Pages:
Author

Topic: BI Terbitkan Rupiah dalam bentuk Digital - page 3. (Read 4940 times)

sr. member
Activity: 364
Merit: 272
Mata uang digital menjadi menarik karena volatility nya, kalau central bank ikut mengurusi ini dan bertujuan menjaga  kestabilannya, itu jelas sudah keluar dari pada prinsip mata uang digital tersebut yang sejatinya harga di bergerak berdasarkan supply and demand, kalau tujuannya untuk mangamankan asset dari cuan di crypto mungkin masih oke. Kalau sampai kejadian seperti, berati sudah melenceng dari tujuan awal dibuatnya crypto.
Tujuan pembuatan CBDC berbeda dengan cryptocurrency saja sudah beda gan. Di buantnya CBDC untuk meningkatkan efisiensi sistem pembayaran dan keuangan, memperkuat peran bank sentral. Sementara tujuan utama cryptocurrency adalah memberikan alternatif bagi mata uang fiat yang ada, mengurangi ketergantungan pada lembaga keuangan sentral dan memberikan kebebasan finansial bagi penggunanya.

Salah satu perbedaan terbesar adalah bahwa CBDC tidak didasarkan pada infrastruktur blockchain publik yang terdesentralisasi, melainkan menggunakan teknologi distributed ledger yang dikelola secara terpusat oleh bank sentral.
legendary
Activity: 2198
Merit: 2825
Non-custodial BTC Wallet
Mata uang digital menjadi menarik karena volatility nya, kalau central bank ikut mengurusi ini dan bertujuan menjaga  kestabilannya, itu jelas sudah keluar dari pada prinsip mata uang digital tersebut yang sejatinya harga di bergerak berdasarkan supply and demand, kalau tujuannya untuk mangamankan asset dari cuan di crypto mungkin masih oke. Kalau sampai kejadian seperti, berati sudah melenceng dari tujuan awal dibuatnya crypto.
Mungkin bisa dilihat lagi definisi dari CBDC dan Cryptocurrency termasuk perbedaannya apa saja.
Selain itu, penggunaan Blockchain itu tidak melulu untuk cryptocurrency, sehingga ketika CBDC memanfaatkan teknologi dari Blockchain bukan berarti lantas dikatakan sama seperti halnya cryptocurrency. CBDC yang di Indonesia rencananya berupa Rupiah Digital sendiri menggunakan Private Blockchain tidak sebagaimana Cryptocurrency yang menggunakan Public Blockchain.

CDBC menggunakan private blockchain, identitas pengguna CDBC terikat dengan akun bank miliknya, berfungsi sebagai alat pembayaran seperti biasa dan Bank Sentral dapat mengatur jumlah pasokan dan jaringannya. Sedangkan pada cryptocurrency, menggunakan public blockchain, dapat menggunakan identitas anonim, bertujuan spekulasi dan sistem pembayaran tergantung regulasi di tiap negara serta otoritas yang mengaturnya adalah pasar jaringan kripto tersebut.

Maka dari itu, perihal volatiliy pun jelas berbeda antara CBDC dengan Cryptocurrency.
legendary
Activity: 2170
Merit: 2220
Writing the Own Thoughts is Art
Mata uang digital menjadi menarik karena volatility nya, kalau central bank ikut mengurusi ini dan bertujuan menjaga  kestabilannya, itu jelas sudah keluar dari pada prinsip mata uang digital tersebut yang sejatinya harga di bergerak berdasarkan supply and demand, kalau tujuannya untuk mangamankan asset dari cuan di crypto mungkin masih oke. Kalau sampai kejadian seperti, berati sudah melenceng dari tujuan awal dibuatnya crypto.

Saya tidak berfikir CBDC dibuat menjadi komoditas naik turun. Itu bertetangan dengan nilai tetap pada mata uang. Sesuai whitepaper CBDC adalah mata uang digital yang sah, dikelola oleh negara. Jadi hakikatnya CBDC memang berbeda dengan aset crypto yang diakuai sebagai komoditas. CBDC indonesia nantinya akan menjadi alat pembayaran yang sah. Artinya ini seperti rupiah bentuk fisik. Jadi tujuan utamnya bukan volatilitynya.
Perlu digaris bawahi bahwa CBDC bukanlah Cryptocurrency, sehingga jika CBDC dianggap melenceng dari prinsip Crypto, saya kira hal tersebut adalah hal yang lumrah mengingat CBDC memang tidak dibentuk pada infrastruktur Blockchain Publik. Pada dasarnya CBDC memang menggunakan Distributed Ledger, namun untuk kerangkanya tidak harus berbentuk Blockchain.
hero member
Activity: 1400
Merit: 770
Mata uang digital menjadi menarik karena volatility nya, kalau central bank ikut mengurusi ini dan bertujuan menjaga  kestabilannya, itu jelas sudah keluar dari pada prinsip mata uang digital tersebut yang sejatinya harga di bergerak berdasarkan supply and demand, kalau tujuannya untuk mangamankan asset dari cuan di crypto mungkin masih oke. Kalau sampai kejadian seperti, berati sudah melenceng dari tujuan awal dibuatnya crypto.

Saya tidak berfikir CBDC dibuat menjadi komoditas naik turun. Itu bertetangan dengan nilai tetap pada mata uang. Sesuai whitepaper CBDC adalah mata uang digital yang sah, dikelola oleh negara. Jadi hakikatnya CBDC memang berbeda dengan aset crypto yang diakuai sebagai komoditas. CBDC indonesia nantinya akan menjadi alat pembayaran yang sah. Artinya ini seperti rupiah bentuk fisik. Jadi tujuan utamnya bukan volatilitynya.
full member
Activity: 588
Merit: 223
Iya selain pemalsuan uang, sebenernya alasan lain yang mendorong Bank Indonesia membuat Rupiah Digital itu untuk memperkuat ekosistem mata uang digital di Indonesia. Hal tersebut ditujukan untuk menjaga kestabilan sistem keuangan dari penggunaan mata uang digital yang tidak dapat diawasi. Jadi secara tidak langsung memang ini respon pemerintah atas crypto currency dan bitcoin yang penggunanya tidak ter awasi oleh pemerintah.

Reference :
the conversation - rupiah digital
Mata uang digital menjadi menarik karena volatility nya, kalau central bank ikut mengurusi ini dan bertujuan menjaga  kestabilannya, itu jelas sudah keluar dari pada prinsip mata uang digital tersebut yang sejatinya harga di bergerak berdasarkan supply and demand, kalau tujuannya untuk mangamankan asset dari cuan di crypto mungkin masih oke. Kalau sampai kejadian seperti, berati sudah melenceng dari tujuan awal dibuatnya crypto.
sr. member
Activity: 966
Merit: 359
Bukankah ini hanyalah rumor yang berkembang di negara kita, bahkan pemerintah masih berfokus ke infastruktur dan membangun ibu kota baru, dan di tambah lagi kita akan masuk masa pemilu, apakah itu akan terlaksana dengan mengembangkan Rupiah berbentuk Digital, karena konsep yang di terapkan seperti e- wallet dan itu pun terkadang masih kesulitan, dan bahkan penumpukan antrian di beberapa tempat Restoran, SPBU, dan tempat pembelian tiken transportasi umum, jika hadirnya mata uang Dijital untuk merubah kondisi yang ada pada kota kota besar maupun di plosok maka saya sangat setuju..

Menurut saya ini bukan lagi rumor belaka, ini sudah menjadi hal yang akan diimplementasikan oleh BI pada beberapa tahun mendatang. Bahkan BI sendiri sudah mengembangkan blueprint terkait dengan CBDC ini yang sudah siap direalisasikan jika para pemain di industri keuangan Indonesia dan BI sudah deal dengan berbagai macam hal yang ada pada whitepaper CBDC ini. Mari kita lihat saja bagaimana digital rupiah ini akan direalisasikan di masa depan.
hero member
Activity: 1400
Merit: 770
Saat ini kelemahan uang kertas sangat sulit memberantas peredaran uang palsu dikalangan masyarakat umum dan bahkan tidak ada solusi kongkrit yang dapat di ambil oleh pemerintah maupun Bank dalam menangkal masalah ini, sehingga langkah pengembangan uang rupiah berbetuk digital sepertinya dapat menekan terhadap kasus ini, meskipun belum tentu sukses 100% dan paling tidak ini merupakan langkah yang paling tepat untuk di coba, bahkan lebih jauh BI sendiripun mengakui transaksi digital bikin penurunan peredaran uang palsu.

Selain peredaran uang palsu tentu menekan biaya percetakan dan pencucian uang juga. Jadi sepertinya nanti integrasi uang digital ini bisa juga menjadi solusi masalah korupsi para pegawai negara.

Barusan saja baca dicointelegraph, Nigeria yang telah memiliki memiliki eNaira uang digital mengalami kekurangan pasokan mata uang tunai karena bank sentral mendenom uang menjadi pecahan lebih besar. Mereka telah menggunakan CBDC 18 bulan. Itu menyebabkan warga disana secara tidak langsung dipaksa untuk menggunakan eNaira. Jumlah transaksi dan dompet CBDC meningkat drastis akibat masalah ini.

Melihat masalah ini mungkin ini juga bisa terjadi saat kita mencoba menerapkan CBDC, walaupun telah dengan jelas melalui whitepaper telah disusun rencana sasaran penggunaanya. Yang sebenarnya pada awalnya saya yakin, banyak orang yang masih akan tetap menggunakan fiat karena berbagai faktor dan nantinya mungkin bank sentral akan menerapkan strategi yang sama. Secara tidak langsung bank memaksa. (IMO) CMIIW

Sumber : https://cointelegraph.com/news/nigeria-cbdc-adoption-spikes-as-fiat-currency-shortage-grip-the-nation
sr. member
Activity: 952
Merit: 323
Tujuan utamanya menurut saya bukan hanya merubah kondisi yang kamu sebutkan saja tapi hal yg cukup krusial yaitu efektifitas transaksi yang selama ini cukup menjadi bahan evaluasi perbankan misalnya pemalsuan uang. Dengan adanya mata uang digital ini tentunya tindak pidana pemalsuan dapat ditekan sedemikian rupa. Dan juga tentunya angka produksi uang kertas yg jadi beban selama ini juga dapat diminimalisir.
Saat ini kelemahan uang kertas sangat sulit memberantas peredaran uang palsu dikalangan masyarakat umum dan bahkan tidak ada solusi kongkrit yang dapat di ambil oleh pemerintah maupun Bank dalam menangkal masalah ini, sehingga langkah pengembangan uang rupiah berbetuk digital sepertinya dapat menekan terhadap kasus ini, meskipun belum tentu sukses 100% dan paling tidak ini merupakan langkah yang paling tepat untuk di coba, bahkan lebih jauh BI sendiripun mengakui transaksi digital bikin penurunan peredaran uang palsu.

Iya selain pemalsuan uang, sebenernya alasan lain yang mendorong Bank Indonesia membuat Rupiah Digital itu untuk memperkuat ekosistem mata uang digital di Indonesia. Hal tersebut ditujukan untuk menjaga kestabilan sistem keuangan dari penggunaan mata uang digital yang tidak dapat diawasi. Jadi secara tidak langsung memang ini respon pemerintah atas crypto currency dan bitcoin yang penggunanya tidak ter awasi oleh pemerintah.

Reference :
the conversation - rupiah digital
hero member
Activity: 1568
Merit: 690
Bukankah ini hanyalah rumor yang berkembang di negara kita, bahkan pemerintah masih berfokus ke infastruktur dan membangun ibu kota baru, dan di tambah lagi kita akan masuk masa pemilu, apakah itu akan terlaksana dengan mengembangkan Rupiah berbentuk Digital, karena konsep yang di terapkan seperti e- wallet dan itu pun terkadang masih kesulitan, dan bahkan penumpukan antrian di beberapa tempat Restoran, SPBU, dan tempat pembelian tiken transportasi umum, jika hadirnya mata uang Dijital untuk merubah kondisi yang ada pada kota kota besar maupun di plosok maka saya sangat setuju..
Saya kira ini bukan lagi sekedar rumor karena pihak Bank sudah cukup serius mengembangkan Rupiah berbentuk Digital, bahkan BI telah meluncurkan White Paper Rupiah Digital saat ini, mengenai perjalanannya mungkin saja tidak berjalan cepat karena butuh adaptasi antara pihak pengembang maupun masyarakat yang nantinya menggunakan uang digital rupiah, apalagi taraf pengetahuan tentang teknologi belum sepenuhnya menjangkau keseluruhan pelosok desa yang ada di Indonesia.

Tantangan ini yang harus di pikirkan oleh pemerintah, sehingga peluncuran mata uang digital rupiah bisa dengan mudah di jangkau oleh seluruh pelosok yang ada di Indonesia, dengan demikian pengembangan rupiah berbetuk digital menjadi lebih cepat dalam pengadopsian dan memang dibutuhkan waktu agar semua ini bisa berjalan dengan lancar karena tidak bisa di paksakan berjalan lebih cepat, jika faktor pendukung lainnya tidak memenuhi sebagai proses perjalanan Rupiah Digital

Sumber
1. https://www.bi.go.id/id/rupiah/digital-rupiah/default.aspx
2. https://www.bi.go.id/id/rupiah/digital-rupiah/Documents/White_Paper_CBDC-2022.pdf
3. https://djpb.kemenkeu.go.id/portal/id/berita/lainnya/opini/3950-menuju-era-uang-rupiah-digital.html

Tujuan utamanya menurut saya bukan hanya merubah kondisi yang kamu sebutkan saja tapi hal yg cukup krusial yaitu efektifitas transaksi yang selama ini cukup menjadi bahan evaluasi perbankan misalnya pemalsuan uang. Dengan adanya mata uang digital ini tentunya tindak pidana pemalsuan dapat ditekan sedemikian rupa. Dan juga tentunya angka produksi uang kertas yg jadi beban selama ini juga dapat diminimalisir.
Saat ini kelemahan uang kertas sangat sulit memberantas peredaran uang palsu dikalangan masyarakat umum dan bahkan tidak ada solusi kongkrit yang dapat di ambil oleh pemerintah maupun Bank dalam menangkal masalah ini, sehingga langkah pengembangan uang rupiah berbetuk digital sepertinya dapat menekan terhadap kasus ini, meskipun belum tentu sukses 100% dan paling tidak ini merupakan langkah yang paling tepat untuk di coba, bahkan lebih jauh BI sendiripun mengakui transaksi digital bikin penurunan peredaran uang palsu.

Sumber
1. https://amp.kontan.co.id/news/bi-sebut-transaksi-digital-bikin-penurunan-peredaran-uang-palsu-hingga-5
legendary
Activity: 2310
Merit: 2044
Non-custodial BTC Wallet
February 26, 2023, 12:30:32 AM
karena konsep yang di terapkan seperti e- wallet dan itu pun terkadang masih kesulitan, dan bahkan penumpukan antrian di beberapa tempat Restoran, SPBU, dan tempat pembelian tiken transportasi umum, jika hadirnya mata uang Dijital untuk merubah kondisi yang ada pada kota kota besar maupun di plosok maka saya sangat setuju..
Tujuan utamanya menurut saya bukan hanya merubah kondisi yang kamu sebutkan saja tapi hal yg cukup krusial yaitu efektifitas transaksi yang selama ini cukup menjadi bahan evaluasi perbankan misalnya pemalsuan uang. Dengan adanya mata uang digital ini tentunya tindak pidana pemalsuan dapat ditekan sedemikian rupa. Dan juga tentunya angka produksi uang kertas yg jadi beban selama ini juga dapat diminimalisir.
legendary
Activity: 2198
Merit: 2825
Non-custodial BTC Wallet
February 23, 2023, 06:50:48 PM
Bukankah ini hanyalah rumor yang berkembang di negara kita, bahkan pemerintah masih berfokus ke infastruktur dan membangun ibu kota baru, dan di tambah lagi kita akan masuk masa pemilu, apakah itu akan terlaksana dengan mengembangkan Rupiah berbentuk Digital, karena konsep yang di terapkan seperti e- wallet dan itu pun terkadang masih kesulitan, dan bahkan penumpukan antrian di beberapa tempat Restoran, SPBU, dan tempat pembelian tiken transportasi umum, jika hadirnya mata uang Dijital untuk merubah kondisi yang ada pada kota kota besar maupun di plosok maka saya sangat setuju..
Bukan sekedar rumor mas, hanya saja memang masih dalam tahap proses yang BI sendiri setahu saya belum memastikan kapan tepatnya diluncurkan.
Beberapa progress yang bisa dilihat oleh masyarakat awam yang sudah dilaksanakan/dirilis antaralain:
- Pembahasan mengenai CBDC di gelaran G20 (Presidensi G20 Indonesia)
  https://indonesia.go.id/g20/kategori/g20pedia/4177/g20pedia?lang=1
  https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/siaran-pers/Menteri-Keuangan-dan-Gubernur-Bank-Sentral-G20
 
- Penerbitan Whitepaper dari CBDC,

Kemudian dari informasi yang saya baca, jadwal berikutnya adalah perilisan proof of concept Rupiah Digital pada Juli 2023 mendatang.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230130151319-78-906644/bi-terbitkan-proof-of-concept-digital-rupiah-juli-2023

Dengan kata lain, jika hanya sebatas rumor tentu beberapa hal yang sudah dilakukan tersebut akan menjadi sia-sia jika tidak ada progress meskipun dalam jangka panjang sekalipun.
hero member
Activity: 1400
Merit: 770
February 22, 2023, 06:15:12 AM
Bukankah ini hanyalah rumor yang berkembang di negara kita, bahkan pemerintah masih berfokus ke infastruktur dan membangun ibu kota baru, dan di tambah lagi kita akan masuk masa pemilu, apakah itu akan terlaksana dengan mengembangkan Rupiah berbentuk Digital,
Mari kita lihat, tapi semenjak rencana pengeluaran CBDC oleh BI dalam pengumuman penyusunan blue print dan rilis Whitepaper yang dinamakan Proyek Garuda mereka tidak akan main-main. (IMO) Saat ini BI selalu menuliskan dalam Web resmi mereka tentang Rupiah digital dalam proyek garuda. Bahkan mereka merilis statmen, itu butuh kajian panjang.


karena konsep yang di terapkan seperti e- wallet dan itu pun terkadang masih kesulitan, dan bahkan penumpukan antrian di beberapa tempat Restoran, SPBU, dan tempat pembelian tiken transportasi umum, jika hadirnya mata uang Dijital untuk merubah kondisi yang ada pada kota kota besar maupun di plosok maka saya sangat setuju..

Semua memiliki tantangan dalam penerapan hal baru, itu juga berlaku untuk kita. Kadang kita hanya butuh penyesuain sebelum merasakan manfaat besarnya. Begitu juga dengan Rupiah Digital, itu akan melalui tahapan seperti itu.

Sumber:
1. https://www.bi.go.id/id/rupiah/digital-rupiah/Documents/White_Paper_CBDC-2022.pdf
2. https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/cerita-bi/Pages/Rupiah-Digital-Uang-Masa-Depan-Kita.aspx
sr. member
Activity: 1008
Merit: 270
Undeads.com - P2E Runner Game
February 22, 2023, 05:48:01 AM
Bukankah ini hanyalah rumor yang berkembang di negara kita, bahkan pemerintah masih berfokus ke infastruktur dan membangun ibu kota baru, dan di tambah lagi kita akan masuk masa pemilu, apakah itu akan terlaksana dengan mengembangkan Rupiah berbentuk Digital, karena konsep yang di terapkan seperti e- wallet dan itu pun terkadang masih kesulitan, dan bahkan penumpukan antrian di beberapa tempat Restoran, SPBU, dan tempat pembelian tiken transportasi umum, jika hadirnya mata uang Dijital untuk merubah kondisi yang ada pada kota kota besar maupun di plosok maka saya sangat setuju..
hero member
Activity: 910
Merit: 789
February 22, 2023, 05:11:31 AM
Kalau gitu, berarti adanya Rupiah Digital ini nanti bakal bersaing ketat dengan e-wallet lain yang sudah ada dan juga melayani pembayaran secara cashless ketika transaksi di merchant secara langsung, contohnya sih QRIS yang udah menjamur di restoran, supermarket dan SPBU. Kalau bener begitu, berarti kembali lagi ke persaingan Rupiah Digital melawan perusahaan fintech ini yang kita tahu, mereka sudah mengeluarkan budget yang tinggi untuk keperluan promosi. Masyarakat nantinya juga pasti melakukan perbandingan antara layanan Rupiah Digital dengan fintech lainnya mengenai benefit yang akan didapatkan apabila menjadi pengguna masing-masing layanan.

Sepertinya Rupiah Digital ini tidak akan bersaing dengan "e-wallet" yang sudah ada sekarang om, karena kalau mengacu pada definisi Rupiah Digital dan juga pada jenis Rupiah Digital itu sendiri kayaknya sangat berbeda dengan "e-wallet" om. Disini (https://www.bi.go.id/) dijelaskan bahwa Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital serta dapat digunakan seperti halnya uang fisik (uang kertas dan logam), uang elektronik (chip dan server based), dan uang dalam Alat Pembayaran Menggunakan Kartu/APMK (kartu debit dan kredit) yang kita pakai saat ini. Rupiah Digital sendiri hanya diterbitkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral Negara Republik Indonesia. Rupiah Digital juga tidak termasuk dalam aset kripto ataupun stablecoins.

Dan untuk penjelasan lain seperti jenisnya juga ada dijelaskan kalau Rupiah Digital akan diterbitkan dalam dua jenis, antara lain Rupiah Digital wholesale (w-Rupiah Digital) dengan cakupan akses terbatas serta hanya didistribusikan untuk penyelesaian transaksi wholesale seperti operasi moneter, transaksi pasar valas, serta transaksi pasar uang; dan Rupiah Digital ritel (r-Rupiah Digital) dengan cakupan akses yang terbuka untuk publik serta didistribusikan untuk berbagai transaksi ritel baik dalam bentuk transaksi pembayaran maupun transfer, oleh personal/individu maupun bisnis (merchant dan korporasi). Ini yang saya dapatkan dari sumber: https://www.bi.go.id/

Dari sumber lainnya seperti di bloomberg.com juga ada om, dan jika om tertarik untuk membacanya silahkan kunjungi saja situs tersebut walaupun artikelnya bukan dalam bahasa lokal kita om. Tetapi setidaknya sudah dapat sedikit pencerahan lagi tentang hal ini om.   
hero member
Activity: 1358
Merit: 538
paper money is going away
February 22, 2023, 03:59:41 AM
Kalau gitu, berarti adanya Rupiah Digital ini nanti bakal bersaing ketat dengan e-wallet lain yang sudah ada dan juga melayani pembayaran secara cashless ketika transaksi di merchant secara langsung, contohnya sih QRIS yang udah menjamur di restoran, supermarket dan SPBU. Kalau bener begitu, berarti kembali lagi ke persaingan Rupiah Digital melawan perusahaan fintech ini yang kita tahu, mereka sudah mengeluarkan budget yang tinggi untuk keperluan promosi. Masyarakat nantinya juga pasti melakukan perbandingan antara layanan Rupiah Digital dengan fintech lainnya mengenai benefit yang akan didapatkan apabila menjadi pengguna masing-masing layanan.



Itu pun susah, saya pernah memanfaatkan momen (tidak antri) beli petralite pakai motor menggunakan aplikasi mypertamina, namun ternyata tidak gampang, karena petugas yang ngelayani juga gaptek dan harus nunggu petugas lain (yang sedang ngelayani pengisian di sebelah) untuk scan aplikasi. Jadi ya percuma, secanggih-canggih produk buatan negara tetap saja kalau SDm tidak mumpuni, akan berjalan lambat.
Kalau kasus yang saya alami biasanya waktu beli BBM menggunakan metode cashless, sarana dan pra-sarana beberapa SPBU berbeda-beda. Karena ada SPBU yang hanya memiliki 1 mesin EDC saja untuk melayani pembayaran menggunakan QRIS (pengalaman saya). Operator SPBU terlihat menunggu EDC yang sedang digunakan untuk transaksi di pompa BBM sebelah yang kebetulan juga membayar secara cashless.

Saya menyimpulkan, selain SDM yang mumpuni, pemerintah juga harus memperhatikan infrastruktur teknologi serta sarana & pra-sarana agar perkembangan Rupiah Digital bisa lebih baik dan cepat.
legendary
Activity: 2310
Merit: 2044
Non-custodial BTC Wallet
February 21, 2023, 09:11:05 PM
(contohnya ketika membeli minyak di SPBU) maka kebiasaan baru bakal muncul dan transaksi via digital (phone) semakin banyak terjadi.
Itu pun susah, saya pernah memanfaatkan momen (tidak antri) beli petralite pakai motor menggunakan aplikasi mypertamina, namun ternyata tidak gampang, karena petugas yang ngelayani juga gaptek dan harus nunggu petugas lain (yang sedang ngelayani pengisian di sebelah) untuk scan aplikasi. Jadi ya percuma, secanggih-canggih produk buatan negara tetap saja kalau SDm tidak mumpuni, akan berjalan lambat.
legendary
Activity: 2198
Merit: 2825
Non-custodial BTC Wallet
February 21, 2023, 07:51:12 PM
Tapi memang di daerah yang tidak terjamah oleh internet menyulitkan mereka menggunakan e-wallet dan semacamnya. Mungkin untuk muda mudi seperti kita masih bisa menerima nya dengan baik tetapi untuk orang tua mereka akan kesulitan untuk mencerna nya, ditambah penggunaan uang digital mengharuskan kita mengingat pin dan lain sebagainya.
Untuk itulah maka jenis mata uang Rupiah yang sudah ada sekarang dalam bentuk kertas ataupun logam tetap tidak dihilangkan atau digantikan dengan adanya Rupiah Digital nantinya. Jadi bagi mereka dipelosok atau bahkan 'maaf' yang memang gaptek (baik tua ataupun muda) dalam menggunakan teknologi masih bisa menggunakan jenis pembayaran lama dengan uang cash.

Kalau setiap ada jenis teknologi semisal rencana penerbitan Rupiah Digital ataupun yang lainnya kemudian masalah akses internet dipelosok, masalah sebagian kalangan kurang paham teknologi, dll. senantiasa jadi "batu sandungan" (tanpa diberikan solusi lain) berarti selama itu pengmbangan teknologi tersebut kemungkinan tidak akan pernah diterapkan.

Saya yakin Satoshi sebagai penemu Bitcoin juga menyadari kalau belum semua kalangan orang bisa mengakses internet atau paham teknologi atau bahkan dengan serta merta menerima Bitcoin di awal kemunculannya, tapi apakah lantas dia mengurungkan niatnya menciptakan cryptocurrency tersebut?
sr. member
Activity: 2044
Merit: 329
February 21, 2023, 03:17:12 AM
Saya pikir untuk sasaran pertama adalah kota-kota besar yang memiliki transaksi ekonomi cukup tinggi. Untuk pelosok mungkin akan dikesampingkan dulu, tentu karena juga infrastruktur yang mungkin belum mendukung dan akan mengalami kesulitan. Karena saya yakin transaksi ini membutuhkan koneksi internet.
Kalau pemerintah mampu mengembangkan dengan mengkoneksikan jaringan blockchain pakai gelombang radio (tanpa internet), itu lebih bagus, malah CDBC ini bisa terpakai di daerah pengunungan yang akses listrik pun belum ada.

meskipun saya tidak terlalu suka dengan rencana cbdc, namun rupiah adalah simbol dan kedaulatan negara indonesia jadi saya sih mendukung pemerintah untuk mencoba mengembangkan itu, namun saran yang mas katakan ini sangat bagus (pengembangan cbdc dengan tanpa internet agar bisa mudah dalam bertransaksi di mana pun bahkan di atas pegunungan sekalipun)

Tapi ya itu tadi, ngapain capek-capek beli rokok 2000 perak di warung bayar pakai scan HP. Sedangkan masyarakat itu mau yang praktis (karena terbiasa sejak kecil bayar langsung), sehingga di kota ini pun, bayar petralite pakai aplikasi di HP pun masih segelitir orang. Padahal kalau pakai itu kita tidak antri lagi, karena di tiap SPBU sudah ada pos pengisian petralit pakai aplikasi mypertamina. Namun karen ribet pakai HP, rakyat mending ngatri pakai uang cash

peran pemerintah juga di haruskan lebih kuat dalam memasarkan produk mereka dan penyuluhan ke tiap tiap daerah pun wajib di lakukan, tidak mudah memang merubah kebiasaan penduduk yang sudah terlanjur nyaman dengan tranaski uang cash namun saya yakin jika itu terus di lakukan bahkan dengan memberikan bonus atau diskon yang menarik (contohnya ketika membeli minyak di SPBU) maka kebiasaan baru bakal muncul dan transaksi via digital (phone) semakin banyak terjadi.
legendary
Activity: 2310
Merit: 2044
Non-custodial BTC Wallet
February 20, 2023, 10:41:52 PM
Saya pikir untuk sasaran pertama adalah kota-kota besar yang memiliki transaksi ekonomi cukup tinggi. Untuk pelosok mungkin akan dikesampingkan dulu, tentu karena juga infrastruktur yang mungkin belum mendukung dan akan mengalami kesulitan. Karena saya yakin transaksi ini membutuhkan koneksi internet.
Kalau pemerintah mampu mengembangkan dengan mengkoneksikan jaringan blockchain pakai gelombang radio (tanpa internet), itu lebih bagus, malah CDBC ini bisa terpakai di daerah pengunungan yang akses listrik pun belum ada.

Tapi ya itu tadi, ngapain capek-capek beli rokok 2000 perak di warung bayar pakai scan HP. Sedangkan masyarakat itu mau yang praktis (karena terbiasa sejak kecil bayar langsung), sehingga di kota ini pun, bayar petralite pakai aplikasi di HP pun masih segelitir orang. Padahal kalau pakai itu kita tidak antri lagi, karena di tiap SPBU sudah ada pos pengisian petralit pakai aplikasi mypertamina. Namun karen ribet pakai HP, rakyat mending ngatri pakai uang cash
jr. member
Activity: 93
Merit: 4
February 17, 2023, 10:51:52 AM
Saya pikir untuk sasaran pertama adalah kota-kota besar yang memiliki transaksi ekonomi cukup tinggi. Untuk pelosok mungkin akan dikesampingkan dulu, tentu karena juga infrastruktur yang mungkin belum mendukung dan akan mengalami kesulitan. Karena saya yakin transaksi ini membutuhkan koneksi internet.

Koneksi internet bukan lagi masalah yang harus dikhawatirkan mas. Saya hidup diplosok, tapi akses internet disini cukup bagus.

Justru yang perlu dikhawatirkan adalah sosialisasi penggunaan wallet untuk digitalisasi IDR ini.mengingat saat ini penggunaan e-wallet saja di plosok desa masih sangat minim. Perangkat orang plosok juga kebanyak sudah memadai untuk keperluan mobile banking, tapi kepercayaan masyarakat plosok terhadap bank yang masih rendah, ini mengacu pada sudut pandang orang-orang disekitar saya, kondisi di plosok lain mungkin berbeda.
Tapi memang di daerah yang tidak terjamah oleh internet menyulitkan mereka menggunakan e-wallet dan semacamnya. Mungkin untuk muda mudi seperti kita masih bisa menerima nya dengan baik tetapi untuk orang tua mereka akan kesulitan untuk mencerna nya, ditambah penggunaan uang digital mengharuskan kita mengingat pin dan lain sebagainya.
Pages:
Jump to: