Pages:
Author

Topic: Bagaimana cara menghapus korupsi? - page 4. (Read 3593 times)

full member
Activity: 868
Merit: 202
May 13, 2024, 06:55:33 AM
Bagaimana mungkin undang-undang bisa dirancang sedangkan mereka yang ada di DPR tidak mau melakukannya. DPR memiliki kewenangan untuk membuat undang-undang tetapi mereka tidak akan pernah mau melakukan karena takut terjerat korupsi dan akan di hukum jauh lebih berat. Lembaga penegak hukum hanya menjalankan sesuai undang-undang yang telah ada karena mereka tidak memiliki kewenangan untuk menyetujui diluar undang-undang yang berlaku.

kalau kata bambang pacul "korea-korea itu nurut sama ketum-ketumnya, kalau kata ketumnya enggak, ya gak bakalan jadi tuh barang" jadi dari sini kita paham kalo anggora dpr yang duduk di senayan itu gak bakalan mau meloloskan undang-undang perampasan aset dan hukuman mati bagi koruptor karena mereka sendiri takut kalau undang-undang tersebut bakalan kena ke mereka sendiri. jadi lebih baik mereka membiarkan undang-undang itu hanya sebatas wacana saja tanpa adanya pelolosan di senayan.
hero member
Activity: 910
Merit: 677
May 12, 2024, 04:04:09 PM

Mereka hanya perlu ongkang-ongkang kaki bahkan tidur saat rapat pun sudah mendapatkan keuntungan yang besar untuk mereka yang terpilih (ditambah korupsi tentu jauh lebih besar heheh) sehingga jangan heran ketika mengatakan perwakilan rakyat itu hanya sebuah kamuflase saja pada akhirnya.
Entah kenapa meskipun ini membuat kita miris tetapi saya cukup sepakat dengan apa yang anda katakan karena tidak hanya berada di parlemen tetapi untuk pejabat-pejabat kepala daerah bahkan dari yang terkecil kepada desa saja sekarang sudah banyak berkorban banyak terlebih dahulu untuk membuat mereka dipilih dan menjabat pada akhirnya karena memang income nya jauh lebih besar dibanding pengeluaran sebelumnya.
Sehingga dalam hal ini tidak heran banyak sekali orang yang berlomba-lomba untuk menjabat dan berada di kepemerintahan karena seperti yang mas nya bilang ini adalah ladang basah untuk mendapatkan keuntungan bahkan melihat dari kasus yang baru-baru ini terjadi ketika menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo melimpahkan segala keperluan pribadi dari anggaran pemerintah yang seharusnya untuk memajukan pertanian dan alokasi yang memang seharusnya dilakukan dalam ruang lingkup pertanian. Bahkan sampai biaya khitan cucu dan skin care.

5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

Ini jelas menjadi bukti bahwa pada akhirnya dunia pemerintahan adalah ladang yang basah sehingga tidak salah memang banyak sekali orang yang mengharapkan berada disana sekalipun harus mengeluarkan modal terlebih dahulu sehingga jangan kaget ketika ada pemilihan bahkan seseorang rela menjual harta bahkan ginjal (yang ramai di pemilu kemarin udah gitu kalah pula wkwk).
jr. member
Activity: 72
Merit: 3
May 12, 2024, 03:59:42 AM
Kalau menurut aku cara yang paling efektif yaitu yaitu hukuman mati dan dimiskinkan sehingga dengan demikian tidak akan berani melakukan korupsi dan keluarganya pun juga ikut takut karena selain para suaminya atau isterinya dihukum mati juga hartanya diambil oleh negara.
hero member
Activity: 1470
Merit: 502
May 10, 2024, 03:57:47 PM
DPR itu yang katanya perwakilan rakyat tapi ane melihat sangat banyak dari mereka adalah perwakilan dari kekuatan besar di negeri ini baik pengusaha atau penguasa yang memiliki kepentingan masing-masing. Undang-undang korupsi ini tidak bisa dibuat dengan hukuman seberat-beratnya kayak misal memiskinkan atau hukuman mati karena akan berefek pada kepentingan banyak pihak yang memiliki koalisi dengan DPR tersebut. Ane tidak tahu bagaimana titik jelasnya namun yang pasti anggota DPR ini punya kolega baik pebisnis atau pejabat lainnya yang mereka lindungi kepentingannya. Bukan rakyat yang dilindungi tapi kolega-kolega mereka itu.
Kenapa kita harus merasa aneh dalam hal ini karena pada faktanya mengatakan "kepentingan rakyat" itu hanya sebuah dalih agar terkesan menjadi seseorang yang rendah diri dan bisa menjadi pemimpin yang baik namun pada faktanya untuk saat ini sebagian besar (tidak semua pasti dari sekian banyak pemimpin pasti ada 1 atau 2 orang yang masih mengemban kejujuran meskipun mencarinya harus seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami) mereka yang menjabat hanya berdasar kepada keuntungan pribadi dan beberapa golongan pada akhirnya dan tidak ada yang aneh dari hal itu makanya ketika ada pemilihan banyak sekali orang-orang yang menghalalkan segala cara supaya mereka dapat terpilih dan masuk kedalam dewan kepemirantahan karena tidak perlu naif bahwa disini adalah tempat yang basah untuk mendatangkan keuntungan yang lebih.

Mereka hanya perlu ongkang-ongkang kaki bahkan tidur saat rapat pun sudah mendapatkan keuntungan yang besar untuk mereka yang terpilih (ditambah korupsi tentu jauh lebih besar heheh) sehingga jangan heran ketika mengatakan perwakilan rakyat itu hanya sebuah kamuflase saja pada akhirnya.
sr. member
Activity: 1624
Merit: 339
https://duelbits.com/
May 07, 2024, 06:11:37 AM
Maaf sedikit melebar, tetapi hal ini yang membuat bingung, karena untuk mengutuk jera koruptor adalh di berlakukannya hukum yang membuat mereka jera, seperti hukuman mati, di miskinkan, di asingkan menurut saya, tetapi lembaga penegak hukum perlu landasan undang-undang untuk melaksanakannya, sementara perancang undang-undang hari ini seperti itu.
Bagaimana mungkin undang-undang bisa dirancang sedangkan mereka yang ada di DPR tidak mau melakukannya. DPR memiliki kewenangan untuk membuat undang-undang tetapi mereka tidak akan pernah mau melakukan karena takut terjerat korupsi dan akan di hukum jauh lebih berat. Lembaga penegak hukum hanya menjalankan sesuai undang-undang yang telah ada karena mereka tidak memiliki kewenangan untuk menyetujui diluar undang-undang yang berlaku.


DPR itu yang katanya perwakilan rakyat tapi ane melihat sangat banyak dari mereka adalah perwakilan dari kekuatan besar di negeri ini baik pengusaha atau penguasa yang memiliki kepentingan masing-masing. Undang-undang korupsi ini tidak bisa dibuat dengan hukuman seberat-beratnya kayak misal memiskinkan atau hukuman mati karena akan berefek pada kepentingan banyak pihak yang memiliki koalisi dengan DPR tersebut. Ane tidak tahu bagaimana titik jelasnya namun yang pasti anggota DPR ini punya kolega baik pebisnis atau pejabat lainnya yang mereka lindungi kepentingannya. Bukan rakyat yang dilindungi tapi kolega-kolega mereka itu.
hero member
Activity: 1498
Merit: 802
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
May 05, 2024, 10:30:24 AM
Maaf sedikit melebar, tetapi hal ini yang membuat bingung, karena untuk mengutuk jera koruptor adalh di berlakukannya hukum yang membuat mereka jera, seperti hukuman mati, di miskinkan, di asingkan menurut saya, tetapi lembaga penegak hukum perlu landasan undang-undang untuk melaksanakannya, sementara perancang undang-undang hari ini seperti itu.
Bagaimana mungkin undang-undang bisa dirancang sedangkan mereka yang ada di DPR tidak mau melakukannya. DPR memiliki kewenangan untuk membuat undang-undang tetapi mereka tidak akan pernah mau melakukan karena takut terjerat korupsi dan akan di hukum jauh lebih berat. Lembaga penegak hukum hanya menjalankan sesuai undang-undang yang telah ada karena mereka tidak memiliki kewenangan untuk menyetujui diluar undang-undang yang berlaku.

Menurut agan-agan semua bagaimana cara membuat jera pelaku koruptor?
Jika itu sulit, setidaknya bagaimana langkah yang harus kita ambil sebagai warga negara untuk meminimalisir tindakan korupsi?
Dan atau apakah anda memiliki rancangan sistem yang mungkin tidak ada celah melakukan korupsi?
Jika tidak ada efek jera maka korupsi akan cukup sulit di hilangkan dan kebanyakan yang terjerat kasus korupsi adalah mereka yang membuat undang-undang. Korupsi merupakan perilaku yang sulit di dihilangkan karena memang sistem politik kita di Indonesia terbuka sehingga biaya politik yang dibutuhkan akan cukup besar dan ketika mereka memiliki kesempatan pasti akan melakukannya. Mungkin hukuman mati akan manjadi sebuah solusi terhadap kasus korupsi akan tetapi pihak DPR pasti tidak akan mau membuat undang-undang tersebut.

Perlu di ajarkan etika kepada mereka yang melakukan korupsi dan mungkin harus dimulai dari sedini mungkin. Misalnya setiap sekolah harus di ajarkan bagaimana etika bisa membuat orang berfikir tidak melakukan kejahatan yang merugikan orang maupun negara. Jepang telah melakukan itu dan mereka yang terbukti melakukan korupsi akan dihukum dengan seberat-beratnya.
sr. member
Activity: 1624
Merit: 339
https://duelbits.com/
May 04, 2024, 04:55:13 PM
Padahal saya rasa hukuman mati juga pantas hanya saja memang ada beberapa kendala yang sulit untuk dilabrak karena pada akhirnya ada aturan dengan HAM dan lainnya justru itu dijadikan senjata agar dalih "manusia bisa berubah" tetapi justru itulah yang selalu menjadi polemik dimana pada akhirnya para koruptor ini menjadi seperti ada pertahanan dan bahkan mereka masih bisa tersenyum bahkan setelah masuk penjara. Lucunya untuk negeri kita bahkan setelah mereka dipenjara pun terkadang ada beberapa hal konyol yang terjadi misalkan beberapa tersangka yang bebas pergi kemana saja, kenyamanan dalam penjara bahkan yang terbaru adalah ada seorang koruptor yang bebas karena mendapatkan pemotongan tahanan karena dianggap berkelakuan baik ketika dia menjabat.
Ini jelas konyol ketika terbukti bersalah korupsi tetapi masih dianggap memiliki kelakuan yang baik ketika mereka menjabat. tetapi disisi lain memang hal seperti ini menjadi lumrah karena kalau tidak aneh bukan wakanda namanya wkwkwk

Hukuman mati itu memang akan sulit dilakukan karena adanya HAM yang menurut ane itu adalah akal-akalan orang Amerika sana. Manusia memang bisa berubah menjadi lebih baik tetapi apa karena itu maka penghukuman tidak boleh dilakukan? Bahkan orang yang membunuh orang juga bisa kok berubah. Ane rasa alasan manusia itu bisa berubah sangat tidak masuk di akal karena itu hanya asumsi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Ya anda benar sekali bahwasanya koruptor di Indonesia kelihatannya aja di penjara tetapi mereka tidak benar-benar dipenjarakan. Banyak isu-isu yang bilang mereka masih bebas keluar masuk penjara dan bahkan mendapatkan fasilitas VIP. Ane rasa meski itu baru sebatas rumor tapi itu benar adanya.
hero member
Activity: 2856
Merit: 644
https://duelbits.com/
May 04, 2024, 03:19:35 PM

Betul Gan ane pikir memiskinkan koruptor adalah solusi terbaik untuk saat ini karena hukuman mati yang tidak bisa diterapkan akibat adanya ham yang tidak saya sukai itu.
Padahal saya rasa hukuman mati juga pantas hanya saja memang ada beberapa kendala yang sulit untuk dilabrak karena pada akhirnya ada aturan dengan HAM dan lainnya justru itu dijadikan senjata agar dalih "manusia bisa berubah" tetapi justru itulah yang selalu menjadi polemik dimana pada akhirnya para koruptor ini menjadi seperti ada pertahanan dan bahkan mereka masih bisa tersenyum bahkan setelah masuk penjara. Lucunya untuk negeri kita bahkan setelah mereka dipenjara pun terkadang ada beberapa hal konyol yang terjadi misalkan beberapa tersangka yang bebas pergi kemana saja, kenyamanan dalam penjara bahkan yang terbaru adalah ada seorang koruptor yang bebas karena mendapatkan pemotongan tahanan karena dianggap berkelakuan baik ketika dia menjabat.
Ini jelas konyol ketika terbukti bersalah korupsi tetapi masih dianggap memiliki kelakuan yang baik ketika mereka menjabat. tetapi disisi lain memang hal seperti ini menjadi lumrah karena kalau tidak aneh bukan wakanda namanya wkwkwk

Harus ada perombakan aturan untuk hukuman karena bagaimanapun juga saya berani menjamin bahwa korupsi tidak akan pernah hilang tetapi setidaknya para pelanggar yang terbukti mereka harus merasakan kesengsaraan dan itu adalah hal yang pantas karena telah merugikan banyak pihak hanya saja untuk negara kita hal itu juga tidak akan bisa untuk terjadi.
member
Activity: 112
Merit: 13
May 03, 2024, 10:45:33 AM
Miskin moral dan seperti orang yang tidak pernah melihat duit, begitulah pandangan saya pada orang-orang yang menerima suap dari para koruptor. Agak sedikit aneh sih pola pikir orang Indonesia khususnya mereka yang menjabat di posisi tertentu, sumpah jabatan dianggap seperti formalitas saja tanpa ada rasa takut sedikit pun pada Tuhannya.

Jika ditanyakan pada para koruptor dan pihak yang menerima suap dari koruptor untuk meringankan hukumannya apakah kalian takut masuk neraka, semuanya akan memberi jawaban yang sama, mereka pasti takut masuk neraka, tapi anehnya mereka tidak takut pada Tuhannya, buktinya segala yang dilarang dalam agama seperti mencuri (korupsi bahasa kerennya) masih berani mereka lakukan. Butuh terobosan terbaru untuk menghilangkan korupsi di Indonesia seperti disahkan UU hukuman mati, dimiskinkan, dipotong tangan dan dicabut hak politik dan dipecat secara tidak hormat dari jabatannya jika pelakunya ASN.
Yah, begitulah yang terjadi Om. Sumpah jabatan itu hanya di awal mereka diangkat tapi ketika mereka sudah mulai masuk ke dalam lingkaran pekerjaannya, sumpah itu tidak akan pernah diingat karena ada bau uang yang sangat harum yang menggoda mereka. Mereka ini demi ingin mendapatkan kekayaan yang lebih banyak, tidak memperdulikan bahwa apa yang mereka lakukan sudah di bawah sumpah dan seharusnya mereka tidak boleh melakukan korupsi itu. Dan ketika mereka sudah bertemu dengan "rekan-rekan sekelompoknya" yang juga melakukan korupsi, mereka akan semakin jauh dari sumpah jabatan itu.

Mereka tidak akan ingat neraka karena mereka mengejar hal-hal yang bersifat keduniawian. Mereka tidak akan takut dengan apapun bahkan jika mereka sampai tertangkap, mereka masih bisa tetap mengontrol apa yang mereka lakukan. Ya, butuh terobosan terbaru untuk bisa menghilangkan korupsi tapi itu sulit karena mereka-mereka yang masih melakukannya, memiliki jaringan yang sangat kuat dan sulit untuk diputus. Diperlukan keberanian dari aparat-aparat yang masih jujur untuk bisa membantu mengurangi dan bahkan menghilangkan korupsi.
bukan miskin moral lagi tapi sudah hilang moralnya, seberapa pun orang itu kaya dan banyak duit, kalo moral nya sudah hilang dan ada jalan untuk melancarkan rencana korupsi dan atau suap menyuap dan di dukung orang orang yang berkepentingan dia akan tutup mata dan akan melancarkan aksinya, hukuman urusan belakangan , karena koruptor di negara kita di manjakan dengan hukum.

bagi mereka (koruptor) agama di jadikan mainan. lihat lah di persidangan banyak para tersangka memakai atribut keagamaan biar kelihatan alim  hanya untuk formalitas, bagi saya itu menjijikan.

UU hukuman mati untuk koruptor bukan tidak bisa di sahkan, tapi sulit tidak ada pejabat atau petinggi negeri ini yang bisa mengesahkan UU hukuman mati, karena semuanya punya kepentingan masing-masing. hanya sedikit pejabat yang jujur, kebanyakan pejabat di negeri ini adalah (OKNUM)
full member
Activity: 784
Merit: 115
May 03, 2024, 02:33:25 AM
Miskin moral dan seperti orang yang tidak pernah melihat duit, begitulah pandangan saya pada orang-orang yang menerima suap dari para koruptor. Agak sedikit aneh sih pola pikir orang Indonesia khususnya mereka yang menjabat di posisi tertentu, sumpah jabatan dianggap seperti formalitas saja tanpa ada rasa takut sedikit pun pada Tuhannya.

Jika ditanyakan pada para koruptor dan pihak yang menerima suap dari koruptor untuk meringankan hukumannya apakah kalian takut masuk neraka, semuanya akan memberi jawaban yang sama, mereka pasti takut masuk neraka, tapi anehnya mereka tidak takut pada Tuhannya, buktinya segala yang dilarang dalam agama seperti mencuri (korupsi bahasa kerennya) masih berani mereka lakukan. Butuh terobosan terbaru untuk menghilangkan korupsi di Indonesia seperti disahkan UU hukuman mati, dimiskinkan, dipotong tangan dan dicabut hak politik dan dipecat secara tidak hormat dari jabatannya jika pelakunya ASN.
Yah, begitulah yang terjadi Om. Sumpah jabatan itu hanya di awal mereka diangkat tapi ketika mereka sudah mulai masuk ke dalam lingkaran pekerjaannya, sumpah itu tidak akan pernah diingat karena ada bau uang yang sangat harum yang menggoda mereka. Mereka ini demi ingin mendapatkan kekayaan yang lebih banyak, tidak memperdulikan bahwa apa yang mereka lakukan sudah di bawah sumpah dan seharusnya mereka tidak boleh melakukan korupsi itu. Dan ketika mereka sudah bertemu dengan "rekan-rekan sekelompoknya" yang juga melakukan korupsi, mereka akan semakin jauh dari sumpah jabatan itu.

Mereka tidak akan ingat neraka karena mereka mengejar hal-hal yang bersifat keduniawian. Mereka tidak akan takut dengan apapun bahkan jika mereka sampai tertangkap, mereka masih bisa tetap mengontrol apa yang mereka lakukan. Ya, butuh terobosan terbaru untuk bisa menghilangkan korupsi tapi itu sulit karena mereka-mereka yang masih melakukannya, memiliki jaringan yang sangat kuat dan sulit untuk diputus. Diperlukan keberanian dari aparat-aparat yang masih jujur untuk bisa membantu mengurangi dan bahkan menghilangkan korupsi.
hero member
Activity: 2114
Merit: 740
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
May 02, 2024, 11:12:13 PM
~Snip~
Betul Gan ane pikir memiskinkan koruptor adalah solusi terbaik untuk saat ini karena hukuman mati yang tidak bisa diterapkan akibat adanya ham yang tidak saya sukai itu.
HAM selalu dijadikan alat atau penghalang tegaknya hukuman mati, memiskinkan koruptor atau mencabut hak politiknya dan mem-blacklist dari segala aspek yang berkaitan dengan pemerintah. Padahal korupsi dan HAM memiliki korelasi sangat jelas karena hampir dari semua kasus korupsi yang sudah terungkap maupun yang sebelum terungkap selalu diikuti oleh pelanggaran HAM secara langsung maupun tidak langsung.

