Mungkin dia menggunakan google translate,sebenarnya menggunakan google translate ngg apa - apa. tapi jangan asal copy/paste terus ngg di cek baik - baik hasilnya, nah kan jadinya ngg rapi cara tata pembacaan nya.
Here's the thing, kalau agan paham bahasa Inggris dan punya skill menerjemahkan, kenapa harus pake Google Translate?
Begini gan, tidak ada larangan untuk menerjemahkan melalui Google Translate, tetapi, penerjamah setidaknya memiliki pengetahuan editing dan memiliki dasar bahasa Inggris, agar hasil dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Yang tidak boleh disini adalah 70-100% menggunakan Google Translate dan tidak mengedit hasil terjemahannya dan menganggap semuanya sudah benar kemudian di upload pada BTT maupun dokumen whitepaper.
Kita tahu, hasil dari mesin penerjamah ini terkadang amburadul. Jika tidak ada penyuntingan dari penerjamah sudah pasti yang dirugikan adalah yang memiliki proyek.
Menurut saya 1% pun agak gak boleh pake Google Translate. Kenapa? Ya karena situnya yang dibayar buat menerjemahkan, bukan dibayar buat utak-atik hasil Google Translate.
Skill utama penerjemah adalah menguasai bahasa Inggris, bukan skill editing. Kalau situ belum bisa bedain mana idiom, mana present, mana past-tense, nulis verb saja dobel-dobel bergandengan sama to-be, ya sebaiknya gak usah translate.
Menurut saya logikanya harusnya bukan karena mesin penerjemah itu ada amburadulnya terus kita perlu edit agar "pemilik proyek gak dirugikan", tapi sejak awal agar pemilik proyek gak rugi karena ngebayar translator yang kerjanya cuma 10% sisanya GT, maka ya ga pake Google Translate atau tools yang lain lah. Sadar gak sih, ketika pake Google Translate meski cuma 30-50% itu pemilik proyek aslinya udah dirugikan, karena dia berharap diterjemahkan dengan kualitas yang bagus yang secara alamiah mengharamkan mesin-mesin penerjemahan sekalipun yang sudah menggunakan NMT sekalipun?
Ada baiknya menggunakan google translete hanya untuk menerjemahkan kata per kata bukan kalimat per kalimat jika dibutuhkan.. kemudian lihat lagi artinya apakah sesuai dan nyambung dengan pembahasan atau topik nya..misalnya merit yang diartikan pahala.. masih banyak aplikasi lain yang dapat digunakan sebagai dictionaru kata per kata jika dibutuhkan karena apabila kita hanga mengandalkan google translete maka malah akan merusak project anda dan tindakan moderator susah sangat bagus kalau menurut saya
Salah besar kalau agan menggunakan GT untuk menerjemakan kata perkata, yang akan kembali ke dalam model Phrase-Based Machine Translation, yang justru melepaskan konteks sama sekali dalam memahami atau menerjemahkan teks.
Yang lucu tuh, kadang-kadang nama proyek atau merk dagang tertentu ikut diterjemahkan. Masak penerjemah segitu
baik haitnya sih nerjemahin hal yang gak perlu diterjemahkan dan malah melanggar kaidah penerjemahan? Contoh: Green Movement yang jadi nama proyek malah diterjemahin jadi Gerakan Hijau/Penghijauan. Proyek ICO atau tim reboisasi KPH?
Should we make a list of Indonesian translator who use Google Translate or broken-Indonesian translation and report it to meta so that DT members will paint them red?
Yes. +1