutamakan mata uang rupiah..

Btc hadir di Indonesia juga mengurangi berbagai hal, baik econominya ,pengagurannya dll,itu dapak positipnya ,tapi negara memikirkan
dampak negatipnya bro.mungkin perlu pengkajian dan penelitian yang mendasar untuk BI .



 
newbie
Activity: 53
Merit: 0
Menurut saya keduanya benar gan. Karena antara BI dan pakar ekonomi UI melihat dari sudut pandang yang berbeda, alangkah lebih baiknya BI sebagai pemegang keputusan, bisa lebih bijak untuk memberi keputusanya, para treder toh ahkirnya uang hasil dari treder kan juga di gunakan di indonesia untuk melakukan transaksi buat kebutuhanya..
full member
Activity: 280
Merit: 102
mengapa BI melarang transaksi Bitcoin, karena yang meraka khawatirkan adalah jika semakin banyak orang yang bertransaksi menggunakan Bitcoin maka Bank-bank sentral di indonesia semkin jarang di gunakan jasanya, dengan demikian penghasilan Bank-bank tersebut juga semakin menurun, karena mereka hanya memikirkan dirinya sendiri bukan rakyat yang sengsara dengan pajak yang besar dari setiap bank.
sedang kan Pengamat Ekonomi UI dan MIT mereka lebih condong ke sejahteraan rakyat, kemudahan dalam transaksi tanpa transaksi yang begitu besar dan menyimpan idr pun tanpa pajak, dengan demikian rakyat semkin ayem dan negara semakin berkembang.
jadi jika di banding kan antara ke2 pendapat tersebut sudah jelas mana yang akan membuat berkembang nya negara kita ini.
namun itu semua hanya penjelasan menurut saya yang condong ke opini, tetapi bisa ada benar nya..
newbie
Activity: 81
Merit: 0
Saya sendiri lebih cenderung memilih  pengamat ekonomi UI fan MIT, karena pengamat ekonomi lebih memfokus kan kepada perkembangan teknologi mata uang digita atau bitcoin tujuan untuk kepentigan dan memakmurkan masyarakat dalam perekonomian,di sisi lain kita harus  menghormati juga pendapat  dari BI yg ingin mempertimbangkan rupiah karna ini mata uang asli indonesia,
member
Activity: 378
Merit: 10
Menurut saya sebetulnya akan lebih cenderung keputusan dari pada pengamat ekonomi UI danMIT,tetapi bagi kita tetap harus menghormati keputusan setiap yang ada,karna yang hak berkuasa adalah pemerintah Bank Indonesia.
full member
Activity: 378
Merit: 105
MoonDeFi
okk guyss saya disini mau minta pendapat kalian,,,kan di forum yang tadi sya baca dari pihak BI tdk setuju transaksinya menggunakan cripto dalam hal ini BTC sedangkan pengamat Ekonomi UI dan MIT mengatakan setujuu,,disini ada 2 pertimbangan,,jadi kalian kira kira milih mana ya atau setuju dengan pendapat siapa..?

kalau menurut sya mungkin yang ada dalam pikiran ke 2 belah pihak begini......!

dari BI

1.mungkin dia mengkhwatirkan dengan adanya bitcoin nanti nilai rupiah jadi lemah
2.dan mungkin Presiden direktur BI khawatir nanti rupiah tidak terlalu di butuhkan lagi oleh masyarakat

adapun mungkin menurut Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia dan MIT (Massachusets Institute of Technology, Amerika Serikat)

1.dia mungkin menginginkan negara kita berkembang dan dapat beradaptasi dengan adanya sistem modern ini dlm halnya BTC
2.mungkin dia ingin transaksinya tidak manual lagi yg dapat mencegah perampokan atau sistem kriminal lainnya.

jujur kalau memang pikirannya begitu,,,sya masih bingung nih gang..??

Kalau di tanya pilih yang mana atau setuju sama yang mana sudah pasti kita semua lebih memilih pengamat ekonomi UI dan MIT yang mengatakan persetujuannya dengan perkembangan bitcoin di indonesia karena selain dapat membantu masyarakat perkembangan bitcoin juga dapat membantu kita untuk mengikuti perkembangan zaman yang ada..akan tetapi pendapat pihak BI juga tidak salah karena mereka juga memikirkan masa depan negara hanya saja cara berfikirnya yang berbeda tapi kalau menurut saya walaupun bitcoin nantinya berkembang dan di legalkan di indonesia tidak akan mampu untuk mempengaruhi mata uang rupiah sudah pasti masyarakat tetap mengutamakan mata uang rupiah..
Pages:
Jump to: