Topic: Platform Exchanges Di Indonesia - page 3. (Read 10104 times)

Nah, ini menarik jika bahas pengembalian dana konsumen. Saat ini Exchange Indodax yang sedang tertimpa musibah seperti yang kita dengar di media sosial dan pemberitaan, memang ukuran yang dicuri tidak terlalu besar jika kita bandingkan dengan beberapa Bursa luar dengan kasus yang sama, mungkin dianggap masih kecil.

Merujuk kejadian tersebut yang menarik disini pola mereka masuk melalui Signature machine jika kita baca dari beberapa update informasi yang telah disampaikan. Semoga tidak melebar ke bursa lain.

Sepertinya Bappebti memang masih memberikan waktu buat Zipmex Indonesia untuk meyelesaikan tanggung jawab pengembalian dana ke para customernya. Jadi meskipun pengajuan penutupan tersebut sudah diproses, namun Bappebti juga tetap melakukan monitoring terhadap penyelesaian pengembalian dana konsumen Zipmex Indonesia (mungkin karena alasan inilah status terdaftar Zipmex di Bappebti masih belum dicabut).

Agak miris juga Exchange global sekelas Zipmex karena terkena dampak Crypto Winter akhirnya harus gulung tikar.

Ini berarti situsnya ga update secara real-time ya? Agak lama juga dari 3 Mei ga ada update sama sekali, kecuali emang perusahannya sendiri masih beroperasi di Indo walau ga melakukan aktivitas bursa. Dari pengumuman hal yang disampaikan sama Zipmex masuk akal sih karena masih butuh waktu untuk proses withdrawal usernya, cuma harusnya ga berbulan" juga.

Dulu sempat juga nyobain Zipmex walau ane ga stay lama. Kayaknya market Indo udah kompettif banget emang dan bakal milih di antara top 5 yang populer daripada nyoba exchange baru kecuali peluang arbitrage besar.

Setahu saya ada exchange luar yang membuka cabang di Indonesia dan saat ini resmi terdaftar sebagai Calon Pedagang Fisik Aset Kripto, beberapa di antaranya yang saya ketahui adalah:

- Luno (PT Luno Indonesia LTD); https://www.luno.com/en/about

Dulu pernah menggunakan exchange ini, namun karena gara-gara WD pas diluar jam/hari kerja, dan baru di proses pada hari kerja berikutnya, jadinya rada kurang sreg terutama ketika perlu WD cepat.


- Zipmex (PT Zipmex Exchange Indonesia); https://updates.zipmex.com/

Meskipun di situs Bappebti masih terdaftar (https://bappebti.go.id/calon_pedagang_aset_kripto), saya lihat pada pengumuman tertanggal 3 Mei 2024 di situs Zipmex Indonesia, exchange-nya berhenti beroperasi: https://updates.zipmex.com/pengumuman-penting-mengenai-zipmex-indonesia/

Coinbase satu-satunya market yang bisa generate puluhan kali untuk address deposit, dulu sering menggunakan Coinbase untuk dapat ikut faucet gratisan dan bisa generate wallet hingga ratusan dan proses generate juga sangat cepat.
Saat ini coinbase tidak terdaftar di Bappeti dan hampir semua market luar sebenarnya tidak terdaftar dan yang mendapatkan regulasi Bappeti hanya koin atau token tertentu untuk bisa listing di market lokal.

Saya rasa wallet generate yang sudah kita ganti masih bisa digunakan dan wallet tersebut masih tetap eksis di akun kita, namun untuk sekarang sudah jarang update informasi mengenai wallet Coinbase apakah wallet lama masih bisa digunakan untuk deposit atau tidak. Dulu pas masa main faucet tetap masih bisa dipakek meskipun sudah generate puluhan wallet lain.

Coinbase sepertinya paham mengenai privasi, dan ini lebih bagus sehingga tidak mudah terlacak dibanding deposit addressnya itu-itu terus di exchange yang kita gunakan. Saya tentu senang Kalau diterapkan di exchange indonesia, entah apa coinbase sudah terdaftar di bappebti atau belum, kalau iya kayaknya saya bakal bikin akun di coinbase. Tapi tentunya ada sisi negatifnya juga, address tersebut mungkin tidak bisa kita pakai lagi untuk penggunaan siganture campaign jika suatu saat tidak diasosiasikan lagi ke akun coinbase kita.

Sebenarnya istilah "expired address" hanya istilah yang cuma ada di Exchange wallet, sementara kalo dalam Blockchain tidak ada yang namanya address bakal mengalami expired. Selama yang bersangkutan masih memiliki private key dari address tersebut, maka dia akan tetap memiliki akses untuk menggunakan UTXO yang terkorelasi dengan address tersebut.

Jadi pada dasarnya seperti yang dikatakan oleh agan Husna, BTC yang agan kirimkan tidaklah hangus, namun untuk ketentuan proses klaim mungkin bisa agan lakukan jika Exchange yang bersangkutan memang memiliki kebijakan mengenai hal itu, karena setauku masing-masing exchange memiliki aturan yang tidak sama.

Kalo di Binance, biasanya akan diberikan opsi untuk memindahkan aset yang terkirim ke expired address, namun untuk batas waktunya saya sendiri kurang begitu jelas. Semisalpun opsi itu hilang karena mungkin sudah melewati batas waktu, mungkin proses klaim masih bisa diusahakan melalui bantuan support dari Binance.

Sementara untuk coinbase exchange lebih menarik lagi, dimana untuk deposit address akan selalu berubah setelah digunakan. Sepertinya masing-masing akun coinbase memang diberikan HD wallet secara independen, karena meskipun address tersebut selalu berubah, namun untuk setiap pengiriman crypto yang diarahkan address lama akan tetap diasosiasikan ke akun pemilik address tersebut.

Setidaknya kita harus mengetahui nama exchangenya supaya kita bisa mengantisipasi untuk menghindari masalah yang sama saat kita mendepostikan koin ke exchange tersebut, karna biasnaya exchange mengupdate pemberitahuan yang dikirim kepada semua email user bahwa ada perubahan/pembaruan address deposit supaya user mendepositkan aset ke address baru, kondisi ini biasanya karna pihak exchange merasa wallet lama tidak aman lagi menyimpan aset atau ada kendala yang membuat pihak exchange memperbarui address deposit. Tapi saya selalu login ke akun exchange terlebih dahulu pada halaman deposit untuk mencopy adress langsung dari exchange, guna menghindari masalah seperti ini.

Ini exchange mana yang agan maksud? Ane rasa nyebut nama ga masalah toh ini berkaitan sama kualitas layanan dari exchange tersebut. Lebih baik lagi kalau ada screenshot atau sejenisnya untuk mendukung cerita agan. Bisa jadi salah satu perwakilan exchange aktif di forum jadi bisa merespons agan juga. Walau kayaknya nanya langsung ke CS bakal lebih cepat. Ane sendiri udah pernah cerita pengalaman ga enak ketika make Tokocrypto atau platform lainnya.

Sudah coba dikonfirmasikan ke exchange-nya mengenai deposit ke address lama tersebut?

Sebagaimana disebutkan teman-teman di atas, sebenarnya aset agan tidak 'hangus' melainkan masih ada di wallet exchange. Contoh ketika misalkan agan mentransfer sejumlah aset ke deposit address di exchange namun mengalami pending dan pada saat kondisi tersebut ternyata deposit address exchange berganti baru, sementara di sisi lain transaksi agan sebelumnya baru mendapat konfirmasi dan diteruskan ke address lama, tentunya akan merugikan user jika aset tersebut tidak bisa di klaim dan dialihkan ke address baru.

Pengalaman saya di market Binance, Tokocrypto dan sebelumnya pernah menggunakan market Hotbit pasti diberitahukan terlebih dahulu jika ada pebaruan wallet bahkan deadline waktunya bisa mencapai satu bulan lebih sebelum recovery dengan wallet baru.
Paling penting kalau mau deposit cek terlebih dahulu wallet market kita mungkin karena kebiasaan save wallet otomatis untuk withdraw jadi tidak begitu update lagi apakah wallet di exchange yang ingin kita deposit masih wallet sama atau bukan.

Sepertinya kalaupun sudah terlanjur masih bisa recovery oleh pihak exchange dengan cara menghubungi cs mereka, bisa saja dikenakan fee seperti saat kasus deposit dengan network yang berbeda atau ada juga exchange refundnya gratis tanpa dikenakan fee sama sekali. Sebenarnya wallet lama itu masih terpaut di akun kita meskipun sudah update dengan wallet baru.

Sebenarnya gak hangus, kalau sampeyan terus push query ke contact exchangenya, saya yakin crypto yang sampeyan deposit ke alamat lama bakal kembali. Soalnya, private key address tersebut kan masih dipegang exchange, jadi tidak hangus begitu saja. Tapi ya kalau dibiarkan, dan sampeyan nerima begitu saja, tentunya tidak mereka proses, dan mereka akan dapat "free" crypto tanpa pemilik.

Gak semua exchange mau ngasih pemberitahuan pengubahan alamat ke penggunanya, soalnya saya pernah ngalami kejadian wallet address bitcoin saya di salah satu exchange itu diubah secara sepihak tanpa adanya konfirmasi, alhasil uang yg sebelumnya saya deposit ke address lama itu jadi hangus, untung aja jumlah uangnya gak banyak. Makanya kalo mau deposit perhatikan lagi wallet addressnya yang ada di platform exchange, jangan asal ngirim tanpa melihat wallet adress-nya, karena exchange bisa saja mengubah wallet address kita dengan atau tanpa pemberitahuan ke pengguna.

Setahu saya, ada perbedaan terhadap fee transfer dari SegWit ke Legacy VS Legacy ke SegWit; Dan sebagaimana disebutkan agan z@punk di atas, SegWit ke Legacy bisa lebih murah karena ukuran transaksinya bisa lebih kecil dari pada transaksi Legacy ke SegWit.

Topik yang pernah dibuat 1miau dan sudah saya terjemahkan berikut ini mungkin bisa jadi referensi tambahan lainnya:
Mengapa harus menggunakan alamat SegWit (Segregated Witness).

Referensi lain, namun yang berikut ini mengenai Taproot address:
Pay-to-taproot (P2TR) transaction fee - Charles-Tim.

Coba aja ditest sesekali barengan, ngirim satu-nya ke indodax dan satunya lagi ke tokocrypto (dengan jumlah fee yang sama). Ngelihatnya bukan siapa cepat masuk deposit, tapi lihat ke explorer blockchain. Kalau ngelihat masuk deposit, jelas tidak sama, bisa saja indodax yang masuk duluan, atau juga di tokocrypto, atau malah tidak masuk-masuk kedua exchange walau diexplorernya sudah diconfirmed, karena bisa jadi alamat pengirimnya terindikasi mencurigakan.

Saat agan mengirimkan BTC dari Segwit address yang diarahkan ke Legacy Address, maka transaksi itu akan dikenali sebagai transaksi segwit (memiliki witness pada input) sehingga nilai fee transaksi juga akan berkurang karena ukuran transaksi lebih kecil dari legacy transaksi. Memang ukuran transaksi tidaklah sekecil dari address segwit ke segwit, namun perbedaan ukurannya hanya sekitaran 3-5 vB.

Namun jika agan mengirimkan BTC dari address Legacy ke address Segwit, maka transaksi tersebut akan tetap dianggap sebagai transaksi Legacy.

Tidak berpangruh apa-apa gan, setiap jenis alamat memiliki daya Interoperabilitas terhadap jenis alamat lainnya, jadi agan tidak perlu takut kalau mau kirim bitcoin dari segwit ke legacy.

Yang perlu agan ketahui bahwa agan tidak akan mendapatkan keuntungan (pengurangan biaya) jika mengirim dari segwit ke legacy atau sebaliknya. Coba agan lihat diskusi di Stackexchange ^[1] mengenai hal ini, mungkin agan bisa lebih paham.

[1] https://bitcoin.stackexchange.com/questions/93013/are-all-three-bitcoin-address-types-interoperable-legacy-segwit-native-segwit

Saya termasuk user lama pengguna Indodax bahkan saat websitenya masih VIP Bitcoin.co.id namun untuk opsi alamat bitcoin cuman ada satu pilihan, berbeda sekali dengan market Tokocrypto yang lebih muda dibandingkan Tokocrypto mereka bisa pilih banyak opsi untuk deposit bitcoin mulai alamat segwit, BSC dan berbegai alamat lainnya.
Saya rasa aturan dari market Indodax mancakup untuk semua user dan tidak ada satupun user yang memiliki alamat BTC segwit dan hanya memiliki alamat legalicy.

---

Kira-kira berpengaruh tidak saat transaksi di trustwallet yang notaben alamat bitcoin segwit saat deposit ke market Indodax menggunakan alamat legalicy, karena selama ini saya deposit biasanya ke market Tokocrypto dan ingin mencoba sekali ke Indodax bakal mengalami kendala atau tetap sama saja cuman fee penarikan yang berbeda dibandingkan kirim ke alamat btc segwit.

Jelas itu tidak gratis, apa lagi alamat yang ditampilkan itu alamat BTC dimana nantinya akan masuk jaringan bitcoin di mempool. Kecuali kalau indodaxnya gak pakai address btc, misal nama akun, kemungkinan free-nya itu ada.

Ya dulu itu pernah berharap begitu, namun yang didapat bukan alamat segwit bc1 tapi segwit awalan 3. Mau protes juga gimana sudah terlanjur bikin akun baru.

Sebenarnya hal sepele seperti ini juga bisa membuat pelanggan meninggalkan exchange tersebut dan pindah ke sebelah. Padahal alamat bitcoin juga sangat penting untuk dirubah regularly demi keamanan, namun indodax tidak memperhatikan itu, beda banget sama tokocrypto.

Saya juga berpikir jika CS Indodax tidak benar-benar mengerti mengenai opsi maupun dukungan Indodax terhadap address segwit seperti yang dijelaskan pada artikel ini "https://help.indodax.com/hc/id/articles/4416495732121-Apakah-Indodax-mendukung-alamat-wallet-Bitcoin-Segwit". Jadi ketika saya tanya apakah ada opsi untuk mendapatkan alamat segwit, jawaban mereka hanya nggantung saja.

Pada awalnya saya berpikir jika menggunakan akun baru, nanti bakal ada pilihan pada saat akan membuka deposit address BTC (mau pilih yang legacy atau segwit), ternyata setelah beneran dicoba address yang didapatkan hanyalah legacy dan opsi pemilihan jenis address hanyalah harapan semu belaka.

Kira-kira apakah ada user Indodax disini yang memiliki address BTC berjenis segwit (entah itu yang nested segwit atau bahkan yang native segwit) ?