Topic: Platform Exchanges Di Indonesia - page 2. (Read 10147 times)

Sama aja, saya juga jarang cek akun Indodax karena saya cuman fokus ke Tokocrypto dan Binance untuk urusan trading ataupun staking. Untuk urusan trading saya pilih Binance karena gak kena pajak untuk tiap transaksi tradingnya, sedangkan untuk WeDe saya pilih Tokocrypto. Staking tergantung di mana yang lebih worth, tapi kebanyakan di Binance karena lebih banyak opsinya.

Ya transfer Tokocrypto - Binance gratis, itu namanya internal transfer. Terus terang internal transfer ini sangat menguntungkan karena kita bisa kirim token tanpa biaya sepeser pun. Dapat untung berapapun trading di Binance tidak kena potongan saat kirim ke Tokocrypto.

BTW dulu kayaknya saya pernah kirim koin dari Indodax ke Tokocrypto, bisa kirim tanpa fee transfer. Tapi saya lupa itu kirim BTC atau koin apa. Mungkin ada yang bisa menjelaskan kalau memang ada koin yang bisa dikirim gratis dari Indodax ke Tokocrypto? Atau ini saya salah ingat... 

Sedikit menyesuaikan dengan harga global itu maksudnya gimana, Om?
Kalau harganya beda dengan harga di exchange global, itu malah bisa buat arbit. Apalagi beda harganya terbilang jauh. Koin apa yang seperti ini? Koin lama atau hanya koin-koin baru?

Untuk kasus eror, yang paling sering Indodax eror atau maintenance saat harga pump. Yang seperti ini yang bikin kesal banyak user Indodax. Makanya banyak yang beralih ke exchange lain.

Jika tidak ada saldo sudah pasti kita tidak bisa transaksi karena mau melakukan transaksi apa dan logikanya memang demikian. Tetapi untuk sekarang mungkin lebih nyaman aja menggunakan perdagangan dengan binance dan jika ingin mencairkan dana juga gampang menurut saya. Fee menjadi salah satu alasan mengapa kebanyakan orang lebih menggunakan binance ke tokocrypto pada saat mencairkan dana meskipun ada juga sebagian orang yang mungkin menggunakan indodax. Saya sendiri tidak pernah menggunakan indodax sekarang dan tidak begitu tau fitur-fitur terbaru yang mungkin mulai ditambahkan.

Menurut saya fitur di binance jauh lebih unggul dan mungkin penggunaannya juga lebih mudah sehingga orang memiliki banyak pilihan untuk digunakan dan lagipula binance sudah menjadi bursa besar sehingga banyak orang yang lebih memilihnya sebagai tempat untuk berdagang maupun lain sebaginya.

Melakukan transaksi di binance memerlukan saldo di akun. Fitur tambah dana di binance tidak pernah saya coba gunakan. Ketika saya tekan tombol tambah dana yang tersedia disana, maka ada dua pilihan yaitu Saya tidak memiliki aset kripto dan Saya memilki aset kripto
Pada pilihan lSaya tidak memiliki aset kripto, terdapat dua pilihan lainnya yaitu beli dari rekan dengan IDR dan beli dengan IDR.
Kalau proses penarikan dari binance ke exchange lain, saya sudah tau cara melakukannya. Ke tokocrypto free dan ke indodax bayar.

Saya juga jarang menggunakan indodax untuk proses transaksi apapun sekarang karena mungkin sudah sedikit nyaman dengan binance dan lagi pula proses transaksi ke tokocrypto feenya gratis. Saat ini saya lebih sering melakukan transaksi di binance baik saat melakukan trading sesekali maupun pada saat melakukan transaksi lain dan itu cukup membantu karena binance bisa di akses dengan mudah oleh pengguna lokal kita. Indodax sering eror dan sedikit telat menyesuaikan dengan harga global yang saya tau dulunya sehingga treding lebih nyaman digunakan menggunakan binance untuk sekarang menurut saya.

Tetapi untuk persoalan mencairkan dana ke rupiah mungkin pilihnya akan jauh lebih baik memilih tokocrypto dan indodax. Jika diperhatikan tokocrypto juga sudah tumbuh berkembang sekarang dan mungkin ketika menggunakan binance secara otomatis juga mengunakan indodax karena bicara sinkronisasi yang lebih mudah.

Saya memang tidak pernah merasakan bagaimana bertransaksi di indodax ketika fee 1% tapi disaat fee penarikan sudah Rp. 10.000 saya baru melakukan transaksi disana, namun saya merasa sangat terbantu ketika binance bisa diakses dan digunakan oleh pengguna lokal indonesia untuk berdagang. Selain banyak dukungan koin dan volumenya besar, proses transaksi dari binance ke tokocrypto fee-nya gratis.
Bagaimana yang terbaik dan mudah saja bagi pengguna.

Indodax (dulu vip.bitcoin.co.id) termasuk salah satu exchange kripto yang pertama kali saya gunakan, terlebih di 2018 belum begitu banyak exchange kripto lain di Indonesia sebagai pilihannya. Meskipun fee WD cukup tinggi (kalau tidak salah pernah juga mengalami fee sekitar 1%), namun tetap saja bertahan di sana hingga kemudian beralih ke Tokocrypto terutama ketika sudah bekerjasama dengan Binance dimana dari sisi GUI dan penambahan fiturnya terasa sangat jauh berbeda dengan versi sebelumnya.

Btw, exchange Pintu cukup lama bertahan dengan versi market Instan, namun saat ini sudah ada versi Pro (opsi buy & sell jadi lebih bervariasi) dan versi Web3:

   

Mayoritas pasti udah pernah ngerasain Indodax karena memang merupakan pioneer Exchange di Indonesia. Namun semakin bergeser kesini, Indodax mulai ditinggalkan oleh para pelanggan lamanya karena dari sisi user interface maupun variasi pair tradingnya mulai kalah dengan exchange lokal lainnya.

Kalo saya pribadi yang membuat meninggalkan Indodax adalah permasalahan WD, yang dulunya tidak 24/7 dan tidak ada fleksibilitas dalam memilih address Segwit.

Paling enak ya punya akun Binance dan tokocrypto, jadi kalo mau trading yang lebih beragam menggunakan Binance, trus kalo mau tarik Rupiah tinggal di TT ke tokocryto tanpa terkena biaya transfer tambahan.

Saya pernah merasakan fee penarikan di Indodax cukup mahal saat itu menggunakan pihak ketiga dengan proses penarikan via voucher, pas cair dari bounty dapatnya 1 Bitcoin dan saya withdraw di Indodax via voucher feenya hampir 1% dari jumlah penarikan assets yang kita tarik.
Fee paling mahal dibandingkan saat ini sudah murah banget apalagi dengan kehadiran banyak market lokal membuat fee penarikan semakin bersaing secara kompetitif di Tokocrypto fee 10k dan di Pintu cuman 4,5k IDR sampai saat ini.

Selain persaingan fee penarikan, saya rasa ada persaingan  yang bagus juga diantara beberapa market lokal seperti fee trading lebih murah dan kita memiliki beberapa pilihan di market lain yang feenya lebih murah. Cuman untuk saat ini hampir sebagian besar trader lokal menggunakan market luar untuk trading dan hanya menggunakan market lokal untuk penarikan ke IDR saja.

Hadirnya tokocrypto dan platform lain seperti pintu dan lain-lain menjadikan persaingan semakin menarik sehingga tingkat perhatian kepada konsumen sudah semakin baik.
Saya baca-baca dulunya indodax biaya penarikan tinggi, namun sudah berubah menjadi sama jumlah biaya yang dikenakan saat transaksi.
Kalau dulunya indodax tidak terlalu perhatian, mungkin mereka tau jika mereka exchange terbaik dengan pengguna terbanyak meski saat ini saya juga tidak punya data berapa jumlah penggua exchange mereka.
Secara keseluruhan mengenai hal ini seperti yang om katakan, saya setuju

Wajar aja sih banyak yang berprasangka buruk kalau kejadiannya berulang terus"an. Bisnis emang nyari profit, tapi kalau ga merhatiin konsumen ya bisa jadi makan hati juga. Cuma ya emang sifatnya spekulasi, jadi ga baik juga kalau berpegang pada keyakinan itu terlalu berlebihan. Di sisi lain harusnya bisa jadi dasar investigasi kalau ada pihak yang berwenang, atau paling ngga exchange yang punya problem kaya gitu bisa lebih terbuka. Tapi emang susah sih kalau mereka masih tetap banyak profit dan customer ga pindah" ke kompetitor lain. Kalau sekarang ane rasa kompetisi udah cukup oke sih jadi harunsya bisa secara tidak langsung mendorong exchange" yang kurang buat berbenah.

Untuk itulah diharapkan semua exchanges lokal bisa terus meningkatkan kewaspadaannya supaya market lokal bisa menghalau peretasan itu. Tokocrypto versi hape jarang mengalami maintenance tapi Indodax ini yang dari dulu sering mengalami maintenance di saat pump koin tertentu dan sepertinya sudah banyak anggota yang protes tapi hal itu masih saja kejadian.

Dan untuk saat ini, Indodax sudah beroperasi normal lagi. Kita berharap market lokal bisa memperhatikan dengan lebih serius untuk hal ini.

Indodax dan tokocrypto adalah dua exchanga yang saya gunakan tetapi tidak menjadikan salah satu diantara indodax dan tokocrypto sebagai exchange utama. Pengalaman menggunakan indodax atau tokocrypto tidak begitu sering sehingga tidak banyak yang dapat saya katakan berkaitan dengan pengalaman menarik saat menggunakan keduanya.


Meskipun dapat diterima oleh logika, saya pikir untuk mengatakan bahwa itu hanya kamuflase mereka merupakan sesuatu yang terlalu berani sebab kita mungkin tidak memiliki pengetahuan layaknya pakar jaringan.
Tujuan mereka cari untung dengan menyediakan exchange. Kita juga mencari manfaat dengan memanfaatkan layanan dari mereka.

Alasan Maintenance hanya kamuflase mereka untuk mendapat keuntungan pribadi, sering terjadi kasus ini pada saat koin mulai mengalami kenaikan signifikan, jika berulang kali terjadi kasus yang sama berarti bukan lagi kebetulan, tapi unsur kesengajaan.
Server yang padat atau high traffik sebagai alasan yang sangat logis dan mereka merasa alasan tersebut dapat diterima oleh semua pihak karena bersifat personal, namun pihak Indodax seperti melupakan segala kelebihan yang ditawarkan Exchange lain, jika pengguna mereka pergi ke pesaingnya akan sangat merugikan mereka. Kasus peretasan yang baru saja terjadi mungkin akan membuat beberapa penggunanya pindah ke Exchange lain. Imo

Saya masih menggunakan market lokal, namun Indodax bukan lagi pilihan utama, beberapa kasus yang terjadi seperti yang anda tulis diatas membuat para penggunanya muak dengan tindakan Indodax. Market lain seperti Tokocrypto menawarkan lebih dari yang ditawarkan Indodax, selama ini saya tidak pernah mengalami masalah besar selama menggunakan Tokocrypto.

Ini fakta yang terjadi pada market lokal khususnya market Indodax, bukan sekali atau dua kali namun puluhan kali saat ada koin dengan kenaikan cukup signifikan terutama saat DOGE pump besar-besar market langsung maintance dan normal kembali setelah harga turun.
Kalau berbicara masalah server yang padat atau high traffik sebenarnya bisa diupgrade saat pertama kali kena maintance namun kasus sudah terjadi berulang kali namun pihak Indodax lepas tangan tanpa tanggung jawab sama sekali.

Indodax sudah banyak kehilangan user sebenarnya sejak sering terjadi over load atau maintance secara mendadak saat ada koin tertentu harganya naik, mereka lebih memilih market lokal lain tanpa ada kendala apapun termasuk tiba-tiba maintance kalau ada koin lagi pump.
Di sini apakah masih menjadikan Indodax sebagai market utama untuk trading atau sudah benar-benar tidak menggunakan market lokal sama sekali dan fokus dengan market luar apalagi sudah ada fitur transaksi P2P.

Itu bukan teori konspirasi Om, lebih tepatnya cuman spekulasi. 
Sebenarnya aneh kalau masalah yang sama berulang-ulang, apalagi cuman exchange tertentu yang seperti itu. Di Indonesia kayaknya cuman Indodax yang sering sekali maintenance ketika ada pump koin tertentu. Masalahnya ini kok bisa pas waktu pump, bukan dump. Jadi ya wajar kalau orang-orang berspekulasi itu akal-akalan Indodax untuk nyari untung.

Makanya ini jadi salah satu alasan orang-orang pada pindah ke exchange lokal lain, terutama exchange lokal yang disupport Binance. Jarang ada masalah kalau cloud yang digunakan selevel Binance.

Sejauh ini sepertinya cuman Indodax yang punya masalah begini. Untuk exchange lokal lain seperti Tokocrypto dan Pintu, saya hampir gak pernah dengar kabar mereka maintenance saat ada pump koin tertentu. Biasanya maintenance dilakukan kalau ada upgrade sistem saja. Itupun maintenance nya tidak berlangsung lama.

Untuk masalah server yang kedodoran karena akses banyak orang itu sebenarnya sudah banyak orang yang memberikan usulan tapi entahlah kenapa masalah maintenance masih sering terjadi di saat pasar sedang pump. Risiko dari exchange itu ya seperti ini sehingga masing-masing exchange harus benar-benar memperhatikan masalah keamanan di situsnya apalagi jika exchange itu sudah besar. Banyak hal yang harus dilakukan untuk bisa melindungi exchange dari serangan seperti itu. Yah semoga saja ini tidak terjadi pada exchange lokal lainnya sehingga konsumen tidak was-was karena itu bisa saja membuat mereka takut untuk memasuki kripto karena masalah peretasan ini.

Kayaknya dulu pernah ada yang punya teori konspirasi kalau exchange" sengaja melakukan hal tersebut buat dapetin profit lebih awal. Ga cuma exchange lokal aja sih, orang exchange internasional sampai dulu yang rame banget kaya Robinhood gara" stock Gamestock kalau ga salah. Tapi ya kalau beneran masalah utamanya adalah server yang kedodoran karena akses banyak orang harusnya dibenerin dari dulu, ga nunggu kena hack yang bisa aja toh ga ada hubungannya sama masalah load server. Eniwei market lokal kita udah banyak alternatif sih, jadi kalau masih sering kaya gitu mau ada hack atau engga kemungkinan bakal diperbaiki kalau ga ingin kehilangan banyak user.

Ini menjadikan bursa lainnya untuk lebih berhati-hati dan lebih meningkatkan kewaspadaannya terhadap apapun yang bisa merugikan bisnisnya. Walaupun dana konsumen tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan bursa di luar negeri, tapi tetap saja ini ada hubungannya dengan masalah kepercayaan. Dan sebaiknya Indodax bisa belajar lebih banyak dari pengalaman buruk ini supaya ke depannya tidak akan terjadi lagi dan konsumen juga tidak was-was atau khawatir untuk berdagang ataupun lainnya di Indodax.

Ini adalah pembelajaran untuk kita semua, baik bursa maupun investor ataupun trader. Tidak ada yang 100% aman jika sudah di Internet. Itulah sebabnya bagi mereka yang memiliki bisnis harus menyadari bahwa tidak mudah untuk bisa melindungi bisnisnya supaya bisa berjalan dengan baik.

PS: Semoga saja setelah maintenance ini, tidak ada lagi maintenance di saat pasar sedang pump seperti yang sudah sering kita lihat sebelumnya

Jumlah yang berhasil dibawa kabur peretas mungkin lebih kecil dari yang pernah menimpa exchange lain, namun tetap saja kejadian ini sangat mengejutkan para investor yang menyimpan aset disana. Buat bursa sekelas indodax mungkin angkanya terbilang kecil, tapi buat para investor berapapun nilainya sangat berarti buat mereka dan berharap pihak Indodax segera dapat menyelesaikan masalah ini dengan pengembalian dana yang utuh.

Peretasan Indodax memiliki kemiripan pola serangan kelompok peretas Lazarus (sebuah kelompok peretas terkenal yang diduga berasal dari Korea Utara). Para peretas melancarkan serangan dengan cara menyusupi sistem "signature machine", mereka dapat memanipulasi atau mengotorisasi transaksi tanpa memerlukan akses langsung ke private key dari hot wallet.

Sumber: investing.com

Harusnya ketika pihak Zipmex mengajukan penutupan, mereka sudah siap dengan pengembalian dana ke customer. Dengan demikian, proses penutupan akan bisa berbarengan dengan pengembalian dana ke customer. Dan pihak Bappebti juga mesti memberikan limit waktu untuk pengembalian dana ke customer agar tidak berlarut-larut. Kalau tidak diberikan limit, takutnya nanti proses penutupan selesai tapi dana customer tidak kembali. Mungkin harus ada aturan khusus ketika sebuah exchange mau mengajukan untuk penutupan. Setidaknya urusan mereka dengan customer harus selesai dulu.

Namanya persaingan pasti ada yang maju dan ada yang mundur. Zipmex mungkin kurang mampu bersaing, makanya bangkrut. Tapi untuk exchange lain yang mampu kompetitif, saya rasa tidak akan ada masalah. Untuk di exchange lokal, Tokocrypto dan Indodax sepertinya masih aman-aman saja. Sebenarnya bukan masalah status exchange global atau lokal, ini lebih ke seperti apa cara mereka untuk survive dengan kompetisi antar exchange saat ini.