Terjadinya kasus korupsi selalu diawali penyalahgunaan kekuasaan, maksud saya korupsi yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan dapat menimbulkan kesengsaraan bagi masyarakat kelas bawah karena secara tidak langsung perbuatan yang mereka lakukan telah merampas hak masyarakat dari segi ekonomi, sosial dan budaya. Jika HAM selalu dijadikan tameng untuk tegaknya hukum setimpal bagi pelaku korupsi, maka korupsi akan menjadi bom waktu dalam sistem pemerintahan dan menjadi gambaran lemahnya tata kelola pemerintahan di Indonesia.

Korupsi telah meninggalkan luka yang begitu besar bagi masyarakat kecil karena dapat menghasilkan kemiskinan, bobroknya pelayanan publik seperti kesehatan dan kurangnya fasilitas memadai dalam dunia pendidikan. Ujung-ujungnya masyarakat kecil yang menerima dampak akibat terjadinya korupsi, lihat saja berita yang tersebar di berbagai media banyak terjadinya banjir, longsor dan yang lebih parah infrastruktur hancur akibat dibangun asal jadi yang menyebabkan terganggunya transportasi, semua itu terjadi akibat korupsi.

Penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh koruptor merupakan pelanggaran HAM yang sesungguhnya karena telah menimbulkan kesengsaraan bagi masyarakat kecil, jadi sangat tidak masuk akal jika hukuman seperti memiskinkan atau hukuman mati untuk para koruptor dianggap pelanggaran HAM karena merekalah pelanggaran HAM yang sesungguhnya.
sr. member
Activity: 1344
Merit: 335
#SWGT PRE-SALE IS LIVE
May 02, 2024, 09:24:33 PM


negeri ini perlu di ubah tentang efek jera atau hukuman pada koruptor dengan memiskinkan mereka itu akan menjadi solusi saat ini dengan begitu mereka saya kira akan terkendali, dengan mempenjarakan tikus negara ini bukanlah cara yang signifikat bagi negeri, mereka banyak cara menyimpan uang di saku saku pribadi mereka untuk keluarga dan dirinya ini mengakibatkan ke fatalan negara dalam meringkus para penjahat koruptor.

Betul Gan ane pikir memiskinkan koruptor adalah solusi terbaik untuk saat ini karena hukuman mati yang tidak bisa diterapkan akibat adanya ham yang tidak saya sukai itu.
newbie
Activity: 5
Merit: 1
May 02, 2024, 10:52:10 AM
Kalau menurut ane cara menghapus korupsi merupakan hal yang sangat rumit, apalagi kalau kita ngomongnya di Indonesia. Namun ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh  pemerintah yaitu memperbaiki sistem nya. ya sistem! Sistem nya yang terlalu berlapis lapis antara pemerintah dan penerima manfaat. Dari atasan minta kepada bawahan, bawahan meminta ke bawahan lagi, (entah berapa lapis ini ya) hingga sampai ke vendor, bagaimana kita mengharapkan vendor yang bagus kalau dari atas aja udah ngaco.
hero member
Activity: 2114
Merit: 740
Leading Crypto Sports Betting & Casino Platform
May 02, 2024, 09:06:59 AM
~Snip~
Betul Om. Koruptor yang masih dalam proses penyelidikan bisa menyuruh orang-orang yang berada di lingkarannya untuk menyegerakan menyuap pihak-pihak yang terkait supaya bisa membantu meringankan hukumannya. Seandainya saja ada hukuman untuk dimiskinkan aset-asetnya dan diambil alih oleh negara, mungkin dia tidak bisa bergerak. Tapi ini juga tergantung dari orang-orang yang akan mengelola aset-aset tersebut.

Sulit untuk memberantas korupsi karena sudah mengakar dimana-mana. Dari bawah saja sudah banyak yang korupsi, apalagi yang di atas sana. Koruptor-koruptor yang tertangkap juga tidak mendapatkan hukuman yang seharusnya karena masih bisa keluar masuk penjara dengan mudahnya. Apalagi kalau mereka bisa "bekerja sama" dengan pihak-pihak lainnya, tentunya mereka hanya pindah "tidur" di penjara tapi penjaranya sudah kelas VIP.
Miskin moral dan seperti orang yang tidak pernah melihat duit, begitulah pandangan saya pada orang-orang yang menerima suap dari para koruptor. Agak sedikit aneh sih pola pikir orang Indonesia khususnya mereka yang menjabat di posisi tertentu, sumpah jabatan dianggap seperti formalitas saja tanpa ada rasa takut sedikit pun pada Tuhannya.

Jika ditanyakan pada para koruptor dan pihak yang menerima suap dari koruptor untuk meringankan hukumannya apakah kalian takut masuk neraka, semuanya akan memberi jawaban yang sama, mereka pasti takut masuk neraka, tapi anehnya mereka tidak takut pada Tuhannya, buktinya segala yang dilarang dalam agama seperti mencuri (korupsi bahasa kerennya) masih berani mereka lakukan. Butuh terobosan terbaru untuk menghilangkan korupsi di Indonesia seperti disahkan UU hukuman mati, dimiskinkan, dipotong tangan dan dicabut hak politik dan dipecat secara tidak hormat dari jabatannya jika pelakunya ASN.
full member
Activity: 784
Merit: 115
May 02, 2024, 03:30:49 AM
Keberanian mereka melakukan korupsi dalam jumlah besar karena ancaman hukuman yang diterima para koruptor sangat ringan. Setiap melakukan aksinya telah diperkirakan sebelumnya, misalnya korupsi dalam jumlah sekian akan menerima hukum sekian tahun, kemudian pihak pengadilan memvonisnya sekian tahun, lalu dapat remisi termasuk 17 Agustus.
Ane setuju sekali gan. Misalnya ada koruptor yang ketahun korupsi 100 miliar. Ketahuan. Dapat tangkap dan diperiksa. Nah selama prosesnya itu dia bisa menyuap kepolisian, kehakiman, pengaraca, dan pihak pihak terkait lainnya. Setelah itu dibacakanlah hukumannya dan dinyatakan bersalah dan dipenjara. Karena ga mungkin juga kalau sudah ketahuan ga dipenjara. Tentu akan menjadi sasaran publik. Nah dipenjara dulu kemudian disediakanlah penjara vip layaknya hotel, bisa keluar masuk penjara asal jangan ketahuan, serta akan ada remisi setiap tahunnya sehingga dia bisa keluar secara legal. Dan ane yakin dia masih menyisakan uang puluhan miliar hasil dari korupsi yang bisa dinikmati. Tongue
Betul Om. Koruptor yang masih dalam proses penyelidikan bisa menyuruh orang-orang yang berada di lingkarannya untuk menyegerakan menyuap pihak-pihak yang terkait supaya bisa membantu meringankan hukumannya. Seandainya saja ada hukuman untuk dimiskinkan aset-asetnya dan diambil alih oleh negara, mungkin dia tidak bisa bergerak. Tapi ini juga tergantung dari orang-orang yang akan mengelola aset-aset tersebut.

Sulit untuk memberantas korupsi karena sudah mengakar dimana-mana. Dari bawah saja sudah banyak yang korupsi, apalagi yang di atas sana. Koruptor-koruptor yang tertangkap juga tidak mendapatkan hukuman yang seharusnya karena masih bisa keluar masuk penjara dengan mudahnya. Apalagi kalau mereka bisa "bekerja sama" dengan pihak-pihak lainnya, tentunya mereka hanya pindah "tidur" di penjara tapi penjaranya sudah kelas VIP.
member
Activity: 280
Merit: 34
Enterapp Pre-Sale Live - bit.ly/3UrMCWI
May 02, 2024, 03:07:39 AM
bener sekali gan, mereka itu tidak akan pernah jera yang namanya korupsi kalau mereka saja di fasilitasi ketika kenak hukuman penjara, mereka bisa keluar negeri liburan karna uang masih di dalam rekening pribadi, tidak di bekukan dan disita negara, mereka didalam penjara ibarat orang lagi tamasya bisa kemana-mana seenak mereka asal ada izin dari orang lapas, kalau kita bukan siapa-siapa apakah mereka mengizinkan kita untuk liburan beberapa hari karna suntuk didalam penjara? Oh tentu tidak, hanya bagi mereka-mereka yang bisa menikmati seperti itu tidak berlaku untuk kita yang bukan siapa-siapa.

Sungguh disayangkan hukum di negeri ini, tajam kebawah tumpul ke atas, yang bawah di injak-injak yang atas di hormati selayaknya kepada pejabat negara, kalau sudah kenal hukuman penjara tidak ada lagi istilah pejabat maupun bukan pejabat, disana semua sama, semua setara, jangan di beda-bedakan, setelah mereka keluar dari penjara tidak ada kata penyesalahn bagi mereka sipelaku korupsi, malah makin melunjak setelah keluar penjara, karna mereka masih mempunyai akses untuk bisa korupsi balek, hukuman yanh pantas untuk mereka ya harus di miskinkan, sita semua aset mereka termasuk keluarga mereka sendiri, agar mereka bisa merasakan kemiskinan.
Saat ini begitu mirisnya tentang korupsi yang terjadi negeri ini, tidak peduli dengan apa yang terjadi yang mereka peduli hannya diri sendiri dan keluarganya, dengan perekonomian yang semakin meningkat beban masyarakat yang di pingkul cukup berat, pejabat malah semena mena menghambur hamburkan uang untuk diri dan keluarganya, dengan begitu di saat mereka ketahuan dengan apa yang mereka lakukan tidak ada efek jera sama sekali di negeri ini yang diberikan untuk para koruptor, penjara bukanlah solusi untuk para koruptor yang rakus dengan kekuasaan.

negeri ini perlu di ubah tentang efek jera atau hukuman pada koruptor dengan memiskinkan mereka itu akan menjadi solusi saat ini dengan begitu mereka saya kira akan terkendali, dengan mempenjarakan tikus negara ini bukanlah cara yang signifikat bagi negeri, mereka banyak cara menyimpan uang di saku saku pribadi mereka untuk keluarga dan dirinya ini mengakibatkan ke fatalan negara dalam meringkus para penjahat koruptor.
member
Activity: 210
Merit: 55
May 01, 2024, 09:46:16 PM
Perlakuan khusus yang diterima koruptor sejak ditetapkan sebagai tersangka, kemudian menjadi terdakwa dan berakhir sebagai tahanan membuat mereka tidak pernah jera, proses hukumnya juga hanya menjerat koruptor saja tanpa melibatkan kerabat maupun keluarga yang terlibat dalam pencucian uang hasil korupsi.

Ringannya hukuman yang diterima dan perlakuan khusus saat dipenjara seperti difasilitasi dengan kemewahan dengan disediakan berbagai fasilitas khusus membuat korupsi sangat sulit dihapus. Coba saja jika hak politiknya dicabut bagi terpidana kasus korupsi dan mereka dimiskinkan ketika menjadi tersangka, mungkin angka korupsi akan menurun drastis karena koruptor lebih takut harta kekayaannya disita dan tidak bisa mengikuti pemilu legislatif maupun pemilihan kepala daerah daripada dipenjara dalam waktu beberapa tahun saja.

bener sekali gan, mereka itu tidak akan pernah jera yang namanya korupsi kalau mereka saja di fasilitasi ketika kenak hukuman penjara, mereka bisa keluar negeri liburan karna uang masih di dalam rekening pribadi, tidak di bekukan dan disita negara, mereka didalam penjara ibarat orang lagi tamasya bisa kemana-mana seenak mereka asal ada izin dari orang lapas, kalau kita bukan siapa-siapa apakah mereka mengizinkan kita untuk liburan beberapa hari karna suntuk didalam penjara? Oh tentu tidak, hanya bagi mereka-mereka yang bisa menikmati seperti itu tidak berlaku untuk kita yang bukan siapa-siapa.

Sungguh disayangkan hukum di negeri ini, tajam kebawah tumpul ke atas, yang bawah di injak-injak yang atas di hormati selayaknya kepada pejabat negara, kalau sudah kenal hukuman penjara tidak ada lagi istilah pejabat maupun bukan pejabat, disana semua sama, semua setara, jangan di beda-bedakan, setelah mereka keluar dari penjara tidak ada kata penyesalahn bagi mereka sipelaku korupsi, malah makin melunjak setelah keluar penjara, karna mereka masih mempunyai akses untuk bisa korupsi balek, hukuman yanh pantas untuk mereka ya harus di miskinkan, sita semua aset mereka termasuk keluarga mereka sendiri, agar mereka bisa merasakan kemiskinan.
hero member
Activity: 2282
Merit: 589
April 23, 2024, 08:45:28 AM
Keberanian mereka melakukan korupsi dalam jumlah besar karena ancaman hukuman yang diterima para koruptor sangat ringan. Setiap melakukan aksinya telah diperkirakan sebelumnya, misalnya korupsi dalam jumlah sekian akan menerima hukum sekian tahun, kemudian pihak pengadilan memvonisnya sekian tahun, lalu dapat remisi termasuk 17 Agustus.

Ane setuju sekali gan. Misalnya ada koruptor yang ketahun korupsi 100 miliar. Ketahuan. Dapat tangkap dan diperiksa. Nah selama prosesnya itu dia bisa menyuap kepolisian, kehakiman, pengaraca, dan pihak pihak terkait lainnya. Setelah itu dibacakanlah hukumannya dan dinyatakan bersalah dan dipenjara. Karena ga mungkin juga kalau sudah ketahuan ga dipenjara. Tentu akan menjadi sasaran publik. Nah dipenjara dulu kemudian disediakanlah penjara vip layaknya hotel, bisa keluar masuk penjara asal jangan ketahuan, serta akan ada remisi setiap tahunnya sehingga dia bisa keluar secara legal. Dan ane yakin dia masih menyisakan uang puluhan miliar hasil dari korupsi yang bisa dinikmati. Tongue
Perlakuan khusus yang diterima koruptor sejak ditetapkan sebagai tersangka, kemudian menjadi terdakwa dan berakhir sebagai tahanan membuat mereka tidak pernah jera, proses hukumnya juga hanya menjerat koruptor saja tanpa melibatkan kerabat maupun keluarga yang terlibat dalam pencucian uang hasil korupsi.

Ringannya hukuman yang diterima dan perlakuan khusus saat dipenjara seperti difasilitasi dengan kemewahan dengan disediakan berbagai fasilitas khusus membuat korupsi sangat sulit dihapus. Coba saja jika hak politiknya dicabut bagi terpidana kasus korupsi dan mereka dimiskinkan ketika menjadi tersangka, mungkin angka korupsi akan menurun drastis karena koruptor lebih takut harta kekayaannya disita dan tidak bisa mengikuti pemilu legislatif maupun pemilihan kepala daerah daripada dipenjara dalam waktu beberapa tahun saja.
sr. member
Activity: 1624
Merit: 339
https://duelbits.com/
April 22, 2024, 10:15:05 PM


Keberanian mereka melakukan korupsi dalam jumlah besar karena ancaman hukuman yang diterima para koruptor sangat ringan. Setiap melakukan aksinya telah diperkirakan sebelumnya, misalnya korupsi dalam jumlah sekian akan menerima hukum sekian tahun, kemudian pihak pengadilan memvonisnya sekian tahun, lalu dapat remisi termasuk 17 Agustus.


Ane setuju sekali gan. Misalnya ada koruptor yang ketahun korupsi 100 miliar. Ketahuan. Dapat tangkap dan diperiksa. Nah selama prosesnya itu dia bisa menyuap kepolisian, kehakiman, pengaraca, dan pihak pihak terkait lainnya. Setelah itu dibacakanlah hukumannya dan dinyatakan bersalah dan dipenjara. Karena ga mungkin juga kalau sudah ketahuan ga dipenjara. Tentu akan menjadi sasaran publik. Nah dipenjara dulu kemudian disediakanlah penjara vip layaknya hotel, bisa keluar masuk penjara asal jangan ketahuan, serta akan ada remisi setiap tahunnya sehingga dia bisa keluar secara legal. Dan ane yakin dia masih menyisakan uang puluhan miliar hasil dari korupsi yang bisa dinikmati. Tongue
jr. member
Activity: 56
Merit: 19
SOL.BIOKRIPT.COM
April 22, 2024, 08:16:22 AM
Masih banyak yang berani korupsi,bahkan ada yang gak tanggung-tanggung korupsi nya😁sampai bertriliunan,yang jadi kepikiran oleh saya uang sampai triliun-triliun gituh kok ngambilnya gak ke tauan ya?😅😅😅
Bukannya gak ketahuan tepat nya belum ketahuan wa, karena mereka yang mengintai juga perlu beberapa waktu untuk mendapatkan bukti-bukti yang kuat apalagi kasus-kasus besar hingga ratusan triliun rupiah.
Ya betul gan polisi juga perlu bukti yang kuat untuk menangkap para koruptor dan di selidiki terlebih dahulu karena terkadang para koruptor ini bisa bermain pintar di belakang dan pandai menyembunyikan kelakuan busuknya makanya polisi juga ga bisa asal tangkap kalo ga ada bukti yang kuat malah bisa jadi bomeerang dan bisa di tuntut balik kalo ga ada bukti yang kuat. Saya juga heran para koruptor ini ga ada efek jeranya meskipun telah menyaksikan banyak koruptor lainnya yang tertangkap seharusnya mereka ini bisa dijadikan pembelajaran tapi malah ikut ikutan melakukan korupsi karena mereka berpikir hukuman korupsi di indonesia tidak begitu berat di bandingkan maling motor 🫠
Kaya itu deh jadi penyebab nya. Jadi hukuman di negara ini kayanya kerliru deh, sebab maling motor dan korupsi bagaikan langit dan bumi(hukumannya) Grin dipikir-pikir mending korupsi aja ya daripada maling motor udah hukum lumayan berat digebukin masa lagi. Grin
Banyak penonton termasuk saya terheran-heran dengan apa yang terjadi, kok bisa korupsi hukuman terlihat sepele meskipun merugikan banyak pihak termasuk merugikan negara.

emang sudah terbiasa kek gitu, sudah jadi makanan sehari-hari kalau korupsi itu meraja lela bagi kalangan pejabat dan penguasa negara, bagi mereka korupsi itu sudah menjadi sebuah hobi dan kebiasaan karna kalau di bilang mereka kepepet melakukan korupsi menurut saya tidak juga, karna para karupsi itu dari kalangan atas bukan dari kalangan bawah, mereka adalah para orang-orang terhormat, punya jabatan yang tinggi dan melalukan itu karna udah kebiasaan mereka dari pertama mereka mendapatkan jabatan itu sendiri harus ada setoran, otomatis di saat mereka menjabat ya balikin modal dulu habistu jadi makanan sehari-hari karna sudah keenakan mengambil yang bukan milik mereka, pekerjaan paling enak ya mengambil uang hak milik orang laen tanpa harus bekerja keras, orang seperti itu harus dimiskinkan, dan di kurung dalam penjara para narkoba dan kasus pembunuhan, biar mereka merasakan gimana nasip penjara yang tidak di fasilitasi se akan-akan ruang pejabat negara.
Hukuman seperti itu mungkin saja efektif untuk mencegah lebih banyak koruptor di Indonesia ini tapi sayang malah terbalik deh, otak nya dimana yah sehingga kejadian seperti ini terulang kembali? Apa sih tugas mereka untuk negara ini, jika mereka hanya tidur pada waktu kerja saya juga bisa banget mengapa harus kuliah tinggi-tinggi yah kalau kejadian nya hanya begitu. Terkadang ucapan mereka bisa bikin orang percaya namun pada kenyataannya tidak demikian.
Pages:
Jump to